Senin, 27 Februari 2012

Menyikapi Masalah dengan Proaktif

Bismillahirrahmanirrahiim

Dengan mengucapkan “Bismillah” kita sudah berniat akan melaksanakan sesuatu atas nama Allah swt, berarti tidak ada istilah setengah hati atau asal-asalan, sehingga terbentuk pengertian yang komprehensip, sepenuh hati dan memiliki nilai kebajikan yang dikenal sebagai “amalan solihan”. Selanjutnya akan memasuki suatu proses melalui ikhtiar atau usaha yang sudah dilengkapi dengan sekumpulan data atau informasi dan metode tertentu seberapapun sederhananya.
Niat, data atau informasi, pengalaman dan kondisi lingkungan serta cara kerja atau metode merupakan elemen yang mefasilitasi upaya menyikapi masalah dengan proaktif.
        
Proaktif mencakupi juga pengenalan, pemetaan dan simplifikasi masalah termasuk didalamnya mengurangi keterlibatan emosi yang kurang terkendali, praduga negatip (shu’udhon) dan efektifitas komunikasi. Sikap murung, pesimistis dan merasa kurang percaya diri akan mendorong kebelakang kondisi proaktif yang sudah dipersiapkan.

Niat ridho karena Allah. 
            
Kualitas niat dapat diukur melalui tersedianya program dan perencanaan yang memadai disertai dengan kesungguhan untuk menyelesaikan tugas kegiatan hingga tuntas. Dukungan niat terhadap keberhasilan proses sangat bergantung pada keikhlasan dan kesediaan menempuh ikhtiar dengan segala konsekwensinya. Semakin ikhlas kita, semakin kuat minat atau interest terhadap suatu pekerjaan. Ini berarti proses akan menjadi semakin jernih, terhindar dari kontaminasi kemungkinan munculnya potensi bosan, jenuh atau munculnya klaim kurangnya fasilitas yang serba cukup. Apabila hal ini sampai terjadi bisa timbul kerentanan kelanjutan perjalanan proses ikhtiar atau bahkan diskontinuitas dalam mencapai tujuan.
            
Islam mengangkat keikhlasan ini ketempat yang sangat tinggi sebagai ridho – ikhlas karena Allah (“radhiyatan-mardhiyah” – keikhlasan yang diridhoiNya). Dari sinilah dimulai penilaian ketakwaan mahluk terhadap kholik atau penciptanya. Getar kemauan yang melintasi kalbu manusia menggerakkan motivasi untuk berbuat sesuatu yang diridhoiNya atau sesuatu yang keluar dari bingkai syari’ah  rahmatNya, yang kesemuanya sudah termonitor dengan cermat dan lengkap, sesuai firman Allah swt. : 

“Innahuu  ya’lamul jahra wamaa  yakhfaa” – (Sesungguhnya Dia mengetahui apa yang terang dan apa yang tersembunyi – Surah Al A’laa ayat 7 ) yang kemudian akan diperlihatkan dalam bentuk hasil-cetak (printout) dengan firmanNya: “Afalaa ya’lamu idzaa bu’tsira maa filqubuur(i) Wahushshila maa fish shuduur” – ( Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada dalam kubur? Dan dilahirkan apa yang ada dalam dada – Surah Al ‘Aadiyaat ayat 9 dan 10).
               
Usaha atau amal manusia yang didahului dengan nilai-nilai motivasi yang terkandung dalam kehendak atau niat akan memberikan hasil yang lebih berkualitas dibanding  dengan sesuatu yang dikerjakan tanpa kesungguhan dan persiapan yang memadai, Rasulullah saw. bersabda : “Segala amal tergantung dari niatnya”. Niat berarti mensengajakan, mensengajakan diri untuk melakukan sesuatu perkara dengan sadar, tanpa paksaan. Semua perkara atau pekerjaan dalam bentuk ibadah harus dengan niat, artinya pekerjaan tersebut dilakukan dengan sengaja, sadar dan tanpa paksaan, ridho ikhlas karena Allah semata. Segala kegiatan ibadah yang dilaksanakan tanpa niat tidak akan diterima atau batal.

Mengenali dan Memetakan Masalah.
                 
Tahap penting dari awal menyikapi masalah adalah mengenalinya. Sebagian orang kurang menaruh perhatian bahkan tidak sedikit yang sengaja melewatinya tanpa mengindahkan jenis atau tanda-tanda permasalahan yang dihadapinya. Sosok masalah yang sama atau mirip sering muncul berulang dengan sedikit variasi perbedaan, namun orang yang sabar selalu belajar dari pengalaman yang lalu atau kejadian yang pernah dialami orang lain.
                
Apabila kita sudah mampu mengidentifikasi suatu masalah beserta segala keterangan atau informasi relevan yang menyertainya segera diambil langkah untuk memetakannya. Dari sini akan mulai kelihatan area – area yang bergradasi warna mulai hitam, kelabu dan putih serta mulai dapat dikenali apakah ini permasalahan pribadi, permasalahan perusahaan, organisasi atau permasalahan yang sebagian atau seluruhnya milik orang lain. Sudah barang tentu disini dibutuhkan ketrampilan, pengalaman, kesabaran dan pengetahuan yang memadai
                 
Untuk dapat melihat peta masalah lebih jelas lagi dianjurkan menggunakan metode penglihatan dari atas yang sudah dikenal dalam ilmu manajemen sebagai helicopter sight. Untuk mengamati obyek sasarannya, pesawat ini tidak terbang terlalu tinggi tapi cukup sebatas jarak pandang yang mampu meliput batas-batas area dan lingkungan sekeliling yang diamatinya. Hasil perekaman situasi tersebut perlu segera diikuti tindakan penyederhanaan atau simplifikasi masalah. Hal-hal yang tidak berkaitan dan tidak memiliki relevansi agar ditiadakan terutama yang muncul karena sikap anthusias yang berlebihan, selalu merasa tidak siap, kurang percaya diri, sedang BT dan semacamnya.Dengan demikian kita  dapat  memperoleh  gambaran obyektif dari suatu masalah yang akan kita proses penyelesaiannya untuk mendapatkan solusi proportional yang aplikatip.

Do’a sebagai pengakuan dominasi faktor eksternal.
                  
Betapapun kita kini hidup di zaman modern, zaman yang menurut sebagian orang penuh ketidak pastian, namun hal tersebut bagi seorang muslim tidaklah mengurangi urgensi do’a. Bahkan Nabi Muhammad saw. sendiri mengatakan: ”Do’a itu otaknya ibadah”. Berdo’a adalah ibadah yang khas, yang menghubungkan hati dan pikiran manusia dengan Tuhannya, yang mungkin dilakukan di awal, atau sesudah suatu keinginan ataupun usaha dilaksanakan. (Dr. Miftah Faridl). Abu Hurairah meriwayatkan bahwasanya Nabi Muhammad saw. bersabda:  

“Tidak ada sesuatu yang lebih mulia atas Allah ‘Azza Wa Jalla dari pada do’a”. Selanjutnya beliau bersabda: “Sesungguhnya hamba itu tidak luput dari do’anya, salah satu dari tiga hal, ada kalanya dosa yang diampuni baginya, adakalanya kebaikan yang segera (disegerakan) baginya (di dunia) dan ada kalanya kebaikan yang disimpan untuknya.”
                 
Bagi orang yang beriman, yang mengakui kekuasaan Allah dengan segala kebesaranNya, pada setiap hendak melakukan suatu aktivitas atau menyelesaikan suatu permasalahan, terbayang bentangan garis horizontal sebagai symbol ikhtiar dan sekaligus terpancang garis vertikal yang terhubung dengan suatu pengakuan adanya dominasi faktor eksternal. Keterbatasan waktu, pengalaman, sumber daya dan kapabilitas membawanya pada suatu kondisi ‘tawadhdhu’ atau rendah hati, senantiasa menundukkan diri kepada Allah, menyadari segala kekurangan dan kelemahan diri, tidak ‘ujub’ dan menjahui sifat ‘takabur’, maka dari lubuk hatinya mengalir permohonan dan harapan yang menggetarkan ujung lisannya sebagai do’a seorang mukmin kepada Yang Maha Menguasai segala sesuatu. Dalam sejarah perjuangan Islam, rasa bermegah diri, arogan atau ‘ujub’ pernah hampir membawa musibah bagi ummat Islam dalam perang Hunain karena merasa memiliki jumlah yang lebih besar dari lawannya (Surat Al Taubah ayat 25 dan 26

“Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (mukminin) dimedan peperangan yang banyak. Dan pada hari peperangan Hunain ketika menakjubkan kamu karena banyaknya (jumlah)mu, (kamu menjadi congkak) maka (jumlahmu yang banyak itu) tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas ini (menjadi terasa) sempit atasmu, kemudian kamu berpaling lari kebelakang”.

"Kemudian Allah menurunkan ketenangan atas RasulNya dan atas orang-orang yang beriman, dan Dia menurunkan bala tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Dia menimpakan azab kepada orang-orang kafir. Demikian itulah pembalasan bagi orang-orang kafir”.)

Kehidupan sebagai rangkaian amal dan solusi.
                     
Kualitas hidup ditentukan oleh kualitas ikhtiar, usaha atau amal manusia yang didahului dengan nilai-nilai motivasi yang terkandung dalam kehendak atau niat. Kemampuan mengorganisir masalah, informasi data dan referensi banyak mempengaruhi pola solusi dan penyelesaian suatu masalah, yang didukung prosedur dan pengaturan waktu (‘time frame’) yang memadai.Untuk menjaga konsistensi kualitas hidup diperlukan adanya program hidup jangka panjang yang dilengkapi dengan implementasi konsep solusi yang terkendali. Disini Islam memiliki konsep yang tidak tertandingi oleh paham kehidupan lain apapun yang berorientasi pada kefanaan dan kenisbian sekulerisme.
                    
Kehidupan sementara di dunia ini pada hakekatnya merupakan rangkaian amal yang satu dengan amal lainnya, solusi satu masalah yang diikuti munculnya masalah lainnya, dimana manusia yang bertakwa memandangnya tidak hanya sebagai rutinitas hidup tapi lebih sebagai tabungan bekal untuk kehidupan yang lebih panjang dan kekal, dan sebaik-baik bekal adalah takwa, dimana pada ujung penyelesaian menyerah – kan keputusan akhir pada Yang Maha Kuasa. Hikmah dari dogma ini adalah seorang mukmin tidak akan patah semangat bila yang diharapkan atau ditargetkan tidak tercapai dan tidak akan menepuk dada bila memperoleh sukses atas usahanya. Yang terpenting adalah selalu diadakan evaluasi atas proses ikhtiar dan perbaikan terus menerus (continous improvement). Bandingkan dengan ISO 9000 dengan pernyataannya: “ISO 9000 is all about quality processes, provides both general giidelines and contractual agreements used to meet quality requirements. ISO 9000 is a standard for quality management systems”. Artinya: ISO 9000 semata-mata berhubungan dengan kualitas proses, menyediakan petunjuk umum dan ikatan persetujuan yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas. ISO 9000 adalah suatu standard bagi kualitas sistem manajemen.”
                       
Surat Al Insyirah ayat 7 – 8 berbunyi

”Fa-idzaa faraghta fanshab. Wa ilaa rabbika farghab” Artinya: “Maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan), maka kerja keraslah kamu (urusan yang lain). Dan kepada Tuhanmu (hendaklah) kamu berharap”. Dalam menapaki jejak kehidupan apabila seseorang merasa sudah menemukan peta -denah jalan kembali menuju ke hadiratNya, segala permasalahan yang dihadapi beserta solusinya menjadi lebih jernih dan sederhana karena petunjuk arah, rambu serta aturannya (‘syari’ah’) sudah dimengerti dan dipatuhi. Segala niat dan ikhtiar yang disertai keikhlasan ingin mencapai ridho Allah swt. membawanya  pada kesadaran adanya ujian dan penilaian terus menerus sebagai proses yang menyatu dan berkelanjutan. 

“Maha suci Dzat yang ditanganNya (tergenggam) semua kerajaan dan Dia yang Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu. Dzat yang menjadikan mati dan hidup, supaya menguji siapakah diantara kamu yang lebih baik amalnya” (Al Mulk ayat 1-2)

“Sesungguhnya kami menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, supaya Kami menguji mereka siapakah diantara mereka itu yang lebih baik amalnya’ (al Kahfi ayat 7).
              
Pada hakikatnya setiap orang diberi kadar permasalahan yang sama dan setara, diberi pelajaran, kemampuan dan fasilitas hidup yang membuat dia mampu menyelesaikan persoalannya. Manusia diberi hak dan kesempatan untuk memohon keringanan atas cobaan hidup yang terasa membebaninya diluar kemampuan potensi dan daya yang dimilikinya. Semua diberi balasan yang sama berupa pahala dan siksa sebagai hasil pemanfaatan fasilitas hidup duniawi, kapasitas IQ dan EQ, segala macam ilmu pengetahuan yang dianugerahkan beserta pengembangannya, lingkungan alam yang kondusif serta kesehatan jasmani rohani pada berbagai macam kondisi beserta hikmahnya. Diatas segalanya kepada manusia diberi  petunjuk berupa Kitab Suci yang mudah dimengerti dan dapat diamalkan oleh manusia pada semua tingkat kemampuannya yang dibawa para Rasul dan Nabi yang dijadikan suri tauladan dan pembuka jalan melewati berbagai kultur budaya yang ada. Dalam Al Qur’an Surah Al Baqarah ayat 286, Allah berfirman:

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya, ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo’a):” Ya Tuhan kami janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah, ya Tuhan kami, janganlah  Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami, ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya, beri ma’aflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami, Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”

Akhirul kalam, kami akhiri dengan “billahitaufiq wal hidayah, wa ridho wa rahmah. Wassalamu’alaikum wr. wb.”   (Oleh: H Muhammad Abdullah.)             



Label

'idul adha adab dan sunnah adik saudara sepersusuan adzan air kencing bayi air kencing Rasulullah Akhirat akhlak Akhlaq Kepribadian Akhwat akidah Al Qur'an Al Qur#039;an Al Quran Al-Qur'an Alam Aliran-aliran Amalan AMALIYAH NU anak Analisa Angin Aqidah Aqiqah Artikel Artikel IImiah Asmara Astronomi ASWAJA Azab Bab Adab Bab Nikah Bab Puasa Bab Sholat Bab Thaharah Bab Zakat bantahan belajar islam Berita bersin Bid'ah bid'ah dalam aqidah bid'ah dalam ibadah Biografi Biologi Bisnis Blackberry Budaya Budi Daya buka puasa buku Cantik Fisik catatanku Cerpen Chairil Anwar Curahan Hati Curhat daging qurban Dakwah Dakwah Pemikiran Islam dakwah umum Dambaan insan Dari Salafushshalih Dasar Islam Dasar Keislaman demam Desain Dhaif Do'a do'a buka puasa Do'a dan Dzikir Doa doa bersama doa sholat tarawih download dunia islam Dunia Islam Kontemporer Dzikir dzikir dengan tangan kiri Ekonomi Eksoplanet Emansipasi Emha Ainun Nadjib Fakta Ilmiah Fakta Jin-Iblis-Syetan Fakta Manusia faraidh Fenomena Asteroid Fenomena Bencana Alam Fenomena Bintang Fenomena Bulan Fenomena Bumi Fenomena Hewan Fenomena Kutub Fenomena Langit Fenomena Matahari Fenomena Meteorit Fenomena Petir Fenomena Planet Fenomena Ruang Angkasa Fenomena Tumbuhan Fiqh Fiqh Muamalat Fiqh Wanita Fiqih Fisika Galaksi Geografi Geologi gerhana gigi palsu Hadis Hadis 40 hadist Hadits Hadits Palsu HAID Halal Haram HAM HARI RAYA ID HUKUM ISLAM hukum natal bersama hutang i'tikaf Ibadah ibadah yang baik ibu mertua ilmu ilmuan muslim Ilmuwan imam terlalu cepat bacaannya IMAN Inovasi intermezzo Internet Iptek iqomah isbal Islam jabat tangan setelah sholat JADWAL RAMADHAN Jagad Raya Jalaluddin Rumi jamaah sholat jumat jenazah Jual Beli judi junub Kabar Dalam Negeri kabar manca negara Kahlil Gibran Kajian Karya Buku Karya Ulama KB Keajaiban Alam Keajaiban Hewan KECANTIKAN Kecelakaan Maut Kehutanan Kelautan keluarga Kepemerintahan Kepengurusan Kerajaan Kesehatan Keuangan Keutamaan KHITAN Khitan Wanita khurofat Khutbah Khutbah Jum'at khutbah jumat Khutbah Rasulullah saw Kiamat Kidung Hati Kimia Kisah Kisah Kami Kisah Nyata Kisah Orang-Orang Shaleh Kisah Teladan Komputer Konversi Energi Kosmologi Kumpulan Do'a Kumpulan Kata lafadz adzan lafadz iqomah Lain-Lain Lalu Lintas lembaga sosial Lingkungan Hidup Lubang Hitam macam puasa sunnah mahram Makanan mandi jum'at mandi wajib Manhaj Manusia Manusia dan Teknologi masjid masjid quba Masuk Perguruan Tinggi Matahari Materi gelap Mayit media cetak memandikan jenazah membayar zakat memotong kuku memotong rambut mendahului gerakan imam menemani sholat jamaah menembok kuburan mengadzankan mayit di liang kubur mengangkat tangan menghadiahkan pahala mengqadha puasa menguburkan jenazah mengucapkan selamat natal mengusap kepala Mengusap muka setelah berdoa menikah di bulan syawwal menikah setelah berzina meninggal dunia Meninggalkan sholat jum'at menjawab adzan menjual kotoran hewan menyapu kepala menyentuh wanita Meteorologi Meteorologi-Klimatologi mihrab Mineralogi minum air zamzam Motivasi motivasi belajar Motivasi Beramal MQ (menejemen qolbu) mu'athilah Muallaf muamalah Muhasabah Mungkar murottal Muslimah Muslimah Articles Musyabbihah Mutiara Hikmah Mutiara Kalimat Mutiara Tafakur Nabi Muhammad Nagham Alqur'an Nasehat Neraka News niat sholat nikah nisfu aya'ban Oase Iman Olah Raga OLAHRAGA Otak PAKAIAN panas PAUD Pendidikan Penelitian penelitian sunnah Pengembangan Diri Pengobatan Akibat Sihir Peninggalan Sejarah Penjajahan Pentingnya Waktu Peradaban Islam Perbandingan Agama dan Aliran Perbankan Pergaulan Perkawinan Perkembangan Da'wah Islam Permata Hati pernikahan Personaliti Pesawat Ruang Angkasa Pesepakbola Muslim Pojok Ramadhan posisi imam wanita produksi awal program kerja Proyek Luar Angkasa Psikologi Puasa puasa daud puasa rajab Puasa Setiap Hari puasa sunnah puasa wanita hamil Puisi Puisi bahasa Ingris qunut nazilah QURAN radar lampung Radio Rajab Ramadhan ramalan cuaca Renungan Riba dan Jual Beli salafush shalih salah bacaan sholat Salam Khudam Sastra sedekah Sejarah Sejarah Islam SEKS Sentilan Seputar Daerah Buton Shalat shodaqoh shodaqoh melebihi kadar Sholat sholat dan keputihan sholat di rumah sholat ghoib sholat jamaah sholat jamaah estafet sholat jumat sholat jumat wanita sholat pindah tempat sholat qashar sholat sambil melihat mushaf sholat sendirian sholat sunnah sholat sunnah qobliyah isya sholat sunnah sebelum asar sholat sunnah setelah shubuh sholat takhiyatul masjid sholat wanita sifat dzatiyah sifat fi'aliyah Sihir Simpan Pinjam Sirah Siroh Shahabiyyah Software Islami Sosial Kemasyarakatan Sosiologi sujud sahwi sujud syukur sumpah dan nadzar Sunnah sutrah sutroh syafaat Syurga Tafakur Alam Semesta Tafsir Tafsir Al-Qur'an tahlilan Takbirotul ihram takwil mimpi tambal gigi tamsil Tanda Akhir Zaman Tanda-Tanda Kiamat Tanya jawab Tarbiyah Tasawwuf dan Adab tata cara tidur menurut sunnah Tata Surya Taufiq Ismail Tauhid tayammum Tazkirah Tazkiyah tazkiyatun nafs Tech News Teknik Sipil teladan Tenaga Kerja tertawa saat sholat Thoharoh tidak taat suami tinggi TK Tokoh Tokoh Dan Ulama Tokoh Islam Tools TPA Tsunami Tujuan Hidup tuntunan sholat uang pensiun dari riba uang riba ucapan assalamualaika UNCATEGORY Video da'wah video Motivasi Diri Video Muhasabah video murotal W. S. Rendra waktu membaca doa wanita wanita haid Wisata wudhu yasinan zakat zakat anak kepada orang tua zakat barang temuan zakat harta zakat harta warisan zakat hasil perkebunan zakat hasil pertanian zakat mal zakat padi zakat pns zakat tanah zina