Sabtu, 26 November 2011

Tsiqah Membangun Kekuatan


Assalamualaikum ikhwah dan akhawat sekalian,
Imam Hasan Al Banna menjelaskan bahwa makna tsiqah adalah ketenangan ‘jundi’ (perajurit dakwah) terhadap ‘qiyadah’nya dalam hal kemampuannya dan keikhlasannya yang menjadikannya semakin :
Cinta.
Menghargai.
Menghormati.
Taat.
Allah swt berfirman :
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap keputusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya”. (QS An-Nisaa’ : 65)
‘Qiyadah’ (Kepimpinan) adalah sebahagian daripada dakwah. Tidak ada dakwah tanpa qiyadah.
Keharmonian antara ‘qiyadah’ dan ‘jundiyah’ akan menjadikan :
  1. Dakwah kuat.
  2. Program terlaksana.
  3. Sasaran tercapai.
  4. Mampu menghadapi segala macam bentuk rintangan.
Jadi ‘tsiqah’ terhadap ‘qiyadah’ adalah senjata utama kejayaan dakwah.
Oleh kerana itu masalah ketsiqahan antara ‘qiyadah’ dan ‘junud’ menjadi suatu persoalan yang cukup penting.


Hakikatnya ia menjadi sebuah simpulan yang menguatkan jalinan antara satu dengan yang lain atau juga melemahkannya.
Maka, orang-orang yang terlibat aktif dalam dakwah ini perlulah sedaya mungkin tidak melukai dan menodai ketsiqahannya.
‘Qiyadah’ percaya dan yakin sepenuh hati dengan kemampuan dan keupayaan junudnya. Demikian pula seorang ‘jundi’ percaya penuh kepada qiyadahnya terhadap segala perkara yang telah diputuskannya.
Hubungan yang harmoni antara qiyadah dan junud atau sebaliknya mampu menjadi mesin produktiviti bagi dakwah ini.
PENGAJARAN DALAM PERJANJIAN HUDAIBIYAH
Perjanjian Hudaibiyah adalah salah satu dari sekian banyak peristiwa yang perlu menjadi pengajaran bagi para aktivis dakwah.
Dalam Sahih Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa dalam perjanjian Hudaibiyah, Umar Al Khatthab ra tidak puas hati akan keputusan yang diambil oleh Rasulullah saw.
Ia berkata, ‘Kemudian aku datangi Rasulullah saw lalu aku tanyakan padanya.
‘Bukankah engkau Rasulullah saw?’
Beliau menjawab, ‘Ya, benar’.
‘Bukankah engkau di pihak yang benar dan musuh kita berada di atas kebatilan?’ tanyaku.
Jawab Nabi, ‘Ya, benar’.
‘Bukankah orang-orang kita yang terbunuh akan masuk syurga dan orang-orang mereka yang terbunuh akan masuk neraka?’, tanyaku kembali.
‘Ya, benar’, jawab Rasulullah saw.
‘Lalu kenapa kita menyetujui agama kita direndahkan’, tanyaku lagi.
‘Sesungguhnya aku adalah Rasulullah, aku tidak akan menyalahi perintahNya dan Dia pasti membelaku’, jawab Nabi.
‘Bukankah engkau telah menjanjikan bahwa kita akan datang ke Baitullah untuk melakukan thawaf?’, tanyaku.
‘Ya, benar’, tetapi apakah aku mengatakan kepadamu bahwa engkau akan datang pada tahun ini’, jawab beliau.
Aku menjawab, ‘Tidak’.
‘Engkau pasti akan datang dan tawaf di Baitullah’, tegas Nabi saw.
Namun Umar Al Khatthab tidak merasa puas dengan jawaban Rasulullah saw tersebut sehingga ia datangi Abu Bakar As Shiddiq ra lalu menanyakan apa yang tadi dia tanyakan kepada Rasulullah saw.
Kemudian Abu Bakar berkata kepadanya, ‘Wahai Ibnul Khatthab, sesungguhnya dia adalah Rasulullah. Dia tidak akan menyalahi perintah Tuhannya dan Allah pun tidak akan membiarkannya’.
Tidak lama kemudian turunlah surah Al Fath kepada Rasulullah saw lalu Nabi segera memanggil Umar Al Khatthab ra dan membacakan surah Al Fath tersebut kepadanya.
Lalu Abu Bakar bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah hal itu kemenangan (Al Fath)?’.
Jawab Nabi, ‘Ya, benar’.
Barulah hati Umar merasa tenang dengan jawaban tersebut dan tidak ada sedikitpun keraguan dalam hati para sahabat atas keputusan yang diambil oleh Rasulullah saw.
Pengajaran 1
Keterbatasan kefahaman dan informasi atas sikap yang diambil oleh Rasulullah saw menjadikan sahabat Umar Al Khatthab ra menyangsikan apa yang dilakukan baginda dengan orang Quraisy.
Pengajaran 2
Sikap Umar tersebut memberi kesan pada sikap para sahabat lain yang lambat untuk digerakkan melaksanakan perintah Rasulullah saw dalam menyembelih dan mencukur rambut sebagai tanda tahallul.
Pengajaran 3
Peristiwa itu tidak berlangsung lama kerana baginda segera menyedari bahwa mereka perlu digerakkan dari kendalinya. Maka baginda pun memulai dari diri baginda untuk melakukan apa yang diperintahkannya tadi. Maka baru selepas itu para sahabat pun berbondong-bondong melaksanakannya.
Pengajaran 4
Peristiwa itu terhenti dan tidak berkembang hingga ke akar umbi. Dengan cepat peristiwa itu dapat diselesaikan di mana Allah swt menyelamatkan komuniti kaum muslimin dari perpecahan.
Ketaatan pada Allah dan RasulNya menjadi landasan kepada kekuatan persatuan tersebut.
“Dan ta’atlah kepada Allah dan Rasulnya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS Al-Anfaal : 46)
TSIQAH BUAH INTERAKSI YANG BERTERUSAN
Tsiqah atau kepercayaan tidak akan muncul secara tiba-tiba melainkan ia adalah buah dari interaksi yang amat lama.
Paling tidak dari interaksi yang sangat lama itu dapat memahami keadaan dan keadaannya masing-masing sebagaimana peristiwa Isra’ dan Mi’rajnya Rasulullah saw.
Ketika peristiwa itu diceritakan baginda kepada masyarakat ramai, terjadilah kebisingan di kalangan masyarakat umum. Mereka menyangsikan kejadian yang dialami oleh Rasulullah saw kerana logik mereka belum sampai untuk menerima peristiwa tersebut.
Namun sewaktu peristiwa itu diceritakan kepada Abu Bakar As Shiddiq ra, beliau amat mempercayainya. Bahkan jika kisahnya jauh lebih dahsyat dari yang didengar oleh orang-orang Quraisy sekalipun ia mempercayainya.
Alasannya kerana sejak kecil lagi ia bersahabatdengan Rasulullah saw dan selama persahabatan yang sangat lama itu, Abu Bakar tidak pernah menemui pada peribadi Rasulullah saw, sikap yang mengada-ada apalagi berdusta.
Hasil interaksi yang cukup lama itu menjadi perisai diri terhadap peribadi Rasulullah saw sehingga tidak ada celah sekecil apapun dalam diri Abu Bakar untuk bersikap menduga-duga.
Tarbiyah yang mendalam boleh menjadi jalan untuk memperkuatkan hubungan yang harmoni antara anggota masyarakat samada hubungan antara ‘qiyadah’ dan ‘jundiyah’ atau juga antara‘jundiyah’ sendiri.
Tarbiyah yang berlangsung sekian lama boleh menjadi alat bantu untuk saling memahami keadaan masing-masing orang yang berada di dalamnya samada yang terkait dengan :
  1. Karakter.
  2. Sikap.
  3. Idea.
  4. Kemahuan.
Oleh kerananya, mereka yang sangat lama berinteraksi dengan Rasulullah saw tidak memiliki persoalan yang rumit tetapi mereka yang lemah hubungan interaksinya boleh menjadi faktor penentu yang boleh mengusutkan masaalah.
Perhatikanlah peristiwa-peristiwa pembangkangan terhadap Rasulullah saw dalam sejarah banyak dilakukan oleh orang-orang yang lemah interaksi mereka dengan baginda termasuk daerah-daerah yang hubungannya belum kukuh dalam dereten sejarah paling banyak bergolak berbanding daerah-daerah yang dekat hubungannya.
CARA-CARA MENGUKUHKAN TSIQAH
Ketidaktsiqahan antara ‘qiyadah’ dan ‘junud’ ini tidak boleh dibenarkan berlarutan bahkan ia mesti segera disingkirkan dan diperbaiki dengan cepat.
Adapun usaha yang boleh kita lakukan untuk kembali mengukuhkannya di antaranya seperti berikut:
PERTAMA
Saling memahami bahwa tsiqah antara ‘qiyadah’ dan’jundiyah’ merupakan modal besar dalam membangun bangunan dakwah ini dan ketsiqahan yang utuh hanya melahirkan ketenangan dan ketenteraman sedangkan ketidaktsiqahan adalah jendela kehancuran bagi dakwah ini.
KEDUA
Saling menyedari bahwa apa yang kita lakukan adalah dalam kerangka ubudiyah. Oleh yang demikian, jauhkan diri dari kecenderungan material dan kebusukan hati.
Kerja dakwah dan membangun bangunan dakwah adalah amal mulia. Allah swt perintahkan untuk terus konsisten dengan kebersamaan dengan orang-orang yang tulus dalam pengabdian.
Allah swt berfirman :
“Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaanNya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (kerana) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS Al-Kahfi : 28)
KETIGA
Berusaha untuk mengalah demi kemaslahatan dakwah yang jauh lebih besar. Sikap ini diutamakan kepada para aktivis dakwah sehingga mereka tetap memberikan rasa hormat dan ‘ta’zhim’ kepada qiyadah.
Isu utamanya bukan lagi pendapat peribadi akan tetapi isu utama yang mesti diangkat adalah kemaslahatan dakwah yang berkait dengan :
  1. Bagaimana nasib dakwah hari ini dan akan datang.
  2. Bagaimana pula peta perjalanan dakwah yang sedang berlangsung ini.
  3. Bagaimana pembentukan aktivis baru serta sasaran yang terbina.
Inilah yang sepatutnya sentiasa terngiang-ngiang dalam benak orang-orang yang melibatkan dirinya dalam barisan dakwah.
KEEMPAT
Mencari pihak yang bersikap neutral dan dapat mengawal keadaan sehingga dua titik yang mempunyai kecenderungan meruncing menjadi tumpul kembali dan akhirnya dapat diikatkan semula.
Jika peristiwa Hudaibiyah ini yang menjadi sandaran isu, kita dapat melihat bagaimana sikap Umar ra yang mendatangi Abu Bakar ra untuk lebih mendapatkan ketenangan dalam mengambil sebuah sikap manakala Abu Bakar pula mampu mengawal keadaan sehingga tidak menimbulkan keruncingan dan begitu pula pihak-pihak yang didatangi agar tidak menambah persoalan baru bagi ketegangan yang sedia terjadi malah seharusnya menenangkan kembali semua perkara yang boleh menyebabkan ketidakharmonian.
KELIMA
Saling berdoa untuk kebaikan semua pihak.
Allah swt berfirman :
”Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa : ”Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyanyang”. (QS Al-Hasyr : 10)
Akhir sekali marilah kita semua berdoa agar keharmonian antara ‘qiyadah’ dan ‘jundiyah’ akan terus terpelihara sehingga kapal dakwah ini mampu mengemudi bahteranya dengan selamat untuk sampai ke destinasi yang dituju.
Ya Allah, kami memahami bahwa tsiqah tidak akan tertegak melainkan dengan interaksi yang lama serta cinta yang mendalam. Perkukuhkanlah interaksi dan kecintaan ini dalam hati kami semata-mata dalam rangka ubudiyah kepadaMu.
Jauhkanlah kami dari sikap suka berbantah-bantah yang akan menjadikan kami gentar serta hilang kekuatan untuk menghadapi musuh kami.

Ameen Ya Rabbal Alameen




AddThis Social Bookmark Button

www.info-iman.blogspot.com

Label

'idul adha adab dan sunnah adik saudara sepersusuan adzan air kencing bayi air kencing Rasulullah Akhirat akhlak Akhlaq Kepribadian Akhwat akidah Al Qur'an Al Qur#039;an Al Quran Al-Qur'an Alam Aliran-aliran Amalan AMALIYAH NU anak Analisa Angin Aqidah Aqiqah Artikel Artikel IImiah Asmara Astronomi ASWAJA Azab Bab Adab Bab Nikah Bab Puasa Bab Sholat Bab Thaharah Bab Zakat bantahan belajar islam Berita bersin Bid'ah bid'ah dalam aqidah bid'ah dalam ibadah Biografi Biologi Bisnis Blackberry Budaya Budi Daya buka puasa buku Cantik Fisik catatanku Cerpen Chairil Anwar Curahan Hati Curhat daging qurban Dakwah Dakwah Pemikiran Islam dakwah umum Dambaan insan Dari Salafushshalih Dasar Islam Dasar Keislaman demam Desain Dhaif Do'a do'a buka puasa Do'a dan Dzikir Doa doa bersama doa sholat tarawih download dunia islam Dunia Islam Kontemporer Dzikir dzikir dengan tangan kiri Ekonomi Eksoplanet Emansipasi Emha Ainun Nadjib Fakta Ilmiah Fakta Jin-Iblis-Syetan Fakta Manusia faraidh Fenomena Asteroid Fenomena Bencana Alam Fenomena Bintang Fenomena Bulan Fenomena Bumi Fenomena Hewan Fenomena Kutub Fenomena Langit Fenomena Matahari Fenomena Meteorit Fenomena Petir Fenomena Planet Fenomena Ruang Angkasa Fenomena Tumbuhan Fiqh Fiqh Muamalat Fiqh Wanita Fiqih Fisika Galaksi Geografi Geologi gerhana gigi palsu Hadis Hadis 40 hadist Hadits Hadits Palsu HAID Halal Haram HAM HARI RAYA ID HUKUM ISLAM hukum natal bersama hutang i'tikaf Ibadah ibadah yang baik ibu mertua ilmu ilmuan muslim Ilmuwan imam terlalu cepat bacaannya IMAN Inovasi intermezzo Internet Iptek iqomah isbal Islam jabat tangan setelah sholat JADWAL RAMADHAN Jagad Raya Jalaluddin Rumi jamaah sholat jumat jenazah Jual Beli judi junub Kabar Dalam Negeri kabar manca negara Kahlil Gibran Kajian Karya Buku Karya Ulama KB Keajaiban Alam Keajaiban Hewan KECANTIKAN Kecelakaan Maut Kehutanan Kelautan keluarga Kepemerintahan Kepengurusan Kerajaan Kesehatan Keuangan Keutamaan KHITAN Khitan Wanita khurofat Khutbah Khutbah Jum'at khutbah jumat Khutbah Rasulullah saw Kiamat Kidung Hati Kimia Kisah Kisah Kami Kisah Nyata Kisah Orang-Orang Shaleh Kisah Teladan Komputer Konversi Energi Kosmologi Kumpulan Do'a Kumpulan Kata lafadz adzan lafadz iqomah Lain-Lain Lalu Lintas lembaga sosial Lingkungan Hidup Lubang Hitam macam puasa sunnah mahram Makanan mandi jum'at mandi wajib Manhaj Manusia Manusia dan Teknologi masjid masjid quba Masuk Perguruan Tinggi Matahari Materi gelap Mayit media cetak memandikan jenazah membayar zakat memotong kuku memotong rambut mendahului gerakan imam menemani sholat jamaah menembok kuburan mengadzankan mayit di liang kubur mengangkat tangan menghadiahkan pahala mengqadha puasa menguburkan jenazah mengucapkan selamat natal mengusap kepala Mengusap muka setelah berdoa menikah di bulan syawwal menikah setelah berzina meninggal dunia Meninggalkan sholat jum'at menjawab adzan menjual kotoran hewan menyapu kepala menyentuh wanita Meteorologi Meteorologi-Klimatologi mihrab Mineralogi minum air zamzam Motivasi motivasi belajar Motivasi Beramal MQ (menejemen qolbu) mu'athilah Muallaf muamalah Muhasabah Mungkar murottal Muslimah Muslimah Articles Musyabbihah Mutiara Hikmah Mutiara Kalimat Mutiara Tafakur Nabi Muhammad Nagham Alqur'an Nasehat Neraka News niat sholat nikah nisfu aya'ban Oase Iman Olah Raga OLAHRAGA Otak PAKAIAN panas PAUD Pendidikan Penelitian penelitian sunnah Pengembangan Diri Pengobatan Akibat Sihir Peninggalan Sejarah Penjajahan Pentingnya Waktu Peradaban Islam Perbandingan Agama dan Aliran Perbankan Pergaulan Perkawinan Perkembangan Da'wah Islam Permata Hati pernikahan Personaliti Pesawat Ruang Angkasa Pesepakbola Muslim Pojok Ramadhan posisi imam wanita produksi awal program kerja Proyek Luar Angkasa Psikologi Puasa puasa daud puasa rajab Puasa Setiap Hari puasa sunnah puasa wanita hamil Puisi Puisi bahasa Ingris qunut nazilah QURAN radar lampung Radio Rajab Ramadhan ramalan cuaca Renungan Riba dan Jual Beli salafush shalih salah bacaan sholat Salam Khudam Sastra sedekah Sejarah Sejarah Islam SEKS Sentilan Seputar Daerah Buton Shalat shodaqoh shodaqoh melebihi kadar Sholat sholat dan keputihan sholat di rumah sholat ghoib sholat jamaah sholat jamaah estafet sholat jumat sholat jumat wanita sholat pindah tempat sholat qashar sholat sambil melihat mushaf sholat sendirian sholat sunnah sholat sunnah qobliyah isya sholat sunnah sebelum asar sholat sunnah setelah shubuh sholat takhiyatul masjid sholat wanita sifat dzatiyah sifat fi'aliyah Sihir Simpan Pinjam Sirah Siroh Shahabiyyah Software Islami Sosial Kemasyarakatan Sosiologi sujud sahwi sujud syukur sumpah dan nadzar Sunnah sutrah sutroh syafaat Syurga Tafakur Alam Semesta Tafsir Tafsir Al-Qur'an tahlilan Takbirotul ihram takwil mimpi tambal gigi tamsil Tanda Akhir Zaman Tanda-Tanda Kiamat Tanya jawab Tarbiyah Tasawwuf dan Adab tata cara tidur menurut sunnah Tata Surya Taufiq Ismail Tauhid tayammum Tazkirah Tazkiyah tazkiyatun nafs Tech News Teknik Sipil teladan Tenaga Kerja tertawa saat sholat Thoharoh tidak taat suami tinggi TK Tokoh Tokoh Dan Ulama Tokoh Islam Tools TPA Tsunami Tujuan Hidup tuntunan sholat uang pensiun dari riba uang riba ucapan assalamualaika UNCATEGORY Video da'wah video Motivasi Diri Video Muhasabah video murotal W. S. Rendra waktu membaca doa wanita wanita haid Wisata wudhu yasinan zakat zakat anak kepada orang tua zakat barang temuan zakat harta zakat harta warisan zakat hasil perkebunan zakat hasil pertanian zakat mal zakat padi zakat pns zakat tanah zina