Sabtu, 30 April 2011

Mengapa Doaku Tidak Dikabulkan ?

Oleh : Muhammad Sidiq
Dikesempatan kali ini tidaklah ada sesuatu yang lebih mulia untuk kita haturkan melainkan puji-pujian kehadirat Allah Yang Maha Besar atas segala apa yang telah Ia limpahkan kepada kita semua, baik berupa nikmat kesempatan, kesehatan jasmani dan rohani serta berbagai kenikmatan yang tidak bisa kita hitung bilangannya. Begitu juga satu hal yang tidak bisa kita lupakan, yaitu ucapan sholawat dan salam atas junjungan kita, teladan kita, Nabi Besar Muhammad Shallahu 'alaihi wa salam, penutup dari para nabi dan rasul, yang telah membawa agama yang hanif ini kehadiran kita semua, sehingga kita dapat merasakan kenikmatan iman dan manisnya islam. Semoga sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada beliau, keluarganya, sahabatnya dan orang-orang yang selalu meniti jalannya hingga hari penghisapan kelak.
 
Saudaraku seislam, doa adalah ibadah yang unik. Ibadah yang dengannya seorang hamba dapat berhubungan dengan Sang Pencipta. Ibadah yang dengannya berbagai masalah teratasi. Berbagai penyakit dapat disembuhkan. Akan tetapi adakah yang menyadari bahwa ibadah yang semua dari kita dapat melakukannya, akan tetapi tidak semua dari kita akan menuai hasilnya secara langsung. Ada yang berdoa, akan tetapi belum juga ada hasil dari doa itu. “Mengapa doaku belum juga dikabulkan?” Mungkin pertanyaan seperti ini pernah bahkan sering terlintas dibenak kita. Sebuah pertanyaan yang terlintas ketika doa yang kita panjatkan belum juga terkabulkan. Atau kerap juga kita dengar dari lisan saudara kita akan keluhan ini. Oleh karena itu kita sebagai hamba yang butuh akan pertolangan Allah Ta'ala, sudah seharusnyalah mengetahui apa penyebab dari semua itu. Apakah penyebab ditangguhkannya doa yang dipanjatkan?! Pada pembahasan yang lalu, telah kita ketahui bersama akan keutamaan dan syarat- syarat terkabulkannya doa. Pada kesempatan kali ini kita akan kembali membahas apa yang menjadikan doa itu terhalang untuk dikabulkan?

Saudaraku seislam, banyak sebab yang menjadikan doa terhalang untuk dikabulkan, akan tetapi pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan membahas beberapa hal saja yang menyebabkan doa tersebut terhalang untuk dikabulkan. Diantaranya adalah :

1. Mengkonsumsi hal-hal yang haram, baik dari berpakain, makanan maupun minuman.
Dikesempatan yang lalu telah kita sebutkan sebuah cerita yang dikisahkan Nabi kita Muhammad Shallahu 'alaihi wa salam tentang seorang pemuda yang terkumpul didalamnya faktor-faktor terkabulkannya doa. Akan tetapi karena apa yang ia konsumsi berasal dari hal haram, maka doa yang dipanjatkan tidak dikabulkan oleh Allah Ta'ala. Nabi Muhammad Shallahu 'alaihi wa salam bersabda yang di riwayatkan dari jalan Abu Hurairah :
Ada seseorang yang bepergian jauh, kusut rambutnya dan berdebu tubuhnya, ia pun mengangkat tangannya ke langit seraya berkata,”Ya Rabb!,Ya Rabb!” Sedangkan makanannya haram, pakaiannya haram, dan ia diberi makan dari sesuatu yang haram, bagaimana Allah Ta'ala mengabulkan doa orang tersebut ?!!.”

2. Tergesa-gesa dalam berdoa.
Sebuah ketergesaan dari seorang hamba yang akhirnya menyebabkannya meninggalkan ibadah yang mulia ini. Dalam hal ini آabi Muhammad Shallahu 'alaihi wa salam telah memperingatkan ummatnya untuk tidak tergesa-gesa dalam berdoa. Beliau bersabda :

يستجاب لأحدكم ما لم يعجل فيقول قد دعوت فلا أو فلم يستجب لي
Akan dikabulkan (doa) salah seorang dari kalian selama ia tidak tergesa-gesa dan mengatakan,”Aku telah berdoa, namun Allah juga tidak mengabulkan doaku.” HR. Bukhori Muslim.

Sebuah peringatan yang sangat jelas dari Nabi Muhammad Shallahu 'alaihi wa salam kepada kita ummatnya akan kejelekan dari sebuah ketergesaan. Semoga dengan mengetahui hadist diatas menjadikan kita meninggalkan ketergesa-gesaan dalam berdoa.

3. Berbuat maksiat dan dosa, serta melanggar apa yang telah diharamkan dan meninggalkan apa yang telah diwajibkan.
Nabi Muhammad Shallahu 'alaihi wa salam bersabda :
Demi Zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, kalian harus memerintahkan kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran atau Allah akan menimpakan kepada kalian hukuman yang apabila kalian semua berdoa agar dihindarkan dari hukuman itu, maka tidak akan dikabulkan oleh-Nya” HR. Tirmidzi.

Saudaraku yang dimuliakan Allah, maksiat adalah kegelapan yang akan menutup hati kita. Kegelapan yang apabila dibiarkan terus menerus akan menyebabkan hati ini akan dikuasai oleh setan sehingga akan terhalang dari hidayah. Dalam hal ini Syaikhul islam Ibnu Qayyim Al Jauziyah rahimahullah mengatakan : “Jika dosa semakin bertambah, maka itu akan menutupi hati pemiliknya.”
Imam Mujahid rahimahullah juga mengatakan, “Hati itu seperti telapak tangan. Awalnya ia dalam keadaan terbuka dan jika berbuat dosa, maka telapak tangan tersebut akan tergenggam. Jika berbuat dosa lagi, maka semua jemarinya perlahan-lahan akan menutup telapak tangan tersebut. Jika ia berbuat dosa lagi,maka jari lainnya akan menutup telapak tangan tadi. Akhirnya seluruh telapak tangan tadi tertutupi oleh jari-jemari.”

Oleh karena itu, bagaimana sebuah doa yang kita panjatkan akan dikabulkan oleh Allah Ta’ala, sedangkan larangan-Nya selalu kita langgar dan perintah-Nya kita tinggalkan?! Hari-hari yang dilewati kita hiasi dengan maksiat tanpa memikirkan apa dampaknya bagi diri kita. Marilah bersama kita tingkatkan iman dengan memperbanyak istighfar dari dosa-dosa yang kita perbuat. Yang semoga dengannya, doa yang kita panjatkan akan di kabulkan oleh Allah Ta'ala. Amin.

4. Tidak bersungguh-sungguh dalam berdoa.
Nabi Muhammad Shallahu 'alaihi wa salam bersabda :
Janganlah sekali-kali kalian berkata (ketika berdoa),”Ya Allah, apabila Engkau berkenan maka ampunilah aku, apabila Engkau berkenan kasihilah aku, apabila Engkau berkenan berilah kepadaku rezeki. Akan tetapi bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, karena Allah Ta'ala berbuat menurut apa yang Ia kehendaki dan tidak ada yang memaksaNya.” HR. Bukhori

Saudaraku, ingatlah, bahwasannya sejauh mana engkau berusaha maka sejauh itulah yang akan kau dapatkan. Terus dan teruslah didalam kesungguhan, maka engkau akan menuai hasilnya nanti. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah sebuah keyakinan bahwa doa yang kita panjatkan akan dikabulkan oleh Allah Ta’ala . Nabi Muhammad Shallahu 'alaihi wa salam bersabda :
Berdoalah kalian dengan keyakinan penuh akan terkabulnya doa itu, karena sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa yang berasal dari hati yang lalai dan lengah. HR. Tirmidzi.
Dan akhirnya hanya kepada-Nyalah kita memohon pertolongan.

Saudaraku seislam, apa yang telah kita bahas bersama di atas adalah kenikmatan yang patut kita syukuri. Mungkin ada diantara kita yang selama ini lalai akan hal diatas atau memang sama sekali kita tidak menyadari hal tersebut. Oleh karena itu tidak ada kata terlambat bagi kita semua untuk membenahi diri kita, ibadah dan kehidupan kita. Semoga apa yang kita bahas diatas menjadi suatu hal yang bermamfaat. Besar harapan ketika ilmu yang telah kita dapatkan, dapat juga didapatkan saudara kita seislam karena hal itu akan menjadi amal jariyah kita kelak apabila kita telah tiada. Dan semoga Allah menjadikan kita orang orang yang hidup diatas kecintaan karena-Nya dan menjadikan kita orang yang mendapatkan naungan di hari yang tiada naungan selain naungan-Nya kelak. Amin ya robbal ‘alamin.

Referensi: Min 'Ajaibid Du'a karya Khalid Bin Sulaiman Ar-Rob'i.

(Oleh Muhammad Sidiq alumni Pesantren Islam Al-Irsyad ke 19 tahun 2010 diedit oleh Ustadz Ujang Pramudhiarto, Lc SpdI)

www.info-iman.blogspot.com

Menuai Pahala di Ladang Kebaikan

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ [٢٢:٧٧]
وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ ۚ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِّلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ ۚ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِن قَبْلُ وَفِي هَٰذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ ۚ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ ۖ فَنِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ النَّصِيرُ [٢٢:٧٨]


“Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu, dan perbuatlah kebajikan, niscaya kalian termasuk orang-orang yang beruntung. Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan, (ikutilah) agama orang tuamu Ibrohim, Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur’an) ini, supaya Rosul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.” (QS. Al Hajj: 77-78)
 
Kandungan Makna Ayat
Anjuran untuk berbuat kebaikan dan memerangi kejelekan.
 
Korelasi dengan Ayat sebelumnya
Setelah Allah menyebutkan luasnya ilmuNya terhadap keadaan para makhlukNya dan menjelaskan bahwa sesungguhnya tempat kembali segala urusan itu hanya kepada Allah -subhanahu wa ta’aala- agar mereka jera dari perbuatan jelek dan selalu bersunguh-sunguh dalam kebaikan, maka Allah menyebutkan beberapa anjuran untuk berbuat kebaikan dan memerangi kejelekan. 
 
Tafsir Ayat
Dalam ayat ini, Allah menyeru kaum muslimin dengan panggilan keimanan dengan tujuan agar mereka segera melaksanakan amalan-amalan kebaikan, kemudian Allah berfirman:
 
Ruku’lah kamu dan sujudlah kamu”,  yaitu dirikanlah sholat. Allah menyebutkan sholat di dalam ayat ini dengan istilah rukuk dan sujud dikarenakan keutamaan rukuk dan sujud itu sendiri. Kemudian Allah kembali menyeru kaum muslimin untuk mendirikan sholat dikarenakan sholat adalah ibadah paling mulia daripada ibadah-ibadah lainnya dan sholat adalah penyejuk mata (melahirkan ketenangan) sebagaimana perkataan Rasulullah -sholallahu alaihi wa sallam-: “Dan dijadikanlah penyejuk mataku adalah dengan sholat”.
 
Oleh karena itu, ayat ini diawali dengan perintah sholat, kemudian ditegaskan kembali perintah untuk mendirikan sholat di ayat selanjutnya, di mana Allah berfirman: “Dan dirikanlah sholat”.
 
Adapun firman Allah “Dan sembahlah Tuhanmu”, artinya tunduklah kalian dengan ketundukan yang sempurna, dengan ketundukan yang disertai oleh kecintaan kepada Tuan dan Raja kalian, yaitu yang mengatur segala urusan kalian.
 
Adapun firman Allah: “dan perbuatlah kebajikan”, artinya, dan perbanyaklah dalam berbuat kebaikan, baik kebaikan untuk umum maupun khusus, dan kerjakanlah apa –apa yang beermanfaat buat kalian dan tanah air kalian.
 
Kemudian firman Allah “niscaya kalian termasuk orang-orang yang beruntung” maksudnya, semoga kalian menang dan sukses. Ayat ini adalah tempat sujud tilawah, karena Allah memerintahkan untuk sujud dalam ayat ini. Ini adalah pendapat madzhab Ahmad, Syafi'i dan sebagian para ahli ilmu. Pendapat ini menyelisihi pendapat Abu Hanifah, beliau mengatakan: “Yang dimaksud dengan sujud dalam ayat ini adalah sujud dalam sholat bukan sujud tilawah, karena sujud dalam ayat ini disebutkan bersamaan dengan rukuk”.
 
Kemudian firmanNya: “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya”. Dalam ayat ini, Allah memerintahkan dengan sesuatu yang menjadi puncak dari agama islam, jadi maksud ayat ini adalah, “Curahkanlah segala kemampuan untuk menjunjung tinggi kalimat Allah serta menghinakan musuh-musuhNya, dan janganlah takut dari celaan orang yang mencela selama kalian di jalan Allah.
 
Kemudian firman Allah: “Dia telah memilih kalian dan Dia sekali–kali tidak menjadikan suatu kesempitan bagi kalian dalam agama ini”, artinya, Allah telah memilih dan memuliakan kalian dengan menjadikan kalian sebagai para pengemban agama yang lurus ini dan Allah tidak akan memberikan kesulitan maupun kesempitan bagi kalian dalam agama ini, bahkan Allah membuang kesulitan dan beban berat yang telah Allah berikan kepada para generasi pertama. Allah menginginkan bagi kalian kemudahan dan tidak menginginkan kesulitan. Adapun orang yang mencuri, berzina, atau membunuh, maka sungguh pada hakikatnya mereka telah mendatangkan kesulitan bagi dirinya sendiri. Kemudian agama islam memberikan hukuman setimpal kepada mereka, demi keselamatan dan keamanan kaum muslimin lainnya.
 
Dan firman Allah “Agama bapak kalian Ibrahim”, maksudnya, ikutilah dan berpegangteguhlah dengan agama bapak kalian Ibrahim. Kemudian Allah memberi nama kalian dengan islam dari sebelum Al Qur'an diturunkan hingga setelahnya.
 
Firman Allah : “Supaya Rosul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu menjadi saksi atas segenap manusia”  yaitu, Rasulullah -shalallahi 'alaihi wa sallam- menjadi saksi pada hari kiamat, bahwa beliau telah menyampaikan risalah kepada umatnya, dan umat pun menjadi saksi bahwa Rasulullah telah menyampaikan risalah kepada kaumnya. Hal itu bisa diketahui melalui apa yang Allah ceritakan dalam Al qur’an dan Rasulullah sampaikan dalam sunnahnya.
 
Kemudian firman Allah “maka dirikanlah shalat”, artinya, jika Allah telah memberikan kekhususan kepada kalian dengan kemulian menjadi saksi, maka dekatkanlah diri kalian kepada Allah dengan berbagai macam ketaatan, terlebih khusus mendirikan salat dan membayar zakat.          Allah mengkhususkan penyebutan shalat dan zakat, karena memang shalat dan zakat memiliki keutamaan yang lebih daripada selainnya, sebagaimana pula diulangnya penyebutan shalat dan zakat untuk kembali menegaskan pentingnya shalat.
 
Dan firman Allah: “Berpeganglah kamu pada tali Allah” artinya: Percayalah kalian kepada Allah dan jadikanlah Allah sebagai tempat bersandar, kemudian kembalikan segala perkara kepadaNya.
 
Hukum-Hukum :
  • Wajibnya mendirikan sholat
  • Wajibnya ikhlas kepada Allah semata dalam seluruh ibadah kepadaNya
  • Disunnahkan berupaya berbuat kebaikan umum bagi umat
  • Diwajibkannya berjihad
  • Kesulitan mendatangkan kemudahan
  • Keadaan darurat membolehkan hal–hal yang dilarang
  • Wajibnya membayar zakat
  • Wajibnya berserah diri hanya kepada Allah -subhanahu wa ta'aala- semata
  • Hukum asal dalam setiap muslim adalah baik


(Diterjemahkan dengan sedikit perubahan dari kitab Tafsir Ayatil Ahkam buah pena Abdul Qodir Syeibatul Hamd oleh Wajdi Khalid barbud alumni Pesantren Islam Al Irsyad angkatan 19 tahun 2010, diedit oleh Agus Abu Aufa, Lc.)
www.info-iman.blogspot.com

Selasa, 19 April 2011

Boleh Jadi Kamu Membenci Sesuatu Padahal Ia Amat Baik Bagimu

Dahulu, sebelum ada vaksinasi, cacar adalah salah satu penyakit yang tersebar di mana-mana, dan atas kehendak Allah Yang Maha Hidup dan Maha Mengurus segala sesuatu, sering kali (penyakit cacar itu) mengakibatkan kematian di kalangan masyarakat.
Syahdan, di antara mereka ada yang terjangkit bencana ini; seorang lelaki berumur 6 tahun dari sebuah dusun di utara kota Buraidah di wilayah Al-Qashim. Peristiwa ini terjadi di abad 14 H. Akibatnya, ia mengalami kebutaan total dan berwajah bopeng.
Anak ini tinggal di tengah saudara-saudaranya yang bekerja sebagai petani di sawah. Dia sering berlari-lari di belakang mereka, hendak mengejar mereka saat berjalan bersama. Akan tetapi, tentu saja hal ini sering kali menyebabkannya tersandung dan terjerembab di mana-mana, lalu terluka. Namun, ia segera bangkit mengejar arah datangnya suara mereka, lalu ia menabrak pohon di mana-mana, sementara saudara-saudaranya hanya menertawainya ketika ia jatuh, bahkan (mereka) mengejeknya, “Buta …! Buta …!”
Mereka tidak peduli dan tidak menanyakan apabila dia tidak ada dan (mereka) bersikap acuh kalau dia ada di tengah mereka. Bahkan, di kala orang tuanya tidak ada dirumah, sering kali ia menjadi bulan-bulanan saudara-saudaranya, yaitu ketika dia disuruh berjalan lalu terantuk dan terjatuh, maka ia menjadi bahan tertawaan. Meskipun demikian, dia termasuk anak yang lincah dan gerakannya ringan. Kemauannya keras dan mempunyai ketabahan, dan Allah telah mengaruniakan kepadanya kecerdasan dan kemauan yang keras. Dia selalu berupaya melakukan apa saja yang dia mau. Dia ingin mengerjakan lebih banyak daripada yang dilakukan orang normal.
Ayahnya adalah orang yang miskin. Dia memandang anaknya yang buta ini hanya menjadi beban saja, karena dia tidak mendapatkan manfaat dan keuntungan darinya sebagaimana saudara-saudaranya yang lain.
Suatu hari, salah seorang temannya datang ke rumah. Sudah beberapa tahun mereka tidak jumpa. Dia lalu mengadukan kepada temannya tersebut perihal anaknya yang buta bahwa anak itu tidak berguna, bahkan mereka sekeluarga selalu sibuk mengurus dan melayaninya, sehingga menghambat sebagian pekerjaan mereka. Tamu tersebut menyarankan agar anak itu dikirim ke Riyadh agar mendapat jaminan makanan dari jamuan yang selalu diadakan oleh Ibnu Sa’ud (Setelah keamanan dalam negeri di seluruh Jazirah Arab terkendali di tangan Raja Abdul ‘Aziz rahimahullah, dia mengadakan jamuan khusus untuk memberi makan kaum fakir miskin dan orang orang terlantar. Pada masa itu, jamuan tersebut sangat terkenal), sehingga (ia) akan selalu bertemu dengan orang orang yang mengasihinya setiap saat.
Ide tersebut diterima dengan baik oleh ayahnya. Ketika ada seorang tukang unta tampak sedang membuat kayu ke atas punggung untanya yang biasanya menjual barang dagangan di Riyadh, ayahnya menghampiri tukang unta dan berkata, “Aku hendak menitipkan anakku ini padamu. Bawalah dia pergi ke Riyadh dan saya beri kamu dua riyal, dengan syarat: kamu taruh dia di masjid, dan kamu tunjukkan di mana letak jamuan makan dan sumur masjid agar dia bisa minum dan berwudhu, dan serahkan dia kepada orang yang mau berbuat kebajikan kepadanya.”


Berikut ini penuturan kisah sang anak setelah (ia) dewasa,
Aku dipanggil ayahku -rahimahullah-. Pada waktu iu, umurku baru mendekati 13 tahun. Beliau berkata, “Anakku, di Riyadh itu ada halaqah-halaqah ilmu, ada jamuan makan yang akan memberimu makan malam setiap hari, dan lain sebagainya. Kamu akan betah disana, insya Allah. Kamu akan ayah titipkan pada orang ini. Dia akan memberitahu kamu apa saja yang kamu inginkan ….”
Tentu saja, aku menangis keras-keras dan mengatakan, “Benarkah orang sepertiku tidak memerlukan lagi keluarga? Bagaimana mungkin aku berpisah dengan ibuku, saudara-saudara, dan orang orang yang aku sayangi? Bagaimana aku akan mengurus diriku di negeri yang sama sekali asing bagiku, sedangkan di tengah keluargaku saja aku mengalami kesulitan? Aku tidak mau!”
Aku dibentak oleh ayahku. Beliau berkata kasar kepadaku. Selanjutanya, beliau memberiku pakaian-pakaianku seraya berkata, “Tawakal kepada Allah dan pergilah …. Kalau tidak, kamu akan aku begini dan begini ….”
Suara tangisku makin keras, sementara saudara-saudaraku hanya diam saja di sekelilingku. Selanjutnya, aku dibimbing oleh si tukang unta sambil menjanjikan kepadaku hal-hal yang baik baik dan meyakinkan aku bahwa aku akan hidup enak di sana.
Aku pun berjalan sambil tetap menangis. Tukang unta itu menyuruh aku berpegangan pada ujung kayu di bagian kelakang unta. Dia berjalan di depan unta, sedangkan aku di belakangnya, sementara suara tangisku masih tetap meninggi. Aku menyesali perpisahanku dengan keluargaku.
Setelah lewat sembilan hari perjalanan, tibalah kami di tengah kota Riyadh. Tukang unta itu benar benar menaruh aku di masjid dan menunjukkan aku letak sumur dan jamuan makan. Akan tetapi aku masih tetap tidak menyukai semuanya dan masih merasa sedih. Aku menangis dari waktu ke waktu. Dalam hati, aku berkata, “Bagaimana mungkin aku hidup di suatu negeri yang aku tidak mengetahui apa pun dan tidak mengenal siapa pun? Aku berangan-angan, andaikan aku bisa melihat, pastilah aku sudah berlari entah kemana … ke padang pasir barangkali. Akan tetapi, atas rahmat Allah, ada beberapa orang yang menaruh perhatian kepadaku di masjid itu. Mereka menaruh belas kasihan kepadaku, lalu mereka membawaku kepada Syekh Abdurrahman Al-Qasim rahmahullah dan mereka katakan, “Ini orang asing, hidup sebatang kara.”
Syekh menghampiri aku, lalu menanyai siapa namaku dan nama julukanku, dan dari negeri mana. Kemudian, beliau menyuruh aku duduk di dekatnya, sementara aku menyeka air mataku. Beliau berkata, “Anakku, bagaimana ceritamu?” Kemudian, aku pun menceritakan kisahku kepada beliau.
“Kamu akan baik baik saja, insya Allah. Semoga Allah memberimu manfaat dan membuat kamu bermanfaat. Kamu adalah anak kami dan kami adalah keluargamu. Kamu akan melihat nanti hal-hal yang menggembirakanmu di sisi kami. Kamu akan kami gabungkan dengan para pelajar yang sedang menuntut ilmu dan akan kami beri tempat tinggal dan makanan. Di sana ada saudara-saudara di jalan Allah yang akan selalu memperhatikan dirimu.”
Aku menjawab, “Semoga Allah memberi Tuan balasan yang terbaik, tetapi aku tidak menghendaki semua itu. Aku ingin Tuan berbaik hati kepadaku, kembalikan aku kepada keluargaku bersama salah satu kafilah yang menuju Al-Qashim.”
Syekh berkata, “Anakku, coba dulu kamu tinggal bersama kami, barangkali kamu akan merasa nyaman. Kalau tidak, kami akan mengirim kamu kembali kepada keluargamu, insya Allah.”
Selanjutnya, Syekh memanggil seseorang lalu berkata, “Gabungkan anak ini dengan Fulan dan Fulan, dan katakan kepada mereka, perlakukan dia dengan baik.”
Orang itu membimbing dan membawaku menemui dua orang teman yang baik hati. Keduanya menyambut kedatanganku dengan baik dan aku pun duduk di sisi mereka berdua, lalu aku ceritakan kepada mereka berdua keadaanku dan mengatakan bahwa aku tidak betah tinggal di situ karena harus berpisah dari keluargaku. Tak ada yang dilakukan kedua temanku itu selain mengatakan kepadaku perkataan yang menghiburku. Keduanya menjanjikan kepadaku yang baik-baik dan bahwa kami akan sama sama mencari ilmu, sehingga aku sedikit merasa tenteram dan senang kepada mereka. Keduanya selalu bersikap baik padaku. Semoga Allah memberi mereka dariku balasan yang terbaik. Akan tetapi, aku sendiri belum juga terlepas dari kesedihan dan keenggananku tinggal di sana. Aku masih tetap menangis dari waktu ke waktu atas perpisahanku dengan keluargaku.
Kedua temanku itu tinggal di sebuah kamar dekat masjid. Aku tinggal bersama mereka. Keseharianku selalu bersama mereka. Pagi-pagi benar, kami pergi shalat subuh, lalu duduk di masjid mengikuti pengajian Alquran sampai menjelang siang. Syekh menyuruh kami menghapal Alquran. Sesudah itu, kami kembali ke kamar, istirahat beberapa saat, makan ala kadarnya, kemudian kembali lagi ke pengajian hingga tiba waktu zuhur. Barulah setelah itu, kami istirahat, yakni tidur siang (qailulah), dan sesudah shalat Ashar kami kembali lagi mengikuti pengajian.
Demikian yang kami lakukan setiap hari hingga akhirnya mulailah aku merasa betah sedikit demi sedikit, makin membaik dari hari ke hari, bahkan akhirnya Allah melapangkan dadaku untuk menghapal Al Quran, terutama setelah Syekh–rahimahullah–memberi dorongan dan perhatian khusus kepadaku. Aku pun melihat diriku mengalami kemajuan dan menghapal hari demi hari. Sementara itu, Syekh selalu mempertajam minat para santrinya. Pernah suatu kali, beliau berkata, “Kenapa kalian tidak meniru si Hamud itu? Lihatlah bagaimana kesungguhan dan ketekunannya, padahal ia orang buta!”
Dengan kata-kata itu, aku semakin bersemangat, karena timbul persaingan antara aku dan teman temanku dalam kebaikan. Oleh karena itu, kurang dari satu setengah bulan, Allah ta’ala telah mengaruniai aku ketenteraman dan ketenangan hati, sehingga dapatlah aku menikmati hidup baru ini.
Syahdan, setelah tujuh bulan lamanya aku tinggal di sana, aku katakan dalam diriku, “Subhanallah, betapa banyak kebaikan yang terdapat dalam hal-hal yang tidak disukai hawa nafsu, sementara diri kita melalaikannya! Kenapa aku harus sedih dan menangisi kehidupan yang serba kekurangan di tengah keluargaku, yang ada hanya kebodohan, kemiskinan, kepayahan ketidakpedulian, dan penghinaan, sedangkan aku merasa menjadi beban mereka?”
Demikianlah kehidupan yang aku jalani di Riyadh setiap harinya, sehingga kurang dari sepuluh bulan aku sudah dapat menghafal Alquran sepenuhnya, alhamdulillah. Kemudian, aku ajukan hapalanku itu kehadapan Syekh sebanyak dua kali. Selanjutnya, Syekh mengajak aku pergi menemui para guru besar, yaitu Syekh Muhammad bin Ibrahim dan Syekh Abdul Latif bin Ibrahim. Aku diperkenalkan kepada mereka. Kemudian, guruku itu berkata, “Kamu akan ikut bergabung dalam halaqah-halaqah ilmu. Adapun murajaah Alquran, dilakukan sehabis shalat subuh, kamu akan dipandu oleh Fulan. Sesudah magrib, kamu akan dipandu oleh Fulan.”
Sejak saat itu, mulailah aku menghadiri halaqah-halaqah dari para guru besar itu, yang bisa menimba ilmu dengan kesungguhan hati. Materi pelajaran yang diberikan meliputi Akidah, Tafsir, Fikih, Ushul Fikih, Hadits, Ulumul Hadits, dan Fara’idh. Seluruh materi diberikan secara teratur, masing-masing untuk materi tertentu.
Sementara itu, aku sendiri, hari demi hari semakin merasa betah, semakin senang, dan tenteram hidup di lingkungan itu. Aku benar benar merasa bahaia mendapat kesempatan mencari ilmu. Sementara itu, agaknya orang tuaku di kampung selalu bertanya kepada orang-orang yang bepergian ke Riyadh, dan tanpa sepengetahuanku beliau mendapat berita-berita tentang perkembanganku.
Demikianlah, alhamdulillah, aku berkesempatan untuk terus mencari ilmu dan menikmati taman-taman ilmu. Setelah tiga tahun, aku meminta izin kepada guru-guruku untuk menjenguk keluargaku di kampung. Kemudian, mereka menyuruh orang untuk mengurus perjalananku bersama seorang tukang unta. Dengan memuji Allah, aku pun berangkat hingga sampailah aku kepada keluargaku. Tentu saja, mereka sangat gembira dan kegirangan menyambut kedatanganku, terutama Ibuku–rahimahallah–. Mereka menanyakan kepadaku tentang keadaanku dan aku katakan, “Aku kira, tidak ada seorang pun di muka bumi ini yang lebih bahagia selain aku ….”
Ya, kini mereka melihatku dengan senang dan santun. Demikian pula, aku melihat mereka menghargai dan menghormati aku, bahkan menyuruhku mengimami shalat mereka. Aku menceritakan kepada mereka pengalaman-pengalaman yang telah aku alami selama ini. Mereka senang mendengarnya dan memuji kepada Allah.
Setelah beberapa hari berada di lingkungan keluargaku, aku pun meminta izin untuk pergi meninggalkan mereka kembali. Mereka bersikeras memintaku untuk tetap tinggal, tapi aku segera mencium kepada ayah-bundaku. Aku meminta pengertian dan izin kepada keduanya, dan alhamdulillah mereka mengizinkan. Akhirnya aku kembali ke Riyadh meneruskan pelajaranku. Aku makin bersemangat mencari ilmu.
Adapun dari teman-temannya yang seangkatan, ada di antaranya yang menceritakan, “Dia sangat rajin dan bersemangat dalam mencari ilmu, sehingga dikagumi guru-gurunya dan teman-teman seangkatannya. Sangat banyak ilmu yang dia peroleh. Adapun hal yang sangat ia sukai adalah apabila ada seseorang yang duduk bersamanya dengan membacakan kepadanya sebuah kitab yang belum pernah ia dengar, atau ada orang yang berdiskusi dengannya mengenai berbagai masalah ilmu. Dia memiliki daya hapal yang sangat mengagumkan dan daya tangkap yang luar biasa.
Tatkala umunya mencapai 18 tahun, dia diperintahkan oleh guru didiknya dihadapan santri santri kecil dan agar menyuruh mereka menghapalkan beberapa matan kitab.
Ketika Fakultas Syariah Riyadh dibuka, beberapa orang gurunya menyarankan dia mengikuti kuliah. Dia mengikutinya, dan dengan demikian dia, termasuk angakatan pertama yang dihasilkan oleh fakultas tersebut pada tahun 1377 H. Kemudian, dia ditunjuk menjadi tenaga pengajar di Fakultas Syariah di kota itu.
Pada akhir hayatnya, dia pindah mengajar di fakultas yang sama di Al-Qashim, dan lewat tangannya muncullah sekian banyak mahasiswa yang kelak menjadi hakim, orator, guru, direktur, dan sebagainya.
Pada tiap musim haji, dia tergabung dalam rombongan pada mufti dan da’i, di samping kesibukannya sebagai pebisnis tanah dan rumah, sehingga dia bisa memberi nafkah kepada keluarganya dan saudara saudaranya, dan dapat pula membantu kerabat-kerabatnya yang lain.
Adapun saudara saudaranya yang dulu sering mengejeknya semasa kecil, kini mereka mendapatkan kebaikan yang melimpah darinya, karena sebagian mereka, ada yang kebetulan tidak pandai mencari uang.
Betapa banyak karunia dan nikmat yang terkandung pada hal-hal yang tidak disukai dari diri kita. Akan tetapi, firman Allah yang Maha Agung tentu lebih tepat,
عَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ (٢١٦)
“Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:216)
***
artikel muslimah.or.id
Disalin dari buku berjudul “Obat Penawar Hati yang Sedih“, karya Sulaiman bin Muhammad bin Abdullah Al-’Utsaimin. Penerbit: Darus Sunnah.
www.info-iman.blogspot.com

Senin, 11 April 2011

Doa - Dzikir Pagi & Sore… Penangkal Sihir, Miskin


DO'A dan WIRID Sehari-hari

Sebelum para pembaca jauh masuk ke inti pembahasan, kami berikan poin-poin penting yang akan membantu anda lebih dapat memahami isi dan maksud postingan ini:
  1. Hadits-hadits yang kami cantumkan, insyaAlloh bukan hadits yang lemah, oleh karenanya kami cantumkan komentar para ulama ahli hadits tentang derajat hadits tersebut di setiap akhirnya.
  2. Dalam menerjemahkan hadits-hadits tentang fadilah dan keutamaan dzikir ini, kami menggunakan terjemahan bebas yang insyaAlloh tidak merubah maksud hadits tersebut, tidak lain tujuan kami untuk menyederhanakan kata agar lebih mudah dipahami.
  3. Dzikir-dzikir yang ada, kami terjemahkan ke indonesia secara tekstual, agar ketika membaca dzikir tersebut kita tahu arti yang dikandungnya. (arti tersebut tidak perlu dibaca ketika mengamalkannya).
  4. Dzikir pagi dan sore ini kami bagi menjadi tiga: (a) Dzikir untuk pagi dan sore. (b) Dzikir khusus untuk pagi. (c) Dzikir khusus untuk sore. Jadi dalam pelaksanaannya kita harus melakukannya sesuai aturan, yang khusus untuk pagi jangan dibaca untuk sore, begitu pula sebaliknya.
  5. Fadhilah, keutamaan dan kegunaan dzikir ini, tidak hanya diambil dari keterangan hadits yang menerangkan keutamaannya saja. Akan tetapi bisa kita ambil juga dari lafal-lafal dzikir tersebut. Kami contohkan, dzikir no: 6, dalam haditsnya hanya menerangkan bahwa Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- dulu biasa membacanya, tapi dengan melihat maknanya kita bisa katakan bahwa dzikir tersebut mempunyai fungsi untuk penyembuh sakit atau menjaga kesehatan tubuh, menghindarkan kita dari kemiskinan dan ke-kafir-an, adzab kubur dan neraka.  Anda bisa terapkan pemahaman ini pada hadits-hadits lainnya.
  6. Dari hadits-hadits yang ada kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa banyak sekali amalan dzikir (juga ibadah lainnya) yang diberi “iming-iming” manfaat duniawi, seperti harta, kesehatan, selamat dari gangguan jin, sengatan hewan dll… Ini menunjukkan -wallohu a’lam- bolehnya kita mengharapkan manfaat duniawi dari  sebagian ibadah, asalkan dasar nash-nya shohih dan sesuai dengan proporsinya.
  7. Yang terakhir, marilah kita ingat kembali sabda Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam-: “Sesungguhnya amalan yang paling disenangi Alloh, adalah yang paling bisa rutin meski sedikit”. (HR. Bukhori Muslim), oleh karena itu kalau anda tidak bisa membaca dzikir dan doa ini semuanya, maka pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan anda, kemudian amalkanlah secara rutin… disamping mendapat pahala akhirat, anda juga mendapat dunianya…
Selanjutnya jika ada yang kurang  jelas, bisa anda tanyakan lewat komen… semoga postingan ini bermanfaat, khususnya bagi penulis sendiri, umumnya bagi para pembaca… kurang lebihnya kami mohon maaf… wassalam…
DZIKIR untuk PAGI DAN SORE
Dibaca setelah sholat shubuh dan setelah sholat ashar atau maghrib
.
NOLAFAL DZIKIR YANG DIBACAHADITS ttg FADHILAH & KEUTAMAANYA
1
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ [3]ـ
عن  عثمان بن عفان يقول، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من عبد يقول في صباح كل يوم ومساء كل ليلة بسم الله الذي لا يضر مع اسمه شيء في الأرض ولا في السماء وهو السميع العليم ثلاث مرات لم يضره شيء [رواه الترمذي (حديث رقم 3388) واللفظ له، وقال هذا حديث حسن صحيح غريب، وأبو داود (5088)، وابن ماجه (3869) وغيرهم، وصححه الألباني]ـ
Dengan nama Allah… yang bila nama-Nya disebut, segala sesuatu yang berada di bumi dan di langit tidak akan berbahaya, Dialah yang maha mendengar lagi maha mengetahui.Dari Utsman bin Affan, Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Orang yang membaca dzikir ini setiap pagi dan sore sebanyak tiga kali, tidak akan ada sesuatu yang membahayakannya” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan lainnya, di-shohih-kan oleh Albani)
2
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ (1)ـ
عن أبي بن كعب، قال للجن: فما ينجينا منكم ؟ قال : هذه الآية التي في سورة البقرة {الله لا إله إلا هو الحي القيوم} من قالها حين يمسي أجير منا حتى يصبح ومن قالها حين يصبح أجير منا حتى يمسي فلما أصبح أتى رسول الله صلى الله عليه و سلم فذكر له ذلك فقال: صدق الخبيث. [رواه الطبراني واللفظ له وقال الألباني (الترغيب والترهيب 1/299, حديث رقم: 953): بإسناد جيد، والحاكم (المستدرك، حديث رقم 2064) وقال: هذا حديث صحيح الإسناد و لم يخرجاه، وابن حبان (صحيح ابن حبان, حديث رقم 784) وغيرهم]ـ
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.Ubay bin Ka’ab berkata kepada Jin: “Apa yang bisa menyelamatkan kami dari (gangguan) kalian?”. Si jin menjawab: “Ayat kursi… Barangsiapa membacanya di waktu sore, maka ia akan dijaga dari (gangguan) kami hingga pagi,  dan barangsiapa membacanya di waktu pagi, maka ia akan dijaga dari (gangguan) kami hingga sore”. Lalu paginya Ubay menemui Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- untuk menuturkan hal itu, dan beliau menjawab: “Si buruk itu berkata benar”.  (HR. Hakim, Ibnu Hibban, Thobaroni dan lainnya, Albani mengatakan: Sanadnya ThobaroniJayyid).
3
سُوْرَةُ الإِخْلاَصِ (3) سورة الْفَلَقِ (3) سورة النَّاسِ (3)ـ
عن عبد الله بن خبيب قال خرجنا في ليلة مطر وظلمة شديدة نطلب رسول الله صلى الله عليه وسلم ليصلي لنا فأدركناه فقال أصليتم فلم أقل شيئا فقال قل فلم أقل شيئا ثم قال قل فلم أقل شيئا ثم قال قل فقلت يا رسول الله ما أقول قال قل قل هو الله أحد والمعوذتين حين تمسي وحين تصبح ثلاث مرات تكفيك من كل شيء  [رواه أبو داود (5082) واللفظ له, والترمذي (3575) وقال هذا حديث حسن صحيح غريب من هذا الوجه, وصححه الألباني]ـ
Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas.Rosululloh mengatakan kepada Abdulloh bin Khubaib: “Bacalah Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas, di waktu pagi dan sore, sebanyak 3 kali! Itu cukup bagimu untuk mencegah semua marabahaya” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, di-shohih-kan oleh Albani)
4
حَسْبِيَ الله ُلاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ، عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ، وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ (7)ـ
عن أبي الدرداء، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: من قال في كل يوم حين يصبح وحين يمسي : حسبي الله لا إله إلا هو، عليه توكلت، وهو رب العرش العظيم، سبع مرات، كفاه الله عز وجل همه من أمر الدنيا والآخرة [رواه ابن السني (ص 37, رقم حديث 71) وقال محققه بشير محمد عيون: إسناده صحيح, وقال شعيب وعبد القادر الأرناؤوط في تحقيقهما على زاد المعاد (2/376) سنده صحيح]ـ
Cukuplah bagiku Alloh, tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Dia, hanya kepadanya aku bertawakal, Dialah Tuhan Arsy yang sangat agung.Dari Abud Darda’, Nabi -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa setiap pagi dan sorenya membaca dzikir ini, sebanyak 7 kali, Alloh akan menghilangkan kegelisahannya dari urusan dunia dan akhiratnya” (HR. Ibnus Sunni, di-shohih-kan oleh Syuaib Al-Arna’uth, Abdul Qodir Al-Arna’uth dan Basyir Muhammad ‘Uyun)
5
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ (1)ـ
عن شداد بن أوس رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم سيد الاستغفار أن تقول اللهم أنت ربي لا إله إلا أنت خلقتني وأنا عبدك وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت أعوذ بك من شر ما صنعت أبوء لك بنعمتك علي وأبوء لك بذنبي فاغفر لي فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت قال ومن قالها من النهار موقنا بها فمات من يومه قبل أن يمسي فهو من أهل الجنة ومن قالها من الليل وهو موقن بها فمات قبل أن يصبح فهو من أهل الجنة  [رواه البخاري (6306)]ـ
Ya Allah… Engkau adalah Tuhanku, tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku dan aku adalah hambaMu, aku akan setia pada perjanjianku denganMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui segala nikmatMu kepadaku dan aku mengakui semua dosaku, oleh karena itu ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.Dari Syaddad bin Aus, Nabi -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa membaca dzikir ini di waktu pagi -dengan meyakini (makna)nya-, lalu ia meninggal sebelum waktu sore, maka ia termasuk ahli surga. (Begitu pula) barangsiapa membacanya di waktu sore -dengan meyakini (makna)nya-, lalu ia meninggal sebelum pagi, maka ia termasuk ahli surga”. (HR. Bukhori)
6
اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ (3)ـ
عن عبد الرحمن بن أبي بكرة أنه قال لأبيه يا أبت إني أسمعك تدعو كل غداة اللهم عافني في بدني اللهم عافني في سمعي اللهم عافني في بصري لا إله إلا أنت تعيدها ثلاثا حين تصبح وثلاثا حين تمسي وتقول اللهم إني أعوذ بك من الكفر والفقر اللهم إني أعوذ بك من عذاب القبر لا إله إلا أنت تعيدها حين تصبح ثلاثا وثلاثا حين تمسي قال نعم يا بني إني سمعت النبي صلى الله عليه وسلم يدعو بهن فأحب أن أستن بسنته [رواه أحمد (19917) واللفظ له, وقال محققه إسناده حسن في المتابعات والشواهد, وأبوداود (5090), وحسن إسناده الألباني (صحيح الأدب المفرد ص 260)]ـ
Ya Allah… selamatkanlah tubuhku (dari penyakit, maksiat dan segala yang tidak aku inginkan). Ya Allah… selamatkanlah pendengaranku, Ya Allah… selamatkanlah penglihatanku, tiada tuhan yang layak disembah kecuali Engkau. Ya Allah… sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari kekufuran dan kefakiran, Ya Alloh… aku juga berlindung kepadamu dari siksaan kubur, tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau.Abu Bakroh mengatakan: “Sungguh aku telah mendengar Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- membacanya, karenanya aku senang mengikuti sunnah (tuntunan)-nya” (HR. Ahmad, di-hasan-kan oleh Albani, dan Muhaqqiq kitab Musnad Ahmad)
7
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (10)ـ
عن أبي أيوب الأنصاري عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال من قال حين يصبح لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد يحيي ويميت وهو على كل شيء قدير عشر مرات كتب الله له بكل واحدة قالها عشر حسنات وحط الله عنه بها عشر سيئات ورفعه الله بها عشر درجات وكن له كعشر رقاب وكن له مسلحة من أول النهار إلى آخره ولم يعمل يومئذ عملا يقهرهن فإن قال حين يمسي فمثل ذلك [رواه أحمد (23056) والطبراني (المعجم الكبير, حديث رقم 3882) وغيرهما, وصححه الألباني (الصحيحة 6/134, حديث رقم 2563)]ـ
Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Alloh semata, tiada sekutu bagi-Nya, semua kerajaan dan segala pujian hanyalah milik-Nya, Dia mampu menghidupkan dan mematikan, dan Dia maha berkuasa atas segala sesuatu.Dari Abu Ayyub Al-Anshori, Nabi -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa ketika pagi membaca dzikir ini 10 kali, maka Alloh mencatat 100 kebaikan baginya, menghapus 100 keburukan darinya, menaikkannya 100 derajat, (pahala) dzikir ini sebanding dengan memerdekakan 10 budak, dzikir ini bisa menjadi pelindung baginya dari pagi hingga sore, dan pada hari itu tidak akan ada pekerjaan yang memupuskannya… Apabila ia membacanya ketika sore, maka baginya keutamaan yang sama seperti itu. (HR. Ahmad dan Thobaroni, di-shohih-kan oleh Albani)
8
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (1)ـ
عن أبي عياش، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال من قال إذا أصبح لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير كان له عدل رقبة من ولد إسمعيل وكتب له عشر حسنات وحط عنه عشر سيئات ورفع له عشر درجات وكان في حرز من الشيطان حتى يمسي وإن قالها إذا أمسى كان له مثل ذلك حتى يصبح [رواه أحمد (16147), وأبو داود (5077) واللفظ له, وابن ماجه (3867) وصححه الألباني]ـ
Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Alloh semata, tiada sekutu bagi-Nya, semua kerajaan dan segala pujian hanyalah milik-Nya, dan Dia maha berkuasa atas segala sesuatu.Dari Abu Ayyasy, Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa ketika pagi membaca dzikir ini (sekali), maka pahalanya seperti memerdekakan seorang budak dari keturunan Nabi Isma’il, dicatat 10 kebaikan baginya, dihapus 10 keburukan darinya, dinaikkan 10 derajat, dzikir ini bisa menjadi penjaganya dari setan hingga sore… Apabila ia membacanya ketika sore, maka  baginya keutamaan yang sama seperti itu hingga pagi. (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah, di-shahih-kan oleh Albani)
9
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ العَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي (1)ـ
عن ابن عمر يقول لم يكن رسول الله صلى الله عليه وسلم يدع هؤلاء الدعوات حين يمسي وحين يصبح اللهم إني أسألك العفو والعافية في الدنيا والآخرة اللهم إني أسألك العفو والعافية في ديني ودنياي وأهلي ومالي اللهم استر عوراتي وآمن روعاتي اللهم احفظني من بين يدي ومن خلفي وعن يميني وعن شمالي ومن فوقي وأعوذ بعظمتك أن أغتال من تحتي [رواه أبو داود (5074)، وابن ماجه (3871), وصححه الألباني في صحيح الكلم الطيب 23]ـ
Ya Alloh, sesungguhnya aku memohon pada-Mu ampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat…Ya Alloh sesungguhnya aku memohon pada-Mu ampunan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku… Ya Alloh,tutupilah aurat (aib dan kekurangan) ku dan berilah ketentraman di hatiku… Ya Alloh,jagalah aku; dari depan, belakang, kanan, kiri, dan atasku, serta aku memohon perlindungan dengan keagungan-Mu agar tidak disambar (hal buruk) dari bawahku.Ibnu Umar mengatakan: “Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- ketika pagi dan sore, tidak pernah meninggalkan doa-doa ini” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, di-shohih-kan oleh Albani)
10
اللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي، وَشَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي سُوءًا، أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ (1)ـ
عن أبي بكر قال: يا رسول الله علمني شيئا أقوله إذا أصبحت و إذا أمسيت قال: قل: اللهم عالم الغيب والشهادة فاطر السموات والأرض رب كل شيء و مليكه أشهد أن لا إله إلا أنت أعوذ بك من شر نفسي و شر الشيطان و شركه وفي رواية: وأن أقترف على نفسي سوءاً أو أجره إلى مسلم  قله إذا أصبحت و إذا أمسيت و إذا أخذت مضجعك [رواه أبو داود (5067)، والترمذي (3392، 3529) وغيرهما, وصححه الألباني في صحيح الكلم الطيب 21]ـ
Ya Alloh, yang maha mengetahui hal gaib dan nyata… wahai Pencipta langit dan bumi… Tuhan dan Raja dari segala sesuatu… Aku bersaksi tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Engkau, Aku berlindung kepadamu dari keburukan diriku, setan dan para sekutunya… (aku juga berlindung kepadamu) agar tidak mendatangkan keburukan kepada diriku sendiri atau kepada muslim lainnya.Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Bacalah doa ini (wahai Abu Bakar), ketika pagi, sore, dan sebelum tidur!”. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan lainnya, di-shohih-kan oleh Albani)
11
ياَ حَيُّ يَا قَـيُّوْمُ، بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ (1)ـ
أنس بن مالك يقول : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم لفاطمة : ما يمنعك أن تسمعي ما أوصيك به أن تقولي إذا أصبحت و إذا أمسيت ياحي يا قيوم برحمتك أستغيث أصلح لي شأني كله و لا تكلني إلى نفسي طرفة عين [أخرجه الحاكم (1/739, حديث رقم 2054), وقال صحيح على شرطهما, والنسائي في الكبرى (9/212, حديث رقم 10330) وصححه الألباني في (الترغيب والترهيب 1/299, حديث رقم 952)]ـ
Wahai (Tuhan) Yang maha hidup… Yang terus-menerus mengurusi makhluknya… dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan, perbaikilah semua urusanku, dan janganlah sedikitpun engkau biarkan hal itu bersandar padaku.Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “(Wahai Fatimah), apa yang menghalangimu untuk membaca dzikir ini ketika pagi dan sore?!”. (HR. Al-Hakim, dan Nasa’i dalam Sunan Kubro, di-shohih-kan oleh Albani)
12
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ (100)ـ
عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من قال حين يصبح وحين يمسي سبحان الله وبحمده مائة مرة لم يأت أحد يوم القيامة بأفضل مما جاء به إلا أحد قال مثل ما قال أو زاد عليه [رواه مسلم (2692)]ـ
Maha suci Alloh, dengan segala pujianku untuk-Nya.Dari Abu Huroiroh, Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa ketika pagi dan sore membaca dzikir ini 100 kali, maka pada hari kiamat nanti, tiada orang yang amalannya lebih utama darinya, kecuali orang yang amalannya sama atau melebihinya. (HR. Muslim)
13
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (100)ـ
عن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده, أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: من قال في يوم مائتي مرة [مائة إذا أصبح، ومائة إذا أمسى] لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير، لم يسبقه أحد كان قبله ولا يدركه أحد كان بعده إلا من عمل أفضل من عمله [أخرجه النسائي في عمل اليوم والليلة (576, 577) وابن السني في عمل اليوم والليلة (73) وحسنه الألباني (الصحيحة 2762)]ـ
Dari Abdulloh bin Amr bin Ash, Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa membaca dzikir ini 200 kali dalam sehari (yakni 100 kali ketika pagi dan 100 kali ketika sore), maka tiada orang dari generasi sebelumnya yang bisa mengunggulinya, dan tiada orang dari generasi setelahnya yang bisa menyusulnya, kecuali mereka yang beramal melebihinya”. (HR. Nasa’i dan Ibnus Sunni dalam Kitab Amalul Yaumi wal Lailah, di-hasan-kan oleh Albani)
Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Alloh semata, tiada sekutu bagi-Nya, semua kerajaan dan segala pujian hanyalah milik-Nya, dan Dia maha berkuasa atas segala sesuatu.
عن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده, أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: من قال لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير مائة مرة قبل طلوع الشمس وقبل غروبها لم يجىء يوم القيامة أحد بعمل أفضل من عمله إلا من قال مثل قوله أو زاد عليه [رواه النسائي في الكبرى (10327) وحسنه الألباني (صحيح الترغيب 658)]ـ
Dari Abdulloh bin Amr bin Ash, Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa membaca dzikir ini 100 kali, sebelum terbit dan terbenamnya matahari, maka pada hari kiamat nanti, tiada orang yang amalannya lebih utama darinya, kecuali orang yang amalannya sama atau melebihinya. (HR. Nasa’i dalam Kitab Sunan Kubro, dan di-hasan-kan oleh Albani)
14
سُبْحاَنَ الله (100) الْحَمْدُ لِلّه (100) الله ُ أَكْـبَر (100)ـ
عن عمرو بن شعيب رضي الله عنه عن أبيه عن جده، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:  من قال سبحان الله مائة مرة قبل طلوع الشمس وقبل غروبها كان أفضل من مائة  بدنة.  ومن قال الحمد لله مائة مرة قبل طلوع الشمس وقبل غروبها كان أفضل من مائة فرس يحمل عليها في سبيل الله.  ومن قال الله أكبر مائة مرة قبل طلوع الشمس وقبل غروبها كان أفضل من عتق مائة رقبة. [رواه النسائي في الكبرى (10327) وحسنه الألباني (صحيح الترغيب 658)]ـ
Subanalloh (maha suci Alloha)…Alhamdulillah (segala puji bagi Alloh)… Allohuakbar (maha besar Alloh)…Dari Abdulloh bin Amr bin Ash, Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa membaca ‘Subhanalloh’ 100 kali sebelum terbit dan terbenamnya matahari, maka itu lebih utama dari (pahala sedekah) 100 unta. Barangsiapa membaca ‘Alhamdulillah’ 100 kali sebelum terbit dan terbenamnya matahari, maka itu lebih utama dari (pahala sedekah) 100 kuda yang dipersiapkan untuk jihad fisabilillah. Dan barangsiapa membaca ‘Allohu Akbar’100 kali sebelum terbit dan terbenamnya matahari, maka itu lebih utama dari (pahala) memerdekakan 100 budak”. (HR. Nasa’i dalam Kitab Sunan Kubro, dan di-hasan-kan oleh Albani)
.
.
DZIKIR KHUSUS PAGI
.
15
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ(1)ـ
عن عبد الله بن مسعود قال: كان نبي الله صلى الله عليه وسلم إذا أمسى قال: أمسينا وأمسى الملك لله والحمد لله لا إله إلا الله وحده لا شريك له قال أراه قال فيهن له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير رب أسألك خير ما في هذه الليلة وخير ما بعدها وأعوذ بك من شر ما في هذه الليلة وشر ما بعدها رب أعوذ بك من الكسل وسوء الكبر رب أعوذ بك من عذاب في النار وعذاب في القبر وإذا أصبح قال ذلك أيضا أصبحنا وأصبح الملك لله [رواه مسلم (2723)]ـ
Kami dan seluruh kerajaan memasuki waktu pagi hanya karena Alloh. Segala puji bagi Alloh. Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Alloh semata, tiada sekutu bagi-Nya, semua kerajaan hanya milik-Nya dan segala pujian hanya untuk-Nya, Dia maha berkuasa atas segala sesuatu… Wahai Tuhanku, aku memohon kebaikan yang ada di hari ini dan setelahnya, (sebaliknya) aku memohon perlindungan dari keburukan yang ada di hari ini dan setelahnya… Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan buruknya hari tua… Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari adzab neraka dan adzab kubur.Ibnu Mas’ud mengatakan: Dahulu Nabi -shollallohu alaihi wasallam- ketika pagi membaca dzikir ini. (HR. Muslim)
16
اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ (1)ـ
عن أبي هريرة قال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يعلم أصحابه يقول إذا أصبح أحدكم فليقل اللهم بك أصبحنا وبك أمسينا وبك نحيا وبك نموت وإليك النشور وإذا أمسى فليقل اللهم بك أمسينا وبك أصبحنا وبك نحيا وبك نموت وإليك المصير [رواه البخاري في أدب المفرد (1199) وصححه الألباني]ـ
Ya Alloh dengan (rahmat dan pertolongan)-Mu kami memasuki waktu pagi dan dengan-Mu kami memasuki waktu sore, dengan-Mu kami hidup dan dengan-Mu kami mati, serta kepada-Mu-lah kebangkitan (semua makhluk).Abu Huroiroh mengatakan: Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- dahulu mengajarkan dzikir ini kepada para sahabatnya, beliau mengatakan: “Jika masuk waktu pagi, bacalah dzikir ini!”
17
اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ، أُشْهِدُكَ، وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ وَمَلَائِكَتَكَ وَجَمِيعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ (4)ـ
عن أنس بن مالك أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال من قال حين يصبح أو يمسي اللهم إني أصبحت أشهدك وأشهد حملة عرشك وملائكتك وجميع خلقك أنك أنت الله لا إله إلا أنت وأن محمدا عبدك ورسولك أعتق الله ربعه من النار فمن قالها مرتين أعتق الله نصفه ومن قالها ثلاثا أعتق الله ثلاثة أرباعه فإن قالها أربعا أعتقه الله من النار [رواه أبو داود (5069) واللفظ له, وابن السني (عمل اليوم والليلة ص 36, رقم حديث 70) وغيره, وحسّنه الحافظ (نتائج الأفكار 2/375) وابن باز (تحفة الأخيار 23)]ـ
Ya Alloh, sungguh aku memasuki waktu pagi ini (dengan) mempersaksikan kepada Engkau… kepada para malaikat pemikul Arsy-Mu… kepada para malaikat-Mu (yang lain)… dan kepada seluruh makhluk ciptaan-Mu… bahwa sesungguhnya Engkau-lah Alloh, yang tiada sesembahan (yang berhak disembah) melainkan Engkau, (aku juga mempersaksikan kepada mereka semua) bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.Dari Anas bin Malik, Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa ketika pagi atau sore membaca dzikir ini satu kali, maka Alloh membebaskan 1/4 dirinya dari neraka. Barangsiapa membacanya dua kali, maka Alloh membebaskan 1/2 dirinya dari neraka. Barangsiapa membacanya tiga kali, maka Alloh membebaskan 3/4 dirinya dari neraka. Dan barangsiapa membacanya empat kali, maka Alloh membebaskannya dari neraka. (HR. Abu Dawud, Ibnus Sunni dan lainnya, di-hasan-kan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar dan Ibnu Baz).
18
أَصْبَحْناَ عَلَى فِطْرَةِ الْإِسْلَامِ، وَعَلَى كَلِمَةِ الْإِخْلَاصِ، وَعَلَى دِينِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِينَا إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا مُسْلِمًا، وَمَا كَانَ مِنْ الْمُشْرِكِينَ (1)ـ
عن عبد الرحمن بن أبزى، أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يقول إذا أصبح وإذا أمسى: أصبحنا على فطرة الإسلام وعلى كلمة الإخلاص وعلى دين نبينا محمد صلى الله عليه وسلم وعلى ملة أبينا إبراهيم حنيفا مسلما وما كان من المشركين [رواه أحمد (14935، 14938) وغيره وصححه الألباني (الصحيحة 2989)]ـ
Aku memasuki waktu pagi ini dengan berpegang teguh pada ajaran Islam, kalimat ikhlas (yakni kalimat tauhid laa ilaaha illalloh), ajaran Nabi kita Muhammad -shollallohu alaihi wasallam- dan agama ayah kita Ibrohim, seorang yang muslim (pasrah), selalu tunduk pada Alloh, dan tidak tergolong orang-orang musyrik.Abdurrohman bin Abza mengatakan: Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- dahulu ketika pagi dan sore membaca doa ini. (HR. Ahmad dan lainnya, di-shohih-kan oleh Albani)
19
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ، وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ (3)ـ
عن جويرية أن النبي صلى الله عليه وسلم خرج من عندها بكرة حين صلى الصبح وهي في مسجدها ثم رجع بعد أن أضحى وهي جالسة فقال ما زلت على الحال التي فارقتك عليها قالت نعم قال النبي صلى الله عليه وسلم لقد قلت بعدك أربع كلمات ثلاث مرات لو وزنت بما قلت منذ اليوم لوزنتهن سبحان الله وبحمده عدد خلقه ورضا نفسه وزنة عرشه ومداد كلماته [رواه مسلم (2726)]ـ
Maha suci Allah, aku memujiNya dengan pujian sebanyak makhlukNya, sejauh kerelaanNya, seberat timbangan arsyNya dan sebanyak tinta tulisan kalimatNya.Dari Juwairiyah (ummul mukminin), ia mengisahkan: Suatu hari saat Shubuh tiba, ia sudah (duduk berdzikir) di tempat sholat dalam rumahnya dan Nabi -shollallohu alaihi wasallam- meninggalkannya keluar (untuk sholat di masjid), kemudian beliau kembali ketika sudah masuk waktu dhuha, sedangkan dia masih tetap duduk (ditempat sholat itu sambil dzikir). Maka beliau mengatakan: “Kamu masih seperti itu, sejak kutinggal tadi?!”. Ia mengatakan: “Ya”. Lalu beliau mengatakan: “Aku akan membaca empat kalimat sebanyak tiga kali, seandainya ia ditimbang dengan dzikir yang kamu ucapkan hari ini, tentu akan melebihi dzikirmu hari ini” lalu beliau membaca dzikir ini… (HR. Muslim)
20
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً, وَرِزْقاً طَيِّباً, وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً (1)ـ
عن أم سلمة قالت : كان النبي صلى الله عليه و سلم يقول بعد صلاة الفجر اللهم إني أسألك رزقا طيبا وعلما نافعا وعملا متقبلا [رواه أحمد (25982، 26062، 26160، 26191)، وابن ماجه (925)، والطبراني في الأوسط (2/36, حديث رقم 735) واللفظ له, وقال الهيثمي والألباني: إسناده جيد]ـ
Ya Allah… sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rejeki yang baik dan amalan yang maqbul (diterima oleh-Nya)Ummu Salamah mengatakan: “Dahulu Nabi -shollallohu alaihi wasallam- membaca doa ini setelah sholat fajar”. (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Thobaroni, Al-Haitsami dan Albani mengatakan: Sanadnya Jayyid)
21
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (100)ـ
عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال من قال لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير في يوم مائة مرة كانت له عدل عشر رقاب وكتبت له مائة حسنة ومحيت عنه مائة سيئة وكانت له حرزا من الشيطان يومه ذلك حتى يمسي ولم يأت أحد أفضل مما جاء به إلا أحد عمل أكثر من ذلك [رواه البخاري (3293)، ومسلم (2691)]ـ
Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Alloh semata, tiada sekutu bagi-Nya, semua kerajaan dan segala pujian hanyalah milik-Nya, dan Dia maha berkuasa atas segala sesuatu.Dari Abu Huroiroh, Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa membaca dzikir ini 100 kali, maka baginya (pahala) memerdekakan 10 budak, dicatat 100 kebaikan baginya, dihapus 100 keburukan darinya, dzikir ini akan menjaganya dari (gangguan) setan pada hari itu hingga sore, dan tidak ada seorang pun yang amalannya melebihinya kecuali orang yang melakukan amalan lebih banyak dari itu. (HR. Bukhori dan Muslim)
22
رَضِيْتُ بِاللهِ رَباًّ، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْناً، وَبِمُحَمَّدٍ نَبِياًّ (1)ـ
عن المنيذر صاحب رسول الله صلى الله عليه وسلم قال, سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: من قال إذا أصبح رضيت بالله ربا و بالإسلام دينا و بمحمد نبيا، فأنا الزعيم لآخذن بيده حتى أدخله الجنة [أخرجه الطبراني (المعجم الكبير حديث رقم 838) وابن مندة (انظر في الإصابة لابن حجر 6/144, في ترجمة المنيذر، رقم 8247), وقال الألباني: ثبت الحديث (الصحيحة 2686)]ـ
Aku rela Alloh sebagai Tuhanku, Islam sebagai Agamaku dan Muhammad sebagai Nabiku.Dari Munaidzir -seorang sahabat-, Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa saat pagi membaca dzikir ini, maka akulah penjaminnya, aku akan menggandengnya hingga kumasukkan ke surga”. (HR. Thobaroni dan Ibnu Mandah, Albani mengatakan: Hadits ini tsabit)
.
.
DZIKIR KHUSUS SORE
.
23
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَاخَلَقَ  (3)ـ
عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال من قال حين يمسي ثلاث مرات أعوذ بكلمات الله التامات من شر ما خلق لم يضره حمة تلك الليلة [رواه أحمد (7838), والترمذي (3966) وصححه الألباني]ـ
Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk ciptaan-NyaDari Abu Huroiroh, Nabi -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa sorenya membaca dzikir ini tiga kali, maka sengatan binatang pada malam itu tidak akan mencederainya” (HR. Ahmad dan Tirmidzi, di-shohih-kan oleh Albani)
24
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
عن عبد الله بن مسعود قال: كان نبي الله صلى الله عليه وسلم إذا أمسى قال: أمسينا وأمسى الملك لله والحمد لله لا إله إلا الله وحده لا شريك له قال أراه قال فيهن له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير رب أسألك خير ما في هذه الليلة وخير ما بعدها وأعوذ بك من شر ما في هذه الليلة وشر ما بعدها رب أعوذ بك من الكسل وسوء الكبر رب أعوذ بك من عذاب في النار وعذاب في القبر وإذا أصبح قال ذلك أيضا أصبحنا وأصبح الملك لله [رواه مسلم (2723)]ـ
Kami dan seluruh kerajaan memasuki waktu sore karena Alloh. Segala puji bagi Alloh. Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Alloh semata, tiada sekutu bagi-Nya, semua kerajaan hanya milik-Nya dan segala pujian hanya untuk-Nya, Dia maha berkuasa atas segala sesuatu… Wahai Tuhanku, aku memohon kebaikan yang ada di hari ini dan setelahnya, (sebaliknya) aku memohon perlindungan dari keburukan yang ada di hari ini dan setelahnya… Wahai Tuhanku, aku berlindung kepadamu dari kemalasan dan buruknya umur tua… Wahai Tuhanku, aku berlindung kepadamu dari adzab neraka dan adzab kubur.Ibnu Mas’ud mengatakan: Dahulu Nabi -shollallohu alaihi wasallam- ketika sore membaca dzikir ini. (HR. Muslim)
25
اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوتُ، وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ (1)ـ
عن أبي هريرة قال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يعلم أصحابه يقول إذا أصبح أحدكم فليقل اللهم بك أصبحنا وبك أمسينا وبك نحيا وبك نموت وإليك النشور وإذا أمسى فليقل اللهم بك أمسينا وبك أصبحنا وبك نحيا وبك نموت وإليك المصير [رواه البخاري في أدب المفرد (1199) وصححه الألباني]ـ
Ya Alloh dengan (rahmat dan pertolongan)-Mu kami memasuki waktu sore dan dengan-Mu kami memasuki waktu pagi, dengan-Mu kami hidup dan dengan-Mu kami mati, serta kepada-Mu-lah tempat kembali (semua makhluk).Abu Huroiroh mengatakan: Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- dahulu mengajarkan dzikir ini kepada para sahabatnya, beliau mengatakan: “Jika masuk waktu sore, bacalah dzikir ini!”
26
اللَّهُمَّ إِنِّي أَمْسَيْتُ، أُشْهِدُكَ، وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ وَمَلَائِكَتَكَ وَجَمِيعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ (4)ـ
عن أنس بن مالك أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال من قال حين يصبح أو يمسي اللهم إني أصبحت أشهدك وأشهد حملة عرشك وملائكتك وجميع خلقك أنك أنت الله لا إله إلا أنت وأن محمدا عبدك ورسولك أعتق الله ربعه من النار فمن قالها مرتين أعتق الله نصفه ومن قالها ثلاثا أعتق الله ثلاثة أرباعه فإن قالها أربعا أعتقه الله من النار [رواه أبو داود (5069) واللفظ له, وابن السني (عمل اليوم والليلة ص 36, رقم حديث 70) وغيره, وحسّنه الحافظ (نتائج الأفكار 2/375) وابن باز (تحفة الأخيار 23)]ـ
Ya Alloh, sungguh aku memasuki waktu sore ini (dengan) mempersaksikan kepada Engkau… kepada para malaikat pemikul Arsy-Mu… kepada para malaikat-Mu (yang lain)… dan kepada seluruh makhluk ciptaan-Mu… bahwa sesungguhnya Engkau-lah Alloh, yang tiada sesembahan (yang berhak disembah) melainkan Engkau, (aku juga mempersaksikan kepada mereka semua) bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.Dari Anas bin Malik, Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa ketika pagi atau sore membaca dzikir ini satu kali, maka Alloh membebaskan 1/4 dirinya dari neraka. Barangsiapa membacanya dua kali, maka Alloh membebaskan 1/2 dirinya dari neraka. Barangsiapa membacanya tiga kali, maka Alloh membebaskan 3/4 dirinya dari neraka. Dan barangsiapa membacanya empat kali, maka Alloh membebaskannya dari neraka. (HR. Abu Dawud, Ibnus Sunni dan lainnya, di-hasan-kan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar dan Ibnu Baz).
27
أَمْسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ الْإِسْلَامِ، وَعَلَى كَلِمَةِ الْإِخْلَاصِ، وَعَلَى دِينِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِينَا إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا مُسْلِمًا، وَمَا كَانَ مِنْ الْمُشْرِكِينَ (1)ـ
عن عبد الرحمن بن أبزى، أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يقول إذا أصبح وإذا أمسى: أصبحنا على فطرة الإسلام وعلى كلمة الإخلاص وعلى دين نبينا محمد صلى الله عليه وسلم وعلى ملة أبينا إبراهيم حنيفا مسلما وما كان من المشركين [رواه أحمد (14935، 14938) وغيره وصححه الألباني (الصحيحة 2989)]ـ
Aku memasuki waktu sore ini dengan berpegang teguh pada ajaran Islam, kalimat ikhlas (yakni kalimat tauhid laa ilaaha illalloh), ajaran Nabi kita Muhammad -shollallohu alaihi wasallam- dan agama ayah kita Ibrohim, seorang yang muslim (pasrah), selalu tunduk pada Alloh, dan tidak tergolong orang-orang musyrik.Abdurrohman bin Abza mengatakan: Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- dahulu ketika pagi dan sore membaca doa ini. (HR. Ahmad dan lainnya, di-shohih-kan oleh Albani)
Alhamdulillah… Atas taufiq dan pertolongan-Nya tulisan ini bisa tuntas…Subhanakallohumma wa bihamdika asyhadu alla ilaa ha illaa anta, astaghfiruka wa atubu ilaiik…

sumber Addariny's Center


www.info-iman.blogspot.com

Label

'idul adha adab dan sunnah adik saudara sepersusuan adzan air kencing bayi air kencing Rasulullah Akhirat akhlak Akhlaq Kepribadian Akhwat akidah Al Qur'an Al Qur#039;an Al Quran Al-Qur'an Alam Aliran-aliran Amalan AMALIYAH NU anak Analisa Angin Aqidah Aqiqah Artikel Artikel IImiah Asmara Astronomi ASWAJA Azab Bab Adab Bab Nikah Bab Puasa Bab Sholat Bab Thaharah Bab Zakat bantahan belajar islam Berita bersin Bid'ah bid'ah dalam aqidah bid'ah dalam ibadah Biografi Biologi Bisnis Blackberry Budaya Budi Daya buka puasa buku Cantik Fisik catatanku Cerpen Chairil Anwar Curahan Hati Curhat daging qurban Dakwah Dakwah Pemikiran Islam dakwah umum Dambaan insan Dari Salafushshalih Dasar Islam Dasar Keislaman demam Desain Dhaif Do'a do'a buka puasa Do'a dan Dzikir Doa doa bersama doa sholat tarawih download dunia islam Dunia Islam Kontemporer Dzikir dzikir dengan tangan kiri Ekonomi Eksoplanet Emansipasi Emha Ainun Nadjib Fakta Ilmiah Fakta Jin-Iblis-Syetan Fakta Manusia faraidh Fenomena Asteroid Fenomena Bencana Alam Fenomena Bintang Fenomena Bulan Fenomena Bumi Fenomena Hewan Fenomena Kutub Fenomena Langit Fenomena Matahari Fenomena Meteorit Fenomena Petir Fenomena Planet Fenomena Ruang Angkasa Fenomena Tumbuhan Fiqh Fiqh Muamalat Fiqh Wanita Fiqih Fisika Galaksi Geografi Geologi gerhana gigi palsu Hadis Hadis 40 hadist Hadits Hadits Palsu HAID Halal Haram HAM HARI RAYA ID HUKUM ISLAM hukum natal bersama hutang i'tikaf Ibadah ibadah yang baik ibu mertua ilmu ilmuan muslim Ilmuwan imam terlalu cepat bacaannya IMAN Inovasi intermezzo Internet Iptek iqomah isbal Islam jabat tangan setelah sholat JADWAL RAMADHAN Jagad Raya Jalaluddin Rumi jamaah sholat jumat jenazah Jual Beli judi junub Kabar Dalam Negeri kabar manca negara Kahlil Gibran Kajian Karya Buku Karya Ulama KB Keajaiban Alam Keajaiban Hewan KECANTIKAN Kecelakaan Maut Kehutanan Kelautan keluarga Kepemerintahan Kepengurusan Kerajaan Kesehatan Keuangan Keutamaan KHITAN Khitan Wanita khurofat Khutbah Khutbah Jum'at khutbah jumat Khutbah Rasulullah saw Kiamat Kidung Hati Kimia Kisah Kisah Kami Kisah Nyata Kisah Orang-Orang Shaleh Kisah Teladan Komputer Konversi Energi Kosmologi Kumpulan Do'a Kumpulan Kata lafadz adzan lafadz iqomah Lain-Lain Lalu Lintas lembaga sosial Lingkungan Hidup Lubang Hitam macam puasa sunnah mahram Makanan mandi jum'at mandi wajib Manhaj Manusia Manusia dan Teknologi masjid masjid quba Masuk Perguruan Tinggi Matahari Materi gelap Mayit media cetak memandikan jenazah membayar zakat memotong kuku memotong rambut mendahului gerakan imam menemani sholat jamaah menembok kuburan mengadzankan mayit di liang kubur mengangkat tangan menghadiahkan pahala mengqadha puasa menguburkan jenazah mengucapkan selamat natal mengusap kepala Mengusap muka setelah berdoa menikah di bulan syawwal menikah setelah berzina meninggal dunia Meninggalkan sholat jum'at menjawab adzan menjual kotoran hewan menyapu kepala menyentuh wanita Meteorologi Meteorologi-Klimatologi mihrab Mineralogi minum air zamzam Motivasi motivasi belajar Motivasi Beramal MQ (menejemen qolbu) mu'athilah Muallaf muamalah Muhasabah Mungkar murottal Muslimah Muslimah Articles Musyabbihah Mutiara Hikmah Mutiara Kalimat Mutiara Tafakur Nabi Muhammad Nagham Alqur'an Nasehat Neraka News niat sholat nikah nisfu aya'ban Oase Iman Olah Raga OLAHRAGA Otak PAKAIAN panas PAUD Pendidikan Penelitian penelitian sunnah Pengembangan Diri Pengobatan Akibat Sihir Peninggalan Sejarah Penjajahan Pentingnya Waktu Peradaban Islam Perbandingan Agama dan Aliran Perbankan Pergaulan Perkawinan Perkembangan Da'wah Islam Permata Hati pernikahan Personaliti Pesawat Ruang Angkasa Pesepakbola Muslim Pojok Ramadhan posisi imam wanita produksi awal program kerja Proyek Luar Angkasa Psikologi Puasa puasa daud puasa rajab Puasa Setiap Hari puasa sunnah puasa wanita hamil Puisi Puisi bahasa Ingris qunut nazilah QURAN radar lampung Radio Rajab Ramadhan ramalan cuaca Renungan Riba dan Jual Beli salafush shalih salah bacaan sholat Salam Khudam Sastra sedekah Sejarah Sejarah Islam SEKS Sentilan Seputar Daerah Buton Shalat shodaqoh shodaqoh melebihi kadar Sholat sholat dan keputihan sholat di rumah sholat ghoib sholat jamaah sholat jamaah estafet sholat jumat sholat jumat wanita sholat pindah tempat sholat qashar sholat sambil melihat mushaf sholat sendirian sholat sunnah sholat sunnah qobliyah isya sholat sunnah sebelum asar sholat sunnah setelah shubuh sholat takhiyatul masjid sholat wanita sifat dzatiyah sifat fi'aliyah Sihir Simpan Pinjam Sirah Siroh Shahabiyyah Software Islami Sosial Kemasyarakatan Sosiologi sujud sahwi sujud syukur sumpah dan nadzar Sunnah sutrah sutroh syafaat Syurga Tafakur Alam Semesta Tafsir Tafsir Al-Qur'an tahlilan Takbirotul ihram takwil mimpi tambal gigi tamsil Tanda Akhir Zaman Tanda-Tanda Kiamat Tanya jawab Tarbiyah Tasawwuf dan Adab tata cara tidur menurut sunnah Tata Surya Taufiq Ismail Tauhid tayammum Tazkirah Tazkiyah tazkiyatun nafs Tech News Teknik Sipil teladan Tenaga Kerja tertawa saat sholat Thoharoh tidak taat suami tinggi TK Tokoh Tokoh Dan Ulama Tokoh Islam Tools TPA Tsunami Tujuan Hidup tuntunan sholat uang pensiun dari riba uang riba ucapan assalamualaika UNCATEGORY Video da'wah video Motivasi Diri Video Muhasabah video murotal W. S. Rendra waktu membaca doa wanita wanita haid Wisata wudhu yasinan zakat zakat anak kepada orang tua zakat barang temuan zakat harta zakat harta warisan zakat hasil perkebunan zakat hasil pertanian zakat mal zakat padi zakat pns zakat tanah zina