Ketika berada di tengah-tengah masyarakat, ia selalu tersenyum, dan ketika menyendiri, ia selalu bertafakur.
Ia tidak pernah memandang seseorang secara terus-menerus. Ia sering melihat ke bawah.
Ia sering duduk bersimpuh dan tidak pernah menelonjorkan kakinya di hadapan siapa pun.
Ia selalu mengucapkan salam terlebih dahulu, baik kepada para budak maupun anak-anak kecil.
Setiap kali ia memasuki sebuah pertemuan, ia memilih duduk di barisan akhir. Ia tidak pernah mengizinkan siapa pun untuk berdiri menyambut kedatangannya, atau menyerahkan tempat duduknya kepadanya.
Ia tidak pernah memotong pembicaraan lawan bicaranya dan ia memperlakukanny
Ia tidak pernah berbicara melebihi kadar yang perlu, ia berbicara dengan tenang dan tidak pernah mengotori lidahnya dengan umpatan dan ejekan.
Ia sangat pemalu dan tidak ada orang yang lebih pemalu darinya.
Ketika sedang marah terhadap seseorang, yang tampak hanyalah kekesalan di wajahnya, dan ia tidak pernah untuk memprotesnya.
Ia selalu menjenguk orang-orang yang sakit dan menghadiri tasyyi’ jenazah orang-orang yang meninggal dunia.
Ia tidak pernah mengizinkan siapa pun untuk mencerca atau menjelekkan orang lain kecuali dalam pengadilan.
Dalam bergaul kita patut mematuhi rambu-rambu atau tata krama dalam pergaulan agar kita senantiasa membina hubungan baik dengan orang lain. Rambu-rambu tersebut adalah :
Tata Krama Dalam Bergaul
1. Hindari Penghinaan
Janganlah pernah melakukan hal-hal yang bersifat merendahkan, ejekan, dan penghinaan dalam bentuk apapun terhadap orang lain, baik tentang kepribadiannya,
2. Hindari Ikut Campur Urusan Pribadi
Hindari ikut campur urusan pribadi orang lain yang tidak ada manfaatnya bagi kita, bila terlibat. Karena bila kita melakukannya, yang muncul hanyalah ketidaksuka-suk
3. Hindari Memotong Pembicaraan
Janganlah suka memotong pembicaraan orang lain, jika hal ini dilakukan dalam bergaul akan berkembang menjadi ketidaksukaan bahkan kebencian dapat bersarang ditubuh seseorang. Karena betapa tidak enaknya bila kita sedang bicara kemudian tiba-tiba dipotong dan disangkal oleh orang lain.
4. Hindari Membanding-band
Sedikitpun jangan sekali-kali secara sengaja membanding-band
5. Jangan membela musuhnya dan mencaci kawannya.
Setiap orang mempunyai kawan yang disukai maupun yang dibenci. Bila membela musuhnya, maka kita akan bergabung dengan musuhnya. Sedangkan apabila kita membenci kawannya maka kita akan dianggap sedang mencaci dirinya. Karena orang itupun akan merasa terhina bila temannya dihina. Sebaiknya bersikaplah netral untuk kebaikan semua pihak. Sementara itu, dalam bergaul seharusnya kita prioritaskan adalah memperbanyak kawan bukan lawan.
Tata Krama Dalam Bergaul
6. Hindari Merusak Kebahagiaan
Bila seseorang tengah suka cita, gembira dan bahagia jangan sekali-kali kita melakukan tindakan yang merusak kebahagiaan atau kegembiraannya saat itu juga.
7. Jangan Mengungkit masa Lalunya
Janganlah pernah mengungkit kesalahan, aib atau kekurangan yang sedang berusaha ditutup-tutupi.
8. Hati-hati dengan marah
Kemarahan yang tak terkendali dapat menghasilkan kata dan perilaku yang keji, yang akan melukai perasaan orang lain. Hal ini tentunya dapat merusak atau menghancurkan hubungan baik di lingkungan manapun.
9. Hindari Menertawakan Orang lain.
Sebagian besar sikap menertawakan muncul karena menyaksikan kekurangan orang lain. Sikap, penampilan dan wajah terkadang membuat sebagian orang tertawa karena terlihat lucu dimata mereka. Ingatlah tertawa yang tidak pada tempatnya akan mengundang rasa sakit hati dan merasa terhina
7 Destinasi Pengembaraan Roh
www.info-iman.blogspot.com