Abu Dzar r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda,
“Setiap tulang dan persendian badan dari kamu ada sedekahnya; setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap amar ma’ruf adalah sedekah, dan setiap nahi munkar adalah sedekah. Maka, yang dapat mencukupi hal itu hanyalah dua rakaat yang dilakukannya dari Shalat Dhuha.” (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud)
Rasulullah Saw. bersabda: “Shalat Dhuha itu shalat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena panas tempat berbaringnya.” (HR Muslim)
Abu Darda r.a. meriwayatkan bahwa Nabi Saw. bersabda, Allah ‘azza wa jalla berfirman: “Wahai anak Adam kerjakanlah shalat empat rakaat kepada-Ku pada permulaan siang niscaya Aku akan memberi kecukupan kepadamu sampai akhir siang.” (HR at-Tirmidzi).
Buraidah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Dalam tubuh manusia terdapat 360 persendian, dan ia wajib bersedekah untuk tiap persendiannya.” Para sahabat bertanya, “Siapa yang sanggup, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ludah dalam masjid yang dipendamnya atau sesuatu yang disingkirkannya dari jalan. Jika ia tidak mampu,maka dua rakaat Dhuha sudah mencukupinya.” (HR Ahmad dan Abu Dawud).
PENELITIAN
Peregangan sungguh mutlak diperlukan, untuk kesiapan kita menyongsong hari penuh tantangan. Dan, Rasulullah Saw. menyinggungnya dengan ungkapan santun: “hak dari setiap persendian.” Semuanya cukup dengan dua rakaat dhuha. Shalat memang memiliki kombinasi unik dari tiap gerakannya bagi tubuh. Hanya saja, waktu Dhuha yang memang unik; waktu ketika tubuh memerlukan energy namun juga harus bersiap menghadang stress yang menerpa.
Dr. Ebrahim Kazim-seorang dokter, peneliti, serta direktur dari Trinidad Islamic Academy-menyatakan Gerakan teratur dari shalat menguatkan otot berserta tendonnya, sendi serta berefek luar biasa terhadap system kardiovaskular. Itulah peregangan dan persiapan untuk menghadapi tantangan, tapi bedanya dengan olah raga biasa adalah: pahalanya luar biasa!
Terlebih lagi shalat Dhuha tidak hanya berguna untuk mempersiapkan diri menghadapi hari dengan rangkaian gerakan teraturnya, tapi juga menangkal stress yang mungkin timbul dalam kegiatan sehari-hari, sesuai dengan keterangan dr. Ebrahim Kazim tentang shalat:
Ada ketegangan yang lenyap karena tubuh secara fisiologis mengelurakan zat-zat seperti enkefalin dan endorphin. Zat ini sejenis morfin,termasuk opiate. Efek keduanya juga tidak berbeda dengan opiate lainnya. Bedanya, zat ini alami, diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga lebih bermanfaat dan terkontrol.
Jika barang-barang terlarang macam morfin bisa memberi rasa senang-namun kemudian mengakibatkan ketagihan disertai segala efek negatifnya- endorphin dan enkefalin tidak. Ia memberi rasa bahagia, lega, tenang, rileks, secara alami. Menjadikan seseorang tampak lebih optimis, hangat, menyenangkan, serta seolah menebarkan aura ini kepada lingkungan di sekelilingnya
Subhanallah….
Maka, shalat Dhuha-lah, peregangan sekaligus pereda stress. Inilah rehat yang tidak sekadar rehat.
Meskipun ini adalah amalan sunnah ,bukan wajib namun banyak orang yang keliru mengenai perkara sunnah, banyak yang beranggapan bahwa amalan Sunnah adalah amalan yang apabila dikerjakan mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan tidak mendapatkan dosa
Jawaban di atas kurang tepat karena sesungguhnya Amalan Sunnah adalah amalan yang apabila dikerjakan mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan RUGI
Karena sesungguhnya di dalam hadits shahih disebutkan bahwa
“Barang dagangan (Surga) Allah itu, MAHAL…
Jadi, belum tentu kita dapat membeli dagangan Allah dengan amalan Wajib saja…
Daripada sekadar duduk-duduk mengobrol, ayo rehat dengan ber-Dhuha dan segera kembali beraktivitas setelahnya. Kemudian, rasakan bedanya
Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Islam dari segi Ajaran, Ibadah, Larangan, Perintah, Kitab Suci Al-Qur'an dan yang lainnya bahwa fakta ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam Al Qur’an
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. QS. 4 An-Nisaa':82
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”(Qs.3 Ali Imran:85.)
-SEMOGA BERMANFAAT-
www.info-iman.blogspot.com