Di dalam khutbahnya, Umar ibnul-Khaththab mengatakan:
“Setiap perjalanan mesti ada bekalnya, maka bekalilah perjalanan Anda dari dunia ke akhirat dengan takwa. Jadilah seperti orang yang melihat denga mata kepalanya adzab yang Allah persiapkan baginya untuk kemudian disadari dan tumbuh perasaan takut. Janganlah Anda terlalu lama membiarkan waktu berlalu sehingga hati Anda terlanjur mengeras. Pilah-pilahkan musuh Anda. Demi Allah semua itu tidak malah menjadikan angan orang yang tidak tahu, jelas arahnya namun semakin mengendapkannya. Semoga tidak berlanjut. Bahkan mungkin di sela-sela itu semua terdapat sesuatu yang tersembunyi, yakni bahaya-bahaya kematian. Tapi orang yang yakin akan keselamatannya dari adzab Allah dan ketakutan-ketakutan hari kiamat, akan tentnteram hatinya. Berbeda dengan orang yang tidak hendak menyembuhkan dirinya dari penyakit dunia yang setiap saat bisa saja berjangkit, kecuali setelah satu bagian tubuhnya terserang jenis penyakit lain, bagaimana ketenteraman diraih? Aku berlindung kepada Allah dari memerintahkan kepada kalian apa yang aku sendiri telah melarangnya. Sebab itu mengakitbatkan transaksiku rugi dan menampakkan ketidakberdayaanku kelak pada hari di mana hanya yang benar dan yang lurus, yang bermanfaat.”
Al-Bidayah wa an-Nihayah, Al-Hafidh Ibn Katsir, Maktabah Al-Mutawashith, vol: 9, hal. 283
www.info-iman.blogspot.com