Setiap manusia yang hidup di dunia pasti mempunyai masalah dengan kompleksitasa yang berbeda-beda. Ada yang karena saking menderitanya merasa bahwa di dunina ini dialah yang paling menderita. Pun sebaliknya ada manusia yang saking kecilnya derita dunia dan banyaknya kenikmatan dunia merasa bahwa dia adalah orang yang paling bahagia di dunia.
Tetapi ada sebuah hadits yang menjelaskan kepada kita bahwa di akhirat Alloh memanggil orang yang paling bahagia di dunia dan dia tidak pernah merasakan penderitaan lalu ditanya oleh Alloh,
:"Apakah kamu di dunia pernah mendapatkan derita?"
:"Apakah kamu di dunia pernah mendapatkan derita?"
Dengan tegas dan mantap dia menjawab,"Tidak ya Alloh"
Kemudian dia dicelupkan ke neraka dengan sekali celupan kemudian ditanya,"Apakah kamu pernah mendapatkan kebahagiaan"?
Dia jawab,:"Tidak saya tidak pernah mendapatkan kebahagiaan"
Kemudian dipanggillah orang yang di dunianya termasuk orang yang paling mendapatkan derita, orang yang paling menderita. Lalu ditanya oleh Alloh,"APakah kamu pernah mendapatkan kebahagiaan di dunia?"
Dia menjawab,"Belum pernah"
Kemudain orang ini dimasukkan ke jannah (surga) dengan sekali masuk (sebentar sekali) lalu ditanya,"Apakah selama ini kamu pernah menderita?"
Iapun menjawab,"Tidak ya Alloh"
(Hadist selengkapnya bisa dilihat di buku Huru Hara Hari Kiamat, terbitan At Tibyan, Solo)
Apa yang dapatkita ambil dari hadits ini?
Ya ternyata kenikmatan hidup dan kebahagiaanya serta terkumpulnya dunia dalam gemggaman kita tidak akan ada manfaatnya bahkan kenikmatannya tidak pernah akan tersisa sedikitpun manakala apa yang telah kita dapatkan tersebut tidak kita pernah kita ivestasikan untuk kenikmatan di akhirat.
Sebaliknya penderitaan dunia sedasyat apapun manakala mampu menjadikan kita istiqomah di jalan Alloh maka kebahagiaan yang akan kita peroleh akan melenyapkan derita yang pernah kita rasakan.
Intinya, ingatlah perkataan salah seorang shahabat Rasululloh jetika dia berkata, seandainya sabar dan syukur itu dua kendaraan saya tidak akan peduli kendaraan mana yang harus saya tunggangi. Maknanya, manakala dia berada dalam kesempitan dunia dia akan bersabar dan kesabaran itu adalah baik baginya sementara ketika dia berada dalam kelapangan dunia dia akan bersyukur dan syukur itu adalah baik baginya.
Bukankah dengan demikian keadaan umat islam itu sangat menakjubkan? Ya, karena dalam kondisi apapun dia manakala dia mampu mensikapinya dengan kataatan kepada Alloh semuanya bernilai kebaikan.
Lalu apakah Anda hari ini orang yang paling bahagia? Kalau anda menjawab ya, ingatlah suatu saat ia akan musnah tanpa sisa jika kita tidak menggunakan nikmat kebahagiaan itu untuk taat kepadaNya.
www.info-iman.blogspot.com