Dunia Dalam Sebutir Telur. Tersebutlah seorang Hisyam bin Hakam, sahabat sekaligus murid seorang Ja'far Ash-Shadiq, seorang guru yang turut serta memberikan ilmu bagi pendiri mazhab Hanafi, Abu Hanifah dan mazhab Maliki, Malik bin Anas.
Suatu hari, Hisyam bin Hakam bertemu dengan seorang atheis, yang tidak percaya akan adanya Tuhan. Sang Atheis itu bertanya : "Apakah Engkau, wahai Hisyam bin Hakam, percaya tentang adanya sang Pencipta?"
"Tentu", jawab Hisyam bin Hakam dengan teguhnya.
"Andai Dia berkuasa atas segala sesuatu, dapatkah DIA menempatkan seluruh dunia ini kedalam sebutir telur, tetapi telur itu tidak menjadi lebih besar, dan duniapun tidak menjadi lebih kecil?" Tanya Atheis itu.
"Tentu", jawab Hisyam bin Hakam dengan teguhnya.
"Andai Dia berkuasa atas segala sesuatu, dapatkah DIA menempatkan seluruh dunia ini kedalam sebutir telur, tetapi telur itu tidak menjadi lebih besar, dan duniapun tidak menjadi lebih kecil?" Tanya Atheis itu.
Hisyam terdiam sejenak. "Berikan aku waktu untuk menjawabnya."
Akhirnya Hisyam memutuskan untuk menemui gurunya, Ja'far Ash-Shadiq. Ja'far mendengarkan perkataan Hisyam tentang pertanyaan orang Atheis tersebut. Beliau terdiam sejenak, kemudian tersenyum.
Akhirnya Hisyam memutuskan untuk menemui gurunya, Ja'far Ash-Shadiq. Ja'far mendengarkan perkataan Hisyam tentang pertanyaan orang Atheis tersebut. Beliau terdiam sejenak, kemudian tersenyum.