Oleh : Su Kakov
Dalam sebuah acara akad pernikahan, setelah wali mempelai wanita mewakilkan untuk menikahkan putrinya kepada salah seorang kepala KUA.
Tiba-tiba kepala KUA tersebut menyuruh ayah mempelai wanita tersebut untuk pergi dan jangan menyaksikan akad pernikahan tersebut.
Dengan hati yang sedih ia pun pergi walaupun hatinya ingin sekali menyaksikan acara akad nikah putri semata wayangnya.
Pertanyaan:
Benarkan bila seorang wali telah mewakilkan akad nikah kepada orang lain maka ia tidak boleh menghadiri majlis akad nikah tersebut?
Jawab:
Tidak ada larangan bagi seorang wali yang telah mewakilkan akad nikah putrinya kepada orang lain untuk menghadiri majlis akad nikah bila ia hadir bukan sebagai saksi. Adapun bila ia mewakilkan nikah kepada orang lain kemudian ia hadir dalam akad nikah tersebut sebagai saksi (Karena akad nikah tersebut hanya dihadiri oleh calon suami, wakil wali, wali, dan seorang saksi yang lain) maka akad nikah tersebut tidak sah, karena wakil wali merupakan pengganti wali maka wali tersebut tidak sah menjadi saksi.
Sebenarnya pemahaman yang keliru tentang hal ini muncul karena salah memahami nash kitab Kifayatul Akhyar hal 135:
فلو وكل الولي والزوج أو أحدهما أو حضر الولي ووكيله وعقد الوكيل لم يصح النكاح لأن الوكيل نائب الولي والله أعلم
“maka jikalau wali dan suami atau salah satu dari keduanya mewakilkan kepada orang lain atau hadir wali dan wakilnya dan dilangsungkan akad nikah maka tidak sah karena wakil adalah penggati waly”
Sebenarnya maksud dari nash kitab Kifayatul Akhyar tersebut adalah wali yang telah mewakilkan akad nikah tersebut hadir sebagai saksi seperti penjelasan diatas. Hal ini dikuatkan dengan memperhatikan nash-nash kitab fiqh Syafiiyah lainnya. Selain dari qaedah-qaedah fiqh kehadiran wali yang telah mewakilkan akad nikah tidaklah menjadi mani` (penghalang) bagi sahnya sebuah akad nikah.
Nash kitab Hasyiah Al Bajury jilid 2 hal 102 Cet. Toha Putra
فلو وكل الأب أو الأخ المنفرد فى العقد وحضر مع أخر ليكونا شاهدين لم يصح لأنه متعين للعقد فلا يكون شاهدافانه لا يصح لان وكيله نائب عنه فكأنه هو العاقد فكيف يكون شاهدا
Fatawa Ibnu Shalah jilid 2 hal 653 Cet. Dar Ma`rifah
مسألة إذا وكل الولي بتزويج وليته وأحضر الولي شاهدا لا يصح لأن الوكيل نائبه في التزويج فكأنه أحضر شاهدا وعاقدا
Bujairimi `ala Manhaj
ولا بحضرة متعين للولاية فلو وكل الأب ، أو الأخ المنفرد في النكاح وحضر مع آخر لم يصح ، وإن اجتمع فيه شروط الشهادة ؛ لأنه ولي عاقد ، فلا يكون شاهدا كالزوج .ووكيله نائبه
Nihayatuz Zain hal 306 Cet. Dar Fikr
فلو وكل الأب أو الأخ المنفرد في النكاح وحضر مع شاهد آخر لم يصح النكاح لأنه ولي عاقد فلا يكون شاهدا كالزوج
Nash yang serupa juga terdapat dalam hampir semua kitab fiqh Syafii, seperti Fathul Wahab jilid 2 hal 95 Cet. Dar Kutub Ilmiyah, Kitab Hasyiah I`anatuth Thalibin jilid 3 hal 299 Cet. Dar Kutub Ilmiyah, Kitab Raudhatuth Thalibin jilid hal Cet. Dar Kutub Ilmiyah
Dalam sebuah acara akad pernikahan, setelah wali mempelai wanita mewakilkan untuk menikahkan putrinya kepada salah seorang kepala KUA.
Tiba-tiba kepala KUA tersebut menyuruh ayah mempelai wanita tersebut untuk pergi dan jangan menyaksikan akad pernikahan tersebut.
Dengan hati yang sedih ia pun pergi walaupun hatinya ingin sekali menyaksikan acara akad nikah putri semata wayangnya.
Pertanyaan:
Benarkan bila seorang wali telah mewakilkan akad nikah kepada orang lain maka ia tidak boleh menghadiri majlis akad nikah tersebut?
Jawab:
Tidak ada larangan bagi seorang wali yang telah mewakilkan akad nikah putrinya kepada orang lain untuk menghadiri majlis akad nikah bila ia hadir bukan sebagai saksi. Adapun bila ia mewakilkan nikah kepada orang lain kemudian ia hadir dalam akad nikah tersebut sebagai saksi (Karena akad nikah tersebut hanya dihadiri oleh calon suami, wakil wali, wali, dan seorang saksi yang lain) maka akad nikah tersebut tidak sah, karena wakil wali merupakan pengganti wali maka wali tersebut tidak sah menjadi saksi.
Sebenarnya pemahaman yang keliru tentang hal ini muncul karena salah memahami nash kitab Kifayatul Akhyar hal 135:
فلو وكل الولي والزوج أو أحدهما أو حضر الولي ووكيله وعقد الوكيل لم يصح النكاح لأن الوكيل نائب الولي والله أعلم
“maka jikalau wali dan suami atau salah satu dari keduanya mewakilkan kepada orang lain atau hadir wali dan wakilnya dan dilangsungkan akad nikah maka tidak sah karena wakil adalah penggati waly”
Sebenarnya maksud dari nash kitab Kifayatul Akhyar tersebut adalah wali yang telah mewakilkan akad nikah tersebut hadir sebagai saksi seperti penjelasan diatas. Hal ini dikuatkan dengan memperhatikan nash-nash kitab fiqh Syafiiyah lainnya. Selain dari qaedah-qaedah fiqh kehadiran wali yang telah mewakilkan akad nikah tidaklah menjadi mani` (penghalang) bagi sahnya sebuah akad nikah.
Nash kitab Hasyiah Al Bajury jilid 2 hal 102 Cet. Toha Putra
فلو وكل الأب أو الأخ المنفرد فى العقد وحضر مع أخر ليكونا شاهدين لم يصح لأنه متعين للعقد فلا يكون شاهدافانه لا يصح لان وكيله نائب عنه فكأنه هو العاقد فكيف يكون شاهدا
Fatawa Ibnu Shalah jilid 2 hal 653 Cet. Dar Ma`rifah
مسألة إذا وكل الولي بتزويج وليته وأحضر الولي شاهدا لا يصح لأن الوكيل نائبه في التزويج فكأنه أحضر شاهدا وعاقدا
Bujairimi `ala Manhaj
ولا بحضرة متعين للولاية فلو وكل الأب ، أو الأخ المنفرد في النكاح وحضر مع آخر لم يصح ، وإن اجتمع فيه شروط الشهادة ؛ لأنه ولي عاقد ، فلا يكون شاهدا كالزوج .ووكيله نائبه
Nihayatuz Zain hal 306 Cet. Dar Fikr
فلو وكل الأب أو الأخ المنفرد في النكاح وحضر مع شاهد آخر لم يصح النكاح لأنه ولي عاقد فلا يكون شاهدا كالزوج
Nash yang serupa juga terdapat dalam hampir semua kitab fiqh Syafii, seperti Fathul Wahab jilid 2 hal 95 Cet. Dar Kutub Ilmiyah, Kitab Hasyiah I`anatuth Thalibin jilid 3 hal 299 Cet. Dar Kutub Ilmiyah, Kitab Raudhatuth Thalibin jilid hal Cet. Dar Kutub Ilmiyah
www.info-iman.blogspot.com