Khomeini menghina Nabi Muhammad SAW.
Dalam kitab “limadza Kaffara Ulama al-Muslimin al-Khomeini” Imam wajih al-Madini menukil pidato Khomeini yang disampaikan pada tanggal 15 Sya’ban 1400 H. dan disiarkan oleh berbagai radio Iran. “sesungguhnya kelahiran Imam Mahdi adalah hari raya terbesar bagi umat Islam. Dan terbilang lebih besar dari kelahiran Nabi Muhammad.” 69)
Dari sinilah bermunculan fatwa dari para ulama Islam tentang kekufuran Khomeini. Dan dia (Khomeini) juga telah mengatakan, “semua Nabi telah datang untuk mendasarkan keadilan di dunia. Namun semua gagal hingga Nabi Muhammad pamungkasnya nabi, dan yang akan sukses meratakan keadilan di muka bumi adalah Imam mahdi al-Muntadlor. 70)
al-Khomeini dan wilayatu al-Faqihnya.
Khomeini dengan ajaran “wilayat faqihnya” (disaat Imam ghoib, maka kekuasaan umat dipegang oleh faqih yang adil) telah mempertuhankan diri. Karena dialah yang mencetuskan hukum, membuat Syari’at, sebagai tempat kembalinya semua permasalahan ummat (padahal segala sesuatu haruslah dengan putusan al-Qur’an dan Hadits), merasa lebih tinggi dari Nabi / Rasul (karena sebagai pengganti Imam yang ghaib), namanya dimasukkan pada adzan dalam (Allahu akbar, Komeini rohbar…,ini dibaca setiap adzan dan disegala tempat baik di Masjidil Haram) menyifati dirinya sebagai Ibrahim dan Musanya zaman ini, berhak memecat / mengangkat / membunuh atau memberi anugrah siapapun yang dikehendakinya, kekuasaanya diatas semua umat hingga presiden dan para fuqoha’ harus tunduk padanya karena dialah yang mengangkat / memecatnya…inilah diantara kesesatan-kesesatan Khomeini.71)
www.info-iman.blogspot.com