Senin, 20 Agustus 2012

Gerakan-Gerakan Yang Berhubungan Dengan Sholat



BaitullahSyaikh Al-'Utsaimin berkata :
"Gerakan(tambahan) dalam sholat yang bukan termasuk dari jenis gerakan sholat terbagi menjadi lima macam :

1. Gerakan yang wajib

2. Gerakan yang mustahab

3. Gerakan yang haram

4. Gerakan yang makruh

5. Gerakan yang boleh

1. Gerakan menjadi wajib jika perbuatan wajib (dalam sholat) atau menjauhi perbuatan haram (dalam sholat) bergantung pada gerakan tersebut.
Contohnya permasalahan yang sedang kita hadapi ini, yaitu misalnya jika seseorang tidak tahu arah kiblat kemudian diapun berijtihad untuk menentukan arah kiblat, setelah itupun dia melaksanakan sholat tidak menghadap arah kiblat. Lalu dikabarkan kepadanya bahwa posisi kiblat berada disebelah kanannya, maka saat itu wajib baginya untuk bergerak (mengahadap kearah kanan) agar menghadap kiblat. Oleh karenanya tatkala ada seseorang yang datang ke penduduk Quba dan mereka sedang sholat menghadap Baitul Maqdis lalu iapun mengabarkan kepada mereka bahwa kiblat telah berpindah ke ka'bah, maka merekapun saat itu juga berubah posisi (bergerak berputar 180 derajat-pent) dan mereka meneruskan sholat mereka.

Misalnya juga jika seseorang sendirian di belakang shaf, lantas ia melihat ada sela kosong di shaf dihadapannya, maka di sini wajib baginya untuk bergerak (maju) agar masuk dalam saf.

Misalnya seseorang sedang sholat lantas ia mendapati ada najis di gutrohnya (penutup kepalanya), maka ketika itu wajib baginya bergerak untuk melepaskan gutrohnya yang ada najisnya.

2. Gerakan menjadi mustahab jika perbuatan mustahab (dalam sholat) bergantung pada gerakan tersebut.
Contohnya ada tiga orang sholat berjam'ah, dua orang menjadi makmum, salah satunya berdiri di sebelah kanan imam (sejajar) dan yang satunya lagi berdiri di sebelah kiri imam. Maka dalam kondisi seperti ini sang imam mendorong kedua makmum tersebut agar berdiri di belakang imam, maka gerakan mendorong ini hukumnya sunnah, karena posisi imam berada di depan dua orang makmum atau lebih hukumnya sunnah dan tidak wajib.

Atau tidak bisa menjauhi suatu perkara yang makruh kecuali dengan gerakan, maka gerakan tersebut juga mustahab.

Misalnya seseorang sedang sholat dan dihadapannya ada sesuatu benda yang mengganggu konsentrasinya seperti ukiran misalnya, maka dalam kondisi seperti ini kita katakan disunnahkan bagi engkau untuk menyingkirkan benda yang mengganggumu itu, karena dengan menyingkirkan benda tersebut maka engkau akan bebas dari perkara yang makruh.
Dan contoh yang lain juga, jika seseorang merasa sangat gatal dan hal ini sangat mengganggunya maka disunnahkan baginya untuk menggaruk agar meredam rasa gatal tersebut, dan hal ini sering terjadi.

3. Gerakan menjadi haram jika banyak dan berturut-turut tanpa ada kondisi mendesak. Maka ada tiga persyaratan, banyak, berturut-turut, dan tidak dalam kondisi mendesak (untuk bergerak).

Banyak : Sebagian ulama berpendapat bahwa gerakan dianggap banyak jika tiga gerakan secara berturut-turut. Maka seseorang sedang sholat lantas bergerak tiga kali berturut-turut tanpa ada kebutuhan mendesak maka ini dianggap gerakan yang banyak dan membatalkan sholat.

Sebagian ulama yang lain berkata, "Tidak boleh kita menentukan jumlah bilangan tertentu, karena penentuan adalah perkara tauqifi yang butuh dalil. Akan tetapi yang dimaksud dengan gerakan banyak adalah gerakan yang dianggap oleh orang-orang sebagai gerakan yang banyak, dimana jika orang yang sedang sholat dan banyak bergerak tersebut kalau dilihat maka sepertinya dia tidak sedang sholat karena banyaknya gerakannya"

Berturut-turut : yaitu yang satu mengikuti yang lain. Artinya jika gerakan yang banyak tersebut dilakukan secara terpisah-pisah maka tidak membatalkan sholat. Jika ia bergerak tiga kali pada raka'at yang pertama, kemudian bergerak lagi tiga kali di rakaat kedua, kemudian bergerak tiga kali juga di rakaat ketiga, dan bergerak juga tiga kali di rakaat keempat, maka jika seandainya gerakan-gerakan ini digabung tentunya banyak gerakannya, akan tetapi tatkala gerakan-gerakan tersebut terpisah-pisah maka jadi sedikit jika ditinjau pada setiap rakaat masing-masing, dan hal ini tidak membatalkan sholat.

Bukan karena kondisi yang mendesak (darurat) : Berbeda dengan orang yang banyak bergerak karena kondisi darurat.

Contohnya ada seseorang yang kita lihat banyak bergerak dalam sholat. Sesekali memperbaiki bajunya, sesekali membenarkan songkoknya, terkadang mengeluarkan penanya dan menulis apa yang dia pikirkan, padahal dalam sholat. Ini merupakan gerakan yang banyak dalam sholat tanpa ada kondisi yang mendesak (untuk bergerak).

Berbeda jika seseorang sedang sholat lantas ia mendengar suara keributan di belakangnya, tiba-tiba ternyata ada binatang buas ingin menerkamnya lantas iapun lari padahal ia dalam keadaan sedang sholat, maka ini merupakan gerakan yang banyak, akan tetapi karena kondisi yang mendesak (darurat). Oleh karenanya sholatnya tidak batal.

4. Gerakan yang makruh

Yaitu gerakan yang sedikit yang dilakukan tanpa adanya keperluan dan juga bukan karena kondisi mendesak. Sungguh terlalu banyak dilakukan oleh orang-orang sekarang, sampai-sampai aku pernah melihat ada orang yang sedang sholat lantas melihat jam tangannya, karena dia semangat untuk disiplin waktunya, ia kawatir kalau waktu pelaksanaan sholatnya berlebihan satu menit. Atau karena ia hanya melakukan gerakan sia-sia, dan sepertinya inilah yang lebih Nampak, yaitu ia melihat jam tangannya hanya karena melakukan gerakan sia-sia, karena engkau akan mendapati orang ini membuang-buang waktunya tanpa ada ujung pangkalnya. Akan tetapi syaitan memerintah manusia untuk bergerak tatkala sedang sholat.

5. Gerakan yang boleh, yaitu gerakan sedikit yang dilakukan karena ada kebutuhan atau gerakan yang banyak akan tetapi dilakukan karena kondisi mendesak (darurat).

Ini semua (yaitu bentuk gerakan-gerakan di atas) adalah gerakan badan.

Tinggal kita membahas bentuk gerakan yang lain –yang mana hal tersebut merupakan intisari sholat-, yaitu GERAKAN HATI.

Jika hati mengarah menuju Allah, dan orang yang sholat merasa bahwa ia sedang berada di hadapan Allah, merasa bahwa ia sedang berada di hadapan Dzat yang mengetahui apa yang dibisikan oleh jiwanya, dan ia memiliki keinginan yang kuat untuk bertaqorrub kepada Allah, dan ia juga memiliki rasa khouf (takut) kepada Allah, maka hatinya akan konsentrasi dan khusyu' kepada Allah, dan ini merupakan kondisi yang paling sempurna. Akan tetapi jika kondisinya tidak seperti ini maka hatinya akan terbang ke mana-mana, hatinya berjalan dengan gerakan yang merusak sholat. Dalam sebuah hadits sabda Nabi

إِنَّ الرَّجُلَ يَنْصَرِفُ مِنْ صَلاَتِهِ مَا كُتِبَ لَهُ إِلاَّ نِصْفُهَا أَوْ رُبُعُهَا أَوْ عُشُرُهَا أَوْ أَقَلُّ مِنْ ذَلِكَ

"Sesungguhnya seseorang selesai melaksanakan sholatnya dan tidaklah dicatat (pahala) baginya kecuali hanya setengah (pahalanya) atau seper empatnya atau seper sepuluhnya atau lebih sedikit daripada itu"

Oleh karenanya gerakan hati itu merusak sholat. Akan tetapi apakah merusak keabsahan (sahnya) sholat?, artinya jika seseorang terlalu banyak was-was pikirannya dalam sholat apakah sholatnya batal?

Jawabannya adalah tidak batal. Karena merupakan kenikmatan yang Allah anugrahkan kepada kita adalah –alhamdulillah- bahwasanya apa yang dibisikan oleh jiwa kita tidak akan dihukum oleh Allah. Nabi shallallahu 'alihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللهَ تَجَاوَزَ عَنْ أُمَّتِي مَا حَدَّثَتْ بِهِ أَنْفُسُهَا مَا لَمْ تَتَكَلَّمْ أَوْ تَعْمَلْ

"Sesungguhnya Allah memaafkan umatku apa yang dibisiki oleh hati-hati mereka selama belum diucapkan atau diamalkan"

Maka bisikan-bisikan hati tidaklah membatalkan sholat, akan tetapi mengurangi pahala sholat dan merusak kesempurnaan sholat"
(Lihat Majmuu' fataawaa wa rosaail Muhammad bin Sholeh Al-'Utsaimiin 12/427-429 dan As-Syarhul Mumti' 3/256-260)


Para ulama telah bersepakat bahwasanya gerakan yang banyak dalam sholat itu membatalkan sholat, hanya saja mereka berselisih pendapat tentang batasan kapan suatu gerakan dikatakan banyak?, sebagaimana telah diisyaratkan oleh Syaikh Al-'Utsaimiin dalam penjelasan di atas. Dan yang dikuatkan oleh beliau –rahimahullah- adalah bahwasanya penentuan batasan banyak tidaknya suatu gerakan itu kembali kepada adat. Beliau berkata :

"Jika ada seseorang yang berkata, "Kenapa kita kembali kepada adat dalam perkara ibadah?",

Maka jawabannya adalah, "Iya, kita kembali kepada adat", karena syari'at tidak menentukan batasan tersebut. Syari'at tidak pernah berkata –misalnya-, "Barangsiapa yang bergerak tiga kali dalam sholat maka sholatnya batal", syari'at juga tidak pernah berkata, "Barangsiapa yang bergerak empat kali dalam sholat maka sholatnya batal". Jika demikian perkaranya maka kita kembali kepada 'urf. Jika orang-orang berkata, "Ini merupakan gerakan yang meniadakan sholat –yaitu jika ada seseorang melihat orang yang banyak bergerak dalam sholatnya ini maka akan berkata "orang ini tidak sholat'- maka tatkala itu gerakan tersebut dinilai banyak. Adapun jika orang-orang berkata, "Ini gerakan sedikit" maka gerakan tersebut tidak membatalkan sholat.

Kita ambil beberapa contoh permisalan :

Jika seseorang sholat sambil membawa anak kecil dengan memegang anak kecil tersebut (menggendong misalnya-pent) agar tidak berteriak menangis sehingga tidak mengganggu (orang-orang yang sedang sholat). Orang inipun sholat dan menggendong anak kecil tersebut, dan jika ia ruku' maka ia meletakkan anak kecil tersebut, dan jika sujud ia meletakkannya, dan jika ia berdiri maka ia menggendongnya. Maka ada beberapa gerakan yang dilakukan oleh orang ini, gerakan menggendong, mengangkatnya (untuk digendong), dan gerakan menurunkannya. Bisa jadi kita katakan ; ia telah bersusah payah mengangkat anak tersebut, karena jika sang anak bertubuh besar maka akan memberatkanya. Semua gerakan ini kita anggap gerakan yang sedikit karena gerakan yang seperti ini pernah dilakukan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. (yaitu Nabi pernah menggendong Umaamah binti Zainab lihat HR Muslim no 543 )

Contoh yang lain : Seseorang sedang sholat lantas ada orang yang mengetuk pintu, dan pintu jaraknya dekat, lalu iapun bergerak maju (untuk membukakan pintu) sambil tetap menghadap kiblat, atau ia mundur ke belakang (untuk membuka pintu) namun ia masih tetap menghadap kiblat, atau ia bergerak (bergeser) ke kanan dengan tetap menghadap kiblat, atau bergeser ke kiri dengan tetap menghadap kiblat kemudian membuka pintu. Jika jarak pintu dekat maka semua gerakan ini adalah dianggap sedikit, karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah membukakan pintu untuk Aisyah radhiallahu 'anhaa. (HR Ahmad dalam musnadnya 6/234, Abu Dawud dalam sunannya no 922, An-Nasaai 3/11, dan At-Thirmidzi di sunannya no 601.

Nabi shallallau 'alaihi wa sallam- juga pernah maju dan mundur tatkala sholat gerhana, beliau maju karena dinampakkan surga kepadanya dan beliau mundur tatkala dinampakkan neraka kepadanya (HR Al-Bukhari no 690 dan Muslim no 474).

Demikian juga tatkala Nabi dibuatkan mimbar maka Nabipun sholat di atas mimbar, beliau naik ke atas mimbar tatkala berdiri dan ruku' dan beliau turun ke tanah tatkala sujud, hal itu beliau lakukan agar para sahabat bisa mencontohi sholat beliau (HR Al-Bukhari no 917 dan Muslim no 544))

Contoh lain : Seseorang sedang naik hewan tunggangannya (onta misalnya –pent) dan ia dalam keadaan sholat sambil memegang tali kekang hewan tunggangannya dengan tangannya. Ternyata hewan tunggangannya bergerak-gerak melawan (tidak mau ditarik tali kekangnya-pent). Jika hewan tunggangannya demikian maka ia harus bergerak, kalau tidak menarik tali kekangnya atau ia biarkan dirinya mengikuti hewan tunggangannya. Garakan seperti ini dianggap sedikit karena para sahabat –radhiallahu 'anhum- melakukan hal ini, sebagaimana dalam hadits Abu Barzah Al-Aslami radhiallahu 'anhu, bahwasanya beliau sholat di atas hewan tunggangannya sambil memegang tali kekangnya. Hewan tunggangannyapun agak meronta-ronta dan Abu Barzahpun mengikuti arah hewan tunggangannya. Ternyata ada seseorang dari Khowaarij berkata, "Yaa Allah berikanlah keburukan terhadap syaikh ini (yaitu Abu barzah)". Tatkala Abu Barzah selesai sholat maka iapun berkata, "Aku mendengar perkataan (doa) kalian, dan sesungguhnya aku telah ikut perang bersama Rasulullah –shallallahu 'alaihi wa sallam- sebanyak enam atau tujuh kali atau delapan kali. Aku juga melihat keringanan dan kemudahan dari beliau. Sesungguhnya aku pulang bersama hewan tungganganku lebih aku sukai daripada aku meninggalkannya kembali ke tempat istirahatnya sehingga akan memberatkan aku". (HR Al-Bukhari no 1211)

Yaitu Abu Barzah merasa berat jika pulang ke keluarganya dengan tidak naik hewan tunggangannya karena jarak yang jauh.

Contoh lain : Seseorang sedang sholat lantas timbul rasa gatal yang mengganggunya. Jika ia membiarkan gatal tersebut maka ia akan diam (tidak bergerak) akan tetapi hatinya sibuk terganggu dengan ras gatal tersebut. Jika ia bergerak dan menggaruk di tempat rasa gatal tersebut maka akan meredam rasa gatalnya dan dia akan lebih konsentrasi dalam sholatnya. Maka yang lebih utama adalah ia menggaruk dan konsentrasi dalam sholatnya, karena ini adalah gerakan yang sedikit, dan ada kemaslahatannya untuk sholat.

Contoh lain : Seseorang sholat sambil membawa pena, dan sebelum sholat ada hapalannya yang ia lupa. Tatkala sholat ia ingat kembali hapalannya yang lupa tadi padahal ujian sebentar lagi, dan hapalan yang ia lupakan tadi ada sekitar 5 baris. Maka iapun mengeluarkan secarik kertas lantas menulis hapalannya tadi di kertas tersebut padahal ia sedang sholat, karena ia kawatir jika ia tidak segera menulisnya maka setelah sholat ia akan lupa kembali hapalannya tersebut. Gerakan seperti ini dianggap banyak dan membatalkan sholat. Namun jika seandainya yang akan ditulisnya hanyalah satu atau dua kata saja maka merupakan gerakan yang sedikit. Jika ia membutuhkannya maka tidak mengapa, karena terkadang seseorang mengalami kondisi yang darurat (mendesak) yang harus baginya untuk mengingatnya. Dan jika seseorang memulai sholatnya maka syaitan menggodanya dan berkata, "Ingatlah ini, ingatlah itu…" yaitu perkara-perkara yang dilupakan oleh orang yang sholat diingatkan oleh syaitan sehingga diingat kembali oleh orang yang sholat. Syaitan mengingatkannya bukan karena sayang kepadanya akan tetapi untuk merusak ibadahnya sehingga sholatnya hanyalah tinggal bentuk saja tanpa ada ruhnya" (As-Syarhul Mumti' 3/351-353)
27 Syawal 1431 H / 06 Oktober 2010 M

Disusun oleh Abu Abdil Muhsin Firanda Andirja
Artikel: firanda.com
Editan seperlunya

27 Ramadhan 1433H

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadualla ilahaa illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.

www.info-iman.blogspot.com

Label

'idul adha adab dan sunnah adik saudara sepersusuan adzan air kencing bayi air kencing Rasulullah Akhirat akhlak Akhlaq Kepribadian Akhwat akidah Al Qur'an Al Qur#039;an Al Quran Al-Qur'an Alam Aliran-aliran Amalan AMALIYAH NU anak Analisa Angin Aqidah Aqiqah Artikel Artikel IImiah Asmara Astronomi ASWAJA Azab Bab Adab Bab Nikah Bab Puasa Bab Sholat Bab Thaharah Bab Zakat bantahan belajar islam Berita bersin Bid'ah bid'ah dalam aqidah bid'ah dalam ibadah Biografi Biologi Bisnis Blackberry Budaya Budi Daya buka puasa buku Cantik Fisik catatanku Cerpen Chairil Anwar Curahan Hati Curhat daging qurban Dakwah Dakwah Pemikiran Islam dakwah umum Dambaan insan Dari Salafushshalih Dasar Islam Dasar Keislaman demam Desain Dhaif Do'a do'a buka puasa Do'a dan Dzikir Doa doa bersama doa sholat tarawih download dunia islam Dunia Islam Kontemporer Dzikir dzikir dengan tangan kiri Ekonomi Eksoplanet Emansipasi Emha Ainun Nadjib Fakta Ilmiah Fakta Jin-Iblis-Syetan Fakta Manusia faraidh Fenomena Asteroid Fenomena Bencana Alam Fenomena Bintang Fenomena Bulan Fenomena Bumi Fenomena Hewan Fenomena Kutub Fenomena Langit Fenomena Matahari Fenomena Meteorit Fenomena Petir Fenomena Planet Fenomena Ruang Angkasa Fenomena Tumbuhan Fiqh Fiqh Muamalat Fiqh Wanita Fiqih Fisika Galaksi Geografi Geologi gerhana gigi palsu Hadis Hadis 40 hadist Hadits Hadits Palsu HAID Halal Haram HAM HARI RAYA ID HUKUM ISLAM hukum natal bersama hutang i'tikaf Ibadah ibadah yang baik ibu mertua ilmu ilmuan muslim Ilmuwan imam terlalu cepat bacaannya IMAN Inovasi intermezzo Internet Iptek iqomah isbal Islam jabat tangan setelah sholat JADWAL RAMADHAN Jagad Raya Jalaluddin Rumi jamaah sholat jumat jenazah Jual Beli judi junub Kabar Dalam Negeri kabar manca negara Kahlil Gibran Kajian Karya Buku Karya Ulama KB Keajaiban Alam Keajaiban Hewan KECANTIKAN Kecelakaan Maut Kehutanan Kelautan keluarga Kepemerintahan Kepengurusan Kerajaan Kesehatan Keuangan Keutamaan KHITAN Khitan Wanita khurofat Khutbah Khutbah Jum'at khutbah jumat Khutbah Rasulullah saw Kiamat Kidung Hati Kimia Kisah Kisah Kami Kisah Nyata Kisah Orang-Orang Shaleh Kisah Teladan Komputer Konversi Energi Kosmologi Kumpulan Do'a Kumpulan Kata lafadz adzan lafadz iqomah Lain-Lain Lalu Lintas lembaga sosial Lingkungan Hidup Lubang Hitam macam puasa sunnah mahram Makanan mandi jum'at mandi wajib Manhaj Manusia Manusia dan Teknologi masjid masjid quba Masuk Perguruan Tinggi Matahari Materi gelap Mayit media cetak memandikan jenazah membayar zakat memotong kuku memotong rambut mendahului gerakan imam menemani sholat jamaah menembok kuburan mengadzankan mayit di liang kubur mengangkat tangan menghadiahkan pahala mengqadha puasa menguburkan jenazah mengucapkan selamat natal mengusap kepala Mengusap muka setelah berdoa menikah di bulan syawwal menikah setelah berzina meninggal dunia Meninggalkan sholat jum'at menjawab adzan menjual kotoran hewan menyapu kepala menyentuh wanita Meteorologi Meteorologi-Klimatologi mihrab Mineralogi minum air zamzam Motivasi motivasi belajar Motivasi Beramal MQ (menejemen qolbu) mu'athilah Muallaf muamalah Muhasabah Mungkar murottal Muslimah Muslimah Articles Musyabbihah Mutiara Hikmah Mutiara Kalimat Mutiara Tafakur Nabi Muhammad Nagham Alqur'an Nasehat Neraka News niat sholat nikah nisfu aya'ban Oase Iman Olah Raga OLAHRAGA Otak PAKAIAN panas PAUD Pendidikan Penelitian penelitian sunnah Pengembangan Diri Pengobatan Akibat Sihir Peninggalan Sejarah Penjajahan Pentingnya Waktu Peradaban Islam Perbandingan Agama dan Aliran Perbankan Pergaulan Perkawinan Perkembangan Da'wah Islam Permata Hati pernikahan Personaliti Pesawat Ruang Angkasa Pesepakbola Muslim Pojok Ramadhan posisi imam wanita produksi awal program kerja Proyek Luar Angkasa Psikologi Puasa puasa daud puasa rajab Puasa Setiap Hari puasa sunnah puasa wanita hamil Puisi Puisi bahasa Ingris qunut nazilah QURAN radar lampung Radio Rajab Ramadhan ramalan cuaca Renungan Riba dan Jual Beli salafush shalih salah bacaan sholat Salam Khudam Sastra sedekah Sejarah Sejarah Islam SEKS Sentilan Seputar Daerah Buton Shalat shodaqoh shodaqoh melebihi kadar Sholat sholat dan keputihan sholat di rumah sholat ghoib sholat jamaah sholat jamaah estafet sholat jumat sholat jumat wanita sholat pindah tempat sholat qashar sholat sambil melihat mushaf sholat sendirian sholat sunnah sholat sunnah qobliyah isya sholat sunnah sebelum asar sholat sunnah setelah shubuh sholat takhiyatul masjid sholat wanita sifat dzatiyah sifat fi'aliyah Sihir Simpan Pinjam Sirah Siroh Shahabiyyah Software Islami Sosial Kemasyarakatan Sosiologi sujud sahwi sujud syukur sumpah dan nadzar Sunnah sutrah sutroh syafaat Syurga Tafakur Alam Semesta Tafsir Tafsir Al-Qur'an tahlilan Takbirotul ihram takwil mimpi tambal gigi tamsil Tanda Akhir Zaman Tanda-Tanda Kiamat Tanya jawab Tarbiyah Tasawwuf dan Adab tata cara tidur menurut sunnah Tata Surya Taufiq Ismail Tauhid tayammum Tazkirah Tazkiyah tazkiyatun nafs Tech News Teknik Sipil teladan Tenaga Kerja tertawa saat sholat Thoharoh tidak taat suami tinggi TK Tokoh Tokoh Dan Ulama Tokoh Islam Tools TPA Tsunami Tujuan Hidup tuntunan sholat uang pensiun dari riba uang riba ucapan assalamualaika UNCATEGORY Video da'wah video Motivasi Diri Video Muhasabah video murotal W. S. Rendra waktu membaca doa wanita wanita haid Wisata wudhu yasinan zakat zakat anak kepada orang tua zakat barang temuan zakat harta zakat harta warisan zakat hasil perkebunan zakat hasil pertanian zakat mal zakat padi zakat pns zakat tanah zina