Pagi ini kami mendengarkan tausyiah dari seorang ustadz melalui sebuah radio ahlus sunnah, alhamdulillah. Beliau menjelaskan tentang keutamaan akhlak yang baik sehingga sampailah penyampaian beliau tentang salah satu perkataan para ulama hadist yaitu, "Kami mempelajari akhlak dari guru-guru kami lebih lama daripada kami mempelajari periwayatan darinya.."
Mendengar tausyiah ustadz tersebut maka pemikiran kami langsung terhubungkan kepada salah satu kejadian yang membuat kami agak terganggu sehingga jadilah tulisan ini. Sebelum kalian membacanya mohon maafkan kami jika ada salah-salah kata dalam penuturan kami selanjutnya, sekali lagi mohon maafkan kami..
***
Wahai penduduk kampung fesbuk,
Betapa tidak akan berkata begitu mereka, para ulama ahli hadist itu karena bukankah akhlak itu tidak hanya dipelajari dari kata-kata saja, dari atas mimbar-mimbar saja, tapi dalam setiap sendi kehidupan manusia??
Oleh sebab itu kami nasihati diri-diri kami sendiri dan untuk selanjutnya pula kami nasihatkan kepada kalian semuanya agar berhati-hatilah dalam mengupdate status-status kalian, apalagi bagi kalian yang telah diklaim oleh kawan-kawan kalian sebagai akhwat dan ummahat yang telah 'mengaji', diklaim sebagai orang-orang yang memiliki adab dan akhlak yang baik!! Akan tetapi dengan sangat gampang kalian berkata "Aduhai, zaujy lagi ngajar les di luar (di luar kamar), sendiri deh!" atau mengeluh apa-apa kesulitan kalian pada dinding-dinding fesbuk kalian sampai petugas penagih kontrakan dan PLN yang menagih listrikpun tak luput dari keluhan kalian!!
Kami faham kalau kalian sedang butuh nasihat dan pula bantuan, tapi apakah dengan cara memberi pengumuman atau sayembara di fesbuk-fesbuk kalian bak orang yang berkeluh kesah itu saja?? Mengapa kalian tidak menghubungi orang-orang yang kalian anggap bisa menasihati dan menolong kalian dengan cara tertutup, dengan pesan-pesan pada kotak masuk dan keluar kalian saja??
Aduhai, kami tidak mengajak kalian, para akhwat dan ummahat yang telah 'mengaji' untuk menjadi orang-orang yang jaim alias jaga imege selalu sehingga tampak shalihah oleh orang-orang yang mengenal kalian. Bukan Begitu, sama sekali bukan begitu maksud kami!! Kami menyeru kalian agar menjadi akhwat dan ummahat yang selalu jaiz, yang selalu menjaga 'izzahnya meski di dunia maya..
Apakah hanya demi sebuah pembuktian bahwa, "Tidak semua orang yang mengupdate status 'gila' dan 'centil' berarti aslinya dia gila dan centil pula!" untuk menandingi pembuktian sebelumnya, "Tidak semua orang yang mengupdate status berwibawa disertai dengan dalil-dalil aslinya adalah orang yang shalih!" Apakah hanya karena itu kalian rela merendahkan diri-diri kalian agar menjadi salah satu buktinya, bahwa kalian sebenarnya seorang yang shalihah lhooo, meski kalian sering up date status gila dan centil!!
Tabayyun?? hahay, apakah semua penduduk kampung fesbuk tahu apa itu 'tabayyun' sehingga mendapati kalian yang 'nyeleneh' dari keshalihahan kalian mereka akan mentabayyuni kalian??
Berbaik sangka?? Tidakkah kalian tahu kalau banyak sekali dari penduduk kampung febuk ini adalah bagian dari orang-orang yang hasad, hizby, ahli bid'ah, ahli maksiat dan lain-lain sehingga kalian melupakan sikap kehati-hatian kalian?? Masih mending keburukan sangka dari mereka hanya kepada kalia-kalian yang berulah saja, bagaimana kalau malah nyerempet-nyerempet kepada jilbab dan cadar kalian, kepada manhaj kalian??!!
Aduhai sesekali memang tidak akan menjadi hina manhaj salaf yang mulia ini hanya karena kehinaan orang-orang yang menisbahkan diri kepadanya!!
Semoga tidak akan ada lagi keluhan dari akhwat dan ummahat yang masih awam atau dari mereka yang sedang dipersimpangan manhaj, antara salafy dan haraky misalnya kepada kami dengan ungkapan begini, "Ukhty, afwan yah. Kenapa sih diantara kalian yang ngaku salafy tapi masih musikan, ngakunya salafy tapi masih centil dll??"
Yah kami pernah atau bahkan sering dikomplen begitu oleh teman-teman kami. Kami berbaik sangka kepada mereka yang bertanya karena kami maklum kalau mereka belum tahu bahwa salafy adalah nisbah, adalah pengakuan terhadap metode beragama yang sesuai dengan metode para salafush shalih!! Seandainya mereka tahu, tentu mereka akan maklum saja apabila mereka dapati ada diantara orang yang mengaku-ngaku itu malah akhlak dan perilakunya tidak sesuai dengan apa-apa yang diakuinya. Mereka tidak tahu!! Mereka tidak tahu kalau setiap orang berhak mengaku-ngaku dirinya sebagai salafy, tapi yang terpenting adalah datangkanlah bukti bagi setiap orang yang mengaku-ngaku itu!!
Semoga kehati-hatian selalu menjadi hiasan pada sikap dan prilaku kita, wahai akhwat dan ummahat yang telah 'mengaji'!! Jangan sesekali kita berharap agar semua orang akan berbaik sangka saja kepada kita sehingga kita bermudah-mudah untuk memancing prasangkaan mereka, karena tidak semua mereka faham akan keutamaan berprasangka baik dan tidak pula semua mereka faham atau sekedar tahu 'tabayyun' itu apa!!
Sampai disini, sekali lagi kami mohon maaf. Kami tidaklah sesekali mengklaim diri-diri kami sebagai seorang yang telah baik, namun kami akan selalu berusaha untuk itu, insya Allah.
***
***
25 Juni 2011
Bumi Allah,
Info-iman
www.info-iman.blogspot.com