Selasa, 31 Januari 2012

Nasehat Untuk Ukhti Muslimah


12 Nasehat Kepada Ukhti Muslimah
Ukhti Muslimah .................

1. Jauhilah olehmu banyak bicara (yang tidak bermanfaat) dan jagalah lisanmu dari cerewet.

Sesungguhnya Allah berfirman:

"Tiada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia." (An-Nisa':114)
Ketahuilah bahwa di sana ada orang yang menghisab pembicaraanmu dan menghitungnya atasmu.
Ringkaslah pembicaranmu, dan bicaralah sebatas maksud dan tujuanmu!

2. Bacalah Al-Qur'an Al-Kariem, dan berusahalah agar ia menjadi wirid harianmu, juga berusahalah untuk menghafalkannya Sesuai dengan kemampuanmu, agar engkau memperoleh pahala yang besar kelak di hari kiamat.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amir Radhiyallahu 'Anhu, dari Nabi Shallahu 'Alaihi wa Sallam beliau bersabda:

"Kelak (di hari kiamat) akan dikatakan kepada pembaca al-qur'an, bacalah, pelan-pelanlah dan tartilah (dalam membacanya) sebagaimana kamu mentartilkannya ketika di dunia, sesungguhnya tempat dan kedudukanmu ada pada akhir ayat yang kamu baca." (Hadits Shahih, Tirmidzi, 1329)

3. Tidak baik jika kamu membicarakan semua pembicaraan yang telah kamu dengar, sebab yang demikian itu memberi peluang kepadamu untuk jatuh dalam lubang kebohongan.

Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu meiwayatkan, sesungguhnya Nabi Shallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:"Cukuplah seorang dianggap sebagai pembohong, jika dia membicarakan semua apa yang telah didengarnya." (Muslim dalam Mukaddimahnya, hadits No:5)

4. Jauhila sifat sombong dan bangga diri dengan sesuatu yang bukan milikmu karena untuk pamer dan menyombongkan diri di depan manusia.

Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwa ada seorang perempuan yang berkata: wahai Rasulullah, aku katakan bahwa suamiku telah memberiku sesuatu yang tidak pernah diberikan kepadaku. Kemudian Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

"Orang yang merasa kenyang dengan sesuatu yang tidak diberikan kepadanya sebagaimana orang yang memakai pakaian kepalsuan." (Muttafaq Alaih)
5. Sesungguhnya dzikir kepada Allah memiliki pengaruh yang agung bagi kehidupan ruh, jiwa, badan, dan sosial seorang muslim.

Oleh karena itu wahai ukhti muslimah berusahalah berdzikir kepada Allah dalam setiap saat dan keadaan, sesungguhnya Allah telah memuji hamba-hamba-Nya yang ikhlas kepada-Nya, firman-Nya:

"Yaitu orang-orang yang mengingat (dzikir) Allah sambil berdiri, atau duduk atau dalam keadaan berbaring." (Ali Imran:191)

6. Jika engkau hendak berbicara janganlah engkau agung-agungkan, jangan engkau fasih-fasihkan, dan jangan pula engkau buat-buat, sebab yang demikian itu adalah sifat yang dibenci oleh Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam

Beliau bersabda:

"Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat duduknya kelak di hari kiamat ialah mereka yang suka bicara (yang tidak berfaedah), dan yang suka mengada-adakan pembicaraannya, dan para Mutafaihiqun (orang yang mengagung-agungkan pembicaraan bohong)". (Hadits Shahih diriwayatkan oleh Tirmidzi, 1642)

7. Hendaklah engkau berteladan kepada Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam , yang senantiasa lebih banyak diam dan berfikir, tidak memperbanyak tertawa apalagi berlebih-lebihan di dalamnya.

Jika kamu berbicara, maka batasilah pembicaraanmu hanya yang baik-baik saja, jika kamu tidak bisa maka diam itu lebih baik bagimu. Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia mengatakan yang baik atau lebih baik diam." (Bukhari)

8. Janganlah sekali-kali memutus pembicaraan orang lain atau membantahnya atau menampakkan pelecehan terhadapnya,tetapi jadilah pendengar yang baik yang mendengarkan pembicaraan orang lain dengan sopan (sebagai tanda budi baikmu), dan jika engkau terpaksa membantah ucapan mereka bantahlah dengan cara yang lebih baik (untuk menampakkan kepribadianmu).

9. Waspadalah sepenuhnya dengan sikap mengejek dan merendahkan dialek pembicaraan orang lain, seperti terhadap orang yang kurang lancar bicaranya atau terhadap mereka yang berbicara dengan tersendat-sendat.

Allah berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka yang mengolok-olok, dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita (yang diolok-olokkan) lebih baik dari wanita (mengolok-olok)." (Al-Hujurat:11)
10. Jika engkau mendengar bacaan Al-Qur'an al-Karim, maka hentikan pembicaraanmu apapun masalah yang sedang engkau bicarakan, karena menghormati terhadap kalamullah,

dan untuk mengindah perintah-Nya yang mana Dia telah berfirman:

"Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan baik (tenang) agar kamu mendapat rahmat." (Al-'Araf:204)

11. Senantiasa menimbang kata-kata (ucapanmu) sebelum diucapkan oleh lisanmu, dan berusahlah agar kalimat yang terucap oleh lisanmu adalah kalimat yang baik dan menyejukkan tetap dalam kerangka jalan kebaikan, jauh dari keburukan dan sesutau yang menghantarkan kepada murka Allah. Sesungguhnya kata-kata itu memiliki tanggung jawab yang besar, sudah berapa banyak kata-kata yang memasukkan pengucapnya ke dalam surga, sebaliknya sudah berapa banyak kata-kata yang menenggelamkan pengucapnya ke lembah Jahannam.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu dari Nabi Shallahu 'Alaihi wa Sallam beliau bersabda:

"Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan sebuah pembicaraan yang mengandung ridla Allah, seakan-akan manusia tidak peduli dengannya maka Allah akan mengangkatnya dengannya beberapa derajat, dan seorang hamba berbicara dengan suatu yang dimurkai Allah, seakan-akan manusia tidak peduli dengannya maka Allah menceburkannya karenanya ke dalam lembah Jahannam." (HR. Bukhari,6478)

12. Pergunakanlah lisanmu untuk beramar ma'ruf dan nahyu munkar serta untuk berdakwah kepada kebaikan, karena lisan adalah nikmat Allah yang agung yang telah dikaruniakan kepadamu.

Allah berfirman:

"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia." (An-Nisa':114)





Imu Astronomi Pada Abad Pertengahan

Tak dapat dipungkiri, bahwa ilmu hisab sangat terkait dengan ibadah utama, seperti shalat, puasa dan haji. Karena itu sejak Islam datang, tegak dan menyebar ke seluruh penjuru dunia, ilmu astronomi juga turut berkembang. Sumbangan yang diberikan ilmuwan muslim di bidang astronomi pada abad pertengahan atau di masa-masa kejayaan Islam sangat besar.

Jika kita meninjau tentang keberadaan bumi ini, yang mana kita yang hidup didalamnya secara tidak langsung pasti akan terlintas dipikiran kita, tentang keajaiban dan hal-hal yang tersembunyi dibalik penciptaannya.

Kita tahu bahwa alam semeta ini banyak menyajikan hal-hal yang menarik serta menimbulkan banyak pertanyaan. Dimulai dari bagaimana alam semesta ini tercipta, apa yang menyebabkan bintang bercahaya, dan mengapa planet terus berputar serta apa yang menjadi pusat peredaran benda benda langit dan masih banyak lagi hal-hal yang belum dapat tersingkap oleh pengelihatan dan pengetahuaan kita. Sehingga keberadaan berbagai problema yang kompleks itu membuat para ilmuan yakni para astronom ingin untuk mencoba mencari tahu dan meneliti berbagai hal tersebut.
Begitu pula dengan umat islam, dari masa ke masa mereka mangkaji lebih dalam berbagai bidang keilmuan khususnya mengenai astronomi. Sehingga setelah usaha keras yang bertahun-tahun mereka lakukan, banyak terlahir teori-teori baru yang mengungkap berbagai hal yang dulunya belum diketahui kemudian dengan ditemukan teori tersebut dapat terungkap berbagai rahasia alam dan metode-metode pengaplikasian yang menjadi rujukan hingga saat ini. Tidak dipungkiri, berkat pemikiran mereka mampu untuk membuka wacana baru bagi keilmuan yang selama itu buntu tak dapat di utarakan jawaban yang pasti dan rasional.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Astronomi
Astromomi, erat sekali hubungannya dengan perkara keseharian kita. Secara etimologi astronomi berarti "ilmu bintang" adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar Bumi dan atmosfernya. Ilmu ini mempelajari asal-usul, evolusi, sifat fisik dan kimiawi benda-benda yang bisa dilihat di langit (dan di luar Bumi), juga proses yang melibatkan mereka. Astronomi merupakan cabang pengetahuan eksakta yang tertua. 


Ikhwan As Shafa memberikan definisi astronomi di dalam bukunya Rasaa-ilu ikhwan As Shafa, adalah ilmu untuk mengetahui tata surya, menghitung banyak bintang (buruj), jarak, besar dan gerakannya, serta mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan pengetahuan ini.
Thasy Kubra memberikan definisinya di dalam bukunya Miftaahus Sa’adah, adalah ilmu untuk mengetahui ihwal benda-benda angkasa yang tinggi dan yang rendah, lengkap dengan bentuk, letak, ukuran serta jaraknya. 


Di dalam khazanah islam, astronomi dikenal dengan nama ilmu falak yang berarti orbit atau lintasan benda-benda langit. Ilmu falak adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari lintasan benda-benda langit khususnya bumi, bulan, dan matahari pada orbitnya masing-masing dengan tujuan untuk mengetahui posisi benda langit antara satu sama lainnya, agar dapat diketahui waktu-waktu dipermukaan bumi. Ilmu falak ini sangat berpengaruh sekali terhadap pelaksanaan ibadah dalam agama islam, seperti waktu shalat, puasa ramadhan, arah qiblat,dan sebagainya.
Ilmu astronomi (ilmu falak) berbeda dengan ilmu astrologi. Adapun astrologi adalah ilmu yang mempelajari benda-benda langit dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh benda-benda langit itu terhadap kehidupan (nasib) seseorang di bumi. Astrologi lebih dikenal dengan ilmu nujum.


B. Sejarah Perkembangan Astronomi
1. Astronomi Sebelum Islam
Pada umumnya manusia memahami seluk beluk alam semesta hanyalah seperti apa yang mereka lihat, bahkan sering ditambah dengan macam tahayul yang bersifat fantastis. Menurut mereka, bumi merupakan pusat alam semesta. Setiap hari, matahari, bulan, dan bintang-bintang dengan sangat tertib mengelilingi bumi.
Peristiwa terjadinya gerhana, jatuhnya meteor, adanya bintang berekor yang kebetulan tampak, dan lain sebagainya dianggap sebagai hal yang tidak beres.
Sekalipun demikian, ada diantara mereka yang memahami alam raya dengan akal rasionya. Para ilmuwan yang pada saat itu antara lain :


a) Aristoteles (384 – 322 M)
Aristoteles berpendapat bahwa pusat jagad raya adalah bumi, sedangkan bumi selalu dalam keadaan tenang, tidak bergerak dan tidak berputar. Semua gerak benda-benda angkasa mengelilingi bumi. Lintasan masing-masing benda angkasa berbentuk lingkaran. Sedangkan peristiwa gerhana misalnya tidak lagi dipandang sebagai adanya raksasa menelan bulan, melainkan merupakan peristiwa alam.


b) Claudius Ptolomeus (140 M)


Pendapat yang dikemukakan oleh ptolomeus sesuai dengan pandangan aristoteles tentang kosmos, yaitu pandangan Geosentris. Bumi dikelilingi oleh bulan, Mercurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus. Benda-benda langit tersebut jaraknya dari bumi berturut-turut semakin jauh. Lintasan benda-benda langit tersebut berupa linngkaran di dalam bola langit. Sementara langit merupakan tempat bintang-bintang sejati, sehingga mereka berada pada dinding bola langit.
Ptolomeus menyusun buku besar tentang ilmu bintang-bintang yang berjudul “syntasis”. Pandangan ptolomeus yang geosentris ini berlaku sampai pada abad ke 6 Masehi tanpa ada perubahan.

2. Ilmu Astronomi dalam Peradaban Islam


Astronomi yang berkembang di dunia Islam merupakan perkembangan dari ilmu perbintangan Persia, India dan Yunani. Meski begitu, para astronom muslim bukanlah ilmuan yang pasif mengadopsi ilmu dari peradaban lain, mereka juga terus aktif mengembangkan astronomi warisan para ilmuan terdahulu. Sehingga para ahli perbintangan muslim pun berhasil membangun sistem keilmuan baru di bidang astronomi. Mereka juga semakin gencar melakukan pelbagai observasi perbintangan. Menyinggung hal ini, Dr. Sigrid Hunke, penulis asal Jerman, menuturkan, "Bagi kaum muslimin, setiap persoalan begitu berharga, sehingga mereka berhasil temukan jawabannya dengan ratusan eksperimen dan dalil."

Sebagian besar penemuan ilmuan muslim di bidang astronomi, merupakan penemuan yang aplikatif dan bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti metode menentukan waktu sholat, menghisab waktu munculnya hilal untuk menetapkan awal bulan Ramadhan, dan memanfaatkan posisi bintang sebagai petunjuk arah. Observasi dan penelitian tak kenal lelah para astronom muslim terhadap benda-benda antariksa, dan pergerakannya, berhasil membuahkan begitu banyak penemuan ilmiah. Sehingga, formula perhitungan yang dimiliki oleh para ilmuan muslim semakin objektif dan mendekati kenyataan. Mengomentari hal ini, Dr. Sigrid Hunke dalam bukunya Budaya Islam di Eropa menulis:
"Jadwal astronomi karya imuan muslim, mengenai penentuan dan perhitungan garis orbit matahari, bulan, planet-planet, dan ramalan waktu, yang kemudian beredar di kalangan ilmuan Eropa, terus bertahan tanpa perubahan. Karena pada abad X taraf keilmuan Eropa masih rendah dan belum mampu melakukan kajian ilmiah yang objektif, apalagi membuat jadwal astronomi tersendiri. 


a) Perkembangan Astronomi pada Masa Sahabat


Ilmu astronomi pada masa Nabi SAW dan para sahabat telah ada namun masih berupa embrio. Hal ini dibuktikan dalam keterkaitan benda-benda langit dengan keseharian umat muslim dalam beribadah. Salah satunya adalah perintah nabi untuk melihat kemunculan bulan (hilal) sebagai pertanda telah masuknya awal bulan khususnya bulan Ramadhan (puasa). 


Berlanjut kepada Khalifah Umar yang waktu itu baru diperkenalkan kalender lunar yang dikenal sebagai kalender Hijriah yang dibuat berdasarkan peredaran bulan. Kalender ini memiliki dua belas bulan, bulan sabit merupakan tanda telah masuknya awal bulan. Kalender ini mempunyai sekitar 11 hari lebih singkat dibandingkan dengan tahun masehi. Kalender ini masih digunakan untuk tujuan-tujuan keagamaan di kalangan umat Islam.

b) Perkembangan Astronomi Pada Zaman Dinasti Bani Umayyah


Sekitar tiga ratus tahun setalah wafatnya Nabi Muhammad SAW, negara-negara islam telah memiliki kebudayaan dan pengetahuan tinggi. Banyak sekali ilmuwan muslim bermunculan dengan hasil karyanya yang gemilang tertumpuk di perpustakaan-perpustakaan negara islam.


Selama seluruh pemerintahan pada zaman Bani Umayyah, orang-orang arab merupakan bagian yang berkuasa. Di mata rakyat mereka adalah golongan militer yang otokratis. Pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya halus dan membuktikan ketekunan serta pemikiran yang dalam, mereka serahkan kepada keturunan Abu Bakar ra, Umar ra, Utsmann ra dan Ali ra. Kaum Hasyim dan anak cucu Anshar merupakan golongan yang dicurigai. Merekalah yang mendapat kedudukan tersisih di pemerintahan. Tak ayal mereka pun terjun ke dunia keilmuan yang aman dan bebas. Dengan sistem pengikut, golongan penguasa bertambah kuat dan menambah kekuatan menurut banyaknya pengikut. Pengikut-pengikut inilah, didamping golongan yang dicurigai Bani Hasyim dan kaum Anshar yang tidak mati ketika Madinah dijarah – yang diserahi tugas pekerjaan sarjana, pembinaan seni dan pengembangan ilmu dimasa pemerintahan bani Umayyah.


Di bawah pemerintahan bani Umayyah, kita lihat orang islam menempuh zaman percobaan. Mereka mempersiapkan diri untuk tugas besar yang suaranya sudah mereka dengar memanggil. Di dalam buku Al Islam fi Hadlaratihi wa Nidlahimi, Anwar ar Rifa’I menyebutkan bahwa pada tahun 155 H/737 M atau tepatnya tujuh tahun sebelum kepunahan masa pemerintahan bani Umayyah, orang-orang Arab pernah menterjemahkan buku Kunci Perbintangan karangan Hermes Yang Bijaksana dari bahasa latin ke bahasa Arab. Katanya, “perhatian orang-orang Arab dan kaum muslimin ditujukan kepada penterjemah buku-buku astronomi, setelah sebelumnya perhatian mereka ditujukan kepada ilmu-ilmu kecakapan pada masa pemerintahan khalid ibnu Walid. Pada akhir masa pemerintahan bani Umayyah, tujuh tahun sebelum jatuhnya daulah Umayyah, telah selesai diterjemahkan sebuah buku astronomi berjudul Kunci Perbintangan (Miftah An Nujum) karangan Hermes Yang Bijaksana. 


Dalam perjalanan bidang keilmuan khususnya astronomi pada masa daulah bani Umayyah, belum mendapat terobosan yang begitu besar. Bidang keilmuan yang lainnya pun belum begitu berkembang.

c) Perkembangan Astronomi Pada Zaman Dinasti Abbasyiah


Berbeda dengan dinasti Umayyah, dinasti Abbasyiah lebih berkembang dalam bidang keilmuan jauh lebih maju. Banyak para ilmuan muslim yang melahirkan pemahaman baru dalam wacana agama dan sains. Para ahli falsafah dan sains, serta jurutera-jurutera dari dunia Islam banyak menyumbang kepada ranah teknologi. Mereka melakukan ini dengan dua cara, yaitu dengan mengekalkan tradisi-tradisi yang awal, serta dengan menambahkan rekaan-rekaan dan pembaharuan-pembaharuan mereka sendiri. Pencapaian-pencapaian saintifik dan intelektual mekar. Sehingga zaman Dinasti Abbasyiah sering dikenal dengan zaman keemasan islam (750 M – 1250 M).


Pada tahun 773 M, seorang pengembara India menyerahkan sebuah buku data astronomis yang berjudul Shindhind atau Shindanta kepada kerajaan islam di Baghdad. Oleh khalifah Abu Ja’far Al Manshur (719-775 M) diperintahkan agar buku itu diterjemahkan kedalam bahasa Arab. Perintah ini dilakukan oleh Muhammad Ibn Ibrahim Al Fazari (w. 796 M). Atas usahanya inilah Al Fazari dikenal sebagai ahli ilmu falak yang pertama di dunia islam. 


Banyak tokoh-tokoh astronomiyang muncul pada abad pertengahan, diantaranya adalah :
1) Abu Rayhan Biruni, merupakan salah seorang astronom muslim Iran yang terkemuka. Ia hidup sekitar tahun 972 hingga 1048 M. George Sarton, dalam bukunya Introduction to the History of Science, menulis: "Biruni lahir dari keluarga Iran, ia adalah filosof, matematikawan, astronom, dan pakar geografi. Ia adalah ilmuan yang serba bisa dan salah seorang ilmuan terbesar di sepanjang zaman. Pemikirannya yang kritis, hatinya yang terbuka, cintanya pada hakikat, dan pandangannya yang inovatif, hampir tiada bandingannya di Abad Pertengahan".


Telaah Astronomi Biruni meliputi masalah gerakan bumi, gaya tarik dan bentuk bumi yang bulat, serta perputaran bumi pada porosnya. Bahkan Biruni telah mengemukakan teori heliosentris yang membuktikan perputaran tahunan bumi terhadap matahari, teori ini dia kemukakan 6 abad sebelum Copernicus, Kepler maupun Newton mengungkap teori tersebut. Penemuan penting lainnya Biruni di bidang astronomi dan geodesi adalah teknik pengukuran radius bumi. Hasil pengukuran Biruni ini amat mendekati hasil perhitungan modern.


2) Abu Abdullah Muhammad Ibnu Musa (Al Khawarizmi ), Sangat sedikit orang yang mengetahui riwayat hidup al-Khawarizmi. Dia lahir sebelum tahun 800 M dan meninggal setelah tahun 847 M. Dia dikenal dengan sebutan al-Khawarizmi karena berasal dari Khawarizm, sebuah daerah di timur laut Kaspia.


Al-Khawarizmi diperkirakan hidup di pinggiran Baghdad pada masa Khalifah al-Ma’mun (813-833 M) zaman dinasti Abbasiyyah. Khalifah al-Ma’mun menjadi sahabat karibnya. Dia menjadikan al-Khawarizmi sebagai anggota Bait al-Khikmah (Wisma Kearifan) di Baghdad . Sebuah lembaga penelitian ilmu pengetahuan yang didirikan oleh Khalifah Harun ar-Rasyid.
Bait al-Khikmah memiliki berbagai keunggulan yang masyhur di dunia Islam. Kesuksesan al-Khawarizmi dalam bidang Astronomi dan Aljabar didedikasikan kepada Khalifah al-Makmun. Sementara Khalifah al-Makmun sendiri banyak memberikan penghargaan kepada al-Khawarizmi.
Dengan Ilmu Astronomi, al-Khawarizmi mengungkap ramalan tentang waktu Nabi Muhammad SAW dilahirkan secara cermat. Dia juga tercatat sebagai salah seorang astronom yang ikut membuat peta dunia atas permintaan Khalifah al-Makmun. Peta dunia tersebut kemudian dikenal dengan nama Peta Ptolemy.


Karya intelektual al-Khawarizmi tentang Aritmetika dan Aljabar menjadi sumber acuan Ilmu Matematika di belahan Barat dan Timur. Penulis sejarah Matematika kenamaan, George Sarton, mengungkapkan bahwa al-Khawarizmi adalah salah seorang Ilmuwan Muslim terbesar dan terbaik pada masanya. Sarton menggolongkan bahwa periode antara Abad Keempat sampai Kelima sebagai Zaman al-Khawarizmi, karena dia adalah Ahli Matematika terbesar pada masanya. Smith dan Karpinski menggambarkan pribadi al-Khawarizmi sebagai tokoh terbesar pada masa keemasan Baghdad, setelah seorang penulis Muslim menggabungkan Ilmu Matematika klasik Barat dan Timur, mengklasifikasikan dan akhirnya membangkitkan kesadaran daratan Eropa.


Pengaruh lain yang berkaitan erat dengan Ilmu Matematika adalah suku kata algoritm yang dinotasikan sebagai prosedur baku dalam menghitung sesuatu. Tulisannya tentang aritmetika berbahasa Arab pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Latin memainkan peran penting dalam perkembangan bilangan Arab dan sistem bilangan yang diterapkan saat ini. Meskipun bukan murni sebagai penemunya, tahapan yang dilakukan al-Khawarizmi merupakan format pengembangan sistem bilangan kita saat ini. Hal ini menjelaskan bahwa penggunaan sistem bilangan Arab dan notasi penulisan basis sepuluh, yang diperkenalkan oleh al-Khawarizmi, dapat dikatakan sebagai sebuah revolusi perhitungan di Abad Pertengahan bagi bangsa Eropa. 


3) Al Farghani, pakar astronomi berbangsa Farsi ini telah menulis sebuah buku unsur-unsur astronomi yang dipanggil "Kitab fi al-Harakat al-Samawiya wa Jawami Ilm al-Nujum". Ia merupakan satu usaha berdasarkan astronomi Ptolemy. Dia juga memperkenalkan beberapa pandangan baru termasuk precession yang melibatkan kedudukan nyata, bukan saja planet-planet, malahan bintang-bintang juga. Usaha ini memainkan peranan penting di Eropah Barat apabila ia diterjemahkan kedalam bahasa Latin dalam kurun ke-12.


4) Al Battani, Ia mencerap langit dari Syria dan telah membuat beberapa ukuran pada kepersisan amat tinggi buat zaman tersebut. Dia juga telah menentukan jangkamasa satu tahun solar, ukuran precession ekuinoks dan kecondongan dataran ecliptik. Dia juga mengambil kesempatan untuk mengasaskan satu katalog mengandungi 489 bintang-bintang. Dari pandangan yang lebih teoritikal pula, usaha utamanya yang ditulis di dalam Kitab al-Zij, adalah amat penting sebab ia memperkenalkan buat pertama kali trigonometri didalam penyelidikan langit. Pendekatan cara baru ini terbukti lebih berkuasa dari kaedah geometri Ptolemy. Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Latin didalam kurun ke-12. Ia telah mempengaruhi tokoh-tokoh utama dari Eropah dalam kurun ke-16 hingga ke-17.
Dan masih banyak tokoh-tokoh astronomi lainnya yang lahir pada masa Dinasti Bani Abbasyiah.

d) Warisan Astronom Muslim pra dan pasca abad pertengahan
Di abad pertengahan, banyak sekali nama-nama ilmuwan astronom Islam dan karya mereka dalam menyumbang peradaban pada masa itu. Salah satu astronom muslim yang banyak melahirkan karya adalah Abu’l Hasan ‘ali ibn ‘Abd al-Rahman atau yang lebih dikenal dengan nama Ibn Yunus. Ibn Yunus adalah seorang astronom muslim abad 10 M yang berasal dari Kairo. Beliau banyak mewarisi tabel-tabel astronomis, Gambar-gambar tersebut banyak bersumber dari sejumlah museum di negara muslim, seperti Egyptian National Museum.



Ibn Yunus juga menyusun rumus waktu = a (h) yaitu sebagai fungsi ketinggian (altitude) matahari h dan bujur (longitude) matahari untuk kota Kairo (lintang/latitude sebesar 30 N). Ibn Yunus menggunakan nilai kemiringan sudut rotasi bumi terhadap bidang ekliptika sebesar 23,5 derajat. Tabel fungsi waktu tersebut disusun untuk h = 1, 2, 3, …, 83 derajat, dan  = 1, 2, …, 90 dan 181, 182, …, 270 derajat. Tabel tersebut cukup akurat, walaupun terdapat beberapa error untuk altitude yang besar. Ibn Yunus juga menyusun tabel yang disebut Kitab as-Samt berupa azimuth matahari sebagai fungsi altitude dan longitude matahari untuk kota Kairo. Selain itu, disusun pula tabel a(h) saat equinox untuk h = 1, 2, …, 60 derajat.


Tabel untuk menghitung lama siang hari (length of daylight) juga disusun oleh Ibn Yunus. Beliau juga menyusun tabel untuk menentukan azimuth matahari untuk kota Kairo (latitude 30 derajat) dan Baghdad (latitude 33:25), tabel sinus untuk amplitude terbitnya matahari di Kairo dan Baghdad. Ibn Yunus juga disebut sebagai kontributor utama untuk penyusunan jadual waktu di Kairo.


Secara ringkas, sejumlah astronom muslim lainnya adalah sebagai berikut. Al-Mizzi (Damaskus), Al-Khalili (Damaskus), Ahmad Efendi (Istanbul), al-Kutubi (Kairo), Al-Karaki (Jerusalem), Shalih Efendi (Istanbul), Husain Husni (Mekkah) serta Al-Tanthawi (Damaskus) menyusun tabel waktu sebagai fungsi altitude dan longitude matahari untuk latitude tertentu. Tabel waktu sebagai fungsi altitude meridian untuk latitude tertentu dibuat oleh ‘Ali ibn Amajur (Baghdad), Al-Tusi (Maroko), dan Taqi al-Din (Istanbul). Tabel waktu untuk terbit matahari atau bintang tetap untuk seluruh latitude disusun oleh Najmuddin al-Mishri (Kairo). Tabel waktu malam sebagai fungsi right ascension bintang untuk latitude tertentu disusun oleh Syihabuddin al-Halabi (Damaskus) dan Muhammad ibn Katib Sinan (Istanbul).


Tabel-tabel penting lainnya yang menyingkap pergerakan dan altitude matahari dan bintang juga disusun oleh Abul ‘Uqul (Taiz), Ibn Dair (Yaman), al-Battani (Raqqa), Sa’id ibn Khafif (Samarkand), Ibn al-‘Adami (Baghdad), Al-Marrakushi (Kairo), Muhyiddin al-Maghribi (Maroko), Husain Qus’a (Tunisia), Najmuddin al-Mishri (Kairo), al-Salihi (Syria), al-Khalili (Syria), Abu al-Wafa (Baghdad) dan lain-lain.


BAB III
PENUTUP

Pada umumnya manusia memahami seluk beluk alam semesta hanyalah seperti apa yang mereka lihat, bahkan sering ditambah dengan macam tahayul yang bersifat fantastis. Menurut mereka, bumi merupakan pusat alam semesta. Setiap hari, matahari, bulan, dan bintang-bintang dengan sangat tertib mengelilingi bumi.
Sebagian besar penemuan ilmuan muslim di bidang astronomi, merupakan penemuan yang aplikatif dan bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti metode menentukan waktu sholat, menghisab waktu munculnya hilal untuk menetapkan awal bulan Ramadhan, dan memanfaatkan posisi bintang sebagai petunjuk arah. Observasi dan penelitian tak kenal lelah para astronom muslim terhadap benda-benda antariksa, dan pergerakannya, berhasil membuahkan begitu banyak penemuan ilmiah. Sehingga, formula perhitungan yang dimiliki oleh para ilmuan muslim semakin objektif dan mendekati kenyataan
Astronomi merupakan salah satu disiplin ilmu yang berkembang pesat di masa keemasan peradaban Islam. Terkait hal ini, salah satu tokohnya yaitu Al-Battani, seorang astronom akhir abad 9 menulis, "Dengan bantuan pengetahuan mengenai benda-benda antariksa, manusia bisa membuktikan kebenaran tauhid, dan mengenali kebesaran alam semesta, serta berhasil meraih ilmu pengetahuan yang terluhur, kekuatan terbesar, dan kesempurnaan. Karena itu, kaum muslimin merasa memerlukan astronomi untuk mengatur persoalan hidupnya. Hal ini lah yang membuat kaum muslimin berhasil mencapai kemajuan yang pesat di bidang ilmu perbintangan.”

DAFTAR PUSTAKA

Thaha, ahmadie. 1983, Astronomi Dalam Islam, Bina Ilmu : Surabaya. Cet. I.

Khazin, Muhyiddin. 2004. Ilmu Falak Dalam Teori dan Praktik. Buana Pustaka : Yogyakarta.

Radiman, Iratius. 1980. Insikllopedi Singkat Astronomi dan Ilmu yang Bertautan. PITB : Bandung.

http://hazis.wordpress.com
http://www.astronomes.com
http://indonesian.irib.ir
http://en.wikipedia.org/wiki/Islamic_astronomy
www.wikipedia.org

Pengamatan Alam Semesta

Merenungkan tentang keadaan alam semesta dapat dimulai ketika pada malam hari dalam kondisi cuaca cerah, dimana penglihatan manusia tertuju kearah langit, kesan umum yang terlihat di langit adalah penuh taburan bintang yang berkerlip tak terhitung jumlahnya. Penglihatan ini dapat memberikan suatu gambaran betapa luasnya ruang angkasa dan betapa besarnya daya yang secara bersamaan menopang benda-benda angkasa. Dalam penglihatan alam semesta tersebut manusia dapat merenungkan betapa Jagat raya ini terdapat suatu kekuatan yang mempunyai perencanaan, keteraturan dan ketelitian luar biasa yang setiap saat memelihara dan penjaganya.
Sepanjang Jaman manusia senantiasa ingin tahu bagaimana alam semesta tak bertepi ini berawal ? Kemana alam semesta akan menuju ? dan bagaimana hukum yang menjaga tatanan serta keseimbangnnya bekerja ?. Selama ratusan tahun para ilmuwan astronomi telah banyak melakukan penelitian tentang alam semesta ini ini, namun ternyata masih banyak misteri yang masih melingkupi.



Sebelum mempelajari secara spesifik ilmu tentang alam semesta, manusia mencoba mendalami langit yang mereka lihat, tentang pergerakan benda-benda angkasa, seperti matahari, komet, meteor, bulan, bintang, dan planet-planet.


Berbicara tentang alam semesta tentu saja lebih berkaitan dengan ruang tempat semua isi semesta ini berada. Karena Alam semesta ternyata mampu menampung banyak sekali milyaran galaksi, maka membicarakan alam semesta lazimnya dimulai dengan galaksi-galaksi, kepulauan terdiri dari ratusan milyar bintang. Bicara tentang alam semesta banyak berkaitan dengan penyebaran galaksi-galaksi dan pergerakannya.


Alam semesta yang di dalamnya terdapat bumi tempat manusia tinggal dan hidup, terdiri dari material yang tak terhitung banyaknya yang terdiri gugusan galaksi dan milyaran bintang-bintang. Bintang adalah benda yang sangat jauh. Dengan munculnya spektroskop terbukti bahwa mereka mirip matahari kita sendiri, tetapi dengan berbagai temperatur, massa dan ukuran. Keberadaan galaksi kita, Bima Sakti, dan beberapa kelompok bintang terpisah hanya terbukti pada abad ke-20, serta keberadaan galaksi "eksternal", dan segera sesudahnya, perluasan Jagad Raya dilihat di resesi kebanyakan galaksi dari kita. Struktur dan luas alam semesta sangat sukar dibayangkan manusia, dan progres persepsi dan rasionalitas manusia tentang itu memerlukan waktu berabad-abad.



Pada bagian awal sejarahnya alam semesta di pelajari oleh ilmu astronomi, astronomi memerlukan hanya pengamatan dan ramalan gerakan benda di langit yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Rigveda menunjuk kepada ke-27 rasi bintang yang dihubungkan dengan gerakan matahari dan juga ke-12 Zodiak pembagian langit. Yunani kuno membuatkan sumbangan penting sampai astronomi, di antara mereka definisi dari sistem magnitudo. Alkitab berisi sejumlah pernyataan atas posisi tanah di alam semesta dan sifat bintang dan planet, kebanyakan di antaranya puitis daripada harfiah; melihat Kosmologi Biblikal. Pada tahun 500 M, Aryabhata memberikan sistem matematis yang mengambil tanah untuk berputar atas porosnya dan mempertimbangkan gerakan planet dengan rasa hormat ke matahari.


Penelitian astronomi hampir berhenti selama abad pertengahan, kecuali kerja astronom Arab. Pada akhir abad ke-9 Islam astronom al-Farghani (Abu'l-Abbas Ahmad ibn Muhammad ibn Kathir al-Farghani) menulis secara ekstensif atas gerakan badan surgawi. Kerjanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin di abad ke-12. Pada akhir abad ke-10, observatorium yang sangat besar dibangun di dekat Teheran, Iran, oleh astronom al-Khujandi yang mengamati rentetan transit garis bujur Matahari, yang membolehkannya untuk menghitung obliquity dari gerhana. Di Parsi, Omar Khayyam (Ghiyath al-Din Abu'l-Fath Umar ibn Ibrahim al-Nisaburi al-Khayyami) menyusun banyak meja astronomis dan melakukan reformasi kalender yang lebih tepat daripada Julian dan mirip dengan Gregorian. Pada abad ke 16 Tycho Brahe berhasil mengjitung jarak bemi ke ke Bulan 384.400 km, kemudian padathun 1672 Cassini mengitung jarak bumi ke Matahari sekitar 150 juta km).


Di Yunani, ilmuwan Aristoteles melalui bukunya yang berjudul On the Heaven banyak membicarakan struktur alam semesta terutama mengenai eksistensi bumi sebagai pusat alam semesta. Pandangan ini memang sesuai dengan kebiasaan penglihatan manusia sehari-hari. Pandangan yang menempatkan bumi sebagai pusat alam semesta sering disebut sebagai ‘Pandangan geosentris’ yang memiliki pengaruh luas di Eropa pada abad pertengahan bahkan mendapat legalisasi dari gereja. Selama Renaisans Nicola Copernicus (1473-1543) mengusulkan model heliosentris dari Tata Surya, teori ini menyatakan bahwa bumi bukanlah pusat jagat raya, matahari tidak bekerja mengeliling matahari, tetapi justru bumilah yang berevolusi mengelilingi matahari . Para ilmuwan mengelompokkan keluarga benda-benda langit yang mengelilingi matahari sebagai anggota Sistem Tata Surya.



Pendapat Copernicus dipertahankan, dikembangkan, dan diperbaiki oleh Galileo Galilei (1564-1642)seorang ilmuwan besar dibidang matematika, astronomi dan fisika. Galileo telah mencipta teleskop yang pertama. Teleskopnya telah membantunya mengkaji matahari, karakter bulan, bintang, pergerakan planet-planet dan satelit Yupiter. Dalam bukunya yang berjudul Letter of Sunspots, ia menentang dengan tegas pandangan bible mengenai gerak bumi terhadap matahari. Ilmuwan lain yang mendukung teori heliosentris adalah Johannes Kepler (1571-1630). Kepler adalah yang pertama untuk memikirkan sistem yang menggambarkan dengan benar detail gerakan planet dengan Matahari di pusat. Melalui pengamatan dan penelitian yang panjang akhirnya Kepper mampu menyusun teori bahwa orbit planet ternyata berbentuk elips dengan matahari berada pada salah satu titik apinya. Kesimpulan ini disebut sebagai hokum orbit. Tetapi, Kepler tidak mengerti sebab di belakang hukum yang ia tulis. Hal itu kemudian diwariskan kepada Isaac Newton yang akhirnya dengan penemuan dinamika celestial dan hukum gravitasinya dapat menerangkan gerakan planet. Gaya berat dipengaruhi oleh masa kedua benda yang saling menaril dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Menurutnya gaya gravitasi metahari berperan dalam perubahan gerakan planet dari keadaan semula yang cenderung diam atau bergerak dengan kecepatan tetap sepanjang garis lurus. Planet pada saat semula tidak boleh dalam keadaan diam, karena planet akan tertarik ke dalam matahari. Jadi planet pasti mempunyai kecepatan awal tertentu terhadap matahari dan tentulah terjadi penyimpangan dari arah yang menuju ke kedudukan matahari dalam orbit elips. Gaya tarik-menarik/gaya berat (gravitasi) menyebabkan bulan dan planet-planet tetap beredar pada lintasan orbit, sambil mengimbangi kekuatan sentrifugal dari gerakan planet-planet.


Ilmu pengetahuan membuat kemajuan sangat besar selama abad ke-20, dengan teori Ledakan Dahsyat (Big Bang Theory) sangat didukung oleh bukti disediakan oleh astronomi dan ilmu fisika, seperti radiasi latar belakang mikro-gelombang kosmik, Hukum Hubble dan Elemen Kosmologikal.



Perkembangan Ilmu pengetahuan tentang alam semesta sudah lama dikenal, di wilayah arab sudah dikenal dengan ilmu falak. Dalam bahasa Ilmu ini disebut juga Kosmografi yang artinya Cosmos (alam semesta) dan Grafien (ulasan/uraian/gambaran/deskripsi). Kosmografi merupakan studi yang menguraikan atau menggambarkan seluk beluk alam semesta, termasuk benda-benda yang ada di dalamnya seperti Galaksi, Bintang, Planet, asteroid, komet, meteor, satelit, dan lain sebagainya.


Dalam mempelajari alam semesta kosmografi tidak dapat berdiri sendiri, tetapi membutuhkan ilmu pendukung lain, diantaranya adalah :
1. Kosmogoni : Keterangan tentang struktur asal-usul alam semesta atas dasar mitos atau legenda.
2. Kosmologi : Telaah atau kajian tentang struktur dan sifat alam semesta yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah atau rasional.


3. Astrologi : Ilmu tentang peramalan nasib seseorang, negara atau bangsa yang dikaitkan dengan kondisi letak, sifat atau kejadian benda-benda alam semesta waktu itu. Ilmu ini dikenal juga dengan Horoscope yaitu meramal nasib berdasarkan kenstelasi bintang-bintang sewaktu kelahiran seseorang.
4. Astrometri : Penelitian posisi benda di langit dan perubahan posisi mereka. Mendefinisikan sistem koordinat yang dipakai dan kinematika dari benda-benda di galaksi kita.

5. Astronomi galaksi : Penelitian struktur dan bagian galaksi kita dan galaksi lain.

6. Astronomi ekstragalaksi: penelitian benda (sebagian besar galaksi) di luar galaksi kita.

Astronom Muslim

Sebagai salah satu ilmu pengetahuan tertua dalam peradaban manusia, Astronomi kerap dijuluki sebagai ‘ratu sains’. Astronomi memang menempati posisi yang terbilang istimewa dalam kehidupan manusia. Sejak dulu, manusia begitu terkagum-kagum ketika memandang kerlip bintang dan pesona benda-benda langit yang begitu luar biasa. Jejak astronomi tertua ditemukan dalam peradaban bangsa Sumeria dan Babilonia yang tinggal di Mesopotamia (3500 – 3000 SM). Bangsa Sumeria hanya menerapkan bentuk-bentuk dasar astronomi. Pembagian lingkaran menjadi 360 derajat berasal dari bangsa Sumeria. Orang Sumeria juga sudah mengetahui gambaran konstelasi bintang sejak 3500 SM. Mereka menggambar pola-pola rasi bintang pada segel, vas, dan papan permainan. Nama rasi Aquarius yang dikenal saat ini berasal dari bangsa Sumeria.

Setelah runtuhnya kebudayaan Yunani dan Romawi pada abad pertengahan, maka kiblat kemajuan ilmu astronomi berpindah ke bangsa Arab. Astronomi berkembang begitu pesat pada masa keemasan Islam (8 – 15 M). Karya-karya astronomi Islam kebanyakan ditulis dalam bahasa Arab dan dikembangkan para ilmuwan di Timur Tengah, Afrika Utara, Spanyol dan Asia Tengah.

Salah satu bukti dan pengaruh astronomi Islam yang cukup signifikan adalah penamaan sejumlah bintang yang menggunakan bahasa Arab, seperti Aldebaran dan Altair, Alnitak, Alnilam, Mintaka (tiga bintang terang di sabuk Orion), Aldebaran, Algol, Altair, Betelgeus.

Ilmuwan Islam begitu banyak memberi kontribusi bagi pengembangan dunia astronomi. Buah pikir dan hasil kerja keras para sarjana Islam di era tamadun itu diadopsi serta dikagumi para saintis Barat. Inilah beberapa ahli astronomi Islam dan kontribusi yang telah disumbangkannya bagi pengembangan `ratu sains’ itu.

1. Al-Battani (858-929).

 

Sejumlah karya tentang astronomi terlahir dari buah pikirnya. Salah satu karyanya yang paling populer adalah al-Zij al-Sabi. Kitab itu sangat bernilai dan dijadikan rujukan para ahli astronomi Barat selama beberapa abad, selepas Al-Battani meninggal dunia. Ia berhasil menentukan perkiraan awal bulan baru, perkiraan panjang matahari, dan mengoreksi hasil kerja Ptolemeus mengenai orbit bulan dan planet-planet tertentu.

Al-Battani juga mengembangkan metode untuk menghitung gerakan dan orbit planet-planet. Ia memiliki peran yang utama dalam merenovasi astronomi modern yang berkembang kemudian di Eropa.

2. Al-Sufi  (903-986M)

 

Orang Barat menyebutnya Azophi. Nama lengkapnya adalah Abdur Rahman as-Sufi. Al-Sufi merupakan sarjana Islam yang mengembangkan astronomi terapan. Ia berkontribusi besar dalam menetapkan arah laluan bagi matahari, bulan, dan planet dan juga pergerakan matahari. Dalam Kitab Al-Kawakib as-Sabitah Al-Musawwar, Azhopi menetapkan ciri-ciri bintang, memperbincangkan kedudukan bintang, jarak, dan warnanya. Ia juga ada menulis mengenai astrolabe (perkakas kuno yang biasa digunakan untuk mengukur kedudukan benda langit pada bola langit) dan seribu satu cara penggunaannya.

3. Ibnu Yunus (950-1009M)

 

Ibnu Yunus bernama lengkap Abu al-Hasan Ali abi Said Abd al-Rahman ibnu Ahmad ibnu Yunus al-Sadafi al-Misri. a adalah astronom agung yang terlahir di negeri piramida, Mesir. Sayangnya, sejarah kehidupan masa kecilnya nyaris tak ditemukan. Para sejarawan terbagi dalam dua pendapat soal tahun kelahiran sang ilmuwan.

Sebagian kalangan meyakini Ibnu Yunus lahir pada tahun 950 M dan ada pula yang berpendapat pada 952 M. Ibnu Yunus terlahir di kota Fustat, Mesir. Pada saat masih belia, sang astronom legendaris itu menjadi saksi jatuhnya Mesir ke genggaman Dinasti Fatimiyah. Kekhalifahan yang menganut aliran Syiah itu mendirikan pusat kekuasaannya di Kairo pada 969 M. Karya penting Ibnu Yunus dalam astronomi yang lainnya adalah Kitab ghayat al-intifa. Kitab itu berisi tabel bola astronomi yang digunakan untuk mengatur waktu di Kairo, Mesir hingga abad ke-19 M. Sebagai astronom terpandang, Ibnu Yunus melakukan penelitian dan observasi astronomi secara hati-hati dan teliti. Tak heran, jika berbagai penemuannya terkait astronomi selalu akurat dan tepat.

Ibnu Yunus juga diyakini para sejarawan sebagai orang pertama yang menggunakan bandul untuk mengukur waktu pada abad ke-10 M. Ia menggunakan bandul untuk memastikan akurasi dan ketepatan waktu. Dengan begitu, Ibnu Yunus merupakan penemu pertama bandul waktu, bukan Edward Bernard dari Inggris, seperti yang diklaim masyarakat Barat.

Tak cuma itu, Ibnu Yunus juga telah mampu menjelaskan 40 planet pada abad ke-10 M. Selain itu, ia juga telah menyaksikan 30 gerhana bulan. Ia mampu menjelaskan konjungsi planet secara akurat yang terjadi pada abad itu. “Konjungsi Venus dan Merkurius pada Gemini. Waktu itu kira-kira delapan ekuinoksial jam setelah pertengahan hari, di hari Ahad. Merkurius berada di utara Venus dan garis lintang mereka berbeda tiga derajat,” tutur Ibnu Yunus.

Buah pemikiran Ibnu Yunus mampu mempengaruhi ilmuwan Barat. ”Pada abad ke-19 M, Simon Newcomb menggunakan teori yang ditemukan Ibnu Yunus untuk menentukan percepatan bulan,” papar John J O’Connor, dan Edmund F Robertson, dalam karyanya Abul-Hasan Ali ibnu Abd al-Rahman ibnu Yunus”.

Ibnu Yunus juga telah membuat rumus waktu. Ia menggunakan nilai kemiringan sudut rotasi bumi terhadap bidang ekliptika sebesar 23,5 derajat. Tabel tersebut cukup akurat, walaupun terdapat beberapa error untuk altitude yang besar. Ibnu Yunus juga menyusun tabel yang disebut Kitab as-Samt berupa azimuth matahari sebagai fungsi altitude dan longitude matahari untuk kota Kairo. Selain itu, disusun pula tabel a(h) saat equinox untuk h = 1, 2, …, 60 derajat.

Sebagai bentuk pengakuan dunia astronomi terhadap kiprahnya, namanya  diabadikan pada sebuah kawah di permukaan bulan. Salah satu kawah di permukaan bulan ada yang dinamakan Ibn Yunus. Ia menghabiskan masa hidupnya selama 30 tahun dari 977-1003 M untuk memperhatikan benda-benda di angkasa. Dengan menggunakan astrolabe yang besar, hingga berdiameter 1,4 meter, Ibnu Yunus telah membuat lebih dari 10 ribu catatan mengenai kedudukan matahari sepanjang tahun.

4. Al-Farghani

 
Nama lengkapnya Abu’l-Abbas Ahmad ibn Muhammad ibn Kathir al-Farghani. Ia merupakan salah seorang sarjana Islam dalam bidang astronomi yang amat dikagumi. Beliau adalah merupakan salah seorang ahli astronomi pada masa Khalifah Al-Ma’mun. Dia menulis mengenai astrolabe dan menerangkan mengenai teori matematik di balik penggunaan peralatan astronomi itu. Al-Farghani melakukan eksperimen untuk menentukan diameter bumi. Ia menjabarkan pula jarak dan diameter planet-planet lainnya. Astronom ini juga memperkenalkan istilah-istilah dari bahasa Arab asli seperti azimuth, zenith, nadir,dansebagainya. Al-Farghani menulis dua karya yang masyhur. Salah satunya adalah Fi al-Harakat al-Samawiya wa Jawami Ilm al-Nujum. Buku tersebut mengupas gerakan celestial dan kajian atas bintang. Naskah asli berbahasa Arab kedua buku itu sampai saat ini masih tersimpan di Paris (Prancis) dan Berlin (Jerman).

Pada abad ke-12 M, karya Al-Farghani telah diterjemahkan dengan judul The Elements of Astronomy. Terjemahan ini telah memberi pengaruh besar bagi perkembangan astronomi di Eropa sebelum masa Regiomontanus.

5. Al-Zarqali (1029-1087M)

 

Saintis Barat mengenalnya dengan panggilan Arzachel. Wajah Al-Zarqali diabadikan pada setem di Spanyol, sebagai bentuk penghargaan atas sumbangannya terhadap penciptaan astrolabe yang lebih baik. Beliau telah menciptakan jadwal Toledan dan juga merupakan seorang ahli yang menciptakan astrolabe yang lebih kompleks bernama Safiha.

6. Jabir Ibn Aflah (1145M)

 

Sejatinya Jabir Ibn Aflah atau Geber adalah seorang ahli matematik Islam  berbangsa Spanyol. Namun, Jabir pun ikut memberi warna da kontribusi dalam pengembangan ilmu astronomi. Geber, begitu orang barat menyebutnya, adalah ilmuwan pertama yang menciptakan sfera cakrawala mudah dipindahkan untuk mengukur dan menerangkan mengenai pergerakan objek langit. Jabir bin Aflah adalah astronom Muslim pertama di Eropa yang membangun observatorium Giralda. Observatorium ini terletak di kota kelahirannya, Seville.

Adapun karya astronominya antara lain buku berjudul The Book of Astronomy. Salinan buku ini sampai sekarang masih tersimpan di Berlin. Dalam buku tersebut, Jabir dengan tajam mengkritik beberapa pandangan dan pikiran astronom Ptolemaneus, terutama pendapat yang menegaskan bahwa planet-planet yang paling dekat dengan matahari–merkurius dan venus–tidak mempunyai nilai parallax, yaitu perubahan kedudukan suatu benda karena perpindahan tempat pengamatan. Jabir sendiri memberi nilai parallax sekitar 3 derajat untuk matahari. Juga menyatakan bahwa planet-planet lebih dekat dengan bumi daripada dengan matahari.

Ilmuwan Muslim Al-Zarqali dari Andalusia


Arzachel. Begitulah masyarakat Barat biasa menyebut al-Zarqali, seorang astronom Muslim legendaris dari Andalusia. Kontribusinya bagi pengembangan astronomi modern sungguh sangat besar. Ia tak hanya menciptakan peralatan astronomi berteknologi, namun juga sederet terori penting.

Tak heran jika kemudian, masyarakat astronomi modern mengabadikan namanya di salah satu kawah bulan. Ia tercatat sebagai satu dari 24 ilmuwan Muslim yang diakui dunia sains modern. Al-Zarqali merupakan salah satu ilmuwan yang lahir dari era kejayaan Islam di Spanyol Muslim alias Andalusia. Sejatinya, ia bernama lengkap Abu Ishaq Ibrahim Ibnu Yahya al-Zarqali. Di dunia Islam, ia juga dikenal dengan nama al-Zarqalluh atau al-Zarqallah. Dia terlahir di Toledo, Andalusia pada tahun 1029 M. Al-Zarqali tumbuh besar ketika kejayaam peradaban Islam di Andalusia berada di tubir kehancuran.

Saat itu, Andalusia diserang pasukan Kristen dari berbagai penjuru. Pada akhir abad ke-11 M, pusat peradaban Islam di Eropa itu nyaris jatuh dikuasai pasukan Kristen. Untunglah, pasukan tentara Dinasti Murabbitun dari Maroko berhasil mematahkan serangan pasukan musuh.

Setelah kekuasaan Dinasti Murabbitun berakhir, peradaban Islam di Andalusia masih sempat bersinar selama dua abad hingga pertengahan abad ke-13 M. Jauh sebelum al-Zarqali menjelma menjadi seorang ilmuwan terpandang di Andalusia, peradaban Islam di wilayah itu telah memiliki sederet saintis fenomenal seperti: Ibnu Firnas (wafat 887), penemu presawat terbang; al-Zahrawi (936-1013 M), seorang dokter bedah; al-Dinawari seorang ahli botani; serta al-Majriti (wafat 1007 M) yang juga seorang ilmuwan serbabisa.

Ilmu pengetahuan berkembang pesat di Andalusia, karena mendapat dukungan dari para penguasa. Pada masa kekuasaan Khalifah al-Hakam II, Andalusia memiliki sekitar 70 perpustakaan umum. Tak hanya sains yang berkembang, kota-kota di Andalusia pun menjelma menjadi metropolitan terkemuka.

''Saat itu, Andalusia merupakan kota yang paling berperadaban di Eropa.'' ujar T Burckhardt (1972) dalam bukunya Moorish Culture in Spain. Perkembangan ilmu astronomi di era Kekhalifahan Umayyah Spanyol mencapai puncaknya pada abad ke-11 dan 12 M. Ibnu Haitham menjadi salah seorang astronom asal Andalusia yang pertama kali mengubah konfigurasi Ptolemeus.

Pada akhir abad ke-11 M, al-Zarqali alias Arzachel menjadi astronom kebanggaan peradaban Muslim di Andalusia. Ia menemukan bahwa orbit planet itu adalah edaran eliptik bukan edaran sirkular. Selain itu, ada pula astronom lainnya seperti Ibnu Bajjah serta Nur Ed-Din Al Betrugi alias Alpetragius yang mengusulkan model-model planet baru.
Kehidupan al-Zarqali

Barron Carra de Vaux (1921) dalam bukunya bertajuk Les Penseurs de l'Islam menyebut al-Zarqali dengan panggilan 'al-Nekkach' – pemahat logam. Sebelum dikenal sebagai seorang astronom, al-Zarqali memulai karirnya sebagai seorang mekanik dan pembuat kerajinan dari logam. Kemahirannya sebagai seorang mekanik membuatnya dipercaya untuk menjadi pegawai Ibnu Said di Toledo.

Pada 1060 M, al-Zarqali membuat peralatan observatorium astronomi yang didedikasikan untuk Yahya Ibnu Abi Mansur. Awalnya, al-Zarqali memang menciptakan peralatan untuk para ilmuwan lain. Karya ciptanya yang luar biasa akhirnya mengundang ketertarikan dari ilmuwan lain.

''Para ilmuwan lain akhirnya mengakui kehebatan intelektualitas al-Zarqali,'' papar Barron carra de Vaux. Al-Zarqali terbilang unik. Dia adalah seorang saintis Muslim legendaris yang tak pernah belajar secara formal. Bahkan, pada awalnya, al-Zarqali nyaris tak pernah membaca bahkan memegang buku sekalipun.

Kalangan ilmuwan yang kagum dengan karya-karya al-Zarqali kemudian mendorongnya untuk belajar. Mereka memberinya banyak buku. Al-Zarqali pun kemudian belajar secara otodidak. '' Dua tahun kemudian, tepatnya pada 1062 M, dia menjadi anggota kumpulan para ilmuwan di Andalusia,'' Juan Vernet dalam Dictionary of Scientific Biography.

Setelah mensejajarkan dirinya dengan para ilmuwan lainnya, al-Zarqali tak lagi menciptakan peralatan untuk saintis lain. Sang saintis mulai menciptakan penemuannya sendiri. Bahkan, al-Zarqali pun mengajarkan ilmu otoddak yang dikuasainya. Sejak saat itulah, dia dikenal sebagai ilmuwan terkemuka di Andalusia.

Salah satu penemuan al-Zarqali yang paling fenomenal adalah pembuatan jam di Toledo. Jam yang diciptakannya itu masih bisa digunakan hingga tahun 1135 M. Penemuannya itu menarik perhatian Raja Alphonso IV. Secara khusus Raja Alphonso mencari tahu bagaiama jam yang diciptakan al-Zarqali itu bekerja.


Atrolobe

Selain berhasil menciptakan jam air yang sangat mengagumkan, al-Zarqali juga mampu membuat astrolab paling canggih dan akurat. Atrolab yang ciptakannya tergolong paling bagus di antara astrolab lain yang dibuat sebelumnya serta pada masa itu. Astrolab itu bisa digunakan untuk beragam keperluan.

Astrolab ciptaannya bisa digunakan untuk mengamati siklus zodiak. Selain itu juga bisa didesain secara khusus untuk mengukur garis lintang dan memproyeksikan letak ekuator. Teknologi astrolab yang dibuatnya juga bisa menentukan jam atau waktu.

Al-Zarqali begitu populer di dunia Barat. Selama berabad-abad, karyanya yang fenomenal, yakni Tabel Toledo begitu dikagumi Masyarakat Kristen Barat. Hasil buha pikirnya itu begitu berpengaruh bagi masyarakat Barat. Karyanya itu kemudian diterjemhakan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard of Cremona. Karyanya al-Zarqali itu mampu bertahan selama lebih dari dua abad.

Pengaruh al-Zarqali yang begitu kuat itu membuat table-table astronomi lainnya di Eropa didasarkan pada hasil pengukuran al-Zarqali. Tabel Marseilles yang didasarkan pada Tabel Toledan buatan al-Zarqali juga diadaptasi ke meridian London, Paris dan Pisa.

Raymond dari Marseilles merupakan salah seorang yang pertama kali mengadaptasi tabel al-Zarqali di Eropa yakni kota Marseilles. Leopold dari Austria, juga tercatat sebagai astronom Austria yang juga terpengaruh dengan pemikiran al-Zarqali. Tak cuma itu, Tablas Alfonsinas yang dibuat Alfonso juga didasarkan pada hasil kerja al-Zarqali.

Al-Zarqali tutup usia pada tahun 1087 M. Meski begitu, buah pikir dan karya-karyanya telah memberi inspirasi bagi ilmuwan lain terutama di Eropa. Peradaban Islam masa kini sudah seharusnya menumbuhkan kembali semangat dan perjuangan hidup seorang al-Zarqali. N heri ruslan

Kontribusi Sang Astronom
Selain berhasil menemukan fakta bahawa orbit planet itu adalah edaran eliptik bukan edaran sirkular, al-Zarqali juga mampu mengoreksi data geografis yang dibuat Ptolemeus. Secara khusus, dia mengoreksi panjang Laut Mediterania. Al-Zarqali juga mampu menemukan sejumlah fakta penting terkait rahasia langit, seperti planet, bintang, bulan dan matahari.

Penemuan-penemuan yang diciptakannya ditulis dalam kitab berjudul al-Safiha al-Zarqaliya alias Azafea. Dalam risalah itu tercatat sejumlah penemuannya seperti, astrolab universal, tabel 29 bintang serta yang lainnya. Al-Zarqali dikenal sebagai seorang ilmuwan yang mampu menggabungkan kemampuan teknik dengan teoritik.

Dalam catatannya, al-Zarqali mengungkapkan adanya observatorium juga dibangun peradaban Islam di Toledo serta Cordoba. Observatorium yang dibangun di bawah kekuasaan Dinasti Umayyah Spanyol itu diyakini keduanya telah menggunakan peralatan astronomi yang tercanggih di zamannya. Beberapa diantaranya merupakan ciptaan al-Zarqali.

Ia juga tercatat telah menemukan salah satu peralatan komputer analog di era kejayaan Islam. Arzachel, demikian orang Barat biasa menyebut Al-Zarqali, berhasil menemukan Equatorium alat penghitung bintang. Peralatan komputer analog lainnya yang dikembangkan A-Zarqali bernama Saphaea. Inilah astrolabe pertama universal latitude-independent. Astrolabe itu tak bergantung pada garis lintang pengamatnya dan bisa digunakan di manapun di seluruh dunia. hri/RioL

LINK
- Abû Ishâq Ibrâhîm ibn Yaḥyâ al-Naqqâsh al-Zarqâlî (1029–1087)
- http://www.muslimheritage.com/topics/default.cfm?articleID=729
- http://www.islamicspain.tv/Arts-and-Science/The-Culture-of-Al-Andalus/index.html
- http://www.toledoaldia.com/alcazarIV_toledo.htm

Hawa Nafsu

Menuruti Hawa Nafsu. Setiap manusia pasti memiliki keinginan terhadap sesuatu. Itulah yang kemudian disebut hawa nafsu. Pada dasarnya manusia boleh saja memenuhi segala keinginannya selama keinginan itu tidak bertentangan dengan aturan Allah dan Rasul-Nya. Namun ternyata begitu banyak manusia yang memenuhi segala keinginannya yang tidak benar tanpa kendali. Oleh karena itu di dalam Islam kita mengenal ada perintah berperang melawan hawa nafsu.
Itu artinya kita harus bisa mengendalikan hawa nafsu bukan membunuh nafsu yang membuat kita tidak memiliki lagi keinginan terhadap sesuatu.Menuruti hawa nafsu dalam arti negatif yakni menuruti segala keinginan yang tidak dibenarkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Ini merupakan sifat yg tidak boleh kita miliki. Bila hal itu kita miliki akan sangat berbahaya tidak hanya bagi kita secara pribadi tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat luas.

Ada banyak akibat negatif yang akan ditimbulkan dari menuruti hawa nafsu tanpa kendali itu.

1. Menyimpang dari Kebenaran Orang yg menuruti hawa nafsu cenderung menyimpang dari kebenaran baik dalam bentuk perkataan perbuatan maupun keputusan dan kebijakan yg ditempuhnya. Nafsu ingin memiliki harta membuat begitu banyak orang yg menghalalkan segala cara dalam memperolehnya meskipun akan merugikan pihak lain. Nafsu memperoleh dan mempertahankan kekuasaan telah membuat banyak orang yg melanggar peraturan meskipun peraturan itu dibuat oleh mereka sendiri dan begitulah seterusnya.

 Allah SWT berfirman yg artinya Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena kamu ingin menyimpang dari kebenaran.

Oleh karena itu sebagai muslim kita harus selalu berusaha berada di atas ketentuan yang telah digariskan Allah SWT dalam menjalankan kehidupan di dunia ini dan tidak akan tergoda oleh keinginan hawa nafsu manusia yang memang selalu berusaha menyimpangkan kita dari jalan hidup yang benar. Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat dari urusan itu maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui 

2. Sesat dan Menyesatkan Manusia Menyimpang dari kebenaran berarti menempuh jalan yg sesat dan orang yg mengikuti hawa nafsu sering kali semakin asyik dengan kesesatannya itu bahkan sampai tidak merasa berdosa lalu berusaha membenarkan kesesatan yang dilakukannya itu dengan berbagai dalih. Oleh karena itu seorang muslim diingatkan oleh Allah SWT agar jangan sampai menuruti hawa nafsu yang akan membawanya pada kesesatan yang fatal. Janganlah kamu mengikuti hawa nafsu krn ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat karena mereka melupakan hari perhitungan. Kalau seseorang selalu mengikuti hawa nafsu yang akhirnya mengarahkan dirinya pada kesesatan maka dia pun tidak mau sesat sendirian dia pun selalu berusaha untuk menyesatkan orang lain secara sungguh-sungguh. Dan sesungguhnya kebanyakan benar-benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas. 

3. Melampaui Batas Dalam banyak kasus orang yang menuruti hawa nafsu menunjukkan sikap dan melakukan tindakan yang melampaui batas-batas kewajaran. Sebagai contoh kita tidak boleh berburuk sangka kepada orang lain namun karena ada orang yang berburuk sangka kepada orang lain kita pun mengikutinya dalam opini yang berburuk sangka itu dan penilaian terhadapnya menjadi jelek. Jangankan orang tersebut melakukan keburukan bila dia melakukan sesuatu yang sangat baik sekalipun kita menganggapnya sebagai sesuatu yang buruk ini namanya melampaui batas-batas kewajaran. Orang yang selalui menuruti hawa nafsunya memang akan selalu bersikap dan berperilaku yang melampaui batas. Dan janganlah kamu mengikuti orang-orang yang hatinya telah Kami lalaikan untuk mengingat Kami serta mengikuti hawa nafsunya karena segala urusannya suka melampaui batas. Ayat tersebut di atas turun ada sebabnya. Di antara riwayat yang menjelaskan tentang sebabnya adalah sebagai berikut. Uyainah bin Hishnin datang menghadap Nabi saw. yang sedang duduk bersama Salman al-Farisi. Ia berkata Jika kami datang hendaknya orang ini dikeluarkan dan baru kami dipersilakan masuk maka turun ayat tersebut yang mengingatkan Rasulullah untuk tidak memenuhi permintaan tersebut karena hal itu sudah malampaui batas. Dalam kehidupan kita sekarang kita dapati begitu banyak orang yang karena menuruti hawa nafsunya selalu memberikan penilaian yang buruk kepada orang lain meskipun orang tersebut melakukan sesuatu yang sangat baik dan menyikapi segala sesuatu dengan hal-hal yang tidak wajar. Bentuk lain dalam soal melampaui batas adalah penggunaan atau membelanjakan harta yang cenderung boros padahal Islam melarang orang untuk berlaku boros tetapi yang diperintah adalah berhemat-hemat. Dalam hal ini ada orang yang berlebih-lebihan dalam soal makan minum pakaian rumah kendaraan dan sebagainya. Akibatnya ada kegoncangan dalam masalah ekonomi yang berakibat pada pergeseran nilai manakala hal-hal tersebut tidak bisa dipenuhi secara wajar.

4. Merusak Kehidupan Rusaknya kehidupan manusia akan terjadi apabila mereka selalu menuruti hawa nafsunya baik kerusakan itu dari segi fisik maupun mental. Kehidupan rumah tangga juga akan mengalami kerusakan apabila orang yg ada di dalamnya selalu menuruti hawa nafsu. Suatu bangsa dan negara juga akan hancur manakala manusianya suka menuruti hawa nafsu. Menuruti hawa nafsu dalam soal harta akan merusak sendi-sendi kehidupan ekonomi. Menuruti hawa nafsu dalam masalah seks akan merusak kehidupan moral dan akhlak mulia. Menuruti hawa nafsu berkuasa akan menghancurkan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara begitulah seterusnya. Karena itu dalam suatu hadis Rasulullah saw. bersabda Ada tiga hal yang dapat merusak kekikiran yang selalu ditaati hawa nafsu yang diikuti dan bangga terhadap diri sendiri. Terjadinya kerusakan fisik lingkungan hidup serta moralitas yang rendah bagai binatang adalah disebabkan oleh tindakan manusia sendiri yang selalu menuruti hawa nafsunya dan itu semestinya membuat manusia menyadari kesalahannya lalu mau kembali ke jalan hidup yg benar. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari perbuatan mereka agar mereka kembali  Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa nafsu yang ada pada diri kita masing-masing harus kita kendalikan dengan baik sehingga segala keinginannya yang baik akan kita turuti dan kita penuhi sedangkan keinginan yang buruk tidak akan kita penuhi meskipun hal itu akan menyenangkan diri kita secara duniawi. Apabila hal ini tidak bisa kita capai kita mengalami kerugian baik di dunia maupun di akhirat. Di sinilah pentingnya memiliki nafsu yang selalu memperoleh rahmat dari Allah SWT sebagaimana nafsu yang telah dimiliki oleh Nabi Yusuf a.s. sehingga beliau bisa menghindarkan dirinya dari segala bentuk kemaksiatan. Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan) karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Tengoklah Kedalam Diri Kita

Kini Harus Kusadari, bahwa: 

1. Penyakit dari LIDAH adalah DUSTA
2. Penyakit dari HATI adalah MUNAFIK
3. Penyakit dari AMAL /Semua perbuatan Baik adalah RIYA
4. Penyakit dari MATA adalah KHIANAT. 

Coba jika tengok ke dalam diri kita sendiri bahwa sering kita telah menjalani keseharian itu baik sadar atau tidak sadar seperti....
1. LIDAH setiap kali lidah berucap, banyak sekali kebohongan yang keluar dari lidah ini hanya sekedar ingin dipercaya atau sekedar menutupi kebohongan dengan kebohongan. (Dusta)

2. HATI sangat naif sekali, lain dibibir lain pula dihati, berkata tanpa ada bukti. Dari hal tersebut sangat jelas kemunafikannya.

3. AMAL setiap kali beramal dihadapan orang lain tentu sebagus-bagusnya agar menjadi panutan (Riya), beda jika beramal sendiri  tidak ada orang lain yang melihatnya dibuat secepat2nya agar cepat selesai.

4. MATA Tidak menyadari dengan umur yang semakin menua,  masih saja suka memandang sesuatu yang  diharamkan (Khianat)

Karenanya Yang harus ada didalam hati kita adalah  Sadarlah, bahwa agar terhindar dari dustanya lidah, agar hati tidak munafik, agar amal tidak riya', agar melihat tidak khianat,  maka hati ini harus selalu berdzikir sepanjang waktu ketika sedang melakukan apapun. La Ilaha Illa Allah dan Allah Maha Tau.... (hanida)

 
 

Rezeki Dan Sedekah

Berkat Rezeki Karena Sedekah. Kekayaan tidak membawa erti tanpa ada keberkatan. Dengan adanya keberkatan, harta/rezeki yang sedikit akan dirasakan seolah-olah banyak dan mencukupi. Sebaliknya tanpa keberkatan akan dirasakan sempit dan susah meskipun banyak harta.

Cara untuk mendapatkan keberkatan daripada Allah.

1. Bersyukur atas apa yang diberikan oleh Allah.


2. Belanjakan harta pada jalan yang diredhai oleh Allah.

3. Berusaha untuk mendapatkan rezeki yang halal

4. Keluarkan sedekah wajib (zakat) jika sampai nisab dan berikan sedekah sunat
kepada orang miskin dan anak yatim.

5. Bersedekah kepada anak yatim/miskin kalau boleh setiap hari. (cari anak-anak
yatim untuk diberikan). Insyallah akan diganti oleh Allah tanpa kita sedari.

6. Ikhlaskan pemberian/sedekah hanya kepada Allah bukan mengharapkan pujian dan
sebagainya. (Pemberian tangan kanan tanpa diketahui tangan kiri). Sedekah mulakan dengan keluarga sendiri dahulu selepas itu barulah kepada jiran dan orang-orang yang lebih jauh. Jangan anggap pemberian itu hak kita sebenarnya dalam harta kita ada hak mereka.

7. Hulurkan pemberian sunat secara rahsia - tetapi pemberian wajib (zakat) perlu diberi secara terangan sebagai menegakkan syiar Islam.

8. Konsep sedekah : berikan sesuatu yang kita sayangi. Ini jelas dalam ayat Quran Ali Imran ayat 92 .

9. Cari harta dunia untuk dijadikan bekalan akhirat. (Dunia untuk akhirat - bukan dunia untuk dunia)

10. Menurut Nabi 9/10 (90%) daripada sumber rezeki ialah berpunca daripada perniagaan. Makan gaji mungkin 1/10 sahaja (10%). Nabi Muhammad sendiri sebelum diutus menjadi rasul adalah seorang ahli perniagaan yang jujur, cekap dan amanah. Peniaga yang amanah akan dibangkitkan bersama para nabi dan rasul di akhirat kelak. Perniagaan merupakan amalan fardu kifayah. Barang makanan orang Islam sepatutnya dikeluarkan sendiri oleh orang Islam. Kalau tidak ada menjalankan aktiviti ini, seluruh umat Islam berdosa.

11. Hulurkan bantuan kepada janda yang ketiadaan suami.

Dalam satu hadith, Nabi menerangkan setiap awal pagi, semasa terbit matahari ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru 'Ya Tuhanku, kurniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kerana Allah. Yang satu lagi menyeru 'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya (lokek)'

Orang yang bakhil tidak manfaatkan hartanya untuk dunia dan akhiratnya. Menginfaqkan (Belanjakan) harta adalah berkat, sebaliknya menahannya adalah celaka. Dalam hadith lain, nabi bersabda takutilah api neraka walaupun dengan sebelah biji tamar. Dan sabdanya lagi Sedekah itu penghapus dosa sebagaimana air memadam api.

Sedekah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah. Dan digalakkan memberi sedekah pada awal pagi.

Sekiranya dapat diamalkan perkara-perkara di atas, insyallah rezeki yang dikurniakan oleh Allah akan kekal walaupun telah digunakan. Allah akan membalas atau menggantikan apa yang telah dibelanjakan. Amalkan ilmu yang ada, nanti Allah akan menambahkan ilmu lagi. Begitu juga harta - belanjakan harta yang ada, Allah akantambahkan lagi dari sumber yang kita tidak ketahui.

Sekian, wallahualam. Semoga yang baik datang daripada Allah dan yang buruk dari kesilapan sendiri.

web.http://amalansedekah.blogspot.com

Label

'idul adha adab dan sunnah adik saudara sepersusuan adzan air kencing bayi air kencing Rasulullah Akhirat akhlak Akhlaq Kepribadian Akhwat akidah Al Qur'an Al Qur#039;an Al Quran Al-Qur'an Alam Aliran-aliran Amalan AMALIYAH NU anak Analisa Angin Aqidah Aqiqah Artikel Artikel IImiah Asmara Astronomi ASWAJA Azab Bab Adab Bab Nikah Bab Puasa Bab Sholat Bab Thaharah Bab Zakat bantahan belajar islam Berita bersin Bid'ah bid'ah dalam aqidah bid'ah dalam ibadah Biografi Biologi Bisnis Blackberry Budaya Budi Daya buka puasa buku Cantik Fisik catatanku Cerpen Chairil Anwar Curahan Hati Curhat daging qurban Dakwah Dakwah Pemikiran Islam dakwah umum Dambaan insan Dari Salafushshalih Dasar Islam Dasar Keislaman demam Desain Dhaif Do'a do'a buka puasa Do'a dan Dzikir Doa doa bersama doa sholat tarawih download dunia islam Dunia Islam Kontemporer Dzikir dzikir dengan tangan kiri Ekonomi Eksoplanet Emansipasi Emha Ainun Nadjib Fakta Ilmiah Fakta Jin-Iblis-Syetan Fakta Manusia faraidh Fenomena Asteroid Fenomena Bencana Alam Fenomena Bintang Fenomena Bulan Fenomena Bumi Fenomena Hewan Fenomena Kutub Fenomena Langit Fenomena Matahari Fenomena Meteorit Fenomena Petir Fenomena Planet Fenomena Ruang Angkasa Fenomena Tumbuhan Fiqh Fiqh Muamalat Fiqh Wanita Fiqih Fisika Galaksi Geografi Geologi gerhana gigi palsu Hadis Hadis 40 hadist Hadits Hadits Palsu HAID Halal Haram HAM HARI RAYA ID HUKUM ISLAM hukum natal bersama hutang i'tikaf Ibadah ibadah yang baik ibu mertua ilmu ilmuan muslim Ilmuwan imam terlalu cepat bacaannya IMAN Inovasi intermezzo Internet Iptek iqomah isbal Islam jabat tangan setelah sholat JADWAL RAMADHAN Jagad Raya Jalaluddin Rumi jamaah sholat jumat jenazah Jual Beli judi junub Kabar Dalam Negeri kabar manca negara Kahlil Gibran Kajian Karya Buku Karya Ulama KB Keajaiban Alam Keajaiban Hewan KECANTIKAN Kecelakaan Maut Kehutanan Kelautan keluarga Kepemerintahan Kepengurusan Kerajaan Kesehatan Keuangan Keutamaan KHITAN Khitan Wanita khurofat Khutbah Khutbah Jum'at khutbah jumat Khutbah Rasulullah saw Kiamat Kidung Hati Kimia Kisah Kisah Kami Kisah Nyata Kisah Orang-Orang Shaleh Kisah Teladan Komputer Konversi Energi Kosmologi Kumpulan Do'a Kumpulan Kata lafadz adzan lafadz iqomah Lain-Lain Lalu Lintas lembaga sosial Lingkungan Hidup Lubang Hitam macam puasa sunnah mahram Makanan mandi jum'at mandi wajib Manhaj Manusia Manusia dan Teknologi masjid masjid quba Masuk Perguruan Tinggi Matahari Materi gelap Mayit media cetak memandikan jenazah membayar zakat memotong kuku memotong rambut mendahului gerakan imam menemani sholat jamaah menembok kuburan mengadzankan mayit di liang kubur mengangkat tangan menghadiahkan pahala mengqadha puasa menguburkan jenazah mengucapkan selamat natal mengusap kepala Mengusap muka setelah berdoa menikah di bulan syawwal menikah setelah berzina meninggal dunia Meninggalkan sholat jum'at menjawab adzan menjual kotoran hewan menyapu kepala menyentuh wanita Meteorologi Meteorologi-Klimatologi mihrab Mineralogi minum air zamzam Motivasi motivasi belajar Motivasi Beramal MQ (menejemen qolbu) mu'athilah Muallaf muamalah Muhasabah Mungkar murottal Muslimah Muslimah Articles Musyabbihah Mutiara Hikmah Mutiara Kalimat Mutiara Tafakur Nabi Muhammad Nagham Alqur'an Nasehat Neraka News niat sholat nikah nisfu aya'ban Oase Iman Olah Raga OLAHRAGA Otak PAKAIAN panas PAUD Pendidikan Penelitian penelitian sunnah Pengembangan Diri Pengobatan Akibat Sihir Peninggalan Sejarah Penjajahan Pentingnya Waktu Peradaban Islam Perbandingan Agama dan Aliran Perbankan Pergaulan Perkawinan Perkembangan Da'wah Islam Permata Hati pernikahan Personaliti Pesawat Ruang Angkasa Pesepakbola Muslim Pojok Ramadhan posisi imam wanita produksi awal program kerja Proyek Luar Angkasa Psikologi Puasa puasa daud puasa rajab Puasa Setiap Hari puasa sunnah puasa wanita hamil Puisi Puisi bahasa Ingris qunut nazilah QURAN radar lampung Radio Rajab Ramadhan ramalan cuaca Renungan Riba dan Jual Beli salafush shalih salah bacaan sholat Salam Khudam Sastra sedekah Sejarah Sejarah Islam SEKS Sentilan Seputar Daerah Buton Shalat shodaqoh shodaqoh melebihi kadar Sholat sholat dan keputihan sholat di rumah sholat ghoib sholat jamaah sholat jamaah estafet sholat jumat sholat jumat wanita sholat pindah tempat sholat qashar sholat sambil melihat mushaf sholat sendirian sholat sunnah sholat sunnah qobliyah isya sholat sunnah sebelum asar sholat sunnah setelah shubuh sholat takhiyatul masjid sholat wanita sifat dzatiyah sifat fi'aliyah Sihir Simpan Pinjam Sirah Siroh Shahabiyyah Software Islami Sosial Kemasyarakatan Sosiologi sujud sahwi sujud syukur sumpah dan nadzar Sunnah sutrah sutroh syafaat Syurga Tafakur Alam Semesta Tafsir Tafsir Al-Qur'an tahlilan Takbirotul ihram takwil mimpi tambal gigi tamsil Tanda Akhir Zaman Tanda-Tanda Kiamat Tanya jawab Tarbiyah Tasawwuf dan Adab tata cara tidur menurut sunnah Tata Surya Taufiq Ismail Tauhid tayammum Tazkirah Tazkiyah tazkiyatun nafs Tech News Teknik Sipil teladan Tenaga Kerja tertawa saat sholat Thoharoh tidak taat suami tinggi TK Tokoh Tokoh Dan Ulama Tokoh Islam Tools TPA Tsunami Tujuan Hidup tuntunan sholat uang pensiun dari riba uang riba ucapan assalamualaika UNCATEGORY Video da'wah video Motivasi Diri Video Muhasabah video murotal W. S. Rendra waktu membaca doa wanita wanita haid Wisata wudhu yasinan zakat zakat anak kepada orang tua zakat barang temuan zakat harta zakat harta warisan zakat hasil perkebunan zakat hasil pertanian zakat mal zakat padi zakat pns zakat tanah zina