Kamis, 20 November 2008
Sholatnya Wanita Pada Hari Jum'at
Pada hari jum’at kaum muslimah cukup mengerjakan sholat jum’at atau sholat dhuhur? (08154183XXX)
Jawab:
Shalat Jum'at tidak diwajibkan bagi kaum wanita, akan tetapi jika seorang wanita melaksanakan shalat Jum'at bersama imam shalat Jum'at maka shalatnya sah, namun jika ia melaksanakan shalat seorang diri di rumah maka ia harus melaksanakan shalat Zhuhur sebanyak empat rakaat, shalat Zhuhur itu dilaksanakan setelah masuknya waktu shalat atau setelah matahari condong ke barat, dan tidak boleh bagi seorang wanita untuk melaksanakan shalat Jum'at seorang diri.[Fatawa Al-Lajnah Ad-Da'imah Lil Ifta VII/212, fatwa nomor 4148]
www.info-iman.blogspot.com
Membaca Surat An-Naas Sebelum Takbiratul Ihram
Apakah ada dalilnya sebelum takbiratul ihram dalam sholat kita dianjurkan untuk membaca surat An-Naas terlebih dahulu? (Ismail A. Syukur, Lampung Utara)
Jawab:
Tidak ada tuntunannya sebelum seseorang melakukan sholat atau sebelum melafadzkan takbiratul ihram ia membaca surat an –Naas, karena tidak ada satupun dalil yang shahih tentang hal ini. Seandainya perbuatan ini benar tentunya terdapat riwayat yang menuntunkan akan hal tersebut. Oleh karenanya perbuatan ini termasuk amalan yang bid’ah. Demikian disampaikan oleh Syeikh Bakar Abu Zaid dalam kitab beliau “Tashih Ad-Du’a” (Edisi Indonesia: Koreksi Dzikir Dan Doa Sehari-hari : 424). Wallahu A’lam Bish Showab.
www.info-iman.blogspot.com
Minggu, 16 November 2008
Jumlah Jamaah Sholat Jum'at
Apakah pada sholat jum’at jamaahnya harus mencapai jumlah 40 orang?
Jawab:
Tidak termasuk syarat sahnya jum'at adalah jumlah jamaahnya mencapai 40 orang, namun jikalau jumlah jamaah jum'atnya banyak maka lebih baik, berdasarkan keumuman hadits berikut:
وَصَلَاةُ الرَّجُلِ مَعَ الرَّجُلِ أَزْكَى مِنْ صَلَاتِهِ وَحْدَهُ وَصَلَاةُ الرَّجُلِ مَعَ الرَّجُلَيْنِ أَزْكَى مِنْ صَلَاتِهِ مَعَ الرَّجُلِ وَمَا كَانُوا أَكْثَرَ فَهُوَ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Dan sholatnya seorang laki-laki bermakmum dengan seorang laki-laki lebih utama daripada ia sholat sendirian. Sholatnya seorang laki-laki bermakmum dengan dua orang laki-laki lebih utama daripada ia sholat bersama seorang laki-laki. Dan semakin banyak jumlah jamaahnya semakin dicintai Allah Azza Wa Jalla.” (HR Abu Daud No 554 dan Nasai No 843, dihasankan oleh Albani).
Akan tetapi seandainya hanya ada tiga orang jamaah yang berkumpul disuatu masjid maka sudah sah bagi mereka untuk menegakkan sholat jum'at ditempat tersebut. Hal ini berdasarkan keumuman riwayat berikut ini:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانُوا ثَلَاثَةً فَلْيَؤُمَّهُمْ أَحَدُهُمْ وَأَحَقُّهُمْ بِالْإِمَامَةِ أَقْرَؤُهُمْ
"Dari Abu Said Al Khudri ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika mereka terdiri dari tiga orang maka hendaklah salah seorang dari mereka ada yang menjadi imam. Dan orang yang paling berhak menjadi imam adalah orang yang paling baik bacaan Al Qur'annya." (HR. Muslim No 1077)
Inilah pendapat yang terkuat (yang rajih) dari para ulama, jadi tidak harus bilangan jamaahnya berjumlah 40 orang. Pendapat ini dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab Al Ikhtiyarat Al Ilmiyyah : 119-120, juga merupakan salah satu pendapatnya Imam Ahmad bin Hanbal (lihat Al Ihkam Syarah Ushulul Ahkam, Abdurrahman bin Al Qasim 1/442-444), dan demikian pula pendapat Syeikh Abdul Aziz bi Bazz (lihat Sholatul Mukmin, Syeikh Saad Al Qahtani 2/802).
www.info-iman.blogspot.com
Mengucap "Hamdalah" Ketika Bersin Dalam Sholat
Apa boleh mengucapkan Alhamdulillah ketika bersin dalam sholat?
Jawab:
Dalam sholat, seseorang tidak boleh mengucapkan hamdalah. Seandainya ada orang yang mengucapkannya, maka yang mendengarkannya tidak perlu menjawabnya, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengingkari Muawiyah bin Hakam radhiallahu 'anhu ketika ia mengucapkan "Yarhamakallah" ketika ia mendengar ada orang yang bersin ketika sedang sholat, sebagaimana dituturkan dalam riwayat berikut:
عَنْ مُعَاوِيَةَ ابْنِ الْحَكَمِ السُّلَمِيِّ قَالَ بَيْنَا أَنَا أُصَلِّي مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ عَطَسَ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ فَقُلْتُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ فَرَمَانِي الْقَوْمُ بِأَبْصَارِهِمْ فَقُلْتُ وَا ثُكْلَ أُمِّيَاهْ مَا شَأْنُكُمْ تَنْظُرُونَ إِلَيَّ فَجَعَلُوا يَضْرِبُونَ بِأَيْدِيهِمْ عَلَى أَفْخَاذِهِمْ فَلَمَّا رَأَيْتُهُمْ يُصَمِّتُونَنِي لَكِنِّي سَكَتُّ فَلَمَّا صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبِأَبِي هُوَ وَأُمِّي مَا رَأَيْتُ مُعَلِّمًا قَبْلَهُ وَلَا بَعْدَهُ أَحْسَنَ تَعْلِيمًا مِنْهُ فَوَاللَّهِ مَا كَهَرَنِي وَلَا ضَرَبَنِي وَلَا شَتَمَنِي قَالَ إِنَّ هَذِهِ الصَّلَاةَ لَا يَصْلُحُ فِيهَا شَيْءٌ مِنْ كَلَامِ النَّاسِ إِنَّمَا هُوَ التَّسْبِيحُ وَالتَّكْبِيرُ وَقِرَاءَةُ الْقُرْآنِ
“Dari Muawiyah bin Hakam As-Sulami ia berkata: “Ketika aku sedang sholat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba-tiba ada seorang laki-laki yang bersin. Lalu akupun mengucapkan “Yarhamukallah.” Maka orang-orangpun mengarahkan pandangan mereka kearahku. Akupun berkata: “Celakalah aku, apa yang membuat kalian memandangiku?” Merekapun lalu menepukkan tangan mereka ke paha-paha mereka. Tatkala aku melihat mereka mengisyaratkan padaku agar aku diam akupun dim. Dan ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai sholat –sungguh aku tidak mendapati seorang pendidik sebelum dan sesudah beliau yang lebih baik cara mendidiknya daripada beliau shallallahu 'alaihi wasallam - Beliau tidak langsung melarangku, tidak bermuka masam kepadaku, tidak memukulku, da tidak mecelaku, tapi beliau berkata: “Sesungguhnya sholat ini tidak boleh disisipi sesuatupun dari perkataan manusia, sholat ini berisi tasbih, takbir dan qiraatul Qur’an.” (HR. Muslim No 537, Nasai No 1218, Ahmad No 23250 dan Darimi No 1502)
www.info-iman.blogspot.com
Senin, 03 November 2008
Sebaik-baik Sholat Wanita
Mana yang lebih banyak pahalanya bagi wanita, sholat sendirian dirumah atau berjamaah dimasjid?
Jawab:
Imam Nawawi dalam syarah Shahih Muslim menjelaskan bahwa sholat kaum wanita dirumahnya meskipun sendirian itu lebih baik daripada sholat mereka dimasjid meskipun berjamaah.
Hal ini didasarkan pada sebuah riwayat berikut:
عَنْ أُمِّ حُمَيْدٍ امْرَأَةِ أَبِي حُمَيْدٍ السَّاعِدِيِّ أَنَّهَا جَاءَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُحِبُّ الصَّلَاةَ مَعَكَ قَالَ قَدْ عَلِمْتُ أَنَّكِ تُحِبِّينَ الصَّلَاةَ مَعِي وَصَلَاتُكِ فِي بَيْتِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلَاتِكِ فِي حُجْرَتِكِ وَصَلَاتُكِ فِي حُجْرَتِكِ خَيْرٌ مِنْ صَلَاتِكِ فِي دَارِكِ وَصَلَاتُكِ فِي دَارِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلَاتِكِ فِي مَسْجِدِ قَوْمِكِ وَصَلَاتُكِ فِي مَسْجِدِ قَوْمِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلَاتِكِ فِي مَسْجِدِي
“Dari Ummu Humaid istri Abu Humaid as-Sa’idi ia datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata: “Hai Rasulullah, aku senang sholat bersamamu.” Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Aku tahu bahwa engkau senang sholat bersamaku tetapi shalatmu di ruang khusus dirumahmu lebih utama daripada shalatmu di kamarmu. Dan shalatmu di kamarmu lebih utama daripada shalatmu diruang terbuka di rumahmu.dan shalatmu di rumahmu lebih utama daripada shalatmu di masjid kaummu dan shalatmu di masjid kaummu lebih utama daripada shalatmu di masiidku.” (HR. Ahmad No 26550, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam Shahih keduanya; dihasankan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin AI-AIbani di dalam Jilbab Mar’ah Muslimah, hal. I55)
Mengomentari hadits di atas, Syaikh Albani hafidhahullah berkata: Hadits tersebut tidak bertentangan dengan hadits riwayat Imam Muslim yang berbunyi: “Shalat di masjidku lebih utama seribu shalat dibandingkan dengan shalat di masjid-masjid yang lainnya.” Hadits ini tidak menafikan bahwa shalat-shalat mereka (para wanita) di rumahnya lebih utama bagi mereka, sebagaimana tidak dinafikannya pula keutamaan shalat sunnah di rumah bagi laki-laki dibandingkan dengan jika dilakukan di masjid. Akan tetapi jika dia (laki-laki) shalat di salah satu masjid yang tiga (Mekah, Madinah dan Aqsha), maka mereka mendapat keutamaan-keutamaan dan kekhususan-kekhususan Demikian pula halnya bagi wanita.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
صَلَاةُ الْمَرْأَةِ فِي بَيْتِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلَاتِهَا فِي حُجْرَتِهَا وَصَلَاتُهَا فِي مَخْدَعِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلَاتِهَا فِي بَيْتِهَا
"Shalat seorang wanita di rumahnya lebih utama daripada shalat dikamarnya. Dan shalatnya diruang khusus dalam rumahnya lebih utama daripada shalatnya di rumahnya". (HR. Muslim No 570 dan Abu Dawud, hadits no. 566 dan dishahihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al-Albani)
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
خَيْرُ مَسَاجِدِ النِّسَاءِ قَعْرُ بُيُوتِهِنَّ
Sebaik-baik masjid bagi wanila adalah di dalam rumah-rumah mereka. (HR. Ahmad (6/301), Ibnu Khuzaimah (3/92) dan Baihaqi)
Dari riwayat-riwayat di atas, para ulama mengambil istimbath (kesimpulan) hukum bahwa shalat wanita di dalam rumahnya lebih utama daripada shalat di masjid. (Lihat Syeikh Mustafa Al-Adawi di dalam kitab Ahkamu An-Nisa hal. 299, Imam Nawawi Syarh Muslim 2/73, Ibnul Qayyim al-Jauziyah, Imam Syaukani dalam Nailul Authar, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dalam Majmu’atu Durusil Fatawa)
www.info-iman.blogspot.com
Buku Tentang Tuntunan Sholat
Tolong informasikan buku tuntunan sholat dan buku doa dan dzikir yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ? (Sugeng, Tanjung Bintang)
Jawab:
Diantara buku buku yang berisi tuntunan Sholat adalah: Shifat sholat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam karya Syeikh Muhammad Nashiruddin Albani, Shifat Sholat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam karya Syeikh Jibrin, Sholatul Mukmin (Edisi Terjemahan: Panduan Sholat Lengkap) karya Syeikh Said bin Ali Wahaf Al Qahthani, shifat sholat Nabi karya Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah, dan lain-lain.
www.info-iman.blogspot.com
Keutamaan Sholat Di Masjid Quba
Apakah ada haditsnya bahwa sholat di masjid Quba pahalanya sama dengan mengerjakan umrah satu kali?
Jawab:
Ya, didalam Sunan Ibnu Majah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menjelaskan tentang keutamaan tersebut. Adapun lafadz riwayatnya adalah sebagai berikut:
عَنْ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ أَتَى مَسْجِدَ قُبَاءَ فَصَلَّى فِيهِ صَلَاةً كَانَ لَهُ كَأَجْرِ عُمْرَةٍ
“Dari Sahal bin Hunaif ia berkata: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang bersuci dirumahnya kemudian ia mendatangi masjid Quba lalu sholat di dalamnya, maka baginya pahala seperti pahala melakukan umrah.” (HR. Ibnu Majah No 1412, dishahihkan oleh Syeikh Albani)
www.info-iman.blogspot.com
Minggu, 02 November 2008
Posisi Imam Wanita Dalam Sholat Berjamaah
Bagaimana posisi imam wanita yang benar dalam sholat berjamaah, karena ada yang mengatakan imam berada didepan dan ada pula yang mengatakan imam sejajar dengan makmumnya? (Iza)
Jawab:
Jika kaum wanita mengerjakan sholat berjamaah dan imam mereka adalah seorang wanita maka posisi sang imam adalah ditengah-tengah shof yang pertama. Jadi bukan berada didepan seperti jika imamnya seorang laki-laki. (Lihat Al Muhalla, Ibnu Hazam 3/172 dam Musnad Imam Asy-Syafii 6/82)
Hal ini sebagaimana dipraktekkan oleh Ummu Salamah Radliyallahu anha ketika ia menjadi imam sebagaimana dikisahkan oleh Hujairah binti Hushain:
عَنْ حُجَيْرَةَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَتْ : أَمَّتْنَا أُمُّ سَلَمَةَ فِي صَلاَةِ الْعَصْرِ قَامَتْ بَيْنَنَا
“Dari Hujairah binti Hushain ia berkata: “Ummu Salamah mengimami kita dalam sholat ashar, beliau berdiri diantara kita.” (HR. Abdurrazaq dalam Mushannaf No 5082 (3/140), Ibnu Abi Syaibah II/131 dan Dar Quthni I/404)
Dan dalam sebuah atsar Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu berkata:
تَؤُمُّ الْمَرْأَةُ النِّسَاءَ تَقُوْمُ فِي وَسَطِهِنَّ
“Seorang wanita (bila) menjadi imam bagi kaum wanita maka ia berdiri ditengah-tengah mereka.” (HR. Abdurrazaq No 5083)
Demikian pula Aisyah Radliyallahu anha apabila mengimami kaum wanita beliau berdiri ditengah-tengah mereka. (Lihat Mushannaf Abdurrazaq 3/140)
Dan apabila jamaahnya hanya satu orang maka posisi sang imam sejajar dengan makmumnya. Sang makmum berada disebelah kanan imam. Posisi ini sama seperti jika seorang laki-laki berjamaah dengan seorang laki-laki. (lihat Al Kaafi, Ibnu Qudamah 1/434, Syarah Al Mumti’ , Syeikh Utsaimin 4/389, Majmu Fatawa Bin Bazz 12/131).
Wallahu A’lam Bish Showab.
www.info-iman.blogspot.com
Sholat Sunnah Sebelum Ashar
Sholat sunnah sebelum ashar yang benar 4 rakaat dua kali salam atau dua rakaat satu kali salam? (Ibu, Hamba Allah)
Jawab:
Sebelum melaksanakan sholat ashar memang seseorang dibenarkan untuk melaksanakan sholat qabliyah sekalipun para ulama menggolongkan sholat qabliyah ashar ini dalam kelompok sholat rawatib yang ghairu muakkad (yang tidak ditekankan). (Lihat Sholatul Mukmin [Edisi Indonesia: Panduan Sholat Lengkap], Syeikh Said bin Ali Wahaf Al Qahthani : 227)
Adapun pelaksanaannya bisa dikerjakan dua rakaat sekali dalam atau empat rakaat dengan dua kali salam. Keduanya boleh dikerjakan karena memiliki sandaran hukum dari hadits-hadits nabi yang shahih.
Dan diantara dalil yang menjelaskan bahwa sholat qabliyah ashar ini dikerjakan sebanyak empat rakaat adalah:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَحِمَ اللَّهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ أَرْبَعًا
“Dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: “Semoga Allah merahmati seseorang yang melakukan sholat empat rakaat sebelum ashar.” (HR. Turmudzi No 430 dan dihasankan oleh AlBani)
Dalam riwayat lain disebutkan:
عَنْ عَاصِمِ بْنِ ضَمْرَةَ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي قَبْلَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ
“Dari ‘Ashim bin Dhamrah dari Ali ia berkata: “Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan sholat empat rakaat sebelum ashar.” (HR. Tirmidzi No 429 dan dihasankan oleh AlBani)
Imam Tirmidzi menyebutkan bahwa para salaf berbeda pendapat dalam teknis pelaksanaanya ada yang berpendapat empat rakaat satu kali salam seperti Ishaq bin Ibrahim. Dan ada yang berpendapat empat rakaat dengan dua kali salam. Ini adalah pendapat Imam Asy-Syafi’i dan Imam Ahmad. (Lihat Sunan Tirmidzi No 429).
Pendapat yang lebih kuat adalah pendapat yang kedua yang menyatakan bahwa jika sholat qabliyah ashar dilakukan sebanyak empat rakaat maka dengan dua kali salam. Ini berdasarkan keumuman riwayat:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلَاةُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ مَثْنَى مَثْنَى
“Dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: “Sholat malam dan siang itu dua-dua.” (HR. Turmudzi No597, dishahihkan oleh Syeikh Albani )
Adapun dalil yang menyatakan bahwa sholat qabliyah ashar ini dilakukan sebanyak dua rakaat adalah:
عَنْ عَلِيٍّ عَلَيْهِ السَّلَام أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي قَبْلَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ
“Dari Ali radhiallahu 'anhu bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukan sholat dua rakaat sebelum ashar.” (HR. Abu Daud No 1272 dan dihasankan oleh Syeikh Albani)
Jadi seseorang dipersilahkan untuk memilih antara mengerjakan sholat qabliyah ashar dua rakaat atau empat rakaat. Namun jika memungkinkan diutamakan untuk melakukan yang empat rakaat dikarenakan akan mendapat keutamaan khusus sebagaimana dijelaskan dalam hadits diatas yang diriwayatkan oleh Imam Turmudzi No 430 bahwa Allah ta'ala akan memberi rahmat kepada orang yang mengerjakan sholat qabliyah ashar sebanyak empat rakaat. Wallahu A’lam Bish Showab.
www.info-iman.blogspot.com