Pertanyaan :
Assalamu'alaikum...
Bagaimana menurut kisanak dan nyisanak semua tentang orang yg berpuasa tp tak sholat?
( Dari : Ujang Zein )
Jawaban :
Wa'alaikum salam warohmatullohi wabarokatuh..
Dalam " Kitabus Shiyam " yang diterbitkan oleh Darul Ifta' Al Mishriyah, terdapat keterangan mengenai hal ini, beriut ini teks lengkapnya :
Soal :
Apa hukumnya orang yang ikut puasa dibulan romadhon, namun ia tidak sholat. Apakah rusak ( batal ) puasanya dan ia tak menapatkan pahala ?
Jawaban :
Tidak diperkenankan bagi seorang muslim untuk meninggalkan sholat, dan begitu berat ancaman Alloh dan rosul-Nya bagi orang yang meninggalkannya, sampai-sampai nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam bersabda :
الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَر
" Perjanjian antara kita dan mereka adalah sholat, karena itu barang siapa meninggalkan sholat, maka telah kafir "
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Turmudzi, Nasa'i, Ibnu Majah dan hadits ini dishohihkan oleh Imam Turmudzi, Imam Ibnu Hibban dan Imam Hakim.
Arti sabda nabi " telah kafir " dalam hadits ini dan hadits-hadits seperti ini adalah mengerjakan dosa besar. Lalu kenapa orang tidak sholat dianggap kafir ? sebab dosa besar adalah bagian dari kekafiran, seperti halnya ketaatan bagian dari keimanan, jadi maksudnya bukan keluar dari agama islam-semoga kita dijauhkan oleh Alloh-, sebab orang yang meninggalkan sholat tidak dihukumi kafir selama ia tidak mengingkari kewajibannya, namun ia telah melakukan dosa besar.
Seorang muslim diperintahkan untuk mengerjakan semua ibadah yang telah disyari'atkan dan diwajibkan oleh Alloh, seperti sholat, puasa, zakat, haji dan yang lainnya jika memang ia termasuk orang yang sudah diwajibkan mengerjakannya. dan ia harus mengerjakannya secara keseluruhan sebagaimana firman Alloh :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً
" Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu sealian kedalam islam secara menyeluruh " ( Al Baqoroh : 208 )
Didalam kitab tafir dijelaskan maksud dari ayat tersebut : " kerjakanlah semua syari'at dan ibadah agama islam ", dan tidak diperkenankan memilih-milih antara kewajiban-kewajiban tersebut, dengan mengerjakan sebagian kewajiban dan meninggalkan sebagian yang lain agar tidak termasuk kedalam firman alloh :
أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ
" Apakah kamu sekalian iman pada sebagian kitab dan mengkufuri sebagiannya " ( Al Baqoroh : 85 )
Setiap ibadah dari sekian ibadah yang diwajibkan itu memiliki beberapa rukun an syarat-syarat husus dimana rukun-rukun dan syarat-syarat tersebut tak berkaitan dengan ibadah-ibadah lainnya. Jika seorang muslim telah mengerjakannya dengan cara yang benar, maka kewajibannya sudah dianggap gugur meskipun ia meninggalkan ibadah yang lain, namun ia berdosa karena telah meninggalkan ibadah-ibadah yang lain.
Jadi kesimulannya, jika ada orang yang puasa namun ia tidak sholat, maka puasanya sah dan tidak batal, sebab tidak disyaratkan mengerjakan sholat untuk mengesahkan puasa, tapi ia tetap berdosa secara syari'at dari sisi meninggalkan sholat, karena itu merupakan dosa besar dan diwajibkan baginya untuk segera bertaubat pada Alloh. Adapun masalah pahalanya diserahkan sepenuhnya pada Alloh, hanya saja orang yang puasa sekaligus mengerjakan sholat lebih bisa diharapkan mendapat pahala dan diterima puasanya daripada rang yang puasa namun tidak sholat.
( Keterangan pada kitab ini sebenarnya menukil dari fatwayang dikeluarkan oleh Darul Ifta' al Mishriyah nomor 3763 tanggal 16/08/2011 )
Referensi : Kitabs Shiyam, Hal : 44-46
السؤال : ما الحكم فيمن صام رمضان ولكنه لا يصلي؛ هل ذلك يُفسِد صيامه ولا ينال عليه أجرًا ؟
الجـواب : لا يجوز لمسلمٍ تركُ الصلاة، وقد اشتد وعيد الله تعالى ورسوله صلى الله عليه وآله وسلم لمن تركها وفرط في شأنها، حتى قال النبي صلى الله عليه وآله وسلم: " الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَر" أخرجه الإمام أحمد والترمذي والنسائي وابن ماجه، وصححه الترمذي وابن حبان والحاكم، ومعنى "فقد كفر" في هذا الحديث الشريف وغيره من الأحاديث التي في معناه: أي أتى فعلاً كبيرًا وشابه الكفار في عدم صلاتهم، فإن الكبائر من شُعَب الكُفر كما أن الطاعات من شُعَب الإيمان، لا أنه قد خرج بذلك عن ملة الإسلام -عياذًا بالله تعالى- فإن تارك الصلاة لا يكفر حتى يجحدها ويكذب بها، ولكنه مع ذلك مرتكب لكبيرة من كبائر الذنوب.
والمسلم مأمورٌ بأداء كل عبادة شرعها الله تعالى من الصلاة والصيام والزكاة والحج وغيرها مما افترض الله عليه إن كان من أهل وجوبه، وعليه أن يلتزم بها جميعًا كما قال الله تعالى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً [البقرة: 208]، وجاء في تفسيرها: أي التزموا بكل شرائع الإسلام وعباداته، ولا يجوز له أن يتخير بينها ويُؤدِّيَ بعضًا ويترك بعضًا فيقع بذلك في قوله تعالى: أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ [البقرة: 85
وكل عبادة من هذه العبادات المفروضة لها أركانها وشروطها الخاصة بها، ولا تَعَلُّق لهذه الأركان والشروط بأداء العبادات الأخرى، فإن أدَّاها المسلم على الوجه الصحيح مع تركه لغيرها من العبادات فقد أجزأه ذلك وبرئت ذمتُه من جهتـها، ولكنه يأثم لتركه أداء العبـادات الأخرى، فمن صـام وهو لا يصلي فصومه صحيح غير فاسد؛ لأنه لا يُشتَرَط لصحة الصوم إقامة الصلاة، ولكنه آثمٌ شرعًا من جهة تركه للصلاة ومرتكب بذلك لكبيرة من كبائر الذنوب، ويجب عليه أن يبادر بالتوبة إلى الله تعالى.أما مسألة الأجر فموكولة إلى الله تعالى، غير أن الصائم المُصَلِّي أرجى ثوابًا وأجرًا وقَبولاً ممن لا يصلي
Oleh Siroj Munir di INFO-IMAN.blogspot.com# atau di 2 menit yang lalu
Baca Juga : BALADA PUASA TAPI TAK SHOLAT
Baca Juga : Mandi Junub pagi hari, gimana puasanya
Assalamu'alaikum...
Bagaimana menurut kisanak dan nyisanak semua tentang orang yg berpuasa tp tak sholat?
( Dari : Ujang Zein )
Jawaban :
Wa'alaikum salam warohmatullohi wabarokatuh..
Dalam " Kitabus Shiyam " yang diterbitkan oleh Darul Ifta' Al Mishriyah, terdapat keterangan mengenai hal ini, beriut ini teks lengkapnya :
Soal :
Apa hukumnya orang yang ikut puasa dibulan romadhon, namun ia tidak sholat. Apakah rusak ( batal ) puasanya dan ia tak menapatkan pahala ?
Jawaban :
Tidak diperkenankan bagi seorang muslim untuk meninggalkan sholat, dan begitu berat ancaman Alloh dan rosul-Nya bagi orang yang meninggalkannya, sampai-sampai nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam bersabda :
الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَر
" Perjanjian antara kita dan mereka adalah sholat, karena itu barang siapa meninggalkan sholat, maka telah kafir "
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Turmudzi, Nasa'i, Ibnu Majah dan hadits ini dishohihkan oleh Imam Turmudzi, Imam Ibnu Hibban dan Imam Hakim.
Arti sabda nabi " telah kafir " dalam hadits ini dan hadits-hadits seperti ini adalah mengerjakan dosa besar. Lalu kenapa orang tidak sholat dianggap kafir ? sebab dosa besar adalah bagian dari kekafiran, seperti halnya ketaatan bagian dari keimanan, jadi maksudnya bukan keluar dari agama islam-semoga kita dijauhkan oleh Alloh-, sebab orang yang meninggalkan sholat tidak dihukumi kafir selama ia tidak mengingkari kewajibannya, namun ia telah melakukan dosa besar.
Seorang muslim diperintahkan untuk mengerjakan semua ibadah yang telah disyari'atkan dan diwajibkan oleh Alloh, seperti sholat, puasa, zakat, haji dan yang lainnya jika memang ia termasuk orang yang sudah diwajibkan mengerjakannya. dan ia harus mengerjakannya secara keseluruhan sebagaimana firman Alloh :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً
" Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu sealian kedalam islam secara menyeluruh " ( Al Baqoroh : 208 )
Didalam kitab tafir dijelaskan maksud dari ayat tersebut : " kerjakanlah semua syari'at dan ibadah agama islam ", dan tidak diperkenankan memilih-milih antara kewajiban-kewajiban tersebut, dengan mengerjakan sebagian kewajiban dan meninggalkan sebagian yang lain agar tidak termasuk kedalam firman alloh :
أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ
" Apakah kamu sekalian iman pada sebagian kitab dan mengkufuri sebagiannya " ( Al Baqoroh : 85 )
Setiap ibadah dari sekian ibadah yang diwajibkan itu memiliki beberapa rukun an syarat-syarat husus dimana rukun-rukun dan syarat-syarat tersebut tak berkaitan dengan ibadah-ibadah lainnya. Jika seorang muslim telah mengerjakannya dengan cara yang benar, maka kewajibannya sudah dianggap gugur meskipun ia meninggalkan ibadah yang lain, namun ia berdosa karena telah meninggalkan ibadah-ibadah yang lain.
Jadi kesimulannya, jika ada orang yang puasa namun ia tidak sholat, maka puasanya sah dan tidak batal, sebab tidak disyaratkan mengerjakan sholat untuk mengesahkan puasa, tapi ia tetap berdosa secara syari'at dari sisi meninggalkan sholat, karena itu merupakan dosa besar dan diwajibkan baginya untuk segera bertaubat pada Alloh. Adapun masalah pahalanya diserahkan sepenuhnya pada Alloh, hanya saja orang yang puasa sekaligus mengerjakan sholat lebih bisa diharapkan mendapat pahala dan diterima puasanya daripada rang yang puasa namun tidak sholat.
( Keterangan pada kitab ini sebenarnya menukil dari fatwayang dikeluarkan oleh Darul Ifta' al Mishriyah nomor 3763 tanggal 16/08/2011 )
Referensi : Kitabs Shiyam, Hal : 44-46
السؤال : ما الحكم فيمن صام رمضان ولكنه لا يصلي؛ هل ذلك يُفسِد صيامه ولا ينال عليه أجرًا ؟
الجـواب : لا يجوز لمسلمٍ تركُ الصلاة، وقد اشتد وعيد الله تعالى ورسوله صلى الله عليه وآله وسلم لمن تركها وفرط في شأنها، حتى قال النبي صلى الله عليه وآله وسلم: " الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَر" أخرجه الإمام أحمد والترمذي والنسائي وابن ماجه، وصححه الترمذي وابن حبان والحاكم، ومعنى "فقد كفر" في هذا الحديث الشريف وغيره من الأحاديث التي في معناه: أي أتى فعلاً كبيرًا وشابه الكفار في عدم صلاتهم، فإن الكبائر من شُعَب الكُفر كما أن الطاعات من شُعَب الإيمان، لا أنه قد خرج بذلك عن ملة الإسلام -عياذًا بالله تعالى- فإن تارك الصلاة لا يكفر حتى يجحدها ويكذب بها، ولكنه مع ذلك مرتكب لكبيرة من كبائر الذنوب.
والمسلم مأمورٌ بأداء كل عبادة شرعها الله تعالى من الصلاة والصيام والزكاة والحج وغيرها مما افترض الله عليه إن كان من أهل وجوبه، وعليه أن يلتزم بها جميعًا كما قال الله تعالى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً [البقرة: 208]، وجاء في تفسيرها: أي التزموا بكل شرائع الإسلام وعباداته، ولا يجوز له أن يتخير بينها ويُؤدِّيَ بعضًا ويترك بعضًا فيقع بذلك في قوله تعالى: أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ [البقرة: 85
وكل عبادة من هذه العبادات المفروضة لها أركانها وشروطها الخاصة بها، ولا تَعَلُّق لهذه الأركان والشروط بأداء العبادات الأخرى، فإن أدَّاها المسلم على الوجه الصحيح مع تركه لغيرها من العبادات فقد أجزأه ذلك وبرئت ذمتُه من جهتـها، ولكنه يأثم لتركه أداء العبـادات الأخرى، فمن صـام وهو لا يصلي فصومه صحيح غير فاسد؛ لأنه لا يُشتَرَط لصحة الصوم إقامة الصلاة، ولكنه آثمٌ شرعًا من جهة تركه للصلاة ومرتكب بذلك لكبيرة من كبائر الذنوب، ويجب عليه أن يبادر بالتوبة إلى الله تعالى.أما مسألة الأجر فموكولة إلى الله تعالى، غير أن الصائم المُصَلِّي أرجى ثوابًا وأجرًا وقَبولاً ممن لا يصلي
Oleh Siroj Munir di INFO-IMAN.blogspot.com# atau di 2 menit yang lalu
Baca Juga : BALADA PUASA TAPI TAK SHOLAT
Baca Juga : Mandi Junub pagi hari, gimana puasanya
www.info-iman.blogspot.com