Selasa, 18 September 2012

Ciri Seseorang Menjadi Haji Mabrur

Haji Mabrur Balasannya Surga

“Umrah ke umrah itu menghapuskan dosa yang terdapat  di antara keduanya, sedangkan haji mabrur tidak ada  ganjarannya selain surga.”  (HR Bukhari dan Muslim)

HAJI mabrur menurut lughawi (bahasa) berasal dari bahasa Arab yakni Hajjun Mabrur, yang masyhur diucapkan dalam bahasa Indonesia menjadi haji mabrur. Hajjun mabrur terdiri dari kata hajju dan (wa) mabrur, berasal dari akar kata: hajja - yuhajja - hajjan yang berarti menyengaja atau bermaksud.

Menurut syar’i adalah menyengaja atau bermaksud mengunjungi Baitullah (Ka’bah) untuk berhaji. Sedangkan kata mabrur berarti maqbul (diterima). Maka haji mabrur adalah haji yang diterima Allah SWT.

Konkritnya, haji mabrur ialah haji yang tidak dinodai dosa. Ciri-cirinya adalah seseorang hamba Allah SWT yang telah kembali dari menunaikan ibadah haji akan lebih mencintai akherat ketimbang dunia (hubbul akhirah minad dunya). Dalam sebuah hadist marfu’ disebutkan seseorang memperoleh haji mabrur apabila dia suka menyumbangkan makanan dan lemah lembut dalam ucapan.

Sebagian ulama dan fuqaha’ berpendapat bahwa tanda-tanda haji mabrur itu adalah terjadinya perubahan pada jiwanya, sikap dan perkataannya sekembalinya dari tanah suci baik ibadah, takwa, amaliyahnya maupun tindakan-tindakan kemasyarakatan.

Di antara tanda-tanda haji mabrur itu adalah bahwa seseorang yang menunaikan ibadah haji akan lebih baik keadaannya sekembalinya ia dari haji dibandingkan dengan sebelumnya dan dia menjadi panutan masyarakat.

Lain kata, yang akan dinilai oleh Allah SWT dari ibadah haji seseorang itu bukanlah formalitas seremonialnya (ketika seseorang itu sedang mengerjakan ibadah haji) melainkan hasil atau akibat yang timbul daripada ibadah haji setelah yang bersangkutan usai menjalankan ibadah hajinya.

Dalam bahasa lain karena faktor dinamika dan produktivitas hajinya. Misalnya, si Fulan, sebelum menunaikan ibadah haji salatnya kurang rajin lalu menjadi rajin. Dalam soal harta dia dulu amat kikir tapi kemudian berubah menjadi dermawan. Ketika berbicara keras dan cenderung melukai perasaan kawan bicaranya, berubah menjadi lemah lembut dan menghargai pembicaraan orang lain. Dalam pergaulan dia terkesan sombong dan angkuh, sesudah menunaikan ibadah haji menjadi ramah, familier dan bersahaja.

Lebih jauh, seperti dikatakan dai wong kito dan Pemred Warta Dakwah, H Muazim Syair, merujuk beberapa hadist Rasulullah SAW, ada empat ciri orang yang mendapat predikat haji mabrur:
l  Pertama, sepulang dari berhaji, tutur katanya selalu baik dan menyenangkan orang lain. Memiliki sifat terpuji seperti sabar, rendah hati (tawaddhu’) dan tidak sombong. Di tanah suci ia telah ditempa menjadi hamba Allah yang rendah hati. Meski ia seorang pejabat, orang kaya atau penguasa, di tanah suci Dia memandangnya sama dengan rakyat kecil, jelata. Semuanya hanyalah hamba-Nya semata.

l  Kedua, seseorang yang sudah menyandang gelar haji akan lebih taat beribadah dibandingkan sebelum ia menunaikan ibadah haji. Karena selama berada di tanah suci ia telah dilatih untuk taat beribadah, terutama dalam ibadah salat. Kalau di Mekkah ia selalu menunaikan salat berjamaah di Masjidil Haram, dan atau di Masjid Nabawi ketika berada di Madinah Al-Munawwarah, setibanya di tanah air hal itu juga harus dilakukannya. Dia tindaklanjuti dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari.

l  Ketiga, seseorang yang telah berpredikat haji akan selalu menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan tercela. Orang yang mendapat haji mabrur tidak mau lagi berbohong. Ia akan selalu jujur dalam kesehariannya, apapun profesinya. Jika kebetulan seorang pedagang ia tidak akan mau mempermainkan timbangan, meteran atau perkataan bohong lainnya. Kalau ia seorang aparatur negara ia tidak akan menyalahgunakan wewenang atau melakukan korupsi.

l  Keempat, orang yang mendapat gelar haji mabrur sifat sosialnya akan meningkat, begitu pula rasa kesetiakawanan terhadap sesama. Ia akan jadi rajin ber-infaq fi sabilillah, menyantuni anak yatim dan orang miskin.

Dalam bahasa yang lebih sederhana, kita dapat membaca (qara’a) dan memahami (fahima) bahwa ibadah haji yang merupakan puncak dari rukun Islam dan menjadi ibadah terbesar dan terberat dari rukun Islam yang lain diharapkan meninggalkan dampak kebaikan yang lebih besar pula.

Ibadah haji yang juga bisa dipandang sebagai muktamar internasional itu diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran para jamaah haji tentang arti persaudaraan Islam yang sejati tanpa memandang perbedaan ras, suku, bahasa dan bangsa.

Dalam manasik haji (praktek pelaksanaan haji) telah dibuktikan bahwa seluruh jamaah menggunakan atribut yang sama, melakukan thawaf, sa’i, wukuf dan melontar secara bersama-sama pula. Mereka tidak ada yang istimewa dan diistimewakan, karena semuanya adalah satu predikat yaitu sebagai tamu Allah SWT.

Apabila gelar haji mabrur itu kelak telah benar-benar dimiliki oleh para hujaj, niscayalah mereka itu akan menjadi inspirator pembangunan Islam dan sekaligus sebagai investor yang terus menanamkan sahamnya untuk pembangunan Islam dan kaum muslimin.

Apabila mereka yang telah menunaikan ibadah haji itu memiliki komitmen yang tinggi terhadap haji mabrur yakni mempunyai kepedulian dan kepekaan sosial yang tinggi tentulah negeri ini akan menjadi negeri yang damai, yang aman, sejahtera dalam lindungan dan ampunan Allah SWT.

Manakala orang yang telah menunaikan ibadah haji itu tergolong orang yang kaya atau mampu maka sebaiknya memperbanyak amalan sedekahnya untuk menolong kaum fakir miskin, papa. Demikian pula dalam memberikan kebaikan seperti bantuan berupa harta, makanan, pakaian dan lain-lain kepada kaum yang lemah dan sengsara atau yang sedang ditimpa musibah, semuanya itu hendaknya dilakukan dengan penuh keikhlasan untuk mengharapkan keridhaan Allah SWT dan dalam rangka memelihara dan menjaga ibadah hajinya.

Dan apabila orang-orang yang telah menunaikan ibadah haji itu adalah para pejabat dan pegawai baik negeri maupun swasta lalu mereka menjadi lebih jujur, disiplin dan produktif maka itu pertanda mereka komitmen pada hajinya. Demikian pula para pelaku bisnis alias pengusaha, pedagang dan para petani yang bekerja dengan baik tidak melakukan praktek kecurangan. Maka mereka itulah para hujaj yang layak mendapat gelar haji mabrur.

Semogalah saudara-saudara (ikhwan) kita yang saat ini masih tekun menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah Al-Mukarramah maupun yang sudah meraih titel/gelar Al-Hajj dan tidak hanya mengerjakan haji secara normatif dan sekadar menggugurkan kewajiban haji saja (rukun Islam kelima), menjadi kelompok-kelompok yang produktif dalam mengamalkan ajaran Islam, khususnya nilai-nilai ibadah haji, sehingga mereka dapat menjadi contoh/suri tauladan bagi umat. Amin. (Sriwijaya Post)
 
 

Label

'idul adha adab dan sunnah adik saudara sepersusuan adzan air kencing bayi air kencing Rasulullah Akhirat akhlak Akhlaq Kepribadian Akhwat akidah Al Qur'an Al Qur#039;an Al Quran Al-Qur'an Alam Aliran-aliran Amalan AMALIYAH NU anak Analisa Angin Aqidah Aqiqah Artikel Artikel IImiah Asmara Astronomi ASWAJA Azab Bab Adab Bab Nikah Bab Puasa Bab Sholat Bab Thaharah Bab Zakat bantahan belajar islam Berita bersin Bid'ah bid'ah dalam aqidah bid'ah dalam ibadah Biografi Biologi Bisnis Blackberry Budaya Budi Daya buka puasa buku Cantik Fisik catatanku Cerpen Chairil Anwar Curahan Hati Curhat daging qurban Dakwah Dakwah Pemikiran Islam dakwah umum Dambaan insan Dari Salafushshalih Dasar Islam Dasar Keislaman demam Desain Dhaif Do'a do'a buka puasa Do'a dan Dzikir Doa doa bersama doa sholat tarawih download dunia islam Dunia Islam Kontemporer Dzikir dzikir dengan tangan kiri Ekonomi Eksoplanet Emansipasi Emha Ainun Nadjib Fakta Ilmiah Fakta Jin-Iblis-Syetan Fakta Manusia faraidh Fenomena Asteroid Fenomena Bencana Alam Fenomena Bintang Fenomena Bulan Fenomena Bumi Fenomena Hewan Fenomena Kutub Fenomena Langit Fenomena Matahari Fenomena Meteorit Fenomena Petir Fenomena Planet Fenomena Ruang Angkasa Fenomena Tumbuhan Fiqh Fiqh Muamalat Fiqh Wanita Fiqih Fisika Galaksi Geografi Geologi gerhana gigi palsu Hadis Hadis 40 hadist Hadits Hadits Palsu HAID Halal Haram HAM HARI RAYA ID HUKUM ISLAM hukum natal bersama hutang i'tikaf Ibadah ibadah yang baik ibu mertua ilmu ilmuan muslim Ilmuwan imam terlalu cepat bacaannya IMAN Inovasi intermezzo Internet Iptek iqomah isbal Islam jabat tangan setelah sholat JADWAL RAMADHAN Jagad Raya Jalaluddin Rumi jamaah sholat jumat jenazah Jual Beli judi junub Kabar Dalam Negeri kabar manca negara Kahlil Gibran Kajian Karya Buku Karya Ulama KB Keajaiban Alam Keajaiban Hewan KECANTIKAN Kecelakaan Maut Kehutanan Kelautan keluarga Kepemerintahan Kepengurusan Kerajaan Kesehatan Keuangan Keutamaan KHITAN Khitan Wanita khurofat Khutbah Khutbah Jum'at khutbah jumat Khutbah Rasulullah saw Kiamat Kidung Hati Kimia Kisah Kisah Kami Kisah Nyata Kisah Orang-Orang Shaleh Kisah Teladan Komputer Konversi Energi Kosmologi Kumpulan Do'a Kumpulan Kata lafadz adzan lafadz iqomah Lain-Lain Lalu Lintas lembaga sosial Lingkungan Hidup Lubang Hitam macam puasa sunnah mahram Makanan mandi jum'at mandi wajib Manhaj Manusia Manusia dan Teknologi masjid masjid quba Masuk Perguruan Tinggi Matahari Materi gelap Mayit media cetak memandikan jenazah membayar zakat memotong kuku memotong rambut mendahului gerakan imam menemani sholat jamaah menembok kuburan mengadzankan mayit di liang kubur mengangkat tangan menghadiahkan pahala mengqadha puasa menguburkan jenazah mengucapkan selamat natal mengusap kepala Mengusap muka setelah berdoa menikah di bulan syawwal menikah setelah berzina meninggal dunia Meninggalkan sholat jum'at menjawab adzan menjual kotoran hewan menyapu kepala menyentuh wanita Meteorologi Meteorologi-Klimatologi mihrab Mineralogi minum air zamzam Motivasi motivasi belajar Motivasi Beramal MQ (menejemen qolbu) mu'athilah Muallaf muamalah Muhasabah Mungkar murottal Muslimah Muslimah Articles Musyabbihah Mutiara Hikmah Mutiara Kalimat Mutiara Tafakur Nabi Muhammad Nagham Alqur'an Nasehat Neraka News niat sholat nikah nisfu aya'ban Oase Iman Olah Raga OLAHRAGA Otak PAKAIAN panas PAUD Pendidikan Penelitian penelitian sunnah Pengembangan Diri Pengobatan Akibat Sihir Peninggalan Sejarah Penjajahan Pentingnya Waktu Peradaban Islam Perbandingan Agama dan Aliran Perbankan Pergaulan Perkawinan Perkembangan Da'wah Islam Permata Hati pernikahan Personaliti Pesawat Ruang Angkasa Pesepakbola Muslim Pojok Ramadhan posisi imam wanita produksi awal program kerja Proyek Luar Angkasa Psikologi Puasa puasa daud puasa rajab Puasa Setiap Hari puasa sunnah puasa wanita hamil Puisi Puisi bahasa Ingris qunut nazilah QURAN radar lampung Radio Rajab Ramadhan ramalan cuaca Renungan Riba dan Jual Beli salafush shalih salah bacaan sholat Salam Khudam Sastra sedekah Sejarah Sejarah Islam SEKS Sentilan Seputar Daerah Buton Shalat shodaqoh shodaqoh melebihi kadar Sholat sholat dan keputihan sholat di rumah sholat ghoib sholat jamaah sholat jamaah estafet sholat jumat sholat jumat wanita sholat pindah tempat sholat qashar sholat sambil melihat mushaf sholat sendirian sholat sunnah sholat sunnah qobliyah isya sholat sunnah sebelum asar sholat sunnah setelah shubuh sholat takhiyatul masjid sholat wanita sifat dzatiyah sifat fi'aliyah Sihir Simpan Pinjam Sirah Siroh Shahabiyyah Software Islami Sosial Kemasyarakatan Sosiologi sujud sahwi sujud syukur sumpah dan nadzar Sunnah sutrah sutroh syafaat Syurga Tafakur Alam Semesta Tafsir Tafsir Al-Qur'an tahlilan Takbirotul ihram takwil mimpi tambal gigi tamsil Tanda Akhir Zaman Tanda-Tanda Kiamat Tanya jawab Tarbiyah Tasawwuf dan Adab tata cara tidur menurut sunnah Tata Surya Taufiq Ismail Tauhid tayammum Tazkirah Tazkiyah tazkiyatun nafs Tech News Teknik Sipil teladan Tenaga Kerja tertawa saat sholat Thoharoh tidak taat suami tinggi TK Tokoh Tokoh Dan Ulama Tokoh Islam Tools TPA Tsunami Tujuan Hidup tuntunan sholat uang pensiun dari riba uang riba ucapan assalamualaika UNCATEGORY Video da'wah video Motivasi Diri Video Muhasabah video murotal W. S. Rendra waktu membaca doa wanita wanita haid Wisata wudhu yasinan zakat zakat anak kepada orang tua zakat barang temuan zakat harta zakat harta warisan zakat hasil perkebunan zakat hasil pertanian zakat mal zakat padi zakat pns zakat tanah zina