Berbagai penelitian yang dilakukan manusia menunjukan bahwa alam ini dibentuk oleh satu sistem yang teratur. Semua tunduk pada satu aturan yang banyak disebut orang sebagai hukum alam, umat islam menyebutnya sebagai sunnatullah. Matahari terbit dari timur dan terbenam di barat, api panas, es dingin, benda jatuh dari atas kebawah (gaya gravitasi), bumi berputar 24 jam satu kali putaran, pergantian siang dan malam, pertukaran musim, teori rumusan fisika dan kimia semuanya tunduk pada satu aturan. Sejak zaman dahulu sampai sekarang peraturan itu tidak pernah berubah dan tetap dipatuhi oleh alam semesta. Firman Allah dalam S. Al Fath ayat 23 :
“ Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunatullah itu. ( Al Fath 23)”
Alam semesta dan segala yang ada didalamnya tunduk pada aturan yang disebut hukum alam atau sunnatullah itu. Hukum dan ketetapan itu dibuat dan dikendalikan oleh satu kekuatan yang maha dahsyat. Kekuatan yang meliputi seluruh alam jagat raya yang maha luas. Dia yang mengatur alam jagat raya itu mengetahui setiap butir dan titik yang ada di alam semesta, Dia mempunyai kekuatan yang tak terbatas. Dia yang menguasai hukum dan aturan itu adalah kekuatan yang SATU, tidak mungkin ada dua atau tiga. Jika yang mengatur hukum dialam ini ada 2 atau 3 pasti akan terjadi kekacauan pada sistim alam semesta. Alam semesta akan bingung aturan yang mana yang harus diikuti. Yang menguasai hukum alam itu adalah kekuatan yang SATU, Dialah Allah sang Penguasa Tunggal.
Sistem di alam semesta telah membuktikan bahwa alam semesta tunduk pada hukum dan aturan yang satu, yaitu sunnatullah. Jika ada Tuhan lain selain Allah pasti alam ini akan kacau dan hukum alam tidak berlaku. Tuhan yang satu menghendaki matahari terbit dari timur dan terbenam di barat, tapi Tuhan yang lain menghendaki sebaliknya. Tuhan yang satu menghendaki api panas, tapi Tuhan yang lain menghendaki api itu dingin. Pasti akan terjadi kekacauan dimana mana. Inilah satu bukti bahwa Allah itu satu, Dia penguasa tunggal, tidak ada yang setara atau menyamainya. Firman Allah dalam S. Al Ikhlas :
1. Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
2- Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3- Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
4- dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”.
Dia sang penguasa Tunggal tidak pernah lelah dan letih mengurus alam semesta yang maha luas, Dia tidak pernah bingung menghadapi permintaan seluruh mahluknya yang beraneka ragam, yang terlihat mata maupun yang tidak terlihat. KekuasaanNya meliputi alam nyata dan alam ghaib, alam dunia dan akhirat. KekuasaanNya tidak terbatas.
Hal yang paling prinsip dan utama dalam ajaran Islam adalah ber-Iman dan percaya pada kekuasaan mutlak sang Penguasa Tunggal yaitu Allah SWT. Tunduk, patuh , menyembah dan sujud hanya padaNya, tidak mempersekutukan Nya dengan sesuatu apapun. Hanya mengakui Dia sebagai penguasa Tunggal , tidak ada Tuhan yang lain yang berhak disembah atau dipatuhi selain Dia. Ini prinsip Utama.
Berapapun besar amal kebaikan yang dilakukan seseorang akan sirna lenyap tidak berarti jika tidak dilandaskan pada Iman dan yakin pada kekuasaan Allah sang Penguasa Tunggal. Allah hanya mengakui dan menerima amal kebaikan yang dilakukan semata mata karena iklas untuk mengabdi dan memenuhi perintahNya. Amal kebaikan yang dilakukan orang yang tidak percaya padaNya dan dilakukan hanya karena ingin mendapat penghargaan serta pujian orang banyak, tidak akan mendapat balasan dari Allah. Ia hanya mendapat penghargaan dan pujian di dunia saja, diakhirat kelak ia termasuk orang yang rugi, tidak mendapat satu apapun . Firman allah dalam S.Al baqarah ayat 264 menjelaskan hal tersebut:
”Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena ria kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (Al baqarah 264)”
Sebagian besar orang yang menghuni bumi ini tidak percaya dan beriman pada Allah SWT. Mereka mempunyai Tuhan yang lain selain Allah,mereka menyembah Tuhan tuhan yang lain bahkan diantara mereka ada yang tidak percaya pada kekuasaan Allah. Mereka hanya percaya pada hukum alam. Mereka menganggap kita hidup, mati hanya karena proses alam. Tidak ada kehidupan lagi sesudah kematian. Dengan datangnya kematian selesailah segalanya. Merekalah orang orang yang malang, mereka hanya berjuang untuk kehidupan dunia yang hanya sebentar. Mereka tertipu oleh kehidupan dunia, mereka bersenang senang untuk sementara waktu didunia. Mereka bangga dengan kekayaan dan kemuliaan yang mereka miliki. Jangan kagum pada orang yang seperti itu. Mereka adalah orang yang tertipu. Mereka lebih mementingkan kehidupan dunia daripada akhirat. Jangan terpesona dan kagum pada mereka. Perhatikan firman Allah dalam S At Taubah 55:
” Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir. ”(At Taubah 55)
Sangat penting mengerjakan amal kebaikan berdasarkan kepercayaan dan Iman pada Allah, Dia hanya memberi nilai pada amal yang dilakukan semata mata karena Iman dan yakin padaNya. Dia akan membalas amal kebaikan yang dikerjakan hanya karena Nya berlipat ganda didunia dan akhirat sebagaimana dijelaskan dalam S.An Nahl ayat 97:
” Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” ( An Nahl 97)
Dia sang Penguasa Tunggal di alam semesta Raya, hanya dia yang patut kita sembah. KekuasaanNya meliputi seluruh alam, dunia maupun akhirat. Segala sesuatu dilangit dan dibumi tunduk dan patuh pada pada aturannya. Dia yang memberi berbagai fasilitas dan memenuhi semua hajat kebutuhan kita, tidak sepatutnya kita berpaling dari-Nya. Tidak sepantasnya kita menyembah Tuhan yang lain dari Dia. Walaupun pada kenyataannya sebagian besar manusia didunia ini tidak mengakui Dia sebagai Tuhan yang satu . Mereka mengambil Tuhan yang lain sebagai sembahan mereka. Jangan ikuti mereka. Jangan kagum kepada mereka karena harta dan kemuliaan yang mereka miliki . Itu hanya kesenangan sementara
Allah tidak menjadikan manusia dibumi ini dengan sia sia. Ia hendak menguji mereka. Siapakah yang benar Imannya. Siapa yang tetap setia padaNya. Allah tidak akan membiarkan seseorang berkata ”Saya telah beriman” sedang dia belum diuji oleh Allah. Orang yang mengaku beriman pasti diuji, itu sudah menjadi ketetapanNya yang tidak bisa ditawar lagi, firman Allah dalam S Al Ankabut ayat 2-3:
2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?
3. Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. ( Al Ankabut 2-3)
Allah akan menguji orang yang beriman dengan memberikan ujian ,dengan keburukan dan kebaikan. Sebagaimana dijelaskan dalam S Al Anbiya ayat 35:
”- Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan.” (Al Anbiya’35)