Senin, 08 Oktober 2012

Janganlah Merasa Paling Benar

Menanggapi perkataan "Janganlah merasa paling benar sendiri!"

Ucapan ini kerap kali terdengar ketika ada dua orang yang saling berselisih tentang suatu permasalahan, khususnya dalam permasalahan agama. Untuk itu, marilah kita membedah maksud dari perkataan ini, sehingga kita tidak salah dalam menempatkan kalimat ini dalam permasalahan yang tidak sepantasnya kalimat ini diucapkan.


Maka kita perlu mengetahui sembilan point berikut sebagai tanggapan ucapan tersebut:

1. kita memeluk AGAMA ISLAM, karena KEBENARANnya dan kita MEYAKINI akan kebenaran tersebut. demikian halnya segala sesuatu yang didalamnya, yakni SYARI’ATnya. SYARI’AT yang datang dari Allah TELAH JELAS dan SEMUANYA telah dijelaskan oleh Allah dan RasulNya.

2. Hikmah diturunkan Al Qur-aan dan diutusnya Rasul adalah MENEGAKKAN kebenaran, yang dengannya Allah membantah KEBATHILAN ahlul baathil dan merendahkannya, serta meninggikan ahlul haq.

3. Maka dengan melihat point kedua, tidak boleh lagi ada yang berkata:
“jangan engkau katakan ini sesat, itu sesat; karena yang lebih tahu tentang sesat atau tidaknya adalah Allah. hanya Allah-lah yang benar.”

tanggapan:

- jika seseorang mengatakan “ini sesat, itu sesat” TANPA berlandaskan HUJJAH, maka ini adalah kebodohan. sesat apakah yang dimaksudkannya? sesat dari jalan mana? kalau ia mengatakan “sesat dari jalan Allah”; maka kita katakan: “datangkanlah HUJJAH, dijalan Allah manakah kesesatan tersebut”. janganlah sampai engkau mengadakan kedustaan atas nama Allah! ingatlah ini merupakan suatu dosa yang sangat besar!

- yang jadi permasalahan ketika seseorang malah disalahkan ketika ia menyatakan sesat terhadap sesuatu yang telah dijelaskan Allah dan RasulNya akan kesesatan tersebut.
kita mengimani bahwa Allah telah menurunkan Al Qur-aan sebagai Al Furqaan (pembeda yang haq dan yang baathil, yang lurus dan yang sesat); maka jika apa yang dikatakan sesat oleh Al Qur-aan, maka itulah kesesatan.

kita telah mengimani bahwa Allah telah mengutus RasulNya untuk MENJELASKAN Al Qur-aan dan untuk menjadi hakim atas segala perselisihan manusia tentang agamanya. maka apa yang dikatakan sesat oleh Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam, maka itulah kesesatan.

benar, bahwa Allah, Dialah Yang Benar (al-Haq); tapi ketahuilah, al-haq tersebut telah ada ditengah-tengah kita dengan diturunkanNya al Qur-aan yang membawa kebenaran dan dengan diutusNya RasulNya yang memberi kabar gembira dan yang memberi peringatan (lihat al Isra: 105). apakah engkau tidak mengakuinya? apakah engkau tidak mau berhukum dengannya untuk menyelesaikan permasalahanmu?

mungkin ia mengira bahwa pengingkaran terhadap kesesatan seperti ini adalah perpecahan, sehingga tidak boleh ada pengingkaran. ya subhanallah, apakah yang dimaksud dengan perpecahan? apakah yang dimaksud dengan persatuan? yang dimaksud dengan perpecahan adalah orang yang menyelisihi kebenaran, sedangkan yang dimaksud dengan persatuan adalah orang yang mengikuti kebenaran.

maka orang-orang yang berkumpul diatas kesesatan, tidaklah disebut sebuah persatuan, dan tidak akan pernah umat ini berkumpul diatas kesesatan, akan selalu ada diantara umat ini yang akan tetap berada diatas kebenaran, menyelisihi kebathilan-kebathilan yang diperbuat oleh para pengikut hawa nafsu.

maka orang-orang yang hendak menghalang-halangi orang yang mengingkari kesesatan inilah yang patut untuk merenungi hal-hal berikut:

- apakah engkau hendak membiarkan terjadinya kesesatan dalam agama ini?
- apakah engkau hendak meluaskan kesesatan dalam agama ini?
- apakah engkau mengira kesesatan tersebut merupakan kebenaran?
- atau apakah engkau hendak mengatakan kesesatan itu adalah bagian agama ini?
akan tetapi yang perlu diingat, seseorang yang mengingkari kesesatan HARUS SESUAI DENGAN SYARI’AT, bukan dengan cara-cara yang baathil; tidaklah kesesatan itu dilawan dengan cara-cara yang sesat pula.

(simak pembahasan tentang ini disini)



4. Maka jika terjadi perselisihan, yang menghukumi benar atau salahnya adalah KITABULLAH dan SUNNAH Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam menurut PEMAHAMAN SALAFUSH SHALIH.
sehingga tidak boleh ada berkata DIKEMBALIKAN KEPADA MASING-MASING. tapi dikembalikan kepada Allah (kitabNya) dan RasulNya (sunnahnya) menurut PEMAHAMAN SALAFUSH SHALIH.
dikatakan mengembalikan kepada PEMAHAMAN SALAFUSH SHALIH, karena bisa saja kedua pihak berselisih MENCARI PEMBENARAN, dengan ASAL COMOT dalil-dalil dari qur-aan dan sunnah dengan PEMAHAMANNYA MASING-MASING tanpa merujuk pada pemahaman yang DIAKUI oleh Allah dan RasulNya, yaitu pemahaman para shahabat; untuk MEMBENARKAN kesesatannya.

simak:



maka orang yang mengatakan (kembali kepada al qur-aan dan as-sunnah, dengan pemahamn masing-masing) tidak ada bedanya dengan golongan pertama yang berkata: “kembalikan saja pada masing-masing” dan inilah pemahaman LIBERAL yang sesat dan menyesatkan, yang menjangkiti banyak kaum muslimin.

5. jika menurut al-qur’an dan as-sunnah sesuai pemahaman salafush shalih itu benar, maka kita benarkan.
lantas APAKAH SALAH, seseorang yang mengatakan DIRINYA BENAR, sedangkan ia berlandaskan dengan DALIL-DALIL yang SHAHIIH (diatas kitabullah dan sunnah rasulullah shalllallahu ‘alayhi wa sallam dengan PEMAHAMAN salafush shalih)?!

6. kita tidak menafikkan akan ADANYA perselisihan diantara dua belah pihak (atau bahkan lebih) yang TELAH MENGEMBALIKAN perkaranya kepada al-qur’an dan as-sunnah sesuai pemahaman salafush shalih…
namun TETAP SAJA hanya ada SATU kebenaran. namun penyikapannya tentu TIDAK SAMA dengan penyikapan terhadap orang yang MENYELISIHI al qur-aan dan as-sunnah (menurut pemahaman salafush shalih), dan ijma’.
maksudnya, TIDAK DIBENARKAN dalam masalah-masalah seperti ini, seseorang BERKACAMATA KUDA, menganggap dalam perkara ini yang ada hanya pendapatnya saja, atau menganggap hal ini merupakan IJMA’ kaum muslimin yang tidak boleh diselisihi, sehingga ia MENGINGKARI dengan keras pendapat yang menyelisihinya, bahkan MENYESATKAN orang yang menyelisihinya.
dan dalam perkara ini PASTILAH orang-orang yang berselisih AKAN SALING MENYELISIHI berdasarkan kandungan dalil yang mereka dapati dan sudut pandang yang mereka pegang pada masing-masing pihak.
tidaklah perselisihan yang seperti ini dikatakan sebagai “perpecahan”, tidak sepantasnya pula perselisihan seperti ini dapat mengakibatkan perpecahan diantara kaum muslimin.

Dalam masalah-masalah yang memungkinkan terjadinya khilaf diantara para ulama, dan khilaf itupun DIAKUI oleh ULAMA AHLUS-SUNNAH; tidak dibenarkan sebagian pihak menyesatkan sebagian yang lain.

Mari kita menyimak nasehat syaikh al ‘utsaimin berikut:

kita wajib untuk tidak menjadikan perselisihan di antara ulama’ ini sebagai penyebab perpecahan, karena kita seluruhnya menghendaki al-haq, dan kita seluruhnya telah melakukan segala usaha yang ijtihad-nya membawa ke sana.

Maka selama perselisihan itu (seperti ini), sesungguhnya kita tidak boleh menjadikannya sebagai sebab permusuhan dan perpecahan diantara ahlul ilmi, karena sesungguhnya para ulama’ itu selalu berselisih, walaupun di zaman Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam..

Kalau begitu, maka yang menjadi kewajiban bagi thalibul ilmi hendaklah mereka bersatu, dan janganlah mereka menjadikan perselisihan semacam ini sebagai sebab untuk saling menjauhi dan saling membenci.

Bahkan jika engkau berbeda pendapat dengan temanmu berdasarkan kandungan dalil yang engkau miliki, sedangkan temanmu menyelisihimu berdasarkan kandungan dalil yang ada padanya, maka kalian wajib untuk menjadikan diri kalian diatas satu jalan dan hendaklah kecintaan bertambah di antara kalian berdua.”
(Kitabul ilmi, oleh Syeikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, hal: 28-30, penerbit: Daar ats-Tsurayya, cet: I, th:1417 H. 1996 M)

7. perkataan “jangan merasa benar sendiri” ini, jika yang mengatakannya adalah orang yang berada diatas kebathilan, maka ini hanyalah ANGAN-ANGAN KOSONGnya.
agar sekiranya, KEBATHILANnya juga DIANGGAP sebagai sebuah kebenaran. sehingga ia BERANGAN-ANGAN orang yang memang berada diatas kebenaran menerima kebathilannya, dan BERANGAN-ANGAN agar orang tersebut mengatakan: “engkau benar, akupun benar, dan kita tidak saling mengusik” mungkin itulah ANGAN-ANGANnya!

8. jika orang yang berada diatas kebenaran disebut “merasa paling benar”, maka kita katakan, orang tersebut tidaklah ‘merasa’ tapi MEMANG ia berada diatas kebenaran.

9. jika orang yang berada diatas kebathilan tersebut yang mengatakan perkataan demikian, maka kita katakan, yang seharusnya disebut “merasa paling benar” adalah pelaku kebathilan ini, bagaimana tidak? mereka diseru untuk merujuk kebenaran, tapi mereka menolak. cukuplah bagi mereka sebutan ‘merasa benar sendiri”…

Semoga bermanfaat..


Label

'idul adha adab dan sunnah adik saudara sepersusuan adzan air kencing bayi air kencing Rasulullah Akhirat akhlak Akhlaq Kepribadian Akhwat akidah Al Qur'an Al Qur#039;an Al Quran Al-Qur'an Alam Aliran-aliran Amalan AMALIYAH NU anak Analisa Angin Aqidah Aqiqah Artikel Artikel IImiah Asmara Astronomi ASWAJA Azab Bab Adab Bab Nikah Bab Puasa Bab Sholat Bab Thaharah Bab Zakat bantahan belajar islam Berita bersin Bid'ah bid'ah dalam aqidah bid'ah dalam ibadah Biografi Biologi Bisnis Blackberry Budaya Budi Daya buka puasa buku Cantik Fisik catatanku Cerpen Chairil Anwar Curahan Hati Curhat daging qurban Dakwah Dakwah Pemikiran Islam dakwah umum Dambaan insan Dari Salafushshalih Dasar Islam Dasar Keislaman demam Desain Dhaif Do'a do'a buka puasa Do'a dan Dzikir Doa doa bersama doa sholat tarawih download dunia islam Dunia Islam Kontemporer Dzikir dzikir dengan tangan kiri Ekonomi Eksoplanet Emansipasi Emha Ainun Nadjib Fakta Ilmiah Fakta Jin-Iblis-Syetan Fakta Manusia faraidh Fenomena Asteroid Fenomena Bencana Alam Fenomena Bintang Fenomena Bulan Fenomena Bumi Fenomena Hewan Fenomena Kutub Fenomena Langit Fenomena Matahari Fenomena Meteorit Fenomena Petir Fenomena Planet Fenomena Ruang Angkasa Fenomena Tumbuhan Fiqh Fiqh Muamalat Fiqh Wanita Fiqih Fisika Galaksi Geografi Geologi gerhana gigi palsu Hadis Hadis 40 hadist Hadits Hadits Palsu HAID Halal Haram HAM HARI RAYA ID HUKUM ISLAM hukum natal bersama hutang i'tikaf Ibadah ibadah yang baik ibu mertua ilmu ilmuan muslim Ilmuwan imam terlalu cepat bacaannya IMAN Inovasi intermezzo Internet Iptek iqomah isbal Islam jabat tangan setelah sholat JADWAL RAMADHAN Jagad Raya Jalaluddin Rumi jamaah sholat jumat jenazah Jual Beli judi junub Kabar Dalam Negeri kabar manca negara Kahlil Gibran Kajian Karya Buku Karya Ulama KB Keajaiban Alam Keajaiban Hewan KECANTIKAN Kecelakaan Maut Kehutanan Kelautan keluarga Kepemerintahan Kepengurusan Kerajaan Kesehatan Keuangan Keutamaan KHITAN Khitan Wanita khurofat Khutbah Khutbah Jum'at khutbah jumat Khutbah Rasulullah saw Kiamat Kidung Hati Kimia Kisah Kisah Kami Kisah Nyata Kisah Orang-Orang Shaleh Kisah Teladan Komputer Konversi Energi Kosmologi Kumpulan Do'a Kumpulan Kata lafadz adzan lafadz iqomah Lain-Lain Lalu Lintas lembaga sosial Lingkungan Hidup Lubang Hitam macam puasa sunnah mahram Makanan mandi jum'at mandi wajib Manhaj Manusia Manusia dan Teknologi masjid masjid quba Masuk Perguruan Tinggi Matahari Materi gelap Mayit media cetak memandikan jenazah membayar zakat memotong kuku memotong rambut mendahului gerakan imam menemani sholat jamaah menembok kuburan mengadzankan mayit di liang kubur mengangkat tangan menghadiahkan pahala mengqadha puasa menguburkan jenazah mengucapkan selamat natal mengusap kepala Mengusap muka setelah berdoa menikah di bulan syawwal menikah setelah berzina meninggal dunia Meninggalkan sholat jum'at menjawab adzan menjual kotoran hewan menyapu kepala menyentuh wanita Meteorologi Meteorologi-Klimatologi mihrab Mineralogi minum air zamzam Motivasi motivasi belajar Motivasi Beramal MQ (menejemen qolbu) mu'athilah Muallaf muamalah Muhasabah Mungkar murottal Muslimah Muslimah Articles Musyabbihah Mutiara Hikmah Mutiara Kalimat Mutiara Tafakur Nabi Muhammad Nagham Alqur'an Nasehat Neraka News niat sholat nikah nisfu aya'ban Oase Iman Olah Raga OLAHRAGA Otak PAKAIAN panas PAUD Pendidikan Penelitian penelitian sunnah Pengembangan Diri Pengobatan Akibat Sihir Peninggalan Sejarah Penjajahan Pentingnya Waktu Peradaban Islam Perbandingan Agama dan Aliran Perbankan Pergaulan Perkawinan Perkembangan Da'wah Islam Permata Hati pernikahan Personaliti Pesawat Ruang Angkasa Pesepakbola Muslim Pojok Ramadhan posisi imam wanita produksi awal program kerja Proyek Luar Angkasa Psikologi Puasa puasa daud puasa rajab Puasa Setiap Hari puasa sunnah puasa wanita hamil Puisi Puisi bahasa Ingris qunut nazilah QURAN radar lampung Radio Rajab Ramadhan ramalan cuaca Renungan Riba dan Jual Beli salafush shalih salah bacaan sholat Salam Khudam Sastra sedekah Sejarah Sejarah Islam SEKS Sentilan Seputar Daerah Buton Shalat shodaqoh shodaqoh melebihi kadar Sholat sholat dan keputihan sholat di rumah sholat ghoib sholat jamaah sholat jamaah estafet sholat jumat sholat jumat wanita sholat pindah tempat sholat qashar sholat sambil melihat mushaf sholat sendirian sholat sunnah sholat sunnah qobliyah isya sholat sunnah sebelum asar sholat sunnah setelah shubuh sholat takhiyatul masjid sholat wanita sifat dzatiyah sifat fi'aliyah Sihir Simpan Pinjam Sirah Siroh Shahabiyyah Software Islami Sosial Kemasyarakatan Sosiologi sujud sahwi sujud syukur sumpah dan nadzar Sunnah sutrah sutroh syafaat Syurga Tafakur Alam Semesta Tafsir Tafsir Al-Qur'an tahlilan Takbirotul ihram takwil mimpi tambal gigi tamsil Tanda Akhir Zaman Tanda-Tanda Kiamat Tanya jawab Tarbiyah Tasawwuf dan Adab tata cara tidur menurut sunnah Tata Surya Taufiq Ismail Tauhid tayammum Tazkirah Tazkiyah tazkiyatun nafs Tech News Teknik Sipil teladan Tenaga Kerja tertawa saat sholat Thoharoh tidak taat suami tinggi TK Tokoh Tokoh Dan Ulama Tokoh Islam Tools TPA Tsunami Tujuan Hidup tuntunan sholat uang pensiun dari riba uang riba ucapan assalamualaika UNCATEGORY Video da'wah video Motivasi Diri Video Muhasabah video murotal W. S. Rendra waktu membaca doa wanita wanita haid Wisata wudhu yasinan zakat zakat anak kepada orang tua zakat barang temuan zakat harta zakat harta warisan zakat hasil perkebunan zakat hasil pertanian zakat mal zakat padi zakat pns zakat tanah zina