Liputan6.com, Sidoarjo: Warga korban lumpur Lapindo dari Desa Pejarakan, Kedungcangkring dan Besuki, Sidoarjo, Jawa Timur, marah. Mereka menghentikan dan mengusir operator alat berat milik Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), baru-baru ini.
Dalam aksinya, mereka juga meminta operator alat berat segera meninggalkan lokasi kerja. Ini sebagai buntut tuntutan warga yang meminta BPLS segera menyelesaikan pembayaran ganti rugi. Khawatir terjadi keributan, pegawal BPLS menuruti permintaan warga.
Menurut warga, proses pembayaran sisa ganti rugi belum selesai. Sengketa tanah di Gogol dan Cuilan juga belum dibayar.Dalam aksinya, mereka juga meminta operator alat berat segera meninggalkan lokasi kerja. Ini sebagai buntut tuntutan warga yang meminta BPLS segera menyelesaikan pembayaran ganti rugi. Khawatir terjadi keributan, pegawal BPLS menuruti permintaan warga.
Sebaliknya, BPLS berkilah pihaknya sudah membayar ganti rugi lahan maupun tanah yang disengketakan. Pembayaran dilakukan sesuai dengan Peraturan Presiden.
Akibat aksi pengusiran warga, BPLS sulit menyelesaikan target pembangunan kolam penampungan lumpur. Mereka juga menjadi repot untuk membangun saluran pembuangan lumpur ke Sungai Porong.
www.info-iman.blogspot.com