BEKASI (voa-islam.com) – Ratusan massa Front Pembela Islam (FPI) Bekasi Raya menggelar unjuk rasa di depan Yayasan Kristen Mahanaim di Jalan Bambu Kuning Rawalumbu, Bekasi, Jum’at siang (28/10/2011). Aksi unjuk rasa usai shalat Jum’at itu digelar untuk menuntut pembubaran Yayasan Kristen Mahanaim karena berulangkali melakukan kejahatan kristenisasi di wilayah Bekasi.Kasus kristenisasi terakhir adalah baptis massal berkedok Mobil Pintar di SD Islam Al-Hikmah Mangunjaya, SDN Mangunjaya 01, SDN Mangunjaya 05, SDN Mekarsari 03, SDN Mekarsari 06, SDN Mekarsari 07, SDN Mekarsari 08, dan masih banyak lagi akhir September lalu.
Menurut data FPI yang bersumber dari SAMSAT Polres Metro Bekasi, ternyata mobil bernomor B 7004 KJA dan B 7001 KDA dalam aksi baptis massal itu atas nama Yayasan Mahanaim dengan alamat Kampung Sepatan RT 4/3 Kelurahan Sepanjang Jaya Bekasi.
Dalam orasinya di luar gedung, FPI menuntut pembubaran Yayasan Mahanaim. Menurut mereka, melakukan pembiaran terhadap yayasan Kristen Mahanaim sama artinya dengan memelihara konflik SARA yang sewaktu-waktu bisa pecah menjadi kerusuhan umat beragama.
Karena yayasan yang terdiri dari sekolah tingkat SD hingga SMA ini sedang libur, maka tak satupun pengurus yang bisa menemui pengunjuk rasa. Massa FPI pun melampiaskan protesnya terhadap kebrutalan kristenisasi Mahanaim dengan melempari gedung yayasan dengan telur busuk dan oli bekas.
Sempat terjadi bentrokan kecil dengan anggota Kepolisian Resor Metro Bekasi, ketika pendemo berusaha membakar ban bekas di luar gedung yayasan. Tindakan polisi yang mencoba memadamkan pembakaran ban, memicu kemarahan para pendemo yang tak terima aksinya dihalang-halangi. Aksi adu mulut dan saling dorong pun tak terhindarkan.
Usai bentrokan, polisi menahan satu orang anggota FPI yang dianggap sebagai provokator dalam unjuk rasa tersebut. Namun atas permintaan massa, orang itu pun dibebaskan.
Seperti diberitakan voa-islam.com sebelumnya, Yayasan Mahanaim Bekasi adalah kelompok misionaris radikal yang selalu memancing kerusuhan antarumat beragama melalui program tipuan kristenisasi.
Bulan November 2008, Kristen Mahanaim berulah di Bekasi dengan membuat acara tipuan berkedok festival “Bekasi Berbagi Bahagia.” Dalam acara yang penuh dengan perlombaan ini, di lapangan terbuka umat Islam dibaptis massal. Umat Islam yang minim wawasan tentang kristologi, tidak sadar bahwa mereka diperlakukan dengan prosesi baptisan di kolam buatan.
Dua tahun kemudian, Rabu (23/6/2010) Ketua Yayasan Mahanaim Hendry Leonardi Sutanto membohongi ratusan umat Islam dari kawasan Senen Jakarta Pusat. Dengan iming-iming rekreasi, ratusan warga Muslim ini diboyong ke rumah milik Ketua Mahanaim di Perumahan Kemang Pratama Regency, Kumala 2 blok L nomor 14. Oleh Andreas Dusly Sanau, koordinator acara, ratusan umat Islam dari beragam umur, mulai anak-anak balita hingga nenek-nenek, sebagian di antaranya adalah ibu-ibu yang berjilbab rapi itu dibawa ke kolam renang untuk dibaptis massal.
Untuk menyikapi kejahatan kristenisasi yayasan Mahanaim, Jum’at (28/10/2011), umat Islam Bekasi menggelar demo menentang pembaptisan massal dan menuntut pembubaran Kristen Mahanaim. [taz, dbs]
Menurut data FPI yang bersumber dari SAMSAT Polres Metro Bekasi, ternyata mobil bernomor B 7004 KJA dan B 7001 KDA dalam aksi baptis massal itu atas nama Yayasan Mahanaim dengan alamat Kampung Sepatan RT 4/3 Kelurahan Sepanjang Jaya Bekasi.
Dalam orasinya di luar gedung, FPI menuntut pembubaran Yayasan Mahanaim. Menurut mereka, melakukan pembiaran terhadap yayasan Kristen Mahanaim sama artinya dengan memelihara konflik SARA yang sewaktu-waktu bisa pecah menjadi kerusuhan umat beragama.
Karena yayasan yang terdiri dari sekolah tingkat SD hingga SMA ini sedang libur, maka tak satupun pengurus yang bisa menemui pengunjuk rasa. Massa FPI pun melampiaskan protesnya terhadap kebrutalan kristenisasi Mahanaim dengan melempari gedung yayasan dengan telur busuk dan oli bekas.
Sempat terjadi bentrokan kecil dengan anggota Kepolisian Resor Metro Bekasi, ketika pendemo berusaha membakar ban bekas di luar gedung yayasan. Tindakan polisi yang mencoba memadamkan pembakaran ban, memicu kemarahan para pendemo yang tak terima aksinya dihalang-halangi. Aksi adu mulut dan saling dorong pun tak terhindarkan.
Usai bentrokan, polisi menahan satu orang anggota FPI yang dianggap sebagai provokator dalam unjuk rasa tersebut. Namun atas permintaan massa, orang itu pun dibebaskan.
Seperti diberitakan voa-islam.com sebelumnya, Yayasan Mahanaim Bekasi adalah kelompok misionaris radikal yang selalu memancing kerusuhan antarumat beragama melalui program tipuan kristenisasi.
Bulan November 2008, Kristen Mahanaim berulah di Bekasi dengan membuat acara tipuan berkedok festival “Bekasi Berbagi Bahagia.” Dalam acara yang penuh dengan perlombaan ini, di lapangan terbuka umat Islam dibaptis massal. Umat Islam yang minim wawasan tentang kristologi, tidak sadar bahwa mereka diperlakukan dengan prosesi baptisan di kolam buatan.
Dua tahun kemudian, Rabu (23/6/2010) Ketua Yayasan Mahanaim Hendry Leonardi Sutanto membohongi ratusan umat Islam dari kawasan Senen Jakarta Pusat. Dengan iming-iming rekreasi, ratusan warga Muslim ini diboyong ke rumah milik Ketua Mahanaim di Perumahan Kemang Pratama Regency, Kumala 2 blok L nomor 14. Oleh Andreas Dusly Sanau, koordinator acara, ratusan umat Islam dari beragam umur, mulai anak-anak balita hingga nenek-nenek, sebagian di antaranya adalah ibu-ibu yang berjilbab rapi itu dibawa ke kolam renang untuk dibaptis massal.
Untuk menyikapi kejahatan kristenisasi yayasan Mahanaim, Jum’at (28/10/2011), umat Islam Bekasi menggelar demo menentang pembaptisan massal dan menuntut pembubaran Kristen Mahanaim. [taz, dbs]
www.info-iman.blogspot.com