Kamis, 27 September 2012

ash-Shirathu al-Mustaqim

Islam Garis Lurus

Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Jum’at Rahimakumullah
Marilah kita bersama-sama meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Ta’ala, dan mari kita bangun terus aqidah kita di atas landasan ilmu yang benar.


Menurut Islam, jalan yang ditapaki manusia itu ada dua, yaitu: Jalan yang lurus dan Jalan yang bengkok. Jalan yang lurus adalah jalan yang sampai kepada Allah, sedangkan jalan yang bengkok adalah jalan yang tidak sampai kepada Allah, melainkan sampai kepada murka Allah. Untuk kita perlu mengenali jalan yang lurus dan jalan yang bengkok ini sebagaimana yang disebutkan Allah dalam surat al-Fatihah: 6-7. Kita kenali jalan yang lurus, supaya kita kenal jalan yang bengkok.

Kita semua bermunajat kepada Allah lebih dari 17 kali setiap hari, memohon kepada Allah, “Tunjukkanlah kami jalan yang lurus” (QS. al-Fatihah: 6). Kata hidayah pada ayat ini bermakna “Bimbingan dan Taufiq”. Juga terkandung makna “Berikanlah ilham kepada kami” , atau “Berikan rizki kami” , atau “Berilah anugerah kami” . Sedangkan ash-Shirathu al-Mustaqim menurut Imam Abu Ja’far ibnu Jarir: para ahli tafsir tentang telah sepakat bahwa ash-Shirathu al-Mustaqim adalah jalan yang terang dan lurus yang tidak bengkok-bengkok di dalamnya.

Kemudian terjadi perbedaan ungkapan dari para ahli tafsir tentang hal ini, antara lain Bermakna Kitabullah, sebagaimana hadits riwayat dari Ibnu Abi Hatim; Bermakna al-Islam, sebagaimana riwayat adh-Dhahhak, Maemun bin Mahron dari Ibnu Abbas; Bermakna al-Hak (kebenaran), demikian kata mujahid. Abu al-Aliyah berkata, “Bahwa ash-Shirathu al-Mustaqim adalah Rasulullah dan dua orang sahabat sesudahnya. Maka Ashim menceritakan hal itu kepada al-Hasan al-Bashri, maka al-Hasan al-Bashri berkata, “Abu al-Aliyah telah berkata benar dan memberi nasehat.”
Artinya, “Jalan lurus” itu mengikuti jalan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan jalan para sahabat radhiyallahu ‘anhum. Jadi ungkapan Abu al-Aliyah ini bermakna lebih khusus.

Tetapi perbedaan ungkapan tersebut pada prinsipnya kembali kepada satu makna, yaitu, mengikuti Allah dan RasulNya demikian penjelasan Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya. Dan hal ini sesuai dengan penjelasan pada ayat berikutnya:  

“(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat” (QS. al-Fatihah: 7).

Inilah adalah tafsir dari ayat “Shiratha al-Mustaqim” . Jadi ada 3 jalan di sini: satu jalan lurus, dan dua model jalan bengkok.

Ma’syiral Muslimin Rahimakumullah
Kemudian, siapa orang yang diberi nikmat itu? Allah sendiri yang menjelaskan bahwa orang-orang yang diberi nikmat itu adalah orang-orang yang tersebut dalam surat an-Nisa’ 69-70:

“Dan barangsiapa yang menta’ati Allah dan Rasul(-Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui. (QS. an-Nisa’: 69-70).

Jadi, orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah Ta’ala, dengan meniti jalan yang lurus adalah: Para Nabi: orang-orang yang dipilih Allah dengan diberinya wahyu kepada mereka; Para Shiddiqin: Orang-orang yang amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Yang secara khusus ayat ini berkenaan dengan Abu Bakar ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu karena dia adalah ash-Shiddiq al-Akbar; Para Syuhada, yaitu orang yang mati dalam menegakkan agama Allah. Yang secara khusus ayat ini ditujukan kepada Umar, Utsman dan Ali Radhiyallahu ‘anhum, karena mereka adalah para Syuhada’; Para shalihin: orang-orang yang shaleh, yaitu orang-orang yang berpegang teguh kepada al-Qur’an dan Sunnah. Mereka adalah para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para pengikut setianya sampai hari kiamat.

Mereka itulah di atas shiratu al-Mustaqim, jalan yang lurus, yang mendapat nikmat Allah, teman yang sebaik-baiknya. Mengikuti selain mereka berarti mengikuti jalan yang bengkok atau sesat.

Ma’syiral Muslimin Rahimakumullah
Allah Ta’ala berfirman:  
“Bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. al-Fatihah: 7). 

Maksudnya: Bukan jalan orang-orang yang mendapat murka, yang kehendak mereka telah rusak, sehingga meskipun mereka mengetahui kebenaran, namun menyimpang darinya. Dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat, yaitu orang-orang yang tidak memiliki ilmu, sehingga mereka berada dalam kesesatan, serta tidak mendapatkan jalan menuju kebenaran.

Pembicaraan di sini dipertegas dengan kata “Bukan”, guna menunjukkan bahwa di sana terdapat dua model jalan yang rusak, yaitu model rusaknya para ulama (ilmuwan, pemikir) yang diwakili oleh orang-orang Yahudi dan model rusaknya para ubbad (ahli ibadah) dan zuhhad (ahli zuhud) yang awam yang diwakili oleh orang-orang Nashrani. Juga untuk membedakan antara kedua jalan itu, agar setiap orang menjauhkan diri darinya.

Jalan orang-orang yang beriman itu mencakup pengatahuan akan kebenaran serta pengamalannya, sementara orang-orang Yahudi tidak memiliki, sedangkan orang-orang Nashrani tidak memiliki ilmu (agama). Oleh karena itu, kemurkaan bagi orang-orang Yahudi, sedangkan kesesatan bagi orang-orang Nashrani. Karena orang-orang yang berilmu tetapi tidak mengamalkannya, itu berhak mendapat kemurkaan, berbeda dengan orang yang tidak memiliki ilmu.

Jadi orang yang dimurkai adalah orang yang tahu kebenaran tetapi menyimpang. Sedangkan orang yang sesat adalah orang yang beramal tetapi tidak berilmu. Secara khusus orang yang dimurkai adalah Yahudi. Dan orang yang sesat adalah Nashrani. Demikian pendapat para ahli tafsir, sebagaimana yang dinukil oleh al-Hafizh Ibnu Katsir.

Memang, orang-orang Yahudi dan Nasrani adalah sesat dan mendapat murka. Tetapi sifat Yahudi yang paling khusus adalah mendapat kemurkaan sebagaimana firman Allah Ta’ala tentang diri mereka:

“Yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, diantara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi (dan orang yang) menyembah Taghut” (QS. al-Maidah: 77).

Sedangkan sifat orang Nasrani yang paling khusus adalah kesesatan, sebagaimana firman Allah Ta’ala mengenai ikhwal mereka: “Orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus”. (QS. al-Maidah: 77).

“Kemudian masalah ini banyak disebutkan dalam hadits dan atsar, yang intinya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan bahwa yang dimurkai adalah Yahudi dan yang sesat adalah Nasrani. (Tafsir Ibnu Katsir, Juz 1, hlm. 28).

Sehingga makna dan tafsir dari ayat tersebut adalah: “Tunjukkilah kami jalan yang lurus. Yaitu jalannya orang-orang yang telah Engkau beri nikmat atas mereka(yaitu jalannya para Nabi, shiddiqin, syuhada, dan sholihin), bukan jalan orang-orang yang dimurkai (yaitu orang-orang Yahudi beserta orang-orang yang sepaham dengannya) dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat (yaitu orang-orang Nasrani dan orang-orang yang sepaham dengan mereka).”

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Dari ayat ini jelas, tidak ada pluralisme agama (menganggap semua agama benar) dalam Islam. Yang ada adalah jalan yang lurus (yang benar dan diridhai Allah), dan jalan yang bengkok (jalan yang salah, yang dimurkai Allah). Maka dengan demikian, batallah paham liberal (JIL dan lain-lain yang sepaham dengannya) yang menyatakan dan membela mati-matia bahwa semua agama benar, semua agama bisa masuk surga kata mereka, kecuali orang-orang yang mereka sebut eksklusif, fundamentalis dan ekstremis.

Dalilnya sudah jelas dan tegas. Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah adalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19). “Dan telah kuridhai Islam itu menjadi agama bagimu.” (QS. Ali Imran: 85). “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Ali Imron: 85).

Baginda Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya! Tidak seorangpun mendengar tentang aku dari umat (manusia) ini, seorang Yahudi ataupun Nasrani, kemudian meninggal dunia dan tidak beriman kepada apa yang aku diutus karenanya, kecuali ia termasuk para penduduk neraka.” (HR. Muslim).

Label

'idul adha adab dan sunnah adik saudara sepersusuan adzan air kencing bayi air kencing Rasulullah Akhirat akhlak Akhlaq Kepribadian Akhwat akidah Al Qur'an Al Qur#039;an Al Quran Al-Qur'an Alam Aliran-aliran Amalan AMALIYAH NU anak Analisa Angin Aqidah Aqiqah Artikel Artikel IImiah Asmara Astronomi ASWAJA Azab Bab Adab Bab Nikah Bab Puasa Bab Sholat Bab Thaharah Bab Zakat bantahan belajar islam Berita bersin Bid'ah bid'ah dalam aqidah bid'ah dalam ibadah Biografi Biologi Bisnis Blackberry Budaya Budi Daya buka puasa buku Cantik Fisik catatanku Cerpen Chairil Anwar Curahan Hati Curhat daging qurban Dakwah Dakwah Pemikiran Islam dakwah umum Dambaan insan Dari Salafushshalih Dasar Islam Dasar Keislaman demam Desain Dhaif Do'a do'a buka puasa Do'a dan Dzikir Doa doa bersama doa sholat tarawih download dunia islam Dunia Islam Kontemporer Dzikir dzikir dengan tangan kiri Ekonomi Eksoplanet Emansipasi Emha Ainun Nadjib Fakta Ilmiah Fakta Jin-Iblis-Syetan Fakta Manusia faraidh Fenomena Asteroid Fenomena Bencana Alam Fenomena Bintang Fenomena Bulan Fenomena Bumi Fenomena Hewan Fenomena Kutub Fenomena Langit Fenomena Matahari Fenomena Meteorit Fenomena Petir Fenomena Planet Fenomena Ruang Angkasa Fenomena Tumbuhan Fiqh Fiqh Muamalat Fiqh Wanita Fiqih Fisika Galaksi Geografi Geologi gerhana gigi palsu Hadis Hadis 40 hadist Hadits Hadits Palsu HAID Halal Haram HAM HARI RAYA ID HUKUM ISLAM hukum natal bersama hutang i'tikaf Ibadah ibadah yang baik ibu mertua ilmu ilmuan muslim Ilmuwan imam terlalu cepat bacaannya IMAN Inovasi intermezzo Internet Iptek iqomah isbal Islam jabat tangan setelah sholat JADWAL RAMADHAN Jagad Raya Jalaluddin Rumi jamaah sholat jumat jenazah Jual Beli judi junub Kabar Dalam Negeri kabar manca negara Kahlil Gibran Kajian Karya Buku Karya Ulama KB Keajaiban Alam Keajaiban Hewan KECANTIKAN Kecelakaan Maut Kehutanan Kelautan keluarga Kepemerintahan Kepengurusan Kerajaan Kesehatan Keuangan Keutamaan KHITAN Khitan Wanita khurofat Khutbah Khutbah Jum'at khutbah jumat Khutbah Rasulullah saw Kiamat Kidung Hati Kimia Kisah Kisah Kami Kisah Nyata Kisah Orang-Orang Shaleh Kisah Teladan Komputer Konversi Energi Kosmologi Kumpulan Do'a Kumpulan Kata lafadz adzan lafadz iqomah Lain-Lain Lalu Lintas lembaga sosial Lingkungan Hidup Lubang Hitam macam puasa sunnah mahram Makanan mandi jum'at mandi wajib Manhaj Manusia Manusia dan Teknologi masjid masjid quba Masuk Perguruan Tinggi Matahari Materi gelap Mayit media cetak memandikan jenazah membayar zakat memotong kuku memotong rambut mendahului gerakan imam menemani sholat jamaah menembok kuburan mengadzankan mayit di liang kubur mengangkat tangan menghadiahkan pahala mengqadha puasa menguburkan jenazah mengucapkan selamat natal mengusap kepala Mengusap muka setelah berdoa menikah di bulan syawwal menikah setelah berzina meninggal dunia Meninggalkan sholat jum'at menjawab adzan menjual kotoran hewan menyapu kepala menyentuh wanita Meteorologi Meteorologi-Klimatologi mihrab Mineralogi minum air zamzam Motivasi motivasi belajar Motivasi Beramal MQ (menejemen qolbu) mu'athilah Muallaf muamalah Muhasabah Mungkar murottal Muslimah Muslimah Articles Musyabbihah Mutiara Hikmah Mutiara Kalimat Mutiara Tafakur Nabi Muhammad Nagham Alqur'an Nasehat Neraka News niat sholat nikah nisfu aya'ban Oase Iman Olah Raga OLAHRAGA Otak PAKAIAN panas PAUD Pendidikan Penelitian penelitian sunnah Pengembangan Diri Pengobatan Akibat Sihir Peninggalan Sejarah Penjajahan Pentingnya Waktu Peradaban Islam Perbandingan Agama dan Aliran Perbankan Pergaulan Perkawinan Perkembangan Da'wah Islam Permata Hati pernikahan Personaliti Pesawat Ruang Angkasa Pesepakbola Muslim Pojok Ramadhan posisi imam wanita produksi awal program kerja Proyek Luar Angkasa Psikologi Puasa puasa daud puasa rajab Puasa Setiap Hari puasa sunnah puasa wanita hamil Puisi Puisi bahasa Ingris qunut nazilah QURAN radar lampung Radio Rajab Ramadhan ramalan cuaca Renungan Riba dan Jual Beli salafush shalih salah bacaan sholat Salam Khudam Sastra sedekah Sejarah Sejarah Islam SEKS Sentilan Seputar Daerah Buton Shalat shodaqoh shodaqoh melebihi kadar Sholat sholat dan keputihan sholat di rumah sholat ghoib sholat jamaah sholat jamaah estafet sholat jumat sholat jumat wanita sholat pindah tempat sholat qashar sholat sambil melihat mushaf sholat sendirian sholat sunnah sholat sunnah qobliyah isya sholat sunnah sebelum asar sholat sunnah setelah shubuh sholat takhiyatul masjid sholat wanita sifat dzatiyah sifat fi'aliyah Sihir Simpan Pinjam Sirah Siroh Shahabiyyah Software Islami Sosial Kemasyarakatan Sosiologi sujud sahwi sujud syukur sumpah dan nadzar Sunnah sutrah sutroh syafaat Syurga Tafakur Alam Semesta Tafsir Tafsir Al-Qur'an tahlilan Takbirotul ihram takwil mimpi tambal gigi tamsil Tanda Akhir Zaman Tanda-Tanda Kiamat Tanya jawab Tarbiyah Tasawwuf dan Adab tata cara tidur menurut sunnah Tata Surya Taufiq Ismail Tauhid tayammum Tazkirah Tazkiyah tazkiyatun nafs Tech News Teknik Sipil teladan Tenaga Kerja tertawa saat sholat Thoharoh tidak taat suami tinggi TK Tokoh Tokoh Dan Ulama Tokoh Islam Tools TPA Tsunami Tujuan Hidup tuntunan sholat uang pensiun dari riba uang riba ucapan assalamualaika UNCATEGORY Video da'wah video Motivasi Diri Video Muhasabah video murotal W. S. Rendra waktu membaca doa wanita wanita haid Wisata wudhu yasinan zakat zakat anak kepada orang tua zakat barang temuan zakat harta zakat harta warisan zakat hasil perkebunan zakat hasil pertanian zakat mal zakat padi zakat pns zakat tanah zina