Senin, 11 Juli 2011

Tashfiyah dan Tarbiyah Jalan Menuju Kejayaan Umat (Seri-1)

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengutus Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan membawa petunjuk dan agama yang haq (benar). Oleh karena itulah, Allah Subhanahu wa Ta’ala memenangkan agama ini di atas seluruh agama, walaupun orang kafir tidak menyukainya. Kemudian dengan berjalannya waktu dan jauhnya masa dari zaman kenabian, umat Islam semakin jauh dari agamanya yang haq. Banyak perkara yang bukan agama dianggap sebagai agama. Demikian juga, lemahnya ilmu dan semangat mengamalkan Islam telah banyak menimpa umat ini. Maka tidak aneh, Allah Subhanahu wa Ta’ala menimpakan kehinaan pada umat ini. Kehinaan itu tidak akan hilang sehingga mereka kembali kepada agama-Nya.

Satu Realita yang Menyedihkan
Keadaan umat dewasa ini termasuk sudah mencapai tingkatan terendah dalam sejarah Islam. Kehinaan, keterbelakangan, dan penjajahan (baik yang terang-terangan maupun samar) tetap melekat pada negara-negara Islam. Tentunya hal ini membuat kita berpikir dan selalu bertanya mengapa demikian dan apa yang membuat kaum muslimin terjerumus ke dalam keadaan seperti ini. Lalu, kita pun bertanya adakah solusi dari ini semua?
Banyak tokoh kaum muslimin mencari solusi menuju kejayaan Islam dengan aneka ragam pemikiran dan konsepnya. Ada yang menjadikan ekonomi sebagai sebab kemunduran dan solusinya adalah mengembangkan perekonomian yang unggul dan maju. Ada juga yang menjadikan partai politik sebagai kendaraan menuju kejayaan tersebut. Ada juga yang hanya memperhatikan adab dan budi pekerti tanpa menyentuh akidah Islam.
Mungkin mereka semua lupa atau belum tahu bahwa Islam adalah agama yang sempurna dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan seluruh kebaikan yang akan membuat umat ini jaya di dunia dan akhirat. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga telah memperingatkan umat ini dari semua hal yang berbahaya dan merugikan bagi dunia dan akhirat mereka. Sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
إِنَّهُ لَمْ يَكُنْ نَبِيٌّ قَبْلِي إِلاَّ كَانَ حَقًّا عَلَيْهِ أَنْ يَدُلَّ أُمَّتَهُ عَلَى خَيْرِ مَا يَعْلَمُهُ لَهُمْ وَيُنْذِرَهُمْ شَرَّ مَا يَعْلَمُهُ لَهُمْ
Sesungguhnya tidak ada seorang nabi pun sebelumku kecuali wajib baginya untuk menunjukkan umatnya kepada kebaikan yang diketahuinya untuk mereka dan memperingatkan mereka dari keburukan yang ia ketahui untuk mereka.”  (HR. Muslim)
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pun telah menjelaskan keadaan umat secara umum dalam sabdanya,
وَإِنَّ أُمَّتَكُمْ هَذِهِ جُعِلَ عَافِيَتُهَا فِي أَوَّلِهَا وَسَيُصِيبُ آخِرَهَا بَلاَءٌ وَأُمُورٌ تُنْكِرُونَهَا وَتَجِيءُ فِتْنَةٌ فَيُرَقِّقُ بَعْضُهَا بَعْضًا وَتَجِيءُ الْفِتْنَةُ فَيَقُولُ الْمُؤْمِنُ هَذِهِ مُهْلِكَتِي ثُمَّ تَنْكَشِفُ وَتَجِيءُ الْفِتْنَةُ فَيَقُولُ الْمُؤْمِنُ هَذِهِ هَذِهِ فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُزَحْزَحَ عَنْ النَّارِ وَيُدْخَلَ الْجَنَّةَ فَلْتَأْتِهِ مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ وَلْيَأْتِ إِلَى النَّاسِ الَّذِي يُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْهِ وَمَنْ بَايَعَ إِمَامًا فَأَعْطَاهُ صَفْقَةَ يَدِهِ وَثَمَرَةَ قَلْبِهِ فَلْيُطِعْهُ إِنْ اسْتَطَاعَ فَإِنْ جَاءَ آخَرُ يُنَازِعُهُ فَاضْرِبُوا عُنُقَ اْلآخَرِ
Dan sesungguhnya (bagi) umat kalian ini, keselamatannya dijadikan di awalnya. Dan di akhirnya, mereka akan ditimpa musibah dan perkara-perkara yang kalian ingkari, sehingga fitnah akan datang lalu sebagiannya menganggap kecil sebagian yang lain. Kemudian datanglah fitnah, seorang mukmin akan berkata, ‘Inilah kebinasaanku.’ Lalu fitnah itu hilang. Kemudian datang lagi fitnah lalu seorang mukmin berkata, ‘Inilah, inilah.’ Barangsiapa yang ingin diselamatkan dari neraka dan masuk ke dalam surga, maka hendaklah kematiannya menjemputnya dalam keadaan ia telah beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’aladan hari akhir, dan hendaklah ia bersikap kepada orang lain sebagaimana ia ingin orang lain bersikap demikian terhadapnya. Barangsiapa membai’at (berjanji untuk patuh dan taat dalam kebaikan -ed) kepada seorang imam dan ia telah memberikan tepukan tangannya (perjanjiannya) dan buah hatinya, maka hendaklah menaatinya apabila mampu. Apabila ada seseorang menentang imam tersebut, maka bunuhlah.” (Riwayat Muslim)
Dengan demikian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan kemunduran umat ini, keadaan, sebab, dan solusinya.
Realitas Umat Dalam Hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Jika kita melihat kenyataan umat Islam ini dengan pandangan agama Islam, kita akan mendapati realita umat yang terpuruk. Sesungguhnya, hal ini telah diberitakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Inilah di antara realita umat Islam ini.
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوشِكُ اْلأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
Dari Tsauban, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Hampir-hampir bangsa-bangsa (kafir) saling mengajak untuk memerangi kalian sebagaimana orang-orang yang hendak makan saling mengajak menuju piring besar mereka.’ Seorang sahabat bertanya, ‘Apakah itu disebabkan sedikitnya jumlah kami pada hari itu?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ’Tidak, bahkan pada hari itu kalian banyak, tetapi kalian adalah buih/sampah bagaikan buih/sampah banjir. Dan Allah Subhanahu wa Ta’alaakan menghilangkan rasa gentar/takut dari dada musuh-musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah Subhanahu wa Ta’alaakan menimpakan ‘wahn’ (kelemahan) di dalam hati kalian.’ Seorang sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah yang menyebabkan kelemahan itu?’ Beliau menjawab, ‘Cinta dunia dan membenci kematian.’.” (Riwayat Abu Daud: no. 4297; Ahmad: 5/278; Abu Nu’aim di dalam Hilyatul Auliya’: 1/182. Hadits ini berderajat shahih lighairihi)
Syekh Salim bin ‘Ied al-Hilali hafidzuhullah menjelaskan sebagian kandungan hadits yang mulia ini, “Bahwa umat Islam telah menjadikan dunia sebagai keinginannya yang terbesar dan sebagai puncak ilmunya. Oleh karena itu, mereka membenci kematian dan mencintai kehidupan (dunia), karena mereka membangun dunia tetapi tidak berbekal untuk akhirat.” (Limaadza Ikhtartu al-Manhajas Salafii, hlm.11)
Ini yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam takutkan, yaitu bila umat ini telah sampai pada keadaan seperti ini.
Dari Abdullah bin Amr bin Al Ash radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا فُتِحَتْ عَلَيْكُمْ فَارِسُ وَالرُّومُ أَيُّ قَوْمٍ أَنْتُمْ قَالَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ نَقُولُ كَمَا أَمَرَنَا اللَّهُ قَالَ أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ تَتَنَافَسُونَ ثُمَّ تَتَحَاسَدُونَ ثُمَّ تَتَدَابَرُونَ ثُمَّ تَتَبَاغَضُونَ أَوْ نَحْوَ ذَلِكَ ثُمَّ تَنْطَلِقُونَ فِي مَسَاكِينِ الْمُهَاجِرِينَ فَتَجْعَلُونَ بَعْضَهُمْ عَلَى رِقَابِ بَعْضٍ
“Jika negara Parsi dan Romawi telah ditaklukan untuk kalian, kaum apakah kalian?” Abdurrahman bin Auf berkata, “Kami berbuat sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta’alaperintahkan kepada kami.”[1] Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Tidak seperti itu, kalian akan berlomba-lomba kemudian saling hasad (iri hati), kemudian saling membenci lalu saling bermusuhan. Kemudian kalian berangkat ke tempat-tempat tinggal kaum muhajirin dan kalian menjadikan sebagian mereka  membunuh sebagian yang lain.” (Riwayat Muslim)
Oleh karena itu, ketika gudang harta Kisra (Raja Parsi) ditaklukkan, Umar bin Khaththab radhiallahu ‘anhu menangis dan berkata,
إِنَّ هَذَا لَمْ يَفْتَحْ عَلَى قَوْمٍ قَطْ إِلاَّ جَعَلَ الله ِبَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ
“Sesungguhnya ini tidak dibukakan bagi suatu kaum, kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan peperangan di antara mereka.”
Apa yang ditakutkan oleh khalifah Umar bin al-Khaththab radhiallahu ‘anhu ini pun akhirnya terjadi. Mulailah bermunculan perpecahan yang membuat kaum kafir mampu menghancurkan kaum muslimin. Sebagaimana telah disebutkan dengan jelas dalam hadits Tsauban radhiallahu ‘anhu
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : وَإِنِّي سَأَلْتُ رَبِّي ِلأُمَّتِي أَنْ لاَ يُهْلِكَهَا بِسَنَةٍ بِعَامَّةٍ وَلاَ يُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ فَيَسْتَبِيحَ بَيْضَتَهُمْ وَإِنَّ رَبِّي قَالَ لِي يَا مُحَمَّدُ إِنِّي إِذَا قَضَيْتُ قَضَاءً فَإِنَّهُ لاَ يُرَدُّ وَلاَ أُهْلِكُهُمْ بِسَنَةٍ بِعَامَّةٍ وَلاَ أُسَلِّطُ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ فَيَسْتَبِيحَ بَيْضَتَهُمْ وَلَوْ اجْتَمَعَ عَلَيْهِمْ مِنْ بَيْنِ أَقْطَارِهَا أَوْ قَالَ بِأَقْطَارِهَا حَتَّى يَكُونَ بَعْضُهُمْ يُهْلِكُ بَعْضًا وَحَتَّى يَكُونَ بَعْضُهُمْ يَسْبِي بَعْضًا
Dari Tsauban, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya aku memohon kepada Robbku untuk umatku agar Dia tidak membinasakan umatku dengan paceklik yang merata, dan agar Dia tidak menjadikan musuh dari selain mereka menguasai mereka, sehingga musuh itu akan merampas daerah mereka. Dan sesungguhnya Rabbku berkata kepadaku,’Wahai Muhammad, sesungguhnya jika Aku telah menetapkan satu keputusan, maka itu tidak akan ditolak. Dan Aku tidak akan membinasakan mereka (umatmu) dengan paceklik yang merata. Dan Aku tidak akan menjadikan musuh dari selain mereka menguasai mereka, sehingga musuh itu akan merampas daerah mereka, walaupun musuh berkumpul dari berbagai penjuru bumi, sampai sebagian mereka (umatmu) membinasakan sebagian yang lain, dan  sampai sebagian mereka (umatmu) menjadikan tawanan sebagian yang lain.’.” (Riwayat Abu Daud: no.4252; Ahmad: 5/278, 284; Al-Baihaqi: no.3952. Dishahihkan oleh Syaikh Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallamashiruddin al-Albani)
Lalu apa yang membuat kekuatan kaum muslimin dan bentengnya runtuh sehingga mereka terjangkit penyakit cinta dunia dan takut mati? Jawabannya kita dapatkan pada petunjuk kenabian yang ada pada hadits Hudzaifah bin al-Yaman radhiallahu ‘anhu, beliau radhiallahu ‘anhu berkata,
كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرٍّ فَجَاءَنَا اللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ قُلْتُ وَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْرٍ قَالَ نَعَمْ وَفِيهِ دَخَنٌ قُلْتُ وَمَا دَخَنُهُ قَالَ قَوْمٌ يستنون بغير سنتي ويَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِرُ قُلْتُ فَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا قَالَ هُمْ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا قُلْتُ فَمَا تَأْمُرُنِيإِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ قَالَ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْ قُلْتُ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلاَ إِمَامٌ قَالَ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ بِأَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ
“Orang-orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kebaikan sedangkan aku bertanya kepadanya tentang keburukan karena aku takut jangan-jangan keburukan itu akan menimpaku. Maka aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, kami dahulu berada di zaman jahiliyah dan keburukan, lalu Allah Subhanahu wa Ta’alamemberikan kami kebaikan ini, apakah setelah kebaikan ini ada keburukan?’ Beliau menjawab, ‘Ya.’ Aku bertanya, ‘Dan apakah setelah keburukan itu ada kebaikan?’ Beliau menjawab, ‘Ya, dan padanya ada kabut (dakhan).’ Aku bertanya lagi, ‘Apa kabut (dakhan) tersebut?’ Beliau menjawab, ‘Satu kaum yang mengikuti teladan selain sunnah (ajaran)ku, dan mengambil petunjuk selain petunjukku, kamu menganggap baik dari mereka dan kamu pun mengingkarinya.’ Aku bertanya lagi, ‘Apakah setelah kebaikan itu ada keburukan lagi.’ Beliau menjawab, ‘Ya, para dai yang mengajak ke pintu-pintu neraka (jahanam). Barangsiapa yang menerima ajakan mereka, niscaya mereka jerumuskan ke dalam neraka.’ Aku bertanya lagi, ‘Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepada kami tentang sifat-sifat mereka?’ Beliau menjawab, ‘Mereka dari kaum kita dan berbicara dengan bahasa kita.’ Aku bertanya lagi, ‘Wahai Rasulullah, apa yang engkau perintahkan kepadaku jika aku menemuinya?’ Beliau menjawab, ‘Berpegang teguhlah pada jamaah kaum muslimin dan imamnya,’ Aku bertanya lagi, ‘Bagaimana jika tidak ada jamaah maupun imam?’ Beliau menjawab, ‘Hindarilah semua kelompok-kelompok itu, walaupun dengan menggigit pokok pohon hingga kematian menjemputmu dalam keadaan seperti itu.” (Riwayat Muslim)
Syekh Salim bin ‘Ied al-Hilali hafidzuhullah menyatakan, “Sesungguhnya racun berbahaya yang menghancurkan kekuatan kaum muslimin, melumpuhkan gerakan mereka, dan merenggut berkahnya, bukanlah pedang-pedang orang kafir yang berkumpul mengadakan tipu daya terhadap Islam, pemeluknya, dan negaranya. Akan tetapi, dia adalah bakteri penyakit yang keji yang merebak di dalam tubuh Islam yang besar dalam waktu yang sangat lambat tetapi terus menerus dan efektif (berdaya guna). Hal ini menegaskan bahwa penamaan orang-orang Yahudi terhadap negara Islam dengan nama “laki-laki yang sakit” (the sickman) sangat tepat sekali, karena merekalah yang menanamkan bakteri syahwat dan virus syubhat (kerancuan -ed) ke dalam tatanan negara Islam, kemudian tumbuh dan berkembang di bawah pemeliharaan dan pembinaan mereka.” (Limaadza Ikhtartu al-Manhajas Salafii)
Dalam hadits di atas telah jelaslah bahwa penyebab kehancuran kaum muslimin adalah kebid’ahan dan dai-dai sesat. Kemudian, dai-dai sesat pembuat fitnah sangat semangat dalam melancarkan program-programnya. Sebaliknya, orang-orang yang berada dalam kebenaran, lengah dan terlelap. Buktinya adalah dakhan (kabut) ini membesar sampai mengalahkan kebenaran, menyerang kebenaran dan ahlinya, menyerahkan urusan kepada selain ahlinya, serta meletakkan kebenaran bukan pada tempatnya. Di sinilah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan sabdanya,
سَيَأْتِيْ سَنَوَاتٌ خَدَّعَاتٌ يُصَدَّقُ فِيْهِنَّ الْكَاذِبُ وُيُكَذَّبُ فِيْهِنَّ الصَادِقُ وَ يُؤْتَمَنُ الخَائِنُ وَيُخَوَّنُ الأَمِيْنُ وَيَنْطِقُ فِيْهِنَّ الرُوَيْبِضَةُ فَقِيْل: وَمَا الرُوَيْبِضَةُ ؟ قَالَ: الرَجَلُ التَافَةُ يَتَكَلَّمُ فِيْ أَمْرِ العَامَةِ
“Akan datang masa-masa yang menipu. (Pada saat itu), para pendusta dibenarkan dan orang-orang yang jujur didustakan, para pengkhianat diberi amanat dan orang yang (menjaga) amanat dianggap pengkhianat, dan pada masa itu para ruwaibidhah berbicara. Lalu ada yang mengatakan, ‘Siapakah “ruwaibidhah” itu?’ Beliau menjawab, ‘Orang bodoh yang berbicara tentang permasalahan umat.’” (Riwayat Ibnu Majah dan Ahmad)
Syekh Abdurrahman bin Yahya Al-Mu’allimi hafidzuhullah menyampaikan bahwa realita umat Islam dewasa ini terjadi karena tiga perkara:
-   Pertama: Bercampurnya sesuatu yang bukan berasal dari agama (Islam) dengan sesuatu yang berasal dari agama (Islam).
-   Kedua: Lemahnya keyakinan terhadap sesuatu yang termasuk bagian dari agama (Islam).
-   Ketiga: Tidak mengamalkan hukum-hukum agama (Islam).
Apabila kesimpulan beliau dicermati, ternyata (akar permasalahan) kembali kepada kebid’ahan yang tercampur di dalam agama ini. Kebid’ahan inilah yang melemahkan keyakinan kaum muslimin terhadap ajaran agamanya, sebagaimana diisyaratkan dalam hadits Hudzaifah. Dari kurang yakinnya kaum muslimin terhadap ajaran Islam, muncullah kecintaan kepada dunia yang mengantarkan mereka untuk meninggalkan hukum-hukum agama yang mulia ini.
=Bersambung insya Allah=

Penulis: Ustadz Kholid Syamhudi, L.c.
Artikel www.UstadzKholid.com

www.info-iman.blogspot.com

Label

'idul adha adab dan sunnah adik saudara sepersusuan adzan air kencing bayi air kencing Rasulullah Akhirat akhlak Akhlaq Kepribadian Akhwat akidah Al Qur'an Al Qur#039;an Al Quran Al-Qur'an Alam Aliran-aliran Amalan AMALIYAH NU anak Analisa Angin Aqidah Aqiqah Artikel Artikel IImiah Asmara Astronomi ASWAJA Azab Bab Adab Bab Nikah Bab Puasa Bab Sholat Bab Thaharah Bab Zakat bantahan belajar islam Berita bersin Bid'ah bid'ah dalam aqidah bid'ah dalam ibadah Biografi Biologi Bisnis Blackberry Budaya Budi Daya buka puasa buku Cantik Fisik catatanku Cerpen Chairil Anwar Curahan Hati Curhat daging qurban Dakwah Dakwah Pemikiran Islam dakwah umum Dambaan insan Dari Salafushshalih Dasar Islam Dasar Keislaman demam Desain Dhaif Do'a do'a buka puasa Do'a dan Dzikir Doa doa bersama doa sholat tarawih download dunia islam Dunia Islam Kontemporer Dzikir dzikir dengan tangan kiri Ekonomi Eksoplanet Emansipasi Emha Ainun Nadjib Fakta Ilmiah Fakta Jin-Iblis-Syetan Fakta Manusia faraidh Fenomena Asteroid Fenomena Bencana Alam Fenomena Bintang Fenomena Bulan Fenomena Bumi Fenomena Hewan Fenomena Kutub Fenomena Langit Fenomena Matahari Fenomena Meteorit Fenomena Petir Fenomena Planet Fenomena Ruang Angkasa Fenomena Tumbuhan Fiqh Fiqh Muamalat Fiqh Wanita Fiqih Fisika Galaksi Geografi Geologi gerhana gigi palsu Hadis Hadis 40 hadist Hadits Hadits Palsu HAID Halal Haram HAM HARI RAYA ID HUKUM ISLAM hukum natal bersama hutang i'tikaf Ibadah ibadah yang baik ibu mertua ilmu ilmuan muslim Ilmuwan imam terlalu cepat bacaannya IMAN Inovasi intermezzo Internet Iptek iqomah isbal Islam jabat tangan setelah sholat JADWAL RAMADHAN Jagad Raya Jalaluddin Rumi jamaah sholat jumat jenazah Jual Beli judi junub Kabar Dalam Negeri kabar manca negara Kahlil Gibran Kajian Karya Buku Karya Ulama KB Keajaiban Alam Keajaiban Hewan KECANTIKAN Kecelakaan Maut Kehutanan Kelautan keluarga Kepemerintahan Kepengurusan Kerajaan Kesehatan Keuangan Keutamaan KHITAN Khitan Wanita khurofat Khutbah Khutbah Jum'at khutbah jumat Khutbah Rasulullah saw Kiamat Kidung Hati Kimia Kisah Kisah Kami Kisah Nyata Kisah Orang-Orang Shaleh Kisah Teladan Komputer Konversi Energi Kosmologi Kumpulan Do'a Kumpulan Kata lafadz adzan lafadz iqomah Lain-Lain Lalu Lintas lembaga sosial Lingkungan Hidup Lubang Hitam macam puasa sunnah mahram Makanan mandi jum'at mandi wajib Manhaj Manusia Manusia dan Teknologi masjid masjid quba Masuk Perguruan Tinggi Matahari Materi gelap Mayit media cetak memandikan jenazah membayar zakat memotong kuku memotong rambut mendahului gerakan imam menemani sholat jamaah menembok kuburan mengadzankan mayit di liang kubur mengangkat tangan menghadiahkan pahala mengqadha puasa menguburkan jenazah mengucapkan selamat natal mengusap kepala Mengusap muka setelah berdoa menikah di bulan syawwal menikah setelah berzina meninggal dunia Meninggalkan sholat jum'at menjawab adzan menjual kotoran hewan menyapu kepala menyentuh wanita Meteorologi Meteorologi-Klimatologi mihrab Mineralogi minum air zamzam Motivasi motivasi belajar Motivasi Beramal MQ (menejemen qolbu) mu'athilah Muallaf muamalah Muhasabah Mungkar murottal Muslimah Muslimah Articles Musyabbihah Mutiara Hikmah Mutiara Kalimat Mutiara Tafakur Nabi Muhammad Nagham Alqur'an Nasehat Neraka News niat sholat nikah nisfu aya'ban Oase Iman Olah Raga OLAHRAGA Otak PAKAIAN panas PAUD Pendidikan Penelitian penelitian sunnah Pengembangan Diri Pengobatan Akibat Sihir Peninggalan Sejarah Penjajahan Pentingnya Waktu Peradaban Islam Perbandingan Agama dan Aliran Perbankan Pergaulan Perkawinan Perkembangan Da'wah Islam Permata Hati pernikahan Personaliti Pesawat Ruang Angkasa Pesepakbola Muslim Pojok Ramadhan posisi imam wanita produksi awal program kerja Proyek Luar Angkasa Psikologi Puasa puasa daud puasa rajab Puasa Setiap Hari puasa sunnah puasa wanita hamil Puisi Puisi bahasa Ingris qunut nazilah QURAN radar lampung Radio Rajab Ramadhan ramalan cuaca Renungan Riba dan Jual Beli salafush shalih salah bacaan sholat Salam Khudam Sastra sedekah Sejarah Sejarah Islam SEKS Sentilan Seputar Daerah Buton Shalat shodaqoh shodaqoh melebihi kadar Sholat sholat dan keputihan sholat di rumah sholat ghoib sholat jamaah sholat jamaah estafet sholat jumat sholat jumat wanita sholat pindah tempat sholat qashar sholat sambil melihat mushaf sholat sendirian sholat sunnah sholat sunnah qobliyah isya sholat sunnah sebelum asar sholat sunnah setelah shubuh sholat takhiyatul masjid sholat wanita sifat dzatiyah sifat fi'aliyah Sihir Simpan Pinjam Sirah Siroh Shahabiyyah Software Islami Sosial Kemasyarakatan Sosiologi sujud sahwi sujud syukur sumpah dan nadzar Sunnah sutrah sutroh syafaat Syurga Tafakur Alam Semesta Tafsir Tafsir Al-Qur'an tahlilan Takbirotul ihram takwil mimpi tambal gigi tamsil Tanda Akhir Zaman Tanda-Tanda Kiamat Tanya jawab Tarbiyah Tasawwuf dan Adab tata cara tidur menurut sunnah Tata Surya Taufiq Ismail Tauhid tayammum Tazkirah Tazkiyah tazkiyatun nafs Tech News Teknik Sipil teladan Tenaga Kerja tertawa saat sholat Thoharoh tidak taat suami tinggi TK Tokoh Tokoh Dan Ulama Tokoh Islam Tools TPA Tsunami Tujuan Hidup tuntunan sholat uang pensiun dari riba uang riba ucapan assalamualaika UNCATEGORY Video da'wah video Motivasi Diri Video Muhasabah video murotal W. S. Rendra waktu membaca doa wanita wanita haid Wisata wudhu yasinan zakat zakat anak kepada orang tua zakat barang temuan zakat harta zakat harta warisan zakat hasil perkebunan zakat hasil pertanian zakat mal zakat padi zakat pns zakat tanah zina