Istiqomah memiliki arti sangat mendalam dalam kehidupan kita. Seseorang yang istiqomah memiliki pendirian yang ajeg dalam menuju Ridha Allah. Dia tidak tergoyahkan oleh usia, lingkungan atau ujian dan cercaan. Dia bagaikan karang yang melawan tempaan ombak.
Menurut beberapa kamus, istiqomah berarti tegak di sebuah tempat tanpa pernah bergeser. Akar katanya sendiri “qaama” yang berarti berdiri. Inilah pendirian seseorang yang tetap konsekuen.
Istilah ini dapat dipahami jika kita membaca beberapa pendapat sahabat Rasulullah dan ulama.
Abu Bakar As-Shiddiq ra ketika ditanya tentang
istiqamah ia menjawab bahwa istiqamah adalah kemurnian tauhid (tidak boleh menyekutukan Allah dengan apa dan siapa pun).Umar bin Khattab ra berkata, “Istiqamah adalah komitmen terhadap perintah dan larangan dan tidak boleh menipu sebagaimana tipuan musang”.
Utsman bin Affan ra berkata, “Istiqamah adalah mengikhlaskan amal kepada Allah Taala”
Ali bin Abu Thalib ra berkata, “Istiqamah adalah melaksanakan kewajiban-kewajiban”.
Al-Hasan berkata, “Istiqamah adalah melakukan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan”.
Mujahid berkata, “Istiqamah adalah komitmen terhadap syahadat tauhid sampai bertemu dengan Allah Taala”.
Ibnu Taimiah berkata, “Mereka beristiqamah dalam mencintai dan beribadah kepada-Nya tanpa menoleh kiri kanan”.Dengan kata lain istiqomah mengandung suatu arti mendalam dalam beribadah kepada-Nya, mencintai sepenuh hati dalam mencari Ridha-Nya.
“Maka tetaplah (istiqamahlah) kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”(Q.S. Hud:112)
www.info-iman.blogspot.com