Kamis, 26 Januari 2012

Muslimah Berkarir

Menjemput Rizki, Menggapai Ridho Ilahi. Mari bicara tentang muslimah berkarir. Muslimah pekerja kantoran yang sebagian besar waktunya habis di luar rumah. Bukan untuk mengurusi rumah tangganya sendiri, melainkan untuk mengurusi urusan lain di luar rumah tangganya. Muslimah yang sehari-harinya berjibaku dengan tugas-tugas dan tanggung jawab selain keluarganya. Muslimah-muslimah ini banyak sekali kita temui sekarang.


Sebut saja satu jenis pekerjaan, maka kita akan dengan mudahnya menemukan muslimah di sana. Hampir di semua bidang, muslimah kini banyak berkarya, berkarir sejajar dengan laki-laki, bahkan ada yang lebih tinggi. Melihat hal ini, terbersitlah sebuah pertanyaan, fenomena apa yang sebenarnya terjadi kini?

Dari pertanyaan besar tersebut, lalu muncullah pertanyaan-pertanyaan turunan. Apa landasan mereka berkarir, bekerja di luar rumah? Apa motivasi mereka? Apa yang mereka harapkan dari sebuah pekerjaan yang mereka geluti? Apa efek dari mereka meninggalkan rumah untuk waktu yang sangat lama? Bagaimana sebaiknya muslimah menyikapi hal ini? Masih banyak lagi pertanyaan yang bisa terlontar jika kita membicarakan hal ini? Tulisan ini akan menelaah secara singkat fenomena ini, semoga bisa diambil hikmahnya..

Visi hidup kita sebagai manusia adalah mencapai ridho Allah. Allah telah memberikan segalanya untuk kita, termasuk misi hidup kita, yaitu beribadah kepadaNya. Jadi, idealnya siapapun kita, termasuk dalam pembicaraan ini para muslimah, melandaskan segala sesuatu yang kita lakukan demi Allah, demi alasan beribadah kepada Allah. Itu yang pertama dan utama. Jika kita sudah melandaskan segala pemikiran dan gerak-gerik kita karena Allah, insya Allah kita akan diberi tuntunan olehNya. Jika landasan kita selain itu, maka mari luruskanlah niat kita kembali kepada Allah.

Selanjutnya, kita bicara motivasi, kita bicara tentang alasan muslimah-muslimah berkarir. Sebenarnya, dari sekian alasan yang bisa dilontarkan para muslimah mengenai alasannya berkarir, kita bisa membaginya menjadi dua alasan besar, yaitu mencari uang dan ajang aktualisasi diri. Bagi muslimah tertentu, bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Bagi muslimah lain, bekerja adalah untuk membantu perekonomian keluarga, membantu suami memenuhi kebutuhan keluarga inti. Ada lagi muslimah yang bekerja demi menopang keluarga besarnya, sebagai tulang punggung bagi orang tua dan adik-adiknya. Lalu, muslimah-muslimah lainnya bekerja untuk mencari kehidupan sosial dan aktualisasi diri.

Dari pekerjaan yang mereka geluti, mereka mendapatkan uang, sedikit atau banyak. Mereka menjemput rizki Allah yang ada di mana saja sesuai bidang pekerjaan mereka. Mereka mendapat kedudukan di kantor, jabatan-jabatan struktural yang berpengaruh pada keberlangsungan suatu perusahaan. Mereka mendapat relasi, tali silaturahim mereka panjang, dan lingkarannya pun menjadi besar. Mereka juga mendapat pujian, apresiasi atas hasil kerja mereka, pemikiran atau perbuatan. Mereka mendapat penghormatan dari orang-orang di sekeliling mereka. Mereka, para muslimah ini, mendapatkan ini semua.

Lalu kita tengok ke sisi lain, sisi luar diri muslimah-muslimah ini, apa yang terjadi? Sebab mereka bisa bertemu siapa saja di lingkungan kerja mereka, api fitnah mudah muncul. Fitnah yang bukan hanya dikaitkan dengan hubungan para muslimah ini dengan banyak lelaki, tapi fitnah juga bisa muncul karena sebab-sebab lain, karena hal-hal yang dekat dengan mereka. Sebab waktu mereka lebih banyak dihabiskan di luar rumah, maka bisa saja para muslimah ini mengesampingkan tugas dan tanggung jawab mereka di rumah, di keluarga. Sebab mereka mendapatkan hal-hal yang tadi terurai di atas, maka potensi mereka untuk takabbur menjadi besar. Sebab mereka terlalu asyik dengan dunia mereka di kantor, mereka bisa menjadi lupa kodrat asal mereka. Na'udzubillahi min dzalik.

Selalu ada dua sisi dari sebuah koin. Selalu ada dua sisi dari suatu permasalahan. Lalu, bagaimana hendaknya muslimah menyikapi hal ini? Sederhana saja. Pertama, niatkan segala sesuatunya demi Allah. Luruskan niat kita, bersihkan hati dan pikiran kita, jauhkan diri kita dari niat-niat yang tidak baik, seperti riya. Semoga Allah menuntun jalan kita.

Kedua, jika kita memilih untuk bekerja di luar rumah, berkarir di kantor, di perusahaan-perusahaan misalnya, atau berwiraswasta membuka toko-toko untuk usaha pribadi, atau apapun jenis pekerjaan dan di mana pun tempat kita menjemput rizki, mintalah ijin dari orang yang bertanggung jawab atas kita. Mintalah ijin mereka terlebih dahulu. Bagi muslimah yang belum menikah, wajib hukumnya meminta ijin kepada orang tua atau wali. Sebab, ridho Allah di atas ridho orang tua bukan? Maka, bagaimana kita bisa menggapai ridhoNya jika orang tua kita tidak meridhoi? Bagi yang sudah menikah, tanggung jawab Anda para muslimah, ada di tangan suami, mintalah ijin suami untuk bekerja di luar rumah. Semoga Allah melimpahkan kasih sayangNya kepada kita, muslimah berkarir.

Ketiga, cari pekerjaan yang halal. Rizki Allah ada di mana saja, kapan pun kita bisa menjemputnya, namun, apabila rizki itu kita dapat dari jalan yang tidak halal, apa kita akan mendapat barokahNya? Allah sudah memberikan kita karunia fisik yang sehat dan sempurna, akal, dan hati nurani. Gunakan itu semua di jalan yang baik, agar apa yang kita terima juga baik.

Keempat, laksanakan tugas dan tanggung jawab kita sebaik-baiknya. Pekerjaan yang sudah kita dapatkan adalah amanah. Di dalamnya terkandung kepercayaan atasan-atasan kita, perusahaan tempat kita bernaung, atau pelanggan-pelanggan kita, klien-klien kita. Sekali kepercayaan mereka hilang, sulit lagi bagi kita untuk mendapatkannya kembali. Maka, jadilah muslimah yang amanah dalam menjalankan pekerjaan kita. Muslimah yang dapat dipercaya.

Kelima, jaga harga diri dan martabat kita sebagai muslimah. Meski lingkungan memiliki pengaruh, akan tetapi harga diri, harkat dan martabat suami, nama baik keluarga, kita yang menentukan kebaikannya, melalui tindak-tanduk kita sehari-hari. Kita pelihara ucapan dan perilaku kita di luar rumah demi kemaslahatan pribadi dan keluarga. Semoga Allah melindungi kita.

Kelima, serahkan semuanya kepada Allah. Segala yang kita punya adalah milikNya dan akan kembali padaNya. Jika kita sudah melaksanakan itu semua, artinya kita sudah melakukan yang terbaik, selebihnya, biarkan Allah yang menentukan segalanya. Itulah yang dinamakan tawakkal. Berdoalah, pasrahkan diri kita padaNya. 

Semoga apa yang kita lakukan mendapat berkah dan lebih dari itu, kita gapai ridhoNya, ridho Ilahi. Wallahu a'lam. By. Rifka Nida Novalia

Label

'idul adha adab dan sunnah adik saudara sepersusuan adzan air kencing bayi air kencing Rasulullah Akhirat akhlak Akhlaq Kepribadian Akhwat akidah Al Qur'an Al Qur#039;an Al Quran Al-Qur'an Alam Aliran-aliran Amalan AMALIYAH NU anak Analisa Angin Aqidah Aqiqah Artikel Artikel IImiah Asmara Astronomi ASWAJA Azab Bab Adab Bab Nikah Bab Puasa Bab Sholat Bab Thaharah Bab Zakat bantahan belajar islam Berita bersin Bid'ah bid'ah dalam aqidah bid'ah dalam ibadah Biografi Biologi Bisnis Blackberry Budaya Budi Daya buka puasa buku Cantik Fisik catatanku Cerpen Chairil Anwar Curahan Hati Curhat daging qurban Dakwah Dakwah Pemikiran Islam dakwah umum Dambaan insan Dari Salafushshalih Dasar Islam Dasar Keislaman demam Desain Dhaif Do'a do'a buka puasa Do'a dan Dzikir Doa doa bersama doa sholat tarawih download dunia islam Dunia Islam Kontemporer Dzikir dzikir dengan tangan kiri Ekonomi Eksoplanet Emansipasi Emha Ainun Nadjib Fakta Ilmiah Fakta Jin-Iblis-Syetan Fakta Manusia faraidh Fenomena Asteroid Fenomena Bencana Alam Fenomena Bintang Fenomena Bulan Fenomena Bumi Fenomena Hewan Fenomena Kutub Fenomena Langit Fenomena Matahari Fenomena Meteorit Fenomena Petir Fenomena Planet Fenomena Ruang Angkasa Fenomena Tumbuhan Fiqh Fiqh Muamalat Fiqh Wanita Fiqih Fisika Galaksi Geografi Geologi gerhana gigi palsu Hadis Hadis 40 hadist Hadits Hadits Palsu HAID Halal Haram HAM HARI RAYA ID HUKUM ISLAM hukum natal bersama hutang i'tikaf Ibadah ibadah yang baik ibu mertua ilmu ilmuan muslim Ilmuwan imam terlalu cepat bacaannya IMAN Inovasi intermezzo Internet Iptek iqomah isbal Islam jabat tangan setelah sholat JADWAL RAMADHAN Jagad Raya Jalaluddin Rumi jamaah sholat jumat jenazah Jual Beli judi junub Kabar Dalam Negeri kabar manca negara Kahlil Gibran Kajian Karya Buku Karya Ulama KB Keajaiban Alam Keajaiban Hewan KECANTIKAN Kecelakaan Maut Kehutanan Kelautan keluarga Kepemerintahan Kepengurusan Kerajaan Kesehatan Keuangan Keutamaan KHITAN Khitan Wanita khurofat Khutbah Khutbah Jum'at khutbah jumat Khutbah Rasulullah saw Kiamat Kidung Hati Kimia Kisah Kisah Kami Kisah Nyata Kisah Orang-Orang Shaleh Kisah Teladan Komputer Konversi Energi Kosmologi Kumpulan Do'a Kumpulan Kata lafadz adzan lafadz iqomah Lain-Lain Lalu Lintas lembaga sosial Lingkungan Hidup Lubang Hitam macam puasa sunnah mahram Makanan mandi jum'at mandi wajib Manhaj Manusia Manusia dan Teknologi masjid masjid quba Masuk Perguruan Tinggi Matahari Materi gelap Mayit media cetak memandikan jenazah membayar zakat memotong kuku memotong rambut mendahului gerakan imam menemani sholat jamaah menembok kuburan mengadzankan mayit di liang kubur mengangkat tangan menghadiahkan pahala mengqadha puasa menguburkan jenazah mengucapkan selamat natal mengusap kepala Mengusap muka setelah berdoa menikah di bulan syawwal menikah setelah berzina meninggal dunia Meninggalkan sholat jum'at menjawab adzan menjual kotoran hewan menyapu kepala menyentuh wanita Meteorologi Meteorologi-Klimatologi mihrab Mineralogi minum air zamzam Motivasi motivasi belajar Motivasi Beramal MQ (menejemen qolbu) mu'athilah Muallaf muamalah Muhasabah Mungkar murottal Muslimah Muslimah Articles Musyabbihah Mutiara Hikmah Mutiara Kalimat Mutiara Tafakur Nabi Muhammad Nagham Alqur'an Nasehat Neraka News niat sholat nikah nisfu aya'ban Oase Iman Olah Raga OLAHRAGA Otak PAKAIAN panas PAUD Pendidikan Penelitian penelitian sunnah Pengembangan Diri Pengobatan Akibat Sihir Peninggalan Sejarah Penjajahan Pentingnya Waktu Peradaban Islam Perbandingan Agama dan Aliran Perbankan Pergaulan Perkawinan Perkembangan Da'wah Islam Permata Hati pernikahan Personaliti Pesawat Ruang Angkasa Pesepakbola Muslim Pojok Ramadhan posisi imam wanita produksi awal program kerja Proyek Luar Angkasa Psikologi Puasa puasa daud puasa rajab Puasa Setiap Hari puasa sunnah puasa wanita hamil Puisi Puisi bahasa Ingris qunut nazilah QURAN radar lampung Radio Rajab Ramadhan ramalan cuaca Renungan Riba dan Jual Beli salafush shalih salah bacaan sholat Salam Khudam Sastra sedekah Sejarah Sejarah Islam SEKS Sentilan Seputar Daerah Buton Shalat shodaqoh shodaqoh melebihi kadar Sholat sholat dan keputihan sholat di rumah sholat ghoib sholat jamaah sholat jamaah estafet sholat jumat sholat jumat wanita sholat pindah tempat sholat qashar sholat sambil melihat mushaf sholat sendirian sholat sunnah sholat sunnah qobliyah isya sholat sunnah sebelum asar sholat sunnah setelah shubuh sholat takhiyatul masjid sholat wanita sifat dzatiyah sifat fi'aliyah Sihir Simpan Pinjam Sirah Siroh Shahabiyyah Software Islami Sosial Kemasyarakatan Sosiologi sujud sahwi sujud syukur sumpah dan nadzar Sunnah sutrah sutroh syafaat Syurga Tafakur Alam Semesta Tafsir Tafsir Al-Qur'an tahlilan Takbirotul ihram takwil mimpi tambal gigi tamsil Tanda Akhir Zaman Tanda-Tanda Kiamat Tanya jawab Tarbiyah Tasawwuf dan Adab tata cara tidur menurut sunnah Tata Surya Taufiq Ismail Tauhid tayammum Tazkirah Tazkiyah tazkiyatun nafs Tech News Teknik Sipil teladan Tenaga Kerja tertawa saat sholat Thoharoh tidak taat suami tinggi TK Tokoh Tokoh Dan Ulama Tokoh Islam Tools TPA Tsunami Tujuan Hidup tuntunan sholat uang pensiun dari riba uang riba ucapan assalamualaika UNCATEGORY Video da'wah video Motivasi Diri Video Muhasabah video murotal W. S. Rendra waktu membaca doa wanita wanita haid Wisata wudhu yasinan zakat zakat anak kepada orang tua zakat barang temuan zakat harta zakat harta warisan zakat hasil perkebunan zakat hasil pertanian zakat mal zakat padi zakat pns zakat tanah zina