Minggu, 16 September 2012

Haji Yang Sesungguhnya

Makna Esoteris Haji

Dalam banyak hadis disebutkan, al-Quran memiliki makna zahir dan batin. Sehingga dari situ dapat dipastikan bahwa semua ayat-ayat yang tercantum di dalamnya pun terkandung muatan zahir dan batin pula. Lantaran hukum haji juga tertera dalam beberapa ayat-ayat al-Quran, oleh karenanya, dapat diambil konklusi bahwa sebagaimana haji memiliki tata cara zahir yang jelas -seperti yang telah diajarkan oleh Rasulullah saww- haji pun memiliki pemaknaan batin yang sangat berpengaruh pada kesempurnaan batin manusia.
—————————————————–


Haji bukan hanya bentuk ibadah ritual keagamaan belaka, namun ia pun memiliki muatan politis yang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh pelaksananya. Konsep bara’ah min al-Musyrikin (berlepas tangan dari kaum musyrik) yang ditekankan dalam al-Quran merupakan bukti akan ungkapan di atas. Oleh karena itu, imam Khomeini ra menyatakan bahwa haji adalah peribadatan yang bernuansa politik. Sebagaimana dalam hukum Islam, haji tanpa bara’ah dihukumi buntung dan tidak sempurna, maka benar jika dinyatakan bahwa ia adalah ritus peribadatan bernuansa politik.

Haji merupakan salah satu bentuk peribadatan terpenting dalam Islam. Secara tekstual, begitu banyak riwayat (hadis) yang menjelaskan tentang keutamaan haji, baik yang berasal dari kitab-kitab standar kalangan Ahlusunah maupun Syiah. Di sisi lain, terdapat banyak juga riwayat-riwayat yang berkenaan dengan ancaman bagi pribadi yang telah mampu melaksanakannya namun ia tidak melakukannya, dan meremehkan pelaksanaan ibadah haji.

Dalam banyak hadis disebutkan, al-Quran memiliki makna zahir dan batin. Sehingga dari situ dapat dipastikan bahwa semua ayat-ayat yang tercantum di dalamnya pun terkandung muatan zahir dan batin pula. Lantaran hukum haji juga tertera dalam beberapa ayat-ayat al-Quran, oleh karenanya, dapat diambil konklusi bahwa sebagaimana haji memiliki tata cara zahir yang jelas -seperti yang telah diajarkan oleh Rasulullah saww- haji pun memiliki pemaknaan batin yang sangat berpengaruh pada kesempurnaan batin manusia. Alhasil, ibadah haji bukan hanya sekedar melibatkan jasad zahir dan lahiriah manusia belaka, namun ia juga melibatkan batin manusia. Sehingga dari situ kesempurnaan zahir dan batin manusia seusai melaksanakan ibadah haji akan terwujud dengan sempurna. Ini jika ditinjau dari sisi ritual keagamaannya.

Sedang di sisi lain, haji bukan hanya bentuk ibadah ritual keagamaan belaka, namun ia pun memiliki muatan politis yang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh pelaksananya. Konsep bara’ah min al-Musyrikin (berlepas tangan dari kaum musyrik) yang ditekankan dalam al-Quran merupakan bukti akan ungkapan di atas. Oleh karena itu, imam Khomeyni ra menyatakan bahwa haji adalah peribadatan yang bernuansa politik. Sebagaimana dalam hukum Islam, haji tanpa bara’ah dihukumi buntung dan tidak sempurna, maka benar jika dinyatakan bahwa ia adalah ritus peribadatan bernuansa politik.

Untuk menyingkap lebih jauh tentang makna esoteris (batin) haji, berikut akan dinukil ungkapan irfani al-Imam sayyid as-Sajidin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib as dari kitab Mustadrak al-Wasa’il karya Muhaddits an-Nuri tentang rahasia haji yang dinarasikan secara dialogis. Dalam narasi itu, dituturkan bahwa Imam As-sajjad ketika berwasiat terhadap salah seorang sahabat beliau bernama As-syibli yang baru saja usai melaksanakan ibadah haji, menuturkan:

As-sajjad (as) : Wahai As-syibli, apakah engkau telah menunaikan ibadah haji?

As-syibli : Ya, kami telah menunaikan ibadah haji, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as): Apakah engkau telah beranjak di Miqat (tempat yang ditentukan untuk memakai baju ihram)? Sudahkah engkau lepaskan pakaian berjahit lalu mengenakan pakaian Ihram? Dan apakah engkau telah mandi?

As-syibli : Ya, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah niat-mu ketika beranjak di Miqat adalah untuk melepaskan pakaian dosa, lalu menggantinya dengan pakaian takwa?

As-syibli : Tidak, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as): Apakah ketika engkau melepaskan pakaian berjahit, niatmu adalah untuk melepaskan baju riya (ingin pujian manusia), bermuka dua dan segala perbuatan yang menjadi penyebab keraguan?

As-syibli : Tidak, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah ketika engkau melaksanakan mandi dan membersihkan badanmu, niatmu adalah untuk bertaubat dari segala salah dan dosa, lalu mensucikan dan membersihkan dirimu dengan cahaya taubat?

As-syibli : Tidak, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Kalau seperti itu, berarti engkau tidak melaksanakan miqat, tidak melepaskan pakaian berjahit dan tidak mandi. Sekarang katakanlah, apakah engkau telah membersihkan dirimu, memakai baju ihram dan berniat untuk melakukan haji?

As-syibli : Ya, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah ketika engkau membersihkan badanmu dan menghilangkan daki dan kotoran dari badanmu, niatmu adalah melalui taubat, engkau pun turut hilangkan segala kotoran (batin) dari dirimu?

As-syibli : Tidak, wahai putra Rasululullah!?

As-sajjad (as) : Apakah sewaktu engkau berniat untuk pergi ke haji dan mengadakan perjanjian dengan Allah, niatmu adalah untuk membatalkan semua perjanjian dengan selain-Nya, lalu melepaskan diri dari segala ikatan dengan selain-Nya?

As-syibli : Tidak, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Kalau seperti itu, berarti engkau belum membersihkan diri, berihram dan belum berjanji untuk berhaji. Sebenarnya apakah engkau telah masuk miqat? Apakah engkau telah melaksanakan salat dua rakaat dan telah mengucapkan talbiyah?

As-syibli : Ya, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah ketika engkau masuk ke miqat, niatmu adalah untuk menziarahi-Nya?

As-syibli : Tidak, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah ketika engkau melaksanakan salat ihram, niatmu adalah melalui salat tadi –yang masuk kategori ibadah yang paling agung- engkau akan mendekatkan diri kepada-Nya?

As-syibli : Tidak, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah ketika engkau mengucapkan talbiyah, niatmu adalah hanya dalam ketaatan-Nya, engkau menggunakan lisan-mu dan tidak menggunakannya dalam kemaksiatan?

As-syibli : Tidak, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Kalau begitu engkau belum masuk miqat, belum melaksanakan salat ihram dan belum mengucapkan talbiyah. Apakah engkau telah masuk Haram (pelataran suci)? Apakah engkau telah melihat Ka’bah dan melaksanakan salat?

As-syibli : Ya, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah ketika engkau masuk Haram, niatmu adalah untuk mengharamkan dirimu dari ghibah (mengumpat) dari setiap pribadi muslim?

As-syibli : Tidak, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah ketika engkau sampai di Makkah, engkau mengingat bahwa engkau sedang menghadap-Nya?

As-syibli : Tidak, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Kalau begitu engkau belum pergi ke Haram, belum melihat Ka’bah dan belum melaksanakan salat. Apakah engkau telah memutari Ka’bah? Apakah engkau telah mengusap semua sudut (rukun) Ka’bah? Apakah engkau telah melaksanakan sa’i (lari-lari kecil) dari Shafa menuju Marwah?

As-syibli : Ya, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah ketika engkau melaksanakan sa’i, niatmu untuk berlari menuju Tuhan dan hidup di bawah naungan dan lindungan keamanan-Nya, dan Dia yang mengetahui rahasia menyaksikan hal ini?

As-syibli : Tidak, wahai putra Rasulullah!

As-sajjad (as) : Kalau begitu engkau belum melaksanakan thawaf, belum menyentuh semua sudut Ka’bah dan belum melaksanakan sa’i. Apakah engkau telah menyentuh dan bersalaman dengan Hajar Aswad? Apakah engkau telah berdiri di Maqam Ibrahim (bekas tapak kaki Ibrahim as) dan melaksanakan salat dua rakaat di tempat tersebut?
As-syibli : Ya, wahai putra Rasulullah!?

Tiba-tiba Imam Sajjad as berteriak sampai-sampai kita merasa takut dengan teriakannya yang seakan dapat memisahkan ruh dari badan hingga mati. Lalu beliau (As-sajjad) berkata: “Ah, barangsiapa yang bersalaman (menyentuh) dengan Hajar Aswad berarti ia telah bersalaman dengan Allah swt. Wahai manusia lemah, sadarlah, jangan-jangan engkau telah menghancurkan kehormatan perihal yang besar ini. Melakukan dosa dengan tangan yang telah engkau berikan kepada Allah swt, dan melalui penentanganmu terhadap-Nya engkau telah menyia-nyiakan pahala dan balasan-Nya”.

Lantas imam as berkata lagi: “Apakah niatmu ketika mendirikan salat di Maqam Ibrahim adalah supaya engkau seperti Ibrahim, dan melalui salat itu berarti engkau telah memoles hidung Setan dengan tanah?

As-syibli : Tidak, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Kalau seperti itu berarti engkau belum bersalaman dengan Hajar Aswad, belum berdiri di Maqam Ibrahim dan belum melaksanakan salat. Apakat engkau telah pergi ke sumur Zam-zam dan meminum airnya?

As-syibli : Ya, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah niatmu ketika itu untuk mentaati-Nya, dan tidak akan menentang-Nya?

As-syibli : Tidak, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Kalau begitu engkau belum pergi ke sumur Zam-zam, dan belum meminum airnya. Apakah engkau telah ber-sa’i antara Shafa dan Marwah?

As-syibli : Ya, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah niatmu ketika ber-sa’i antara Shafa dan Marwah, adalah untuk memendarkan perasaan pada dirimu antara rasa takut dan pengharapan?

As-syibli : Tidak, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Kalau seperti itu berarti engkau belum ber-sa’i antara Shafa dan Marwah. Lalu apakah engkau telah pergi ke Mina?

As-syibli : Ya, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah niatmu ketika keluar dari Makkah, lalu pergi menuju Mina, adalah supaya orang-orang aman dari tangan, lisan dan hatimu?

As-syibli : Tidak, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Kalau begitu engkau belum keluar dari Makkah, dan belum pergi ke Mina. Apakah engkau telah wuquf (berdiam diri) di Arafah, dan mendaki ke atas Jabal Rahmah? Apakah engkau telah mendatangi Wadi Numrah? Apakah engkau memohon kepada Allah di Mil dan Hamarat?

As-syibli : Ya, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah ketika wukuf di Arafah engkau mengetahui bahwa semua pengetahuan dan makrifah berasal dari-Nya, dan berada di sisi-Nya? Apakah engkau mengetahui bahwa keberadaan ada pada tangan-Nya, dan Dia mengetahui semua yang terdapat pada dirimu, baik yang nampak maupun yang tersembunyi?

As-syibli : Tidak, wahai putra Rasulullah!?
As-sajjad (as) : Apakah niatmu ketika menaiki Jabal Rahmah karena Allah akan memberikan rahmat kepada setiap mukmin lelaki dan perempuan, Dia mencintai setiap muslim lelaki dan perempuan, serta melindungi mereka?

As-syibli : Tidak, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah niatmu ketika di masjid Namrah supaya dirimu mentaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, serta tidak memerintah dan melarang kepada orang lain?

As-syibli : Tidak, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah ketika berhenti di antara dua “tanda” (‘alam) dan masjid Namrah, engkau ingat bahwa semua itu merupakan saksi atas segala ketaatanmu dan senantiasa menjagamu bersama para penjaga Tuhan?

As-syibli : Tidak, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Kalau begitu engkau belum wukuf di Arafah, belum menaiki Jabal Rahmah, belum mengenal masjid Namrah, belum tinggal di Namrah dan belum berdoa. Apakah engkau telah melewati antara dua tanda (alam), dan sebelum melewatinya engkau melaksanakan salat dua rakaat? Apakah engkau telah pergi ke Muzdalifah dan telah mengambil kerikil? Apakah engkau telah pergi ke Masy’aril-Haram?

As-syibli : Ya, wahai putra Rasulullah !?

As-sajjad (as) : Apakah ketika engkau melaksanakan salat (pada malam ke sepuluh) niatmu adalah, bahwa salat ini merupakan salat syukur, karena Dia telah menghilangkan kesulitan darimu dan mendatangkan kemudahan?

As-syibli : Tidak, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah ketika melewati dua ‘alam dimana engkau berusaha supaya tidak melenceng ke arah kanan dan kiri, niatmu adalah melalui hati, lisan dan badanmu supaya dirimu tidak melenceng dari kebenaran?

As-syibli : Tidak, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah ketika engkau mengambil batu dari Muzdalifah, niatmu adalah menjauhkan segala penentangan dan kebodohan dari dirimu. Lalu, mendatangkan setiap ilmu dan amal perbuatan bagi dirimu?
As-syibli : Tidak, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah ketika engkau pergi ke Masy’aril-Haram, niatmu adalah untuk menanamkan pada dirimu rasa sebagaimana orang yang bertakwa dan pribadi yang takut kepada Allah?

As-syibli : Tidak wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Kalau begitu engkau belum melewati diantara dua alam, belum mendirikan salat, belum pergi ke Muzdalifah untuk mengumpulkan batu kerikil dan belum pergi ke Masy’aril Haram. Apakah engkau telah pergi ke Mina? Apakah engkau telah melempar jumrah? Apakah engkau telah mencukur rambutmu? Apakah engkau telah berkorban? Apakah engkau telah salat di masjid Khaif, lalu kembali ke Makkah dan melakukan tawaf?

As-syibli : Ya, wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah ketika engkau telah sampai di Mina dan telah melempar jumrah, niatmu adalah engkau telah sampai ke tujuanmu dan Allah telah memenuhi semua hajatmu?

As-syibli : Tidak wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah ketika engkau melempar jumrah, niatmu adalah untuk melempari Setan dan mengusirnya dari dirimu?

As-syibli : Tidak wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah ketika engkau mencukur rambutmu, niatmu adalah untuk membersihkan dirimu dari segala kotoran dan keburukan, serta melepaskan semua hak-hak orang lain yang ada pada dirimu, seperti ketika engkau baru terlahir dari ibumu dan engkau lepaskan dirimu dari dosa-dosa?

As-syibli : Tidak wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah ketika engkau salat di masjid Khaif, niatmu adalah engkau tidak takut dari sesuatupun kecuali takut dari Allah dan dosa-dosamu, serta tidak akan mengharapkan rahmat kecuali dari-Nya?

As-syibli : Tidak wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah ketika engkau menyembelih binatang korbanmu, niatmu adalah dengan wara’ (keterjagaan) dan ketakwaan engkau sembelih tenggorokan kerakusan dan ketamakan dirimu, dan untuk menghidupkan sunah Ibrahim yang telah mengorbankan anak dan belahan jiwanya?

As-syibli : Tidak wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Apakah ketika engkau kembali ke Makkah dan telah melaksanakan tawaf, niatmu adalah dengan rahmat dan ketaatan kepada-Nya engkau telah kembali serta berpegang erat pada kecintaan-Nya. Dan engkau telah melaksanakan perintah-Nya serta telah dekat kepada-Nya?

As-syibli : Tidak wahai putra Rasulullah!?

As-sajjad (as) : Kalau seperti itu engkau belum sampai ke Mina, belum melempar jumrah, belum mencukur rambutmu, belum mendirikan salat di masjid Khaif, belum berkorban, belum melaksanakan thawaf dan belum dekat dengan-Nya. Kembalilah engkau, karena engkau belum menunaikan haji.

Dengan rasa penuh penyesalan, As-syibli menangisi semua kekurangan yang terdapat pada ibadah hajinya, lantas ia pun berjanji akan berusaha untuk mempelajari dan menghayati seluruh rahasia haji, sehingga ia dapat melakukan haji selanjutnya dengan penuh makrifat dan dapat melaksanakan haji yang sebenarnya.

Pungkas kata, sembari bercermin dengan dialog irfani di atas, semoga para calon jamaah haji kita dapat mengaktulisasikan makna batin ibadah haji tadi secara nyata sehingga mampu menunaikannya secara sempurna dan mendapatkan haji mabrur yang diberkahi dan diridhai oleh Allah swt. Amin! [Islam Alternatif]

Label

'idul adha adab dan sunnah adik saudara sepersusuan adzan air kencing bayi air kencing Rasulullah Akhirat akhlak Akhlaq Kepribadian Akhwat akidah Al Qur'an Al Qur#039;an Al Quran Al-Qur'an Alam Aliran-aliran Amalan AMALIYAH NU anak Analisa Angin Aqidah Aqiqah Artikel Artikel IImiah Asmara Astronomi ASWAJA Azab Bab Adab Bab Nikah Bab Puasa Bab Sholat Bab Thaharah Bab Zakat bantahan belajar islam Berita bersin Bid'ah bid'ah dalam aqidah bid'ah dalam ibadah Biografi Biologi Bisnis Blackberry Budaya Budi Daya buka puasa buku Cantik Fisik catatanku Cerpen Chairil Anwar Curahan Hati Curhat daging qurban Dakwah Dakwah Pemikiran Islam dakwah umum Dambaan insan Dari Salafushshalih Dasar Islam Dasar Keislaman demam Desain Dhaif Do'a do'a buka puasa Do'a dan Dzikir Doa doa bersama doa sholat tarawih download dunia islam Dunia Islam Kontemporer Dzikir dzikir dengan tangan kiri Ekonomi Eksoplanet Emansipasi Emha Ainun Nadjib Fakta Ilmiah Fakta Jin-Iblis-Syetan Fakta Manusia faraidh Fenomena Asteroid Fenomena Bencana Alam Fenomena Bintang Fenomena Bulan Fenomena Bumi Fenomena Hewan Fenomena Kutub Fenomena Langit Fenomena Matahari Fenomena Meteorit Fenomena Petir Fenomena Planet Fenomena Ruang Angkasa Fenomena Tumbuhan Fiqh Fiqh Muamalat Fiqh Wanita Fiqih Fisika Galaksi Geografi Geologi gerhana gigi palsu Hadis Hadis 40 hadist Hadits Hadits Palsu HAID Halal Haram HAM HARI RAYA ID HUKUM ISLAM hukum natal bersama hutang i'tikaf Ibadah ibadah yang baik ibu mertua ilmu ilmuan muslim Ilmuwan imam terlalu cepat bacaannya IMAN Inovasi intermezzo Internet Iptek iqomah isbal Islam jabat tangan setelah sholat JADWAL RAMADHAN Jagad Raya Jalaluddin Rumi jamaah sholat jumat jenazah Jual Beli judi junub Kabar Dalam Negeri kabar manca negara Kahlil Gibran Kajian Karya Buku Karya Ulama KB Keajaiban Alam Keajaiban Hewan KECANTIKAN Kecelakaan Maut Kehutanan Kelautan keluarga Kepemerintahan Kepengurusan Kerajaan Kesehatan Keuangan Keutamaan KHITAN Khitan Wanita khurofat Khutbah Khutbah Jum'at khutbah jumat Khutbah Rasulullah saw Kiamat Kidung Hati Kimia Kisah Kisah Kami Kisah Nyata Kisah Orang-Orang Shaleh Kisah Teladan Komputer Konversi Energi Kosmologi Kumpulan Do'a Kumpulan Kata lafadz adzan lafadz iqomah Lain-Lain Lalu Lintas lembaga sosial Lingkungan Hidup Lubang Hitam macam puasa sunnah mahram Makanan mandi jum'at mandi wajib Manhaj Manusia Manusia dan Teknologi masjid masjid quba Masuk Perguruan Tinggi Matahari Materi gelap Mayit media cetak memandikan jenazah membayar zakat memotong kuku memotong rambut mendahului gerakan imam menemani sholat jamaah menembok kuburan mengadzankan mayit di liang kubur mengangkat tangan menghadiahkan pahala mengqadha puasa menguburkan jenazah mengucapkan selamat natal mengusap kepala Mengusap muka setelah berdoa menikah di bulan syawwal menikah setelah berzina meninggal dunia Meninggalkan sholat jum'at menjawab adzan menjual kotoran hewan menyapu kepala menyentuh wanita Meteorologi Meteorologi-Klimatologi mihrab Mineralogi minum air zamzam Motivasi motivasi belajar Motivasi Beramal MQ (menejemen qolbu) mu'athilah Muallaf muamalah Muhasabah Mungkar murottal Muslimah Muslimah Articles Musyabbihah Mutiara Hikmah Mutiara Kalimat Mutiara Tafakur Nabi Muhammad Nagham Alqur'an Nasehat Neraka News niat sholat nikah nisfu aya'ban Oase Iman Olah Raga OLAHRAGA Otak PAKAIAN panas PAUD Pendidikan Penelitian penelitian sunnah Pengembangan Diri Pengobatan Akibat Sihir Peninggalan Sejarah Penjajahan Pentingnya Waktu Peradaban Islam Perbandingan Agama dan Aliran Perbankan Pergaulan Perkawinan Perkembangan Da'wah Islam Permata Hati pernikahan Personaliti Pesawat Ruang Angkasa Pesepakbola Muslim Pojok Ramadhan posisi imam wanita produksi awal program kerja Proyek Luar Angkasa Psikologi Puasa puasa daud puasa rajab Puasa Setiap Hari puasa sunnah puasa wanita hamil Puisi Puisi bahasa Ingris qunut nazilah QURAN radar lampung Radio Rajab Ramadhan ramalan cuaca Renungan Riba dan Jual Beli salafush shalih salah bacaan sholat Salam Khudam Sastra sedekah Sejarah Sejarah Islam SEKS Sentilan Seputar Daerah Buton Shalat shodaqoh shodaqoh melebihi kadar Sholat sholat dan keputihan sholat di rumah sholat ghoib sholat jamaah sholat jamaah estafet sholat jumat sholat jumat wanita sholat pindah tempat sholat qashar sholat sambil melihat mushaf sholat sendirian sholat sunnah sholat sunnah qobliyah isya sholat sunnah sebelum asar sholat sunnah setelah shubuh sholat takhiyatul masjid sholat wanita sifat dzatiyah sifat fi'aliyah Sihir Simpan Pinjam Sirah Siroh Shahabiyyah Software Islami Sosial Kemasyarakatan Sosiologi sujud sahwi sujud syukur sumpah dan nadzar Sunnah sutrah sutroh syafaat Syurga Tafakur Alam Semesta Tafsir Tafsir Al-Qur'an tahlilan Takbirotul ihram takwil mimpi tambal gigi tamsil Tanda Akhir Zaman Tanda-Tanda Kiamat Tanya jawab Tarbiyah Tasawwuf dan Adab tata cara tidur menurut sunnah Tata Surya Taufiq Ismail Tauhid tayammum Tazkirah Tazkiyah tazkiyatun nafs Tech News Teknik Sipil teladan Tenaga Kerja tertawa saat sholat Thoharoh tidak taat suami tinggi TK Tokoh Tokoh Dan Ulama Tokoh Islam Tools TPA Tsunami Tujuan Hidup tuntunan sholat uang pensiun dari riba uang riba ucapan assalamualaika UNCATEGORY Video da'wah video Motivasi Diri Video Muhasabah video murotal W. S. Rendra waktu membaca doa wanita wanita haid Wisata wudhu yasinan zakat zakat anak kepada orang tua zakat barang temuan zakat harta zakat harta warisan zakat hasil perkebunan zakat hasil pertanian zakat mal zakat padi zakat pns zakat tanah zina