Senin, 08 Oktober 2012

Pelita Kebijaksanaan Tidak Akan Pernah Habis Terbagi

Jadilah Pelita

Pada suatu malam, seorang yang cacat penglihatannya
meminta izin dari sahabatnya untuk pulang ke rumahnya.
Sahabatnya membekalinya dengan sebuah lentera pelita.

Sahabat yang cacat penglihatan itu terbahak berkata:
“Buat apa saya bawa pelita? Kan sama saja bagiku! Saya
masih dapat kembali ke rumah”.

Dengan lembut sahabatnya menjawab, “Ini agar orang lain
dapat melihat kamu, agar mereka tidak menabrakmu”.
Akhirnya sahabat yang cacat penglihatan itu pun setuju
untuk membawa pelita tersebut.
Tidak berapa lama kemudian, saat dalam perjalanan,
seorang pejalan menabrak orang tersebut.
Dalam keadaan terkejut, dia mengumpat, “Hey, kamu kan punya
mata! Berilah jalan untuk aku yang buta!”
Tanpa berbalas sapa, mereka pun saling berlalu.

***

Sedang dalam perjalanan, seorang pejalan lainnya
menabrak si buta. Kali ini si buta bertambah marah,
“Apa kamu buta!!!? Tidak dapat melihat ya!!? Aku bawa
pelita ini supaya kamu dapat melihat!”
Pejalan itu membalas, “Kamu yang buta! Apakah kamu tidak
melihat, pelitamu sudah padam!”
Si buta tertegun.
Menyadari situasi itu, si pejalan kaki tadi meminta
maaf, “Oh, maaf, sayalah yang “buta”, saya tidak melihat
bahwa anda tidak dapat melihat.”
Si buta tersipu menjawab, “Tidak apa-apa, maafkan saya
juga atas kata-kata kasar saya”.
Dengan tulus, si pejalan kaki membantu menyalakan
kembali pelita yang dibawa si buta.
Mereka pun meneruskan perjalanan masing-masing.

***

Dalam perjalanan seterusnya, ada lagi pejalan yang
menabrak orang buta itu. Kali ini, si buta bersikap
lebih berhati-hati, dia bertanya dengan santun, “Maaf,
apakah pelita saya padam?”
Jawab orang yang melanggarnya, “Lah, itu
juga yang saya ingin tanyakan kepada saudara.”
Senyap sejenak, secara beriringan mereka
berkata, “Apakah anda orang buta?”
Secara serentak juga mereka menjawab, “Iya,” sambil
tertawa.
Mereka pun berupaya saling membantu mencari kembali
pelita mereka yang berjatuhan kerana persinggungan tadi.

***

Pada waktu itu juga, berlalu seseorang dan dalam
keremangan malam, nyaris saja dia menabrak kedua
orang buta yang sedang mencari-cari pelita tersebut.
Dia pun berlalu, tanpa mengetahui bahawa mereka adalah
orang buta. Timbul pula fikiran dalam benak orang ini,
“Rasanya saya perlu membawa pelita juga, jadi saya dapat
melihat jalan dengan lebih baik, orang lain juga dapat
ikut melihat jalan mereka”.

***

Pelita melambangkan terang kebijaksanaan. Membawa pelita
berarti menjalankan kebijaksanaan dalam hidup. Pelita,
sama halnya dengan kebijaksanaan, melindungi kita dan
pihak lain dari berbagai aral rintangan ( pelanggaran!).
Si buta pertama mewakili mereka yang diselubungi
kegelapan batin, keangkuhan, kebebalan, ego, dan
kemarahan. Selalu menunjuk ke arah orang lain, tidak
sadar bahwa lebih banyak jarinya yang menunjuk ke arah
dirinya sendiri. Dalam perjalanan “pulang”, dia belajar
menjadi bijak melalui peristiwa demi peristiwa yang
dialaminya.
Dia menjadi lebih rendah hati kerana menyadari
kebutaannya dan dengan adanya belas kasih dari pihak
lain. Dia juga belajar menjadi pemaaf.
Penabrak pertama mewakili mereka yang pada umumnya,
yang kurang kesadaran, yang kurang peduli. Kadang,
mereka memilih untuk “Menjadi Buta” walaupun mereka
dapat melihat.
Penabrak kedua mewakili mereka yang seolah bertentangan
dengan kita, yang sebetulnya menunjukkan kekeliruan
kita, sengaja atau tidak sengaja.
Mereka dapat menjadi guru-guru terbaik kita. Tidak
seorang pun yang mau menjadi buta, sudah selayaknya
kita saling memaklumi dan saling membantu.
Orang buta kedua mewakili mereka yang sama-sama gelap
batin dengan kita.
Betapa sukarnya menyalakan pelita kalau kita bahkan
tidak dapat melihat pelitanya.
Orang buta sukar menuntun orang buta lainnya. Itulah
pentingnya untuk kita terus belajar agar kita menjadi
semakin melek, semakin bijaksana.
Orang terakhir yang berlalu mewakili mereka yang cukup
sedar akan pentingnya memiliki pelita kebijaksanaan.
Sudahkah kita nyalakan pelita dalam diri kita
masing-masing? Jika sudah, apakah nyalanya
masih terang, atau bahkan nyaris padam? JADILAH PELITA,
bagi diri kita sendiri dan sekitar kita. Sebuah pepatah
mengatakan : “Sejuta pelita dapat dinyalakan dari
sebuah pelita, dan nyala pelita pertama tidak akan
meredup. Pelita kebijaksanaan pun, tidak akan pernah
habis terbagi”.

Label

'idul adha adab dan sunnah adik saudara sepersusuan adzan air kencing bayi air kencing Rasulullah Akhirat akhlak Akhlaq Kepribadian Akhwat akidah Al Qur'an Al Qur#039;an Al Quran Al-Qur'an Alam Aliran-aliran Amalan AMALIYAH NU anak Analisa Angin Aqidah Aqiqah Artikel Artikel IImiah Asmara Astronomi ASWAJA Azab Bab Adab Bab Nikah Bab Puasa Bab Sholat Bab Thaharah Bab Zakat bantahan belajar islam Berita bersin Bid'ah bid'ah dalam aqidah bid'ah dalam ibadah Biografi Biologi Bisnis Blackberry Budaya Budi Daya buka puasa buku Cantik Fisik catatanku Cerpen Chairil Anwar Curahan Hati Curhat daging qurban Dakwah Dakwah Pemikiran Islam dakwah umum Dambaan insan Dari Salafushshalih Dasar Islam Dasar Keislaman demam Desain Dhaif Do'a do'a buka puasa Do'a dan Dzikir Doa doa bersama doa sholat tarawih download dunia islam Dunia Islam Kontemporer Dzikir dzikir dengan tangan kiri Ekonomi Eksoplanet Emansipasi Emha Ainun Nadjib Fakta Ilmiah Fakta Jin-Iblis-Syetan Fakta Manusia faraidh Fenomena Asteroid Fenomena Bencana Alam Fenomena Bintang Fenomena Bulan Fenomena Bumi Fenomena Hewan Fenomena Kutub Fenomena Langit Fenomena Matahari Fenomena Meteorit Fenomena Petir Fenomena Planet Fenomena Ruang Angkasa Fenomena Tumbuhan Fiqh Fiqh Muamalat Fiqh Wanita Fiqih Fisika Galaksi Geografi Geologi gerhana gigi palsu Hadis Hadis 40 hadist Hadits Hadits Palsu HAID Halal Haram HAM HARI RAYA ID HUKUM ISLAM hukum natal bersama hutang i'tikaf Ibadah ibadah yang baik ibu mertua ilmu ilmuan muslim Ilmuwan imam terlalu cepat bacaannya IMAN Inovasi intermezzo Internet Iptek iqomah isbal Islam jabat tangan setelah sholat JADWAL RAMADHAN Jagad Raya Jalaluddin Rumi jamaah sholat jumat jenazah Jual Beli judi junub Kabar Dalam Negeri kabar manca negara Kahlil Gibran Kajian Karya Buku Karya Ulama KB Keajaiban Alam Keajaiban Hewan KECANTIKAN Kecelakaan Maut Kehutanan Kelautan keluarga Kepemerintahan Kepengurusan Kerajaan Kesehatan Keuangan Keutamaan KHITAN Khitan Wanita khurofat Khutbah Khutbah Jum'at khutbah jumat Khutbah Rasulullah saw Kiamat Kidung Hati Kimia Kisah Kisah Kami Kisah Nyata Kisah Orang-Orang Shaleh Kisah Teladan Komputer Konversi Energi Kosmologi Kumpulan Do'a Kumpulan Kata lafadz adzan lafadz iqomah Lain-Lain Lalu Lintas lembaga sosial Lingkungan Hidup Lubang Hitam macam puasa sunnah mahram Makanan mandi jum'at mandi wajib Manhaj Manusia Manusia dan Teknologi masjid masjid quba Masuk Perguruan Tinggi Matahari Materi gelap Mayit media cetak memandikan jenazah membayar zakat memotong kuku memotong rambut mendahului gerakan imam menemani sholat jamaah menembok kuburan mengadzankan mayit di liang kubur mengangkat tangan menghadiahkan pahala mengqadha puasa menguburkan jenazah mengucapkan selamat natal mengusap kepala Mengusap muka setelah berdoa menikah di bulan syawwal menikah setelah berzina meninggal dunia Meninggalkan sholat jum'at menjawab adzan menjual kotoran hewan menyapu kepala menyentuh wanita Meteorologi Meteorologi-Klimatologi mihrab Mineralogi minum air zamzam Motivasi motivasi belajar Motivasi Beramal MQ (menejemen qolbu) mu'athilah Muallaf muamalah Muhasabah Mungkar murottal Muslimah Muslimah Articles Musyabbihah Mutiara Hikmah Mutiara Kalimat Mutiara Tafakur Nabi Muhammad Nagham Alqur'an Nasehat Neraka News niat sholat nikah nisfu aya'ban Oase Iman Olah Raga OLAHRAGA Otak PAKAIAN panas PAUD Pendidikan Penelitian penelitian sunnah Pengembangan Diri Pengobatan Akibat Sihir Peninggalan Sejarah Penjajahan Pentingnya Waktu Peradaban Islam Perbandingan Agama dan Aliran Perbankan Pergaulan Perkawinan Perkembangan Da'wah Islam Permata Hati pernikahan Personaliti Pesawat Ruang Angkasa Pesepakbola Muslim Pojok Ramadhan posisi imam wanita produksi awal program kerja Proyek Luar Angkasa Psikologi Puasa puasa daud puasa rajab Puasa Setiap Hari puasa sunnah puasa wanita hamil Puisi Puisi bahasa Ingris qunut nazilah QURAN radar lampung Radio Rajab Ramadhan ramalan cuaca Renungan Riba dan Jual Beli salafush shalih salah bacaan sholat Salam Khudam Sastra sedekah Sejarah Sejarah Islam SEKS Sentilan Seputar Daerah Buton Shalat shodaqoh shodaqoh melebihi kadar Sholat sholat dan keputihan sholat di rumah sholat ghoib sholat jamaah sholat jamaah estafet sholat jumat sholat jumat wanita sholat pindah tempat sholat qashar sholat sambil melihat mushaf sholat sendirian sholat sunnah sholat sunnah qobliyah isya sholat sunnah sebelum asar sholat sunnah setelah shubuh sholat takhiyatul masjid sholat wanita sifat dzatiyah sifat fi'aliyah Sihir Simpan Pinjam Sirah Siroh Shahabiyyah Software Islami Sosial Kemasyarakatan Sosiologi sujud sahwi sujud syukur sumpah dan nadzar Sunnah sutrah sutroh syafaat Syurga Tafakur Alam Semesta Tafsir Tafsir Al-Qur'an tahlilan Takbirotul ihram takwil mimpi tambal gigi tamsil Tanda Akhir Zaman Tanda-Tanda Kiamat Tanya jawab Tarbiyah Tasawwuf dan Adab tata cara tidur menurut sunnah Tata Surya Taufiq Ismail Tauhid tayammum Tazkirah Tazkiyah tazkiyatun nafs Tech News Teknik Sipil teladan Tenaga Kerja tertawa saat sholat Thoharoh tidak taat suami tinggi TK Tokoh Tokoh Dan Ulama Tokoh Islam Tools TPA Tsunami Tujuan Hidup tuntunan sholat uang pensiun dari riba uang riba ucapan assalamualaika UNCATEGORY Video da'wah video Motivasi Diri Video Muhasabah video murotal W. S. Rendra waktu membaca doa wanita wanita haid Wisata wudhu yasinan zakat zakat anak kepada orang tua zakat barang temuan zakat harta zakat harta warisan zakat hasil perkebunan zakat hasil pertanian zakat mal zakat padi zakat pns zakat tanah zina