Jumat, 31 Agustus 2012

Lelaki Ideal Buat Saudariku

 Inilah Lelaki Idamanmu...Saudariku...

Ada seorang akhwat yang mengatakan ingin mendapatkan suami yang punya penghasilan yang mapan, gagah, bermata teduh, tegap, tampan, senyumnya menawan, berhidung mancung dan… stop! Ukht, anti mau cari calon suami apa mau audisi bintang sinetron? Seorang pendamping yang ideal tidak bisa dinilai dari segi fisik atau materi saja, walau memang lelaki yang “ganteng” mampu menyejukkan pandangan mata, namun apa artinya kalau mata sejuk namun hati jadi biru lebam, walaupun suami yang kaya raya mampu membelikan segala yang engkau inginkan, tapi mampukah dia membelikan surga buatmu?


Jawabannya adalah “Tidak”! wahai saudariku, bukankah engkau menginginkan kebahagiaan yang tiada akhirnya, bukankah kasih sayang dan kelembutan yang selama ini menjadi impianmu, lelaki ideal memang susah dicari, namun bukan hanya “bentuk ideal” yang mampu membuatmu bahagia dan mengantarkanmu menuju rumah tangga yang sakinah, lelaki ideal memang sebuah harapan, namun kadang sebuah harapan yang terpenuhi tak mampu menghadirkan indahnya bahtera rumah tangga.

Sosok ideal seperti gambaran di atas memang telah menjadi patokan dan syarat di sebagian besar akhwat (kalau mau jujur), selain alasan agar sejuk dilihat dan tidak membosankan pandangan, alasan lain adalah agar tidak memalukan di hadapan umahat yang lain kelak! Duhai kasihan saudaraku para ikhwan yang tidak masuk kriteria ini, dan juga penulis mungkin tidak bisa memenuhi syarat-syarat ini, namun sebuah realita dan kenyataan yang ada di lapangan tetap sebuah fakta.

Kenyataan yang terjadi bahwa para ikhwan juga bukan pelanggan tempat-tempat fitness, seorang ikhwan pernah menyampaikan, “yaa akhi mau olah raga yang paling murah lari pagi dan jalan kaki banyak fitnah pandangan mata, kalau malam memang sepi tapi takut dikira maling atau teroris, atau malah kena paru-paru basah!” Ishbir ya akhi, tidak sampai sebegitunya juga kok, meski artikel ini penulis tujukan buat akhwat yang mau cari suami, buat ikhwan yang sedang mau cari belahan hidup juga bisa dipakai sebagai introspeksi apakah sudah memiliki kriteria berikut ini…

PERTAMA : Dia adalah seorang laki-laki yang taat beragama, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : “…Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu.” (Al Baqarah : 221)

Diharapkan sekali menjadi syarat nomor wahid untuk calon suami idaman (selain sudah muslim tentunya) adalah seorang laki-laki yang taat dan memiliki rasa takut yang tinggi kepada Allah Ta’ala, karena seorang calon suami seperti ini telah memenuhi syarat menjadi calon pemimpin rumah tangga, dengan ilmu agama yang ia miliki dan bekal keimanan-nya, sangat diharapkan calon suami seperti ini mampu mendidik anak dan istrinya kelak menjadi seorang yang shalih dan shalihah, menjadi hamba-hamba Allah Ta’ala yang taat pula, sehingga keharmonisan dan tersusunnya suatu rumah tangga yang sakinah bisa (insya Allah) diwujudkan.

KEDUA : Dia adalah orang yang hafal atau mengerti sebagian dari Al-Qur’an : Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menikahkan seseorang dengan (mahar) beberapa ayat Al-Qur’an yang ia hafal. [HR. Al-Bukhari (5029), dan Muslim (1425)]

Seorang calon suami yang banyak memiliki hafalan Al-Qur’an merupakan calon pasangan yang ideal bagi seorang wanita yang shalihah, seorang calon pemimpin rumah tangga yang ideal tentunya harus saggup mengajarkan Al-Qur’an kepada keluarganya kelak, menjaga hafalan dan bacaan Al-Qur’an anak dan istrinya, apalagi jika sang calon suami juga memahami tafsir ayat dari hafalan Al-Qur’annya, sehingga bisa menerapkan Al-Qur’an dalam kehidupan rumah tangga kesehariannya.

KETIGA : Dia adalah seorang laki-laki yang mampu memberikan ba-ah (nafkah) dengan kedua macamnya, yaitu kemampuan untuk berjima’, dan kemampuan untuk memberikan pembiayaan nikah juga biaya hidup.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan motivasi kepada para pemuda untuk menikah ketika mereka mampu memenuhi ba-ah, dan beliau juga berkata kepada Fathimah binti Qais : “Adapun Mu’awiyah adalah seorang laki-laki yang fakir.” [HR. Muslim (1480), An-Nasa-i (3245), dan Abu Dawud (2284)]

Walaupun kaya raya bukan merupakan syarat, namun tetap diharapkan seorang ikhwan memiliki pekerjaan yang mampu dia gunakan untuk biaya pernikahannya dan untuk menghidupi anak-istrinya, walaupun tiap tahun menjadi “kontraktor” (tukang kontrak rumah-red), sudah dianggap mampu untuk memulai kehidupan rumah tangga, selain mampu memberikan kebutuhan biologis pada istrinya (bukan laki-laki yang impoten), sangat diharapkan untuk sebuah rumah tangga tidak dimulai dengan kehidupan menumpang orang tua (Pondok Mertua Indah).

KEEMPAT : Dia adalah seorang laki-laki yang lemah lembut kepada wanita : Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda tentang Abu Jahm : “Adapun Abu Jahm adalah seorang laki-laki yang tidak pernah meletakkan tongkat dari pundaknya (suka memukul), maka nikahilah Usamah.” [HR. Muslim (1480), An-Nasa-i (3245), dan Abu Dawud (2284)]

Hendaklah ada pada diri seorang calon suami sifat lembut dan romantis, karena akan semakin menambah mekarnya bunga-bunga cinta dalam rumah tangga, sehingga seorang wanita bisa benar-benar merasakan ketentraman dalam hidup berumah tangga, seorang calon suami hendaknya seseorang yang mampu tampil bijak dan mampu menahan amarah ketika melihat suatu hal yang tidak mengenakkan hatinya pada istrinya. Seorang calon suami idaman adalah laki-laki yang mampu tampil sebagai pengayom dalam rumah tangganya, juga seorang laki-laki yang pandai menumbuhkan suasana tentram dalam rumah, tidak suka teriak-teriak dan tukang marah, seorang laki-laki yang santun tutur kata dan penuh kasing saying kepada istrinya kelak.

KELIMA : Istrinya senang melihatnya, sehingga di antara keduanya tidak ada kerenggangan dan si wanita tidak ingkar ketika hidup bersamanya. Dalam hal ini memang seorang laki-laki mampu menjaga penampilan dan badannya, sebagaimana seorang ikhwan mengharapkan calon istri yang semampai, begitu juga seorang akhwat ingin mendapatkan seorang calon suami yang memiliki postur ideal (tidak mesti harus tampan seperti bintang sinetron), maksudnya, hendaknya seorang ikhwan tidak membiasakan diri punya perut yang gemuk sehingga tidak enak dipandang, kemudian hendaknya ikhwan menjaga bau tubuhnya agar selalu tampil menyenangkan saat di hadapan istri, potongan rambut juga jangan acak-acakan seenaknya, mengenakan pakaian taqwa dengan baik dan rapi, maka akan menampilkan sosok berwibawa dan sejuk dilihat.

Perkara wajah (tampang) dalam hal ini relatif, tergantung dari pihak calon istri ketika nazhar (melihat calon istri / suami), namun kami nasihatkan kepada ukhti fillah agar tidak hanya melihat ketampanan fisik kemudian melupakan akhlak calon suami, dan ada sebuah tips kecil bagi akhwat yang kurang berkenan ketika nazhar “bahwa cinta bisa mudah tumbuh ketika calon suami memiliki akhlak yang mulia”

KEENAM : Dia adalah seorang laki-laki yang tidak mandul. Hal ini karena adanya riwayat yang menjelaskan tentang keutamaan keturunan kecuali jika ada beberapa faktor pendukung untuk menikah dengannya.

Buah pernikahan adalah dengan hadirnya anak-anak yang bisa menyejukkan pandangan dalam rumah tangga, sangat diharapkan akan muncul benih-benih yang shalih dan shalihah dalam sebuah pernikahan seorang muslim dengan muslimah, namun jika ada kondisi lain yang tidak memungkinkan menjadi pengecualian bagi seorang muslimah yang berbesar hati untuk menikah dengan seorang lelaki yang mandul namun memiliki akhlak yang mulia, namun hendaknya hal ini disampaikan pada saat proses khitbah agar diketahui kekurangan masing-masing pihak dan tidak ada unsur penipuan dalam pernikahan.

KETUJUH : Berasal dari lingkungan yang mulia, Al-Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan dari hadits Sa’id bin al-Musayyib rahimahullah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia seperti barang tambang emas dan perak. Yang terbaik dari mereka pada masa jahiliyah adalah yang terbaik pula pada masa Islam apabila mereka berilmu.”

Lingkungan kadang berpengaruh besar terhadap akhlak seseorang, maka pilihlah calon suami yang memiliki pergaulan yang syar’i, bukan laki-laki yang suka nongkrong di pinggir jalan atau laki-laki yang gemar berpesta serta suka bergaul dengan sembarang orang, namun carilah seorang calon suami yang gemar menghadiri ta’lim-ta’lim yang mengajarkan Islam yang syar’i dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga dari pergaulan yang mulia ini diharapkan mampu muncul sosok yang bersih dan jauh dari bisikan-bisian maksiyat.

Demikianlah wahai ukhti fillah, termasuk beberapa kriteria seorang lelaki idaman, dan penulis telah banyak bertemu dengan ikhwan-ikhwan yang memenuhi semua criteria di atas, jadi bagi ukhti fillah yang sudah siap menikah tidak susah untuk mendapatkan calon pendamping idaman, banyak ikhwan yang berakhlak mulia siap untuk mendampingimu, (afwan penulis tidak membuka kontak jodoh), namun rumah tangga yang sakinah tidak bisa dibeli dengan harta yang berlimpah atau dengan wajah bak bintang film laga, bisa jadi mereka yang bercelana “cingkrang” walau tidak kebanjiran, atau mereka yang berjenggot tipis walau tidak berhidung mancung seperti orang arab (maklum ras asia), atau juga mereka yang berbaju gamis dan suka menundukkan pandangan saat berjalan di tempat umum (walau kadang sering tidak sengaja nabrak rambu-rambu jalan) adalah calon suami yang engkau cari… Mau?

Terapi Shalat Tahajud

Fakta Sehat Dengan Tahajud

Dr. Moh Shaleh-pengasuh Klinik Terapi Tahajud dan Trainer shalat Khusyuk-membagi pengalaman dan hasil penelitiannya dalam sebuah buku tentang shalat tahajud yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit, yaitu Terapi shalat Tahajud: Menyembuhkan Berbagai Penyakit.


Dalam buku yang sudah terjual ribuan copy ini, berangkat dari penelitian yang ia lakukan untuk tugas disertasinya di Fakultas Kedokteran Unair Surabaya, Dr. Shaleh berhasil menelaah, meriset dan mengungkap sisi ilmiah pengaruh shalat tahajud terhadap kesehatan tubuh.

Menurutnya, shalat tahajud bisa menimbulkan perubahan pada diri kita, yaitu hormon kortisol tidak terlepas dari tubuh melampaui batas toleransi tubuh.

Di saat stress kortisol terlepas dari tubuh melampaui batas toleransi tubuh. Kortisol sendiri adalah hormon yang berfungsi mempertahankan integritas tubuh, sifat responsif pembuluh darah dan volume cairan tubuh. Kelebihan kortisol dapat menyebabkan hipertensi melalui stimulasi renin pada sistem renin angiotensin.

Selain mengurai tentang pengaruh stress terhadap kortisol, pria kelahiran Kediri 47 tahun lalu ini juga membuktikan bahwa keikhlasan seseorang yang merupakan syarat mutlak dalam beribadah (baca; tahajud), bisa diukur secara ilmiah. “Sikap psikis dari konsep religius tentang ikhlas-tidaknya sebuah tindakan memiliki hubungan dan pengaruh yang amat kental dengan proses peningkatan kortisol tubuh. Ini semua bisa diuji dan dibuktikan secara empiris lewat mekanisme kerja penelitian laboratorium paramedis,” katanya.

Lebih jauh dia mengatakan bahwa realitas fisio-biologis dan psiko-biologis berhasil diintegrasikan dan membuktikan bahwa: 

Pertama, terdapat perbedaan respons ketahanan tubuh imunologik kelompok pengamal shalat tahajud antara Post I-Pre dan Post 2-Pre.  

Kedua, shalat tahajud yang dilakukan secara tepat, khusyuk, ikhlas dan kontinu dapat menurunkan sekresi hormon kortisol.  

Ketiga, shalat tahajud yang dilakukan secara tepat, khusyuk, ikhlas dan kontinu dapat meningkatkan perubahan respons ketahanan tubuh imunologik.

Keempat, kortisol yang oleh Carlson, penulis buku Psyscology of Behavior, dan ahli lain digunakan sebagai tolak ukur stres dan homeostasis tubuh, dalam penelitian ini kortisol juga dapat dipakai sebagai indikator ikhlas. (h: 186-187)

Berangkat dari hal di atas, tak salah bila Ust Abu Sangkan, trainer dan penulis buku Pelatihan shalat Khusyuk mengatakan bahwa Dr. Moh. Shaleh adalah salah satu tokoh yang sudah lama ditunggu oleh dunia Islam. Dengan ketekunannya menelaah hikmah shalat tahajud dari ilmu kedokteran, ia telah melaksanakan apa yang diinginkan Al-Qur’an, yaitu bacalah (iqra), lalu simaklah (wa-sma’u), lalu pikirkanlah (afala tatafakkarun), lalu perhatikanlah (afala tubshirun) lalu teliti/risetlah (afala tandhurun), dan ungkapkanlah (afala tatadabbarun). “Langkah-langkah demiikianlah yang dilakukan oleh Dr. Moh Shaleh dengan melakukan penelitian ilmiah terhadap shalat tahajud,” kata Abu Sangkan kepada SC.

Selain itu, Abu Sangkan juga menyatakan bahwa apa yang telah dilakukan oleh Dr. Shaleh dalam bukunya tersebut, merupakan awal dari bangkitnya peradaban Islam yang telah lama terbenam oleh peradaban Eropa.
Akhirnya, buku yang telah dicetak sebanyak empat belas kali ini merupakan buah karya yang turut menyumbang khazanah keilmuan kedokteran dewasa ini. Lebih jauh, buku yang terbagi menjadi 3 sub pembahasan (Anatomi Sistem Kekebalan Tubuh Imunologik; Psikoneuroimonologi shalat Tahajud; dan Pengaruh shalat Tahajud terhadap Peningkatan Respons Ketahanan Tubuh) ini juga berhasil menjawab secara ilmiah-empirik kebenaran Hadist yang diriwayatkan HR turmudzi, yaitu: “shalat tahajud dapat menghapus dosa, mendatangkan ketenangan dan menghindarkan diri dari penyakit.”


Yuk kita usahakan nanti dinihariuntuk ber tahajud!

Menikah Adalah Pilihan Yang Tidak Main-main

Ketika Telah Tiba Saat Menikah

MENIKAH adalah keputusan yang besar dalam hidup kita. Ini adalah pilihan yang tidak main-main. Memilih seorang pasangan yang dengannya kita akan membangun sebuah keluarga, menurunkan keturunan dan hidup bersama dalam segenap suasana bukanlah persoalan yang hanya untuk satu dua tahun saja, melainkan untuk sepanjang tahun. Untuk jangka waktu yang selama-lamanya. Bahkan bukan hanya di dunia, tapi juga untuk hidup di akhirat. Demikianlah, kita perlu mempertimbangkan dengan seksama dan matang perihal ini.


Sejatinya, keputusan apapun dalam hidup kita merupakan peristiwa besar. Dari keputusan itu, kelak rangkaian peristiwa akan terus bergulir. Ada peribahasa lawas, langkah keseribu dimulai dengan langkah pertama. Kita perlu hati-hati dan cermat ketika memutuskan, apapun. Orang Cina kuno punya pepatah, rusak seinci rugi seribu batu. Maka, pengambilan keputusan merupakan pertemuan dengan sebuah revolusi.

Ketika kita benar-benar telah memilih pasangan, maka saat itu juga kita telah memutuskan untuk hidup bersama dengan seorang yang asing, meninggalkan orang tua dan keluarga kita yang selama ini telah membersamai dengan segenap kehangatannya. Pilihan untuk hidup bersama pasangan ini sungguh-sungguh mustahil kecuali jika kita benar-benar merasa yakin bahwa kebahagiaan bersama ibu bapak dapat juga kita raih dengan hidup bersama pasangan. Pilihan untuk hidup bersama ini sungguh-sungguh mustahil kecuali jika kita yakin bahwa pasangan akan menjadi pembela dan pelindung sebagaimana saudara laki-laki dan saudara perempuan melindungi kita. Semua ini butuh keyakinan kuat dari hati.

Karenanya, saya bisa memahami kenapa perjanjian pernikahan disebut oleh Al-Quran sebagai mitsaqan ghalizha, perjanjian yang amat kuat. Ini adalah perjanjian yang sakral. Sebuah perjanjian agung antara seorang laki-laki dan seorang perempuan dengan saksi Allah Tuhan seru sekalian alam.

Semoga Allah tabaraka wa ta’ala senantiasa meluruskan dan menetapkan niat kita bahwa menikah merupakan bagian perjuangan untuk meniti jalan sunnah Nabi-Nya dan ibadah kepada-Nya. Tentu saja, kita ingin mengawali perjuangan ini dengan segenggam keyakinan bahwa pilihan kita untuk menikah dengan pasangan merupakan pilihan yang diridhai Allah dan Rasul-Nya.

Ketika seorang lelaki hendak memilih pasangannya, ada empat perkara yang dapat ia jumpai pada seorang perempuan: kecantikan, keturunan, kekayaan, dan agama. Agama ini datang untuk mengajarkan bahwa kemuliaan tertinggi adalah pada agama.

Ada sebuah kabar, kebanyakan lelaki lebih suka pada perempuan dengan paras yang begitu ayu. Itu sah-sah saja. Tetapi kita mesti sadar bahwa keayuan paras saja bukanlah sebab yang kelak akan mendatangkan barakah dalam pernikahan. Demikian halnya dengan keturunan dan kekayaan. Ada yang lebih sempurna dari itu semua, yakni akhlak mulia dalam diri perempuan. Ada agama dalam hidupnya.

Dalam banyak riwayat, Nabi senantiasa meminta para sahabat untuk melihat dulu Muslimah yang hendak dipinangnya. Tujuannya, agar para sahabat itu menemukan “sesuatu” yang membuatnya tertarik dan bisa melanggengkan pernikahannya. Dalam pemahaman inilah kita perlu meletakkan keayuan paras, keturunan dan kekayaan. Sungguh, Nabi kita yang agung telah berwasiat bahwa fitnah terbesar bagi lelaki adalah kaum wanita. Semoga kita tidak jatuh pada perempuan macam begitu.

Maka, paras ayu, keningratan, dan anak orang kaya bukan menjadi sebab utama. Seandainya kita tidak menemukan akhlak mulia dalam dirinya, sebaiknya pilihan tidak dijatuhkan.

Ada kiasan menarik dari Al-Quran tentang pasangan Suami-Istri. Masing-masing merupakan pakaian bagi yang lain. Sebagaimana layaknya pakaian, ada banyak macam pakaian yang sudah genap syarat-syaratnya buat menutup aurat sesuai tuntunan agama, tetapi untuk menjatuhkan pilihan pada sebuah pakaian, kita perlu menimbang dengan rasa dan hati kita.

Sebaliknya, ada banyak juga pakaian yang menarik hati, tapi kalau dengan memakainya aurat menjadi tak tertutupi, apalah guna punya pakaian yang menarik hati.

Demikian pulalah memilih pasangan. Kalau hanya menimbang wajah yang ayu, pernikahan hanya akan menerbitkan kehinaan. Sebagaimana kecantikan yang akan cepat sirna, pernikahan yang demikian akan cepat layu. Tapi, kalau hanya memilih yang baik beragama saja, takut juga bila mata dan hati menjadi kurang terjaga. Demikianlah saya memahami anjuran Nabi untuk melihat dulu muslimah yang hendak dipinang. Bukankah sudah termaktub dalam Kitab suci, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Ruum [30] : 21)

Kalau saya tak salah ingat, Bunda Khadijah ra juga merupakan perempuan suci yang menawan yang banyak dilirik para pembesar Quraisy. Bunda Aisyah ra merupakan gadis muda yang jelita. Bunda Zainab binti Jahsy ra juga memiliki wajah yang rupawan. Demikian juga Bunda Maria al Qibthiyah ra yang berkulit putih bersih yang kecantikannya sempat membuat Aisyah ra cemburu. Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui hikmah dibalik paras wajah para Ummul Mukminin kita.

Maka, tentu saja, pakaian yang baik adalah yang memenuhi aturan agama dan sesuai dengan selera hati. Sesuai anjuran Nabi, memiliki agama yang bagus dan ada “sesuatu” yang insya Allah akan melanggengkan pernikahan. Saya rasa, pasangan yang demikian sudah cukup sempurna bagi kita. Semoga “sesuatu” itu membawa keberkahan yang berujung sampainya istri shalihah kepada kita. Kata Nabi, inilah sebaik-baik perhiasan dunia dan harta yang paling berharga.

Tatkala kita sudah yakin, semoga keyakinan yang kita genggam seturut dengan jalan Nabi dan mendapat taburan ridha Allah Yang Mahasuci.

Maka, tak ada lagi yang menghalangi kita untuk bersegera meminangnya dengan segenap puja-puji bagi Allah Yang Mahatinggi.

Pada saat kita menimbang untuk memilihnya, kita sadar ini bukanlah untuk hidup diri kita semata, melainkan juga untuk kedua ibu bapak, keluarga dan anak-anak kita kelak.

Kata Nabi, Istri shalihah adalah perhiasan paling indah. Saban hari, Istri shalihah akan menjadi puisi yang senantiasa menghiasi. Puisi itu tak terumuskan oleh bahasa dan tak terucapkan oleh kata apa saja. Yang jelas, puisi itu begitu indah. Serasa dibuai diayun-ayun. Dan bagi anak-anak kelak, Istri yang demikian akan menjadi madrasah utama bagi mereka. Kelembutannya akan menjernihkan hati anak-anak. Dan bukankah jika segumpal darah (hati) itu baik maka baiklah seluruh dirinya?

Saya sepenuhnya sadar bahwa mencari Istri yang shalihah itu seperti berburu mutiara di dasar laut. Nun di sana, di dalam cangkang itu istri shalihah senang berada dan menjaga diri. Dan untuk menemukannya, kita harus menyelam di kedalaman, tapi kita akan tahu seberharga apa dia ketika kita sudah mendapatkannya.

***
Sebuah pernikahan didahului oleh pilihan bebas yang penuh kesadaran dan tanggung jawab. Masa awal-awal pernikahan merupakan masa dimulainya perjuangan untuk memupuk rasa simpati dan menyuburkannya menjadi cinta.

Al-Quran menyebut cinta antara Suami-Istri dengan kata afdha. Maknanya, seperti keterbukaan angkasa raya. Dalam cinta yang demikian, tak ada lagi sikap yang penuh pura-pura. Suatu kali, mungkin kita akan mendatangi istri dengan setumpuk masalah dan kita tak sedikitpun ragu untuk mengeluhkan beban dan bahkan mungkin menangis di pangkuannya. Meski, ketika kita di luar rumah, kita tetap tegar dengan air muka yang selalu ceria. Suatu ketika, Nabi agung Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi Bunda Khadijah radhiallahu ‘anha dalam keadaan gelisah dan ragu seusai mendapat wahyu pertama. Dengan kelembutannya, Bunda Khadijah ra menenangkan dan menguatkan hati Nabi.

Saya tercengang dengan kalimat Umar ibn Khattab ra. Katanya, seorang laki-laki akan menjadi anak-anak ketika ia hanya berdua bersama Istrinya.

Sebaliknya, Nabi juga memiliki sikap yang sangat hangat kepada setiap Istrinya. Saat itu Nabi bersama beberapa sahabat. Seorang utusan datang membawa nampan makanan. Ketika mengetahui nampan itu berasal dari Ummu Salamah ra, Aisyah ra langsung menampakkan kecemburuannya yang luar biasa. Nampan itu ia lempar sehingga pecah. Nabi tersenyum dan beliau hanya bilang sekedarnya saja pada para sahabatnya, “Ibu kalian sedang cemburu”. Ada teladan luar biasa dalam setiap jengkal hidup Nabi.

Suatu ketika, ada sahabat yang mengadu pada Umar ra perihal Istrinya yang marah-marah kepadanya. Sahabat itu mendapatkan jawaban Umar ra yang tak disangka. “Istriku juga marah kepadaku, tapi aku diam saja. Ia yang mengurus rumahku, mencuci pakaianku, memasak makanan untukku dan merawat anak-anakku. Ia berhak untuk marah kepadaku kalau aku juga tak menurut kepadanya.” Ada teladan yang tak biasa dalam setiap jengkal hidup para sahabat.

Setiap pasangan tentu selalu mendambakan lahirnya cinta sejati. Demikian juga kita, saya yakin pasti juga merindukannya. Bagi saya, teladan cinta sejati adalah cinta yang dimiliki dan disuguhkan oleh Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam pada Bunda Khadijah radhiallahu ‘anha. Bukan putri Cinderella dan pangerannya. Bukan pula Romeo dan Juliet. Atau kisah-kisah asmara dalam buku dan sandiwara-sandiwara picisan.

Tentu saja, cinta pasangan Nabi dan Ibu kaum mukminin itu terlalu sempurna buat kita. Barangkali jaraknya sejauh bumi dan langit. Tapi, setidaknya kita punya cermin utama bagaimana kelak kita harus mengambil sikap, melahirkan cinta itu dan kemudian merawatnya dengan hangat. Jika Allah menghendaki Nabi sebagai uswah hasanah manusia, maka teladan itu pasti bisa diraih. Sesulit dan sesusah apapun pasti bisa digapai. Dari sini perjuangan untuk melanggengkan pernikahan dimulai. Dari sini perjuangan untuk tetap setia pada mitsaqan ghalizha menjadi nyata. Dari sini, semoga doa Nabi untuk mempelai bisa terwujud, ada ketenangan, cinta kasih dan rahmah. Ada sakinah, ada mawaddah, dan ada rahmah.

Semoga Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, memantaskan kita untuk dikejutkan dengan hadiah dari langit, pasangan yang shalih dan shalihah. Amin.

Oleh Rachmad dikutip dari eramuslim.com

Kamis, 30 Agustus 2012

Jika Menanam Amanah, Akan Menuai Kepercayaan

KITA AKAN MENUAI APA YANG KITA TANAM ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Pada suatu hari, seorang pemilik perusahaan ternama dan sekaligus sebagai presiden direkturnya yang sudah berusia lanjut tiba-tiba muncul di kantornya sekitar jam 07 .00 pagi.

Para pimpinan dan karyawan perusahaan tersebut terkejut karena tidak biasanya sang Bos datang ke kantor sepagi itu. Biasanya ia hadir paling cepat setelah waktu zuhur atau makan siang. Itupun tidak setiap hari. Paling hanya tiga atau empat hari sepekan.

Semua yang meilihat kedatangan sang pemilik perusahaan tersebut bertanya-tanya dalam diri : Ada apa gerangan? Pasti ada sesuatu yang amat penting yang terjadi.

Namun tak seorangpun yang dapat menerka apa sesugguhnya yang terjadi atau apa yang ada dalam benak kakek sang milyuner itu.

Di pagi yang cerah itu, ternayata beliau membawa sebuah gagasan besar yang tergolong berani. Gagasan tersebut bahwa ia telah memutuskan untuk mundur memimpin perusahaan yang ia bangun sendiri dan pimpin sejak 30 tahun lalu.

Yang menarik lagi ialah, ia tidak mau menyerahkan kepemimpinan perusahaannya kepada anak-anaknya, karena takut tidak dikelola secara professional.

Keputusan itu ia ambil setelah melihat perusahaan-perusahaan yang dikelola oleh generasi kedua, rata-rata hancur, kecuali sedikit yang sukses. Hal tersebut disebabkan karena anak atau generasi kedua tidak merasakan betapa sulitnya membangun sebuah usaha sehingga tidak memahami seluk beluknya secara detail.

Ditambah lagi, biasanya, anak-anak orang kaya merasa tinggi hati karena sejak lahir sudah hidup sebagai anak orang kaya dan dihormati banyak orang.

Keputusan tersebut dianggap banyak orang sebagai keputusan kuno, namun sang kakek kaya itu tetap dengan pendiriannya, kendati sudah dinasehati sebelumnya oleh bebrapa sahabatnya. Ia berpendapat, biarlah hasil perusahaan ini akan menjadi warisan bagi keturunannya kelak.

Untuk itu, perusahaan harus selalu dalam kondisi yang kuat dan stabil. Anak-anaknya ia motivasi dan bantu membangun bisnis sejak dari awal sehingga memahami betapa sulitnya merintis sebuah bisnis itu.

Dengan demikian, mereka akan merasakan dan menghormati jerih payah orang tuanya dan para karyawan yang setia mendampinginya sejak perusahaan tersebut dirintis 30 tahun silam.

Walhasil, setelah duduk sekitar setengah jam di ruangannya yang asri dan dipenuhi lukisan ayat-ayat Al-Qur’an itu, ia memanggil sekretarisnya agar memberitahukan kepada para manager, general manager (GM) dan segenap pimpinan lainnya untuk masuk ke ruang rapat jam 08.00 tepat, karena ada hal yang amat penting yang akan ia sampaikan.

Mendengar pesan tersebut, sang sekretaris tentu merasa dag dig dug juga sambil berfikir keras apa gerangan yang akan disampaikan sang Bosnya.

Saat jarum Jam menunjukkan jam 08.00, dengan tenang sang kakek kaya itu keluar dari ruangnya dan menuju ke ruang pertemuan yang terletak tidak jauh dari ruangannya.

Saat masuk ruang rapat, ia mengetuk pintunya dengan halus sambil mengucapkan salam : Assalamu alalikum! Semua yang hadir serentak menjawab : Waalaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh…

Setelah duduk, sang kakek menympaikan ucapan permohonan maafnya atas undangan rapat yang mendadak itu, kemudian ia menjelaskan tujuan undangan rapat tersebut sebagai berikut :

Saudara-saudara yang dirahmati Allah dan yang saya cintai. Tiba saatnya saya mengundurkan diri dari jabatan sebagai Direktur Utama di perusahaan ini. Saya akan memilih di antara kalian yang akan menggantikan posisi yang cukup berat ini.

Saya yakin, berdasarkan pengamatan saya selama ini, kalian semua pantas dan mampu menerima amanah yang akan saya berikan. Pasti di antara kalian ada yang terbaik. Maka siapa di antara kalian yang terbaik, maka dialah yang akan saya kukuhkan sebagai pengganti saya.

Semua yang hadir terlihat kaget dan kebingungan mendengarkan pernyataan dan keterangan Bos mereka. Sungguh tidak pernah mereka duga betapa hebatnya sang pemimpin mereka dan jarang mereka mendengar kasus seperti itu. Merekapun harap-harap cemas.

Berharap terpilih dan pada waktu yang sama juga merasa gamang kalau sekiranya benar-benar terpilih menjadi pimpinan tertinggi perusahaan yag cukup besar tersebut, karena belum pernah terbayang sebelumnya.

Kemudian sang pemilik perusahaan tersebut melanjutkan pembicaraannya : Sekarang kita berada pada akhir tahun hijiriyah, bulan Zulhijjah. Saya akan melakukan tes terhadap semua yang hadir di raungan ini, tanpa melihat posisi dan jabatan.

Karena saya yakin kalian semua adalah calon-calon pemimpin yang layak untuk memimpin perusahaan ini. Tes yang akan saya berikan sangat sederhana. Nanti di awal tahun depan, yakni tepatnya tanggal 1 Muharam, kita berkumpul lagi di tempat ini pada jam yang sama. Saat itu saya akan menilai siapa yang terbaik di antara kalian yang akan saya kukuhkan menjadi pimpinan perusahaan ini.

Adapun tes yang akan kalian jalankan ialah, bahwa setiap yang hadir di sini akan saya berikan satu benih tanaman yang sudah saya siapkan. Benih tersebut kalian bawa pulang, kemudian ditanam di rumah masing-masing dan dirawat bersama istri dan keluarga.

Tanaman siapa yang paling baik, paling subur dan yang paling tinggi, maka dialah yang berhak menjadi pemimpin perusahaan ini. Nanti pada tanggal satu Muharram, pada jam yanga sama dengan sekarang masing-msing kalian membawa hasil tanamannya.

Di antara yang hadir, ada seorang manager muda bernama Karim. Seperti rakan-rekannya yang lain, Karim-pun membawa pulang benih yang diberikan sang pemilik perusahaan tempat ia bekerja. Sesampai di rumah, ia menceritakan meeting mendadak dengan Bosnya tadi kepada istrinya. Istrinya sangat terharu sambil berharap semoga suaminyalah yang terpilih kelak menjadi pimpinan perusahaan itu.

Istrinya segera menyiapkan temapat penyemaian benih tersebut, lalu mengambil tanah yang terbaik dari belakang rumahnya. Bahkan dia segera ke tempat penjualan perlengkapan pertanian di daerahnya tinggal dan membeli pupuk secukupnya. Sepasang suami istri ini setiap hari mengamati perkembangan yang terjadi pada tanamannya. Namun sayang, benih yang ditanam tak kunjung tumbuh.

Hari berganti hari, pekan berganti pekan. Tidak terasa mereka sudah berada pada pekan ketiga. Setiap bertemu dengan teman-teman yang hadir dalam meeting mendadak tersebut, Karim merasa minder karena tidak ada info membanggakannya.

Teman-temannya yang lain pada semangat bercerita bahwa tanaman mereka sudah tumbuh dengan baik dan bahkan ada yang dengan bangganya mengatakan bahwa tanamannya sudah setinggi lututnya. Karim tetap saja diam dan bahkan terlihat sedih.

Akhirnya, sampailah waktu yang dijanjikan. Tanggal satu Muharrampun tiba. Setelah pulang salat subuh dari masjid dekat rumahnya, ia berkata pada istrinya bahwa ia tidak akan masuk kantor karena malu dan tidak ada yang bisa ia perlihatkan pada Bosnya. Kenapa? Benih yang diberikan sang Bos tak kunjung tumbuh, apalagi sampai setinggi lutut, seperti cerita salah seorang temannya.

Mendengar pernyataan itu, istrinya mencoba meyakinkan suaminya bahwa ia harus pergi ke kantor hari ini kendati tidak membawa tanaman yang sdah tumbuh dengan subur. Lalu istrinya berkata : Biarlah teman-teman bapak membawa tanamannya yang subur itu.

Bapak harus jujur kalau ditanya Bos nanti katakan saja yang sebenarnya bahwa kita sudah bekerja maksimal, kendati hasilnya tidak seperti apa yang diharapkan. Bapak harus bangga membawa kejujuran kemana-mana, ucap istrinya.

Mendengar nasehat sang istri, Karim memberanikan diri berangkat ke kantornya hari itu, kendati hatinya was-was dan khawatir tidak akan bisa bicara apa-apa saat pertemuan dengan sang Bosnya nanti.

Sesampai di kantor, Karim segera menuju ruang pertemuan yang telah disepakati. Karim semakin tak berkutik saat melihat tanaman teman-temanya sangat subur dan bahkan ada yang setinggi lutut, kendati umurnya baru satu bulan.

Dengan tenang Karim meletakkan wadah tempat penyemaian benih dengan tanah yang ada di dalamnya, kendati tidak tampak sedikitpun tanda-tanda kehidupan di dalamnya. Tentu saja semua mata yang hadir tertuju kepada wadah yang dibawa Karim sambil keheranan.

Bahkan ada yang berkomentar sinis : Mana tanamannya? Dimakan kambing kali? Namun Karim tetap tenang dan tidak melayani komentar mereka sedikitpun, kendati ia merasakan badannya sedang panas dingin.

Tak lama kemudian, pada jam 08.00 tanggal satu Muharram, sang Direktur Utama masuk ruangan sambil mengucapkan salam : Asalamu alalaikum! Semua serentak menjawab :

Walaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh…

Kemudian ia melanjutkan pembicaraannya : Saudara-saudara sekalian, saya sangat bahagia melihat tanaman yang kalian bawa. Dari benih yang saya berikan sebulan yang lalu. Kalian berhasil menanam dan merawatnya dengan baik sampai menjadi seperti ini.

Sungguh sangat membanggakan. Pada hari ini saya akan menetukan siapa di antara kalian yang paling terbaik yang akan saya jadikan sebagai Direktur Utama yang akan menggantikan jabatan saya.

Mendengar pujian sang pemimpin tersebut semua mereka menampakkan di wajah mereka tanda kegembiraan dan senyuman. Di antara mereka ada yang bertakbir : Allahu Akbar…. Alllahu Akbar… Allahu Akbar.. Kecuali Karim, duduk di belakang sambil negalamun dan bersedih hati.

Dalam suasana gembira tersebut tiba-tiba sang Pemilik perusahaan itu melihat salah seorang managernya yang bernama Karim duduk di belakang sambil terlihat di wajahnya perasaan sedih dan malu. Ia berbisik dengan sekretarisnya sambil meminta Karim menghadapnya sekarang juga. Setelah sekretaris tersebut menyampaikan pesan Presiden Direkturnya, Karim terperanjat dan pucat sambil berkata dalam dirinya : Tamat sudah karirku di perusahaan ini.

Setelah Karim menghampiri sambil mengucapkan salam, sang Direktur Utama mempersilahkan Karim duduk di samping kursinya dan meminta untuk memperlihatkan kepada teman-temannya wadah yang hanya berisi tanah dan tak ada tanaman sama sekali.

Teman-teman Karimpun memberikan sikap yang beragam. Mereka semua berdiri sambil mata mereka tertuju pada wadah yang diperlihatkan Karim. Ada yang mencibirkannya. Ada pula yang berkata : Mana tanamannya? Dimakan kambing kali ye? Kata mereka, sambil menunjukkan jari ke arah wadah yang dibawa karim.

Suasana menjadi sedikit gaduh. Sang pemilik perusahan diam tampa berucap sepatah katapun. Perasaan Karim semakin tak menentu. Sedih, malu dan bercampur marah. Namun demikian, Karim tetap bisa menahan emosinya dan samabil berkata dalam hatinya : Inilah saya…

Setelah beberapa saat, sang pemilik perusahaan angkat bicara ; Saudara-saudara sekalian. Dimohon semuanya duduk ditempat masing-masing. Saudara Karim, silahkan sekarang Anda beridiri. Saya akan menyampaikan sesuatu yang sangat penting seperti janji saya sebulan yang lalu.

Setelah menimbang dan mengamati hasil tes yang saya berikan kepada kalian, maka dengan ini saya putusakan yang akan menjadi pimpinan kalian mulai hari ini adalah teman kalian yang berdiri di samping saya ini; saudara Kaaariiiim…

Semua yang hadir merasa terpukul dan bertanya-tanya; kenapa Karim yang dipilih? Padahal dia tidak membawa tanaman, kecuali hanya wadah dan tanah yang ada di dalamnya. Bukankan dia typical manager yang gagal? Banyak lagi komentar sinis lainnya yang bermunculan..

Kemudian sang pimpinan melanjutkan pembicaraannya : Tahukah kalian, bahwa semua benih yang saya berikan kepada kalian sebulan yang lalu adalah bibit yang rusak, dan tidak mungkin bisa tumbuh, apalgi menjadi besar seperti yang kalian perlihatkan hari ini.

Kesimpulan saya, Karim adalah tipical pemimpin yang jujur. Sebab itu, pada hari ini, saya tetapkan ia menjadi Direktur Utama yang akan menggantikan posisi saya dan yang akan bertanggung jawab penuh menjalankan perusahaan ini ke depan.


Sebelum menutup meeting kita hari ini, saya mengucapkan terima kasih pada kalian semua dan saya ingin memberikan sedikit nasihat untuk menjadi bekal hidup kalian semasa menjalankan kehidupan dunia ini :

• Jika kita menanam amanah, maka kita akan menuai kepercayaan ...

• Jika kita menanam kebaikan, maka kita akan menuai persahabatan ...

• Jika kita menanam tawadhu’ (kerendahan hati), maka kita akan menuai penghormatan ...

• Jika kita menanam rasa hormat, maka kita akan menuai kemuliaan ...

• Jika kita menanam kesungguhan, maka kita akan menuai kesuksesan ....

• Jika kita menanam keimanan, maka kita akan menuai ketenangan...

• Jika kita menanam kebohongan, maka kita akan menuai bencana...


Sebab itu, berhati-hatilah! Apa yang kita tanam hari ini, pasti di suatu saat nanti kita akan menuainya sendiri..

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarokatuh…

Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan

Barakallahufikum 

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci
Salam santun dan keep istiqomah
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat
BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI
------------------------------------------------
Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik
Sumber : eramuslim.com

Ya Allah Lembutkanlah Hatiku

Catatan Doa
 
Yuk, kita Aminkan doa ini :

Ya Allah, rendahkanlah suaraku bagi mereka, perindahlah ucapanku di depan mereka, lunakkanlah watakku terhadap mereka, dan lembutkanlah hatiku untuk mereka.

Ya Allah, berilah mereka balasan yang seb

aik-baiknya atas didikan mereka padaku dan pahala yang besar atas kesayangan yang mereka limpahkan padaku.
Peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku. Ya Allah, apa saja gangguan yang telah merasa rasakan, atau kesusahan yang mereka derita karena aku, atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku, jadikanlah itu semua penyebab rontoknya dosa-dosa mereka, meningginya kedudukan mereka dan bertambahnya pahala kebaikan mereka dengan perkenan-Mu, Ya Allah.

Sebab hanya engkaulah yang berhak membalas kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda. Ya Allah, bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku, izinkanlah mereka memberi syafa’at untukku. Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diriku, maka izinkanlah aku memberi syafa’at untuk mereka, sehingga kami semua berkumpul bersama dengan santunan-Mu di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu, ampunan-Mu serta rahmat-Mu..
 
Sumber Terima Kasih Ibu
 

 

Memulailah Dari Diri Sendiri

Menjadi Lilin 

Ada yg bilang, ini sulit! aturan yg abu-abu dan kebiasaan yg sudah mendarah daging dan hampir dijalankan oleh semua orang, sadar ini memang salah tapi bagaimana cara memperbaikinya? Keadaan begitu serba samar-samar dan tidak jelas lagi. Pendek kata tidak ada acuan yg jelas, mulai dari bawahan sampai atasan polahnya tidak ada bedanya, karena semua sama-sama berada pada ruangan yg gelap!

Harus ada yg memulainya, tapi siapa?
"Zaman edan, kalau tidak ikut edan tidak akan kebagian!" itulah sebait kata pujangga dan peramal Ronggowarsito (http://id.wikipedia.org/wiki/Ronggowarsito) mengenai keadaan atau zaman edan yg kita sedang lalui dan rasakan sekarang ini. Tidak semua edan alias gila, kata saya dalam hati. Saya yakin masih banyak yg belum gila betulan dan masih bisa disembuhkan.

Memulai dari sendiri tak mudah tapi harus dimulai. Tak mudah membenahi keadaan yg sudah carut marut di lingkungan kita, kita selalu berharap orang lain berubah dan memulainya, padahal jelas orang lain juga begitu, menunggu orang lain berubah. Lantas kapan ada perubahan? memulai dari diri sendiri adalah kata kuncinya! jelas berat, apalagi untuk memulai dari diri sendiri terkadang dan bahkan seringkali diri kita sendirilah korban awalnya.

Seperti sebuah lilin yg terbakar di ruangan gelap, bisa menerangi ruangan sekitar walau temaram dengan diri sendiri ikut terbakar dan habis karenanya. Keberanian yg jelas harus diacungi jempol bukan malah dikucilkan dan dianggap aneh dan gila. Jelas harus ada yg memulainya, syukur alhamdulillah orang lain sadar dan tergugah ikut rawa-rawe rantas malang malang putung, lilin kecil saja mau dan berani berkorban menjadi pelita di kegelapan malam, apalagi kalau yg punya lampu petromax berani menampakkan jati dirinya, maka teranglah ruangan yg selama ini gelap gulita ,tak jelas dan samar-samar, mana yg benar mana yg salah, mana yg halal mana yg haram.

Membawa rizki untuk keluarga sungguh bernilai ibadah karena sesuai syariah, namun patutkah membawa pulang rizki subhat  alias abu-abu untuk dimakan anak istri kita? nilai ibadahnya pasti berkurang atau  bisa jadi hilang, hanya tinggal nilai ekonominya saja dan yg pasti nilai keberkahannya tidak ada. Rizki yg berkah itulah yg seharusnya kita bawa pulang ke rumah walau sedikit, karena keberkahan membawa kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat. 
Amin.
Selamat menjadi lilin di antara gelapnya malam, mulai sekarang juga.
Semoga ikhlas dan sabar.

Jangan Jadi Orang Galak

Jadi Orang Jangan Galak-galak Kalau Tak Ingin Kena Stroke

Jakarta, Galak dan suka marah-marah tidak hanya membuat orang cepat tua dan dijauhi teman, tetapi juga mengganggu kesehatan. 

Penelitian membuktikan, orang yang galak lebih rentan kena stroke bahkan meski tidak merokok atau makan junk food. Dibandingkan orang-orang pada umumnya, seseorang yang memiliki sifat temperamental atau gampang marah dan tidak sabaran punya risiko 2 kali lebih tinggi untuk kena stroke. 


Peningkatan risiko ini hampir setara dengan kebiasaan merokok, yang juga merupakan faktor risiko pada serangan stroke. Para ilmuwan di Spanyol membuktikan hal itu setelah mengamati 150 orang dewasa yang mengalami serangan stroke, lalu membandingkannya dengan 300 orang dewasa sehat dari lingkungan yang sama. 

Selain mencatat riwayat penyakitnya, para ilmuwan juga mengamati kepribadian para partisipan. Kepribadian yang buruk, dalam arti gampang marah dan tidak ramah dikaitkan dengan riwayat stres yang sifatnya kronis. 

Berbagai penelitian sebelumnya menunjukkan, stres kronis memang merupakan salah satu faktor risiko pada serangan stroke sperti halnya merokok. Namun yang mengejutkan dalam penelitian ini adalah, peningkatan risiko stroke pada orang pemarah hampir setara dengan kebiasaan merokok. 

Baik sifat pemarah maupun kebiasaan merokok, sama-sama bisa meningkatkan risiko stroke hingga 2 kali lipat. Selain karena merokok dan punya sifat pemarah, risiko stroke juga meningkat dengan adanya riwayat pengalaman traumatis atau emosional. 

Misalnya pad aorang yang pernah sangat berkabung dan gagal berdamai dengan perasaannya, risiko stroke bisa meningkat hingga 4 kali lipat. 

"Pola perilaku bisa menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai pemicu stres dalam hidup," kata Dr Jose Antonio Egido, ahli saraf dari San Carlos University Hospital yang mempublikasikan penelitian itu dalam Journal of Neurology, seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (30/8/2012).

 _______________________
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth Kamis, 30/08/2012 07:41 WIB
(up/ir) 

Generasi Muda Islam Bangkitlah!

Remaja Muslim, Bangkitlah!

Melihat fenomena yang ada dikalangan kita sekarang ini, pantas nggak sih menurut kita, kalau ada yang mengajukan pertanyaan "Masihkan ada harapan untuk kejayaan islam, sedangkan realitas sebagian generasi muda sekarang ini udah terjangkiti virus modernitas, dan kebebasan yang tiada batas, yang justru di usung oleh para musuh- musuh islam?"

Memang kita tidak boleh berputus asa, harapan itu pastilah akan selalu ada. Maka dari itu, jangan menunda- nunda harapan tersebut untuk terlalu lama terjadi. Kita para generasi muda harus mengadakan perbaikan itu secepatnya, karena kita nggak boleh menutup mata, kalau generasi kita sebenarnya sudah sangat terjajah dan ketinggalan jauh hari ini. Kehidupan sekularisme yang di tawarkan dunia barat disadari atau tidak telah membawa kita pada kenyataan yang menyedihkan. Kerusakan moral, pergaulan bebas, narkoba, tawuran, sungguh-sungguh sangat menyedihkan melihatnya.

Modernitas yang mereka tawarkan kebanyakan nggak lain adalah untuk membutakan kita dari konsep kemuliaan islam. Hitung saja sendiri, betapa sangat minim anak-anak muda seumuran kita yang paham atau mau memahami tentang islam dengan sebenar- benarnya. "Drugs" yang mereka tawarkan ternyata nggak cuma memmbuat kita teler di badan, tapi bahkan telah berhasil membuat kita sendiri membenci islam.

May be, itu cara termudah bagi mereka buat cuci tangan, secara nggak penting juga gontok- gontokan, cukup dengan suguhan kesenangan duniawi ala mereka, banyak dari kita yang berbondong- bondong masuk didalamnya, dan selanjutnya akan jadi prajurit mereka yang paling patuh. Hasilnya, brain wash itu berhasil membuat kita berbalik arah, nggak cuman merasa asing tapi malah memusuhi islam, kita lupa tentang tujuan kita hidup, dan bahkan kita lupa siapa tuhan kita.

Lihat saja fakta di lapangan, Berdasarkan hasil Survei Komnas Perlindungan Anak di 33 provinsi, remaja SMP yang nggak lagi perawan prosentasenya sebesar 62,7 persen dan remaja yang pernah aborsi mencapai 21,2 persen.Dan tentang Narkoba, survei yang dilakukan Badan Narkoba Nasional (BNN) hasilnya menyedihkan banget, ternyata 97% pemakai narkoba yang ada selama tahun 2005, 28% pelakunya adalah remaja usia 17-24 tahun.

Friend, itu baru dua kasus, tentang free seks dan drugs, dan belum termasuk yang lain- lainnya. So, sudah saatnya kini kita bangkit dan bangun dari "mimpi-mimpi" semu yang musuh- musuh islam itu bangun.Sudah saatnya kita sadar bahwa yang mereka bangun dalam pemikiran, idealisme, serta gaya hidup kita, nggak lain adalah cara mereka menggerogoti kebahagiaan kita sendiri. Itulah mengapa tak heran kalau akhirnya mereka sendiri terlihat lebih maju dari kita. mereka memberikan " obat tidur" yang membuat kita terlelap, sedangkan mereka sendiri menggiatkan diri untuk maju. Sedangkan kita, baru pada titik yang sama, dan belum beranjak, karena terlalu lama terlena. dan masalahnya, dengan semua masalah itu, ternyata bukannya kita bergegas, malah kita menikmatinya tiada henti, sampai waktu muda kita habis, dan hasilnya hanya penyesalan saja yang kita dapat. Ketika hati sudah mau bergerak maju, tapi semuanya sudah terlanjur terlambat. Maka masihkah kita harus menunda semua ini sampai besok atau lusa?

Wahai Remaja Muslim, bangkitlah!!

Bolehkah? Menampakkan Amal Kita Agar Diikuti

Menampakkan Amal Supaya Diikuti dan Ditiru, Bolehkah?

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah -Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Hukum asal dari amal shalih yang dikerjakan orang haruslah dikerjakan dengan sembunyi-sembunyi. Pelakunya menutupinya agar tidak terlihat oleh orang, khawatir tumbuh perasaan riya (berharap pujian dan sanjungan) dalam dirinya.
Hal ini berdasarkan firman Allah Ta'ala,

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

"Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Baqarah: 271)

Dan dalam hadits tujuh orang yang mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا صَنَعَتْ يَمِينُهُ

"Dan seseorang yang bersedekah lalu menymebunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang diperbuat oleh tangan kanannya." (Muttafaq 'Alaih)

Imam al-Bukhari membuat bab dalam Shahihnya dengan judul: Bab Shadaqah Sirr (shadaqah rahasia/tersembunyi) dan menyebutkan ayat di atas. Yang pada bab sebelumnya beliau membuat judul: Bab Shadaqah 'Alaniyyah (Shadaqah terang-terangan) dan menyebutkan firman Allah Ta'ala,

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً الْآيَةَ إِلَى قَوْلِهِ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS. Al-Baqarah: 274)

Walaupun boleh kedua-duanya, namun menyembunyikan amal shalih itu akan lebih ikhlas. Amalan para ulama salaf menjadi buktinya. Hanya saja, apabila seorang muslim menginginkan agar amal baiknya tersebut diikuti dan dicontoh orang maka ia boleh menampakkan amal tersebut dengan syarat ia sungguh-sungguh menundukkan jiwanya, karena syetan pasti akan berusaha memasukkan riya' ke dalamnya.

Terdapat dalam Shahih Muslim, dari hadits Jarir Radhiyallahu 'Anhu, beliau berkata: Kami pernah bersama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam di satu siang. Lalu ada satu kaum yang tanpa pakaian, tidak bersandal, dan berkerudungkan kain sambil menenteng pedang mendatangi beliau. Mayoritas mereka dari suku Mudhar, bahkan keseluruhannya dari suku Mudhar. Wajah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam  langsung berubah saat melihat kesengsaraan mereka. Kemudian beliau masuk rumah lalu keluar. Kemudian beliau menyuruh Bilal mengumandangkan adzan dan iqamah, lalu beliau shalat. Setelah itu beliau berkhutbah sembari membaca firman Allah,

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan dari padanya Allah menciptakan isterinya (Hawa), yang dari pada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. Al-Nisa': 1)

Dan satu ayat dalam surat al-Hasyar, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). . ."

Maka (hendaknya) seseorang bersedekah dengan sebagian dinarnya, sebagian dirhamnya, sebagian pakaiannya, dan secarub gandum dan kurmanya, -sampai beliau bersabda-, "Dan walaupun bersedekah dengan separoh butir kurma." Kemudian datang seorang laki-laki dari kaum Anshar dengan membawa pundi-pundi besar hingga hampir-hampir saja tangannya tidak kuat untuk mengangkatnya. Kemudian Jarir berkata: kemudian orang-orang mengikutinya sampai aku lihat ada dua tumpuk makanan dan pakaian sehingga aku melihat wajah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam berseri-seri dan bersinar karena senangnya."

Orang Anshar pada hadits di atas bersedekah dengan membawa kantung yang berat sehingga ia keberatan membawanya. Dan ia lakukan itu dengan dilihat dan didengar manusia. sehingga ketika orang-orang mengikuti perbuatannya tersebut, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Siapa yang mengawali satu perbuatan baik dalam Islam, maka baginya pahala perbuatan baiknya dan pahala orang mengejakannya sesudahnya tanpa dikurangkan pahala mereka sedikitpun. . ."

. . . apabila seorang muslim menginginkan agar amal baiknya tersebut diikuti dan dicontoh orang maka ia boleh menampakkan amal tersebut dengan syarat ia sungguh-sungguh menundukkan jiwanya, karena syetan pasti akan berusaha memasukkan riya' ke dalamnya. . .
Walhasil, apabila terdapat maslahat yang jelas dengan menampakkan amal shalih, maka seorang muslim boleh menampakkan amalnya sebatas kemashlahatan tersebut. 

Wallahu Ta'ala A'lam. 




Hidup Manusia Telah Ditetapkan Allah

Nasib Manusia Telah Ditetapkan Oleh Allah
 
Dari Abu Abdirrohman, Abdulloh bin Mas’ud rodhiyallohu’anhu, dia berkata: ”Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam telah bersabda kepada kami dan beliau adalah orang yang selalu benar dan dibenarkan:
 
Sesungguhnya setiap orang diantara kamu dikumpulkan kejadiannya di dalam rahim ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk nuthfah(air mani), kemudian menjadi ‘alaqoh(segumpal darah) selama waktu itu juga (empat puluh hari), kemudian menjadi mudhghoh(segumpal daging) selama waktu itu juga, lalu diutuslah seorang malaikat kepadanya, lalu malaikat itu meniupkan ruh padanya dan ia diperintahkan menulis empat kalimat: Menulis rizkinya, ajalnya, amalnya, dan nasib celakanya atau keberuntungannya. Maka demi Alloh yang tiada tuhan selain-Nya, sesungguhnya ada diantara kamu yang melakukan amalan penduduk surga dan amalan itu mendekatkannya ke surga sehingga jarak antara dia dan surga kurang satu hasta, namun karena taqdir yang telah ditetapkan atas dirinya, lalu dia melakukan amalan penduduk neraka sehingga dia masuk ke dalamnya. Dan sesungguhnya ada seseorang diantara kamu yang melakukan amalan penduduk neraka dan amal itu mendekatkannya ke neraka sehingga jarak antara dia dan neraka hanya kurang satu hasta, namun karena taqdir yang telah ditetapka atas dirinya, lalu dia melakukan amalan penduduk surga sehingga dia masuk ke dalamnya.” (HR. Bukhori dan Muslim)
 
Kedudukan Hadits
 
Hadits ini merupakan pangkal dalam bab taqdir, yaitu tatkala hadits tersebut menyebutkan bahwa taqdir janin meliputi 4 hal: rizqinya, ajalnya, amalnya, dan bahagia atau celakanya. 
 
Perkembangan Janin

Janin sebelum sempurna menjadi janin melalui 3 fase, yaitu: air mani, segumpal darah, kemudian segumpal daging. Masing-masing lamanya 40 hari. 
 
Janin sebelum berbentuk manusia sempurna juga mengalami 3 fase, yaitu:

1. Taswir, yaitu digambar dalam bentuk garis-garis, waktunya setelah 42 hari.
2. Al-Khalq, yaitu dibuat bagian-bagian tubuhnya.
3. Al-Barú, yaitu penyempurnaan.
 
Allah berfirman dalam Surat Al-Hasyr: 24, mengisyaratkan ketiga proses tersebut. 
 
Hubungan Ruh dengan Jasad

Ruh dengan jasad memiliki keterkaitan yang berbeda sesuai dengan keadaan dan waktunya dalam 4 bentuk hubungan:

1. Tatkala di rahim. Hubungan keduanya lemah. Kehidupan ketika itu dominasinya ada pada jasad.
2. Tatkala di alam dunia. Kehidupan ketika itu dominasinya ada pada jasad. Sementara hubungan keduanya sesuai dengan kebutuhan kehidupan jasad.
3. Tatkala di alam barzah. Kehidupan ketika itu dominasinya ada pada ruh.
4. Tatkala di alam akhirat. Kehidupan ketika itu sempurna pada keduanya. Pada masa inilah hubungan keduanya sangat kuat. 
 
Macam-macam Penulisan Taqdir

Allah menulis taqdir dalam 4 bentuk, yaitu:

1. Taqdir saabiq, yaitu penulisan taqdir bagi seluruh makhluk di lauh mahfudz 50 ribu tahun sebelum penciptaan bumi dan langit.
2. Taqdir úmri, yaitu penulisan taqdir bagi janin ketika berusia 4 bulan.
3. Taqdir sanawi, yaitu penulisan taqdir bagi seluruh makhluk setiap tahunnya pada malam lailatul qodr.
4. Taqdir yaumi, yaitu penulisan terhadap setiap kejadian setiap harinya.

Keempat macam penulisan taqdir tersebut memungkinkan terjadinya perubahan kecuali pada taqdir sabiq. Sebagaimana firman Allah: (Surat Ar-Ra’d: 39). 
 
Taqdir Allah sama sekali bukan sebagai pemaksaan, Allah lebih tahu terhadap hambanya yang pantas mendapatkan kebaikan dan yang tidak.
 
Buah Iman kepada Taqdir

Beriman kepada taqdir akan menghasilkan rasa takut yang mendalam akan nasib akhir hidupnya dan menumbuhkan semangat yang tinggi untuk beramal dan istiqomah dalam ketaatan demi mengharap khusnul khatimah.

Beriman kepada taqdir bukanlah alasan untuk bermaksiat dan bermalas-malasan. Hati orang-orang yang shalih diantara 2 keadaan, yaitu khawatir tentang apa yang telah ditulis baginya atau khawatir tentang apa yang akan terjadi pada akhir hidupnya. Keadaan pertama hatinya para sabiqin dan keadaan ke-2 hatinya para abrar. 
 
Rahasia Khusnul Khatimah dan Suúl Khatimah

Termasuk diantara kesempurnaan Allah yaitu menciptakan hamba dengan berbagai macam keadaan. Diantara hambanya ada yang khusnul khatimah sebagai anugrah semata setelah mengisi lembaran hidupnya penuh dengan kejahatan dan diantara hambanya ada yang suúl khatimah sebagai keadilan semata setelah mengisi lembaran hidupnya penuh dengan ketaatan. Hamba pada jenis yang terakhir ini bisa jadi pada hakikatnya tersimpan dalam hatinya kejahatan yang kemudian muncul secara lahir pada akhir hayatnya. Karena dalam suatu riwayat Rasulullah menyatakan bahwa amalan baik tersebut sekedar yang tampak pada manusia.
 
_____________________________

Sumber: Ringkasan Syarah Arba’in An-Nawawi - Syaikh Shalih Alu Syaikh Hafizhohulloh - http://muslim.or.id
Penyusun: Ustadz Abu Isa Abdulloh bin Salam (Staf Pengajar Ma’had Ihyaus Sunnah, Tasikmalaya)

Label

'idul adha adab dan sunnah adik saudara sepersusuan adzan air kencing bayi air kencing Rasulullah Akhirat akhlak Akhlaq Kepribadian Akhwat akidah Al Qur'an Al Qur#039;an Al Quran Al-Qur'an Alam Aliran-aliran Amalan AMALIYAH NU anak Analisa Angin Aqidah Aqiqah Artikel Artikel IImiah Asmara Astronomi ASWAJA Azab Bab Adab Bab Nikah Bab Puasa Bab Sholat Bab Thaharah Bab Zakat bantahan belajar islam Berita bersin Bid'ah bid'ah dalam aqidah bid'ah dalam ibadah Biografi Biologi Bisnis Blackberry Budaya Budi Daya buka puasa buku Cantik Fisik catatanku Cerpen Chairil Anwar Curahan Hati Curhat daging qurban Dakwah Dakwah Pemikiran Islam dakwah umum Dambaan insan Dari Salafushshalih Dasar Islam Dasar Keislaman demam Desain Dhaif Do'a do'a buka puasa Do'a dan Dzikir Doa doa bersama doa sholat tarawih download dunia islam Dunia Islam Kontemporer Dzikir dzikir dengan tangan kiri Ekonomi Eksoplanet Emansipasi Emha Ainun Nadjib Fakta Ilmiah Fakta Jin-Iblis-Syetan Fakta Manusia faraidh Fenomena Asteroid Fenomena Bencana Alam Fenomena Bintang Fenomena Bulan Fenomena Bumi Fenomena Hewan Fenomena Kutub Fenomena Langit Fenomena Matahari Fenomena Meteorit Fenomena Petir Fenomena Planet Fenomena Ruang Angkasa Fenomena Tumbuhan Fiqh Fiqh Muamalat Fiqh Wanita Fiqih Fisika Galaksi Geografi Geologi gerhana gigi palsu Hadis Hadis 40 hadist Hadits Hadits Palsu HAID Halal Haram HAM HARI RAYA ID HUKUM ISLAM hukum natal bersama hutang i'tikaf Ibadah ibadah yang baik ibu mertua ilmu ilmuan muslim Ilmuwan imam terlalu cepat bacaannya IMAN Inovasi intermezzo Internet Iptek iqomah isbal Islam jabat tangan setelah sholat JADWAL RAMADHAN Jagad Raya Jalaluddin Rumi jamaah sholat jumat jenazah Jual Beli judi junub Kabar Dalam Negeri kabar manca negara Kahlil Gibran Kajian Karya Buku Karya Ulama KB Keajaiban Alam Keajaiban Hewan KECANTIKAN Kecelakaan Maut Kehutanan Kelautan keluarga Kepemerintahan Kepengurusan Kerajaan Kesehatan Keuangan Keutamaan KHITAN Khitan Wanita khurofat Khutbah Khutbah Jum'at khutbah jumat Khutbah Rasulullah saw Kiamat Kidung Hati Kimia Kisah Kisah Kami Kisah Nyata Kisah Orang-Orang Shaleh Kisah Teladan Komputer Konversi Energi Kosmologi Kumpulan Do'a Kumpulan Kata lafadz adzan lafadz iqomah Lain-Lain Lalu Lintas lembaga sosial Lingkungan Hidup Lubang Hitam macam puasa sunnah mahram Makanan mandi jum'at mandi wajib Manhaj Manusia Manusia dan Teknologi masjid masjid quba Masuk Perguruan Tinggi Matahari Materi gelap Mayit media cetak memandikan jenazah membayar zakat memotong kuku memotong rambut mendahului gerakan imam menemani sholat jamaah menembok kuburan mengadzankan mayit di liang kubur mengangkat tangan menghadiahkan pahala mengqadha puasa menguburkan jenazah mengucapkan selamat natal mengusap kepala Mengusap muka setelah berdoa menikah di bulan syawwal menikah setelah berzina meninggal dunia Meninggalkan sholat jum'at menjawab adzan menjual kotoran hewan menyapu kepala menyentuh wanita Meteorologi Meteorologi-Klimatologi mihrab Mineralogi minum air zamzam Motivasi motivasi belajar Motivasi Beramal MQ (menejemen qolbu) mu'athilah Muallaf muamalah Muhasabah Mungkar murottal Muslimah Muslimah Articles Musyabbihah Mutiara Hikmah Mutiara Kalimat Mutiara Tafakur Nabi Muhammad Nagham Alqur'an Nasehat Neraka News niat sholat nikah nisfu aya'ban Oase Iman Olah Raga OLAHRAGA Otak PAKAIAN panas PAUD Pendidikan Penelitian penelitian sunnah Pengembangan Diri Pengobatan Akibat Sihir Peninggalan Sejarah Penjajahan Pentingnya Waktu Peradaban Islam Perbandingan Agama dan Aliran Perbankan Pergaulan Perkawinan Perkembangan Da'wah Islam Permata Hati pernikahan Personaliti Pesawat Ruang Angkasa Pesepakbola Muslim Pojok Ramadhan posisi imam wanita produksi awal program kerja Proyek Luar Angkasa Psikologi Puasa puasa daud puasa rajab Puasa Setiap Hari puasa sunnah puasa wanita hamil Puisi Puisi bahasa Ingris qunut nazilah QURAN radar lampung Radio Rajab Ramadhan ramalan cuaca Renungan Riba dan Jual Beli salafush shalih salah bacaan sholat Salam Khudam Sastra sedekah Sejarah Sejarah Islam SEKS Sentilan Seputar Daerah Buton Shalat shodaqoh shodaqoh melebihi kadar Sholat sholat dan keputihan sholat di rumah sholat ghoib sholat jamaah sholat jamaah estafet sholat jumat sholat jumat wanita sholat pindah tempat sholat qashar sholat sambil melihat mushaf sholat sendirian sholat sunnah sholat sunnah qobliyah isya sholat sunnah sebelum asar sholat sunnah setelah shubuh sholat takhiyatul masjid sholat wanita sifat dzatiyah sifat fi'aliyah Sihir Simpan Pinjam Sirah Siroh Shahabiyyah Software Islami Sosial Kemasyarakatan Sosiologi sujud sahwi sujud syukur sumpah dan nadzar Sunnah sutrah sutroh syafaat Syurga Tafakur Alam Semesta Tafsir Tafsir Al-Qur'an tahlilan Takbirotul ihram takwil mimpi tambal gigi tamsil Tanda Akhir Zaman Tanda-Tanda Kiamat Tanya jawab Tarbiyah Tasawwuf dan Adab tata cara tidur menurut sunnah Tata Surya Taufiq Ismail Tauhid tayammum Tazkirah Tazkiyah tazkiyatun nafs Tech News Teknik Sipil teladan Tenaga Kerja tertawa saat sholat Thoharoh tidak taat suami tinggi TK Tokoh Tokoh Dan Ulama Tokoh Islam Tools TPA Tsunami Tujuan Hidup tuntunan sholat uang pensiun dari riba uang riba ucapan assalamualaika UNCATEGORY Video da'wah video Motivasi Diri Video Muhasabah video murotal W. S. Rendra waktu membaca doa wanita wanita haid Wisata wudhu yasinan zakat zakat anak kepada orang tua zakat barang temuan zakat harta zakat harta warisan zakat hasil perkebunan zakat hasil pertanian zakat mal zakat padi zakat pns zakat tanah zina