Bismillah.
Ya ukhty muslimah, dalam tulisan-tulisan kami sebelumnya kami selalu berkoar-koar untuk mengingatkan para akhowat agar senantiasa berhati-hati ketika kelayapan di dunia maya mengingat saat ini banyak sekali ikhwan-ikhwan gadungan, ikhwan-ikhwan dadakan, ikhwan-ikhwan kagetan, ikhwan-ikhwan iseng dan ikhwan-ikhwan dari spesies sejenis yang akan mengobrak-abrik jati-jati diri kita jika sekiranya kita lalai dalam menjaga hijab-hijab kita.
Kemudian pada suatu kesempatan ada seorang ummahat yang bertanya kepada kami tentang ikhwan kagetan itu seperti apakah ia kiranya. Sungguh kala itu kami bingung juga dalam menjelaskannya karena ada sebagian dari spesies ini yang benar-benar berasal dari golongan orang-orang yang belum mengaji sama sekali, namun ada pula sebagian kecil dari mereka yang berasal dari golongan orang-orang yang telah mengaji dan melakukan aksi tak senonoh ini karena sebab-sebab tertentu, yang pasti karena sebab ketidak-jelasan akhlaknya sih sehingga udah ngaji kok ya tetap begitu? Wallahu a’lam.
Adapun tulisan kali ini kami rasa cukup untuk menjawab pertanyaan seorang ummahat tadi karena ia insya Allah cukup mewakili. Sejatinya tulisan ini adalah copas dari MP BEGUNDAL BLACKLIST dengan judul asli “Salam Dari Cowok Bejat”. Perlu kami beritakan disini bahwasanya kami memang mempunyai komitmen, insya Allah untuk hanya mempublish tulisan-tulisan original dari kami sehubungan dengan hal ini, akan tetapi sungguh tulisan yang dimaksud cukup sesuai dengan visi dan misi, serta gaya bahasa ‘Info-iman’ sehingga kami putuskan untuk memasukkannya pada bab pengecualian, insya Allah.
Pada mulanya kami membaca tulisan yang dimaksud pada sebuah note di fesbuk dan sungguh hati-hati kami telah menjadi panas ketika membacanya karena begitu sadis dan vulgarnya kata-kata yang digunakan dalam tulisan tersebut, kesannya para akhowat itu mah makhluk gampangan saja!! Akan tetapi kami salut dengan cara penyampaian penulis yang sungguh sangat menyindir dan bahkan menampar-nampar wajah para akhowat yang tengah dilalaikan dalam menjaga diri dan kehormatannya.
Kemudian, demi sebuah amanat ilmiah maka kami mencoba untuk menelusuri tentang darimanakah kiranya tulisan ini bermuasal untuk selanjutnya kami minta izin agar kami pula diperkenankan untuk meng-copasnya di akun fb maupun di blog kami, karena seringan apapun artikel tersebut tetaplah ia merupakan karya cipta dari seorang anak manusia yang harus dihormati, insya Allah.
Adapun sekarang, silakanlah kawan mulai membacainya dan semoga dapat mengambil sedikit ibrah darinya, insya Allah, aamiin. O iyya, untuk beberapa poin yang kami rasa janggal pada tulisan ini, setidaknya untuk beberapa kalimat yang kami kira akan menimbulkan kesalah-fahaman bagi pembaca maka kami akan sertakan cacatan kaki di bawahnya, insya Allah. Kemudian, setelah memaparkan tulisan copas tersebut kami pula akan mengomentarinya, insya Allah. Sungguh hal ini kami lakukan karena tulisan-tulisan yang kami postingkan di dalam akun fb maupun di blog kami ada hubungannya dengan dakwah salaf yang mulia sehingga kami sungguh tidak mau jika tulisan-tulisan sederhana kami malah akan menjadi boomerang untuk diri-diri kami dan untuk sesuatu nan tengah kami perjuangkan semampu kami, insya Allah.
***
Hai cewek, ups! Oh Assalamu’alaikum ukh, salam ukhuwah! Ha ha, gua hanya niru apa yang biasa eh eh ikhwan ucapkan kepada ukhty. Hmm, untuk nyebutnya aja kadang gua ngga’ bener, maklumlah gua kan ngga’ pernah belajar bahasa ‘Arab, baca Iqro aja gua masih plentat-plentot, tapi yang penting keliatan kalo gua itu ikhwan deh.
Kenapa kalian bisa begitu mempesona dibalik pakaian besar kalian? Gua ga pernah bisa ngerti itu, padahal enakan kalo gua liat cewek dengan baju ketat with short pant, uhuuyy! Apalagi kalau bodi dan mukanya lumayan, yah paling ngga bisa dibanggainlah kalo diajak jalan. Tapi melihat kalian dengan pakaian besar kalian itu sungguh membuat gua tertarik.
Sekali lagi membuat gua tertarik, sangat tertarik! Apakah dibalik itu semua tubuh kalian kudisan? Ha ha, gua rasa ngga’, muka kalian begitu bersih dan kalian sepertinya memang ngga’ mudah untuk ditaklukkan, dan bener juga kalian begitu susah ditaklukkan. Kenapa bisa sih? Gak mungkin gara-gara jubah guede yang kalian pake kan?
Apakah kalian tahu bahwasanya begitu mudahnya bagi gua untuk mendapatkan wanita kebanyakan diluar sana. Gua ajak makan bareng udah bisa cium pipi. Gua ajak nonton minimal dapet kissing, dan kalo udah beli coklat plus bunga berarti gua boleh …… (sensored.red). Ha ha, ga perlu diceritakanlah kelanjutannya, yang pasti kalo udah bosen tinggal selingkuh aja, ketahuan juga bodo, tinggal cari lagi!
Hei manis, tahukah kalian bahwasanya sealim apapun diri-diri kalian, gua udah tau kelemahan wanita, sebab kalo gua ga tau kelemahan mereka mah akan menjadi begitu susah bagi gua untuk mendekati kalian. Hmm, kenapa gua ajak kenalan kalian langsung nolak? Minta nomor telepon apalagi! Hadoh susah juga nih, walaupun gua dapet nomor telepon kalian, kalian juga ga bakal mau bales ataupun angkat telepon gua.
Tapi gua tahu, seperti yang kalian bilang dimana ada niat pasti Allah akan kasih jalan, dan gua udah niat untuk bisa menaklukkan kalian. Dan aha! Ternyata begini cara menaklukkan kalian, ternyata kalian disebut akhowat dan yang cowoknya disebut ikhwan.[i]
Karena lidah gua ga biasa ngucapin kata-kata ikhwan dan akhowat tersebut maka mulailah gua menelusuri apa itu ikhwan? Hmm, orang yang kerjaannya ngaji, pake celana ngantung[ii], yah kalo punya jenggot tipis juga ngga apa apa.[iii] Ho ho, hal itu mudah gua lakukan, lalu apalagi? Hmm, cara ngomongnya lain, kalo ngobrol ama lawan jenis harus nunduk-nunduk (apa cari duit jatoh?). [iv] Entahlah, yang penting gua ikut dulu dah.
Dalam waktu dua minggu berubahlah gua seperti ikhwan, plus facebook dan blog gua terlihat islami, kemudian mulailah gua mencoba mendekati kalian. Ingatkah pertama kali kita kenalan? Gua ucapkan hadist sebagai ukhuwah kita, dengan manis gua bilang “Salam ukhuwah yaa ukhty”, dan kalian balas gitu juga.
Mulailah jerat itu gua pasang, kalian mulai berani kasih nomor hape kalian ke gua, dengan itu gua bisa meng-sms kalian dini hari untuk sholat tahajud, padahal gua mah ga sholat dan kebetulan aja ada petandingan sepakbola. Ha ha, sambil nyelam nyari ikan, kan gua kucing air! Hmm, memang susah juga menaklukkan kalian karena gua harus berkorban banyak nih.
Selanjutnya, mulailah gua menelpon buat berdiskusi dan tukar pikiran dengan kalian, tentu aja gua juga standby di depan internet donk biar gua bisa cari jawabannya di internet. Oh, gua baru tahu kalau ada yang namanya kegiatan keagamaan di kampus, ya udah gua juga ikut deh dan duduk deket tirai pembatas, siapa tau kebetulan kalian bisa liat gua ada.
Pulang ngaji gua coba ajak kalian pulang bareng naik motor dengan alasan “Udah malem ngga’ baek kalo pulang sendiri”.[v] Ha ha, kalianpun mau, yes! Ternyata ngga’ terlalu sulit untuk dekat dengan kalian, hanya cukup memasang topeng yang kalian suka maka kalian akan luluh, kemudian tinggal gua serang kelemahan setiap wanita, yaitu kupingnya.
Walaupun banyak kata-kata yang gua ngga’ ngerti, tapi gua yakin ini bentuk rayuan maut buat kalian. He he, emang aneh sih, padahal gua meng-sms kalian ngga’ pake kata-kata yang ngerayu semisal INU IMU ILU (I need you, I miss you dan I love you.red) atau sebagainya tapi cuma kutipan hadits ama Qur’an plus kata-kata bijak dan penyemangat, tapi kenapa bisa bikin kalian luluh? Dasar wanita!
Tahukah kalian, saat kalian memakai kaus kaki yang terlalu pendek atau bahkan ngga’ sama sekali, maka terlihatlah betis-betis kalian yang indah itu oleh gua ketika kalian mengendarai motor atau ketika kalian berhenti dan turun dari moror itu, padahal gua sering lihat betis bahkan paha wanita tapi kenapa lihat yang ini berbeda? Mungkin gara-gara kalian umpetin terus.
Saat kalian memakai tas ransel, maka tanpa kalian sadari talinya membuat bentuk tubuh kalian jelas terlihat. Serr, slerp, hajar bleh! Apalagi kalau kalian ngga’ pake gamis maka dengan kalian sadari atau nggak bagian pinggang dan pinggul kalian akan terlihat ketat karena roknya[vi]. Hmm, yuummy! Kata Chio, “Kapan lagi liat barang mahal diobral?”. Mantap deh, ha ha. Kalian ngga’ ngeh dengan perkara kecil ini kan?
Ga itu aja kok, kalo gua liat kalian pake baju yang gelap terus pasti gua tegor “Ukh, kok gelap terus? Kan ga cerah, memang lagi berkabung ya?”, maka mulailah dengan insting kalian yang pandai berdandan kalian pula akan menggunakan warna cerah agar dilihat oleh gua. Ha ha, lumayan pemandangan bagus yang bisa gua nikmatin.
Apalagi kalau kalian udah berani pajang muka di internet. Hahay, biasanya mah lebih mudah dibujuk tuh, tapi ngga’ seru dengan yang itu, gua mau incer yang bener-bener tertutup aja, pasti lebih tertantang. Kapan lagi sih gua bisa menaklukan cewek eh akhwat kek gitu? Suatu prestasi tersendiri dan naikin derajat gualah.
Sial, kenapa sih ga ada pacaran islami, ‘pacarannya’ kok di masjid gitu kalo ngga’ pacaran lagi demo di jalanan[vii], tapi gua ga nyerah kok, kenapa gua ga coba ta’aruf aja dulu, yah khitbah juga jadi deh, dengan alasan ntar aja gua nikahin kalo udah lulus kuliah dan kalo gua udah dapet kerja mapan plus kendaraan dan rumah sendiri.
Biarin lama, yang penting gua kek janji dulu deh, dengan gitu gua bisa tuker biodata, bisa smsan, teleponan, bahkan chatting pake webcam malem-malem[vii]. Ha ha, ternyata kalian tetap wanita yang mempunyai hati nan lemah, sehingga mudah luluh dengan apapun! Ah, untung–untung gua bisa melakukan lebih dengan ini, dan gua yakin bisa!
Gua tahu bahwasanya setebal apapun iman kalian, maka hati kalian tetap lemah dan mudah luluh sehingga gua akan terus mengintai dari situ, mencari celah untuk masuk dan menaikkan pasaran gua sebagai orang yang pernah pacarin wanita yang terkenal alim. Ha ha, siapin diri-diri kalian!
(NB. Sedikit edited untuk pemakain kata ganti, beberapa susunan kata dan penggunaaan tanda baca dengan niat agar pembaca lebih dimudahkan untuk mengambil jeda ketika membacanya, insya Allah. Sementara untuk versi aslinya silakan merujuk kepada link yang telah kami sertakan di atas. Gokam)
***
Asli deh, sungguh kami merasa gimana gitu ketika membaca tulisan di atas. Ada rasa marah dihati-hati kami karena kaum kami dilecehkan. Setiap ada suara tawa, ha ha, he he, dan ho ho yang bertaburan dalam tulisan itu seolah kami tengah mendengar suara para syetan nan tengah terbahak-bahak, meski kami sendiri belum pernah mendengarnya. Tapi ini salah siapa? Apakah mungkin tulisan di atas adalah tulisan tanpa fakta alias hanya mengada-ngada saja? Apakah benar para akhowat yang telah mengaji, telah memakai jilbab nan panjang kali lebar pula dapat terbujuk oleh rayu para buaya darat, atau oleh para kucing yang fitrahnya memang suka kepada ikan asin?
Yah, kami teringat seorang teman ikhwan kami pernah berkata, “Kucing mana yang tidak suka dengan ikan asin? Jadi berhati-hatilah kalian wahai ikan asin!” (Nah lho?.red)
Sungguh, memang benar bahwa seberapapun lebarnya jilbab-jilbab kami, seperkasa apapun kami dalam pandangan dan serapat apapun kami dalam pingitan maka tetaplah hati-hati kami adalah hati para wanita, jiwa-jiwa kami pula tetaplah jiwa para wanita yang telah sunnatullahnya ia adalah hati dan jiwa yang lemah lagi rapuh, sebagaimana sabda Nabi yang mulia,
“Berwasiatlah untuk para wanita karena sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk dan yang paling bengkok dari bagian tulang rusuk adalah bagian atasnya. Jika engkau ingin meluruskan tulang rusuk tersebut maka engkau akan mematahkannya, dan jika engkau membiarkannya maka ia akan tetap bengkok, maka berwasiatlah untuk para wanita” (HR Al-Bukhari III/1212 no 3153 dan V/1987 no 4890 dari hadits Abu Hurairah)
Selanjutnya wahai engkau para ukhty muslimah, sehubungan dengan hal ini maka kami hendak bertanya kepada engkau sekalian. Pada asalnya, perempuan manakah kiranya yang tidak suka ‘digombalin’ dan laki-laki manakah gerangan yang tidak suka ‘menggombalin’?? Perempuan manakah yang tidak suka untuk diperhatikan dan merasa diistimewakan, sementara laki-laki manakah yang tidak suka untuk sok-sok memperhatikan, meski tanpa ia sadar??
Oleh sebab itu ya ukhty muslimah, marilah semakin kita rapatkan dan kuatkan hijab-hijab kita, baik di dunia nyata dan terlebih di dunia maya karena sungguh syetan amatlah lihai dalam mencari celah untuk menjerumuskan kita. Jangan sesekali kita keluar dari persembunyian kita, jangan sesekali kita umbar diri-diri kita meski hanya di sebuah akun fesbuk dan sejenisnya, karena kita sungguh adalah perhiasan-perhiasan dunia terindah sehingga mereka pastilah berliuran ketika melihat diri-diri kita.
Ah, marilah kita sejenak mengingat kedudukan kita sebagai seorang perempuan muslimah yang dimuliakan dalam syari’at yang mulia ini melalui hadits Rasulullah berikut ya ukhty muslimah,
“Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim, Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad)
Kemudian firman Allah Ta’ala:
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali Imran:14)
Perhatikanlah ayat di atas olehmu wahai ukhty musliah, ketika menyebutkan berbagai hal yang menjadikan kecintaan di hati-hati manusia maka dalam ayat ini Allah Ta’ala malah mendahulukan wanita sebelum yang lainnya, sehingga ia merupakan isyarat bahwa wanita merupakan sumber kenikmatan terbesar, tempat memperoleh kesenangan ternyaman dan pula sebagai perhiasan hidup terindah bagi seorang mahkukNya atas nama laki-laki di dunia ini, insya Allah.
Namun disisi lain, selain Allah menciptakan wanita sebagai perhiasan dan bahkan perhiasan dunia terindah ini, maka Allah juga jadikan ia sebagai fitnah dunia terbesar pula bagi kaum dari kalangan laki-laki, sebagaimana hadist Rasulullah,
“Tidaklah aku tinggalkan setelahku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki laki (melainkan fitnah yang datang dari) wanita.” Dikeluarkan oleh Bukhari (9/5096); Muslim (4/2097), Ibnu Majah (3998) dan At-Tirmidzi (2780) dan dia berkata: “Hadits Hasan Shahih”
Karenanya ya ukhty muslimah, marilah sembunyikan diri-diri kita dari mereka, jangan sesekali kita beri mereka celah untuk sekedar mengintip siapa kita yang sebenarnya, karena sungguh sekali kita terperangkap dalam jerat yang mereka pasang maka selanjutnya (jika tanpa pertolongan dari Allah) akan mudah saja bagi mereka untuk memperosokkan kita kepada jerat yang akan semakin merendahkan dan menistakan harga diri kita sebagai seorang perempuan muslimah nan shalihah, sebagai kuntum-kuntum bunga nan terpelihara, insya Allah.
Singkat cerita, ayo ukhty muslimah, mari kita menjadi perempuan-perempuan salafiyyah penggenggam bara api sejati, menjadi perempuan-perempuan yang mulia dan dimuliakan oleh syari’at yang pula mulia ini.
Ayo ukhty muslimah, ayo kita menjadi para bidadari dunia nan bisa mencemburukan mereka-mereka yang di sana, yaitu mencemburukan para bidadari surga nan sungguh cantik dan jelita, jadikan mereka cemburu kepada indah dan eloknya pesona para bidadari dunia, yaitu kita, insya Allah. Aaminn.
[i] Sejatinya 'pengelompokan' seperti ini merupakan suatu yang agak keliru karena ikhwan dalam bahasa Arab artinya adalah laki-laki, bukan untuk sekalangan laki-laki yang telah ‘mengaji’ saja tapi untuk mahkluk Allah atas nama laki-laki seluruhnya. Begitu juga akhowat, dalam bahasa Arab artinya adalah perempuan, bukan untuk sekelompok perempuan yang telah ‘berjilbab’ saja tapi untuk perempuan seluruhnya.
[ii] Celana ‘ngantung’ sepertinya telah banyak diremehkan oleh sebagian besar laki-laki pada zaman ini, kecuali bagi sebagian dari mereka yang diberi taufiq oleh Allah Ta’ala, insya Allah. Dalam hal ini silakan membaca artikel ilmiah ‘Hukum Menurunkan Pakaian (Isbal) Bagi Pria’
[iii] Kemudian pula dalam hal memelihata jenggot ini, sungguh kami melihat banyak sekali salah kaprah dalam hal ini, dimana mereka-mereka (laki-laki) yang mempunyai komitmen terhadap Islam saja masih banyak yang salah faham tentang bagaimanakah kiranya memelihara jenggot yang sesuai dengan sunnah Nabi yang mulia. Dalam perkara ini silakan membaca artikel ‘Hukum Memelihara Jenggot’, ‘Perintah Nabi Agar Memelihara jenggot’, dll.
[iv] Menundukkan pandangan bagi seorang laki-laki adalah bagian dari hukum-hukum syari’at, sehingga sungguh celaka bagi mereka-mereka yang menertawakan para ikhwan nan tengah berpayah untuk menundukkan pandangan-pandangan mereka demi memelihara diri-diri mereka dari fitnah dunia atas nama wanita. Silakan membaca ‘Jagalah Pandanganmu, HukumMemandang Wajah Wanita Yang Bukan Mahrom’
[v] Pulang malam, sehingga merasa kondisi ini sebagai ‘darurat’ untuk berboncengan dengan laki-laki non mahram??! Ngapain akhowat keluyuran malam-malam?? Ta’lim (ngaji)?? Heran!! Insya Allah perempuan-perempuan muslimah yang berusaha tegar di atas manhaj salaf yang mulia akan sangat menjaga diri-diri mereka dibalik dinding-dinding rumah mereka, sehingga mereka bisa menimbang maslahat dan mudharat dalam setiap perkara termasuk dalam hal menuntut ilmu sekalipun. Insya Allah mereka akan lebih memilih untuk mendengarkan rekaman-rekaman kajian atau membaca kitab-kitab para ulama di dalam rumah-rumah mereka daripada ‘harus’ keluyuran malam-malam atau bersafar-safar ria tanpa mahrom. Semoga rekaman soal-jawab berikut ini dapat dijadikan sebagai sebuah renungan oleh ukhty muslimah sekalian, “Bolehkah Seorang Perempuan Muslimah Bersafar Tanpa Mahrom Untuk Tujuan Menuntut Ilmu?”
[vi] Dalam hal ini sebenarnya bukan masalah apakah pakaian yang dipakai oleh seorang perempuan muslimah itu adalah terusan (gamis) atau berpotongan (atasan dan bawahan), akan tetapi lebih kepada kesadaran seorang muslimah untuk ‘memperlongar’ pakaiannya, baik ia berupa gamis maupun berpotongan. Selain itu adalah perihal jilbab dan khimar perempuan muslimah itu sendiri, untuk hal ini silakan membaca tulisan kami, “Inilah Sepercik Kisah Antara Jilbab Dan Khimar Kami”
[vii] Tampak bagi kami sebuah fenomena yang sangat menyedihkan disini, yaitu sebagian akhowat nan sejatinya mempunyai semangat yang bagus demi mengembalikan kemuliaan Islam malah dengan sangat rela dan senang hati keluar dari rumah-rumah mereka untuk selanjutnya mereka turun kejalan-jalan dalam melakukan aksi demo. Dalam hal ini sebaiknya ukhty muslimah membaca, “Demonstrasi Solusi atau polusi?”
[viii] Ini mah benar-benar akhowat keblinger atau akhowat jadi-jadian namanya, he he. Semoga Allah jagakan saudari-saudari kami yang seperti ini jika memang ada kejadian begini, aamiin. Kalau kita memang telah mempunyai niat untuk menikah dan pula telah siap untuk itu maka marilah kita lakukan segala ikhtiar yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan syari'at, sehingga setiap prosesnya akan diberkahi Allah, insya Allah.
***
26 September 2011
Bumi Allah,
Info-iman
***
***
www.info-iman.blogspot.com