Senin, 12 Juli 2010

Penyejuk Hati

النفس تبكي على الدنيا وقد علمت...أن السلامة فيها ترك ما فيها
(Sungguh aneh) jika jiwa menangis karena perkara dunia (yang terluput) padahal jiwa tersebut mengetahui bahwa keselamatan adalah dengan meninggalkan dunia

لا دار للمرء بعد الموت يسكنها...إلا التي كان قبل الموت يبنيها
Tidak ada rumah bagi seseorang untuk ditempati setelah kematian, kecuali rumah yang ia bangun sebelum matinya

 
فإن بناها بخير طاب مسكنه...وإن بناها بشر خاب بانيها
Jika ia membangun rumahnya (tatkala masih hidup) dengan amalan kebaikan maka rumah yang akan ditempatinya setelah matipun akan baik pula

 
أموالنا لذوي الميراث نجمعها...ودورنا لخراب الدهر نبنيها
Harta kita yang kita kumpulkan adalah milik ahli waris kita, dan rumah-rumah (batu) yang kita bangun akan rusak dimakan waktu

 
كم من مدائن في الآفاق قد بنيت...أمست خرابا وأفنى الموت أهليها
Betapa banyak kota (megah) dipenjuru dunia telah dibangun, namun akhirnya rusak dan runtuh, dan kematian telah menyirnakan para penghuninya

 
أين الملوك التي كانت مسلطنة...حتى سقاها بكأس الموت ساقيها
Dimanakah para raja dan pimpinan yang dahulu berkuasa? Agar mereka bisa meneguk cangkir kematian

 
لا تركنن إلى الدنيا فالموت...لا شك يفنينا ويفنيها
Janganlah engkau condong kepada dunia, karena tidak diragukan lagi bahwa kematian pasti akan membuat dunia sirna dan mebuat kitapun fana

 
واعمل لدار غدا رضوان خازنها...والجار أحمد والرحمن بانيها
Hendaknya engkau beramal untuk rumah masa depan yang isinya adalah keridoan Allah, dan tetanggamu adalah Nabi Muhammad serta yang membangunnya adalah Ar-Rohman (Allah yang maha penyayang)

 
قصورها ذهب والمسك طينتها...والزعفران حشيش نابت فيها
Bangunannya terbuat dari emas, dan tanahnya menghembuskan harumnya misik serta za'faron adalah rerumputan yang tumbuh di tanah tersebut

 
أنهارها لبن مصفى ومن عسل...والخمر يجري رحيقا في مجاريها
Sungai-sungainya adalah air susu yang murni jernih, madu dan khomr, yang mengalir dengan bau yang semerbak

 
والطير تشدو على الأغصان عاكفة...تسبح الله جهرا فى مغانيها
Burung-burung berkicau di atas ranting dan dahan di atas pohon-pohon yang ada di surga
Mereka bertasbih memuji Allah dalam kicauan mereka

 
فمن يشتري الدار في الفردوس يعمرها...بركعة في ظلام الليل يحييها
Siapa yang hendak membangun surga firdaus maka hendaknya ia memenuhinya dengan sholat di dalam kegelapan malam

Sumber : Penyejuk Hati

www.info-iman.blogspot.com

Kamis, 08 Juli 2010

Puasa Sunnah Rajab

Tanya:
Apa benar ada puasa khusus bulan Rajab? (085664278XXX)

Jawab:
    Tidak ada puasa sunnah khusus yang dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Rajab. Kalaupun ada riwayat yang menyatakan akan hal itu, para ulama ahli hadits menghukumi riwayat-riwayat tersebut lemah bahkan banyak yang palsu.

Adapun diantara para ulama yang menjelaskan kedudukan puasa khusus di bulan Rajab adalah:

Ibnu Rajab berkata: "Adapun puasa, maka tidak ada hadits yang shahih yang menunjukkan keutamaan puasa di bulan Rajab secara khusus dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan tidak pula dari para sahabatnya." (Lathaiful Ma'arif 228)
   
Ibnu Tamiyah berkata: "Adapun puasa di bulan Rajab secara khusus, maka semua haditsnya dha'if (lemah), bahkan maudhu', tidak ada ulama yang menjadikannya sebagai pegangan. Bukan termasuk dha'if yang diriwayatkan dalam fadha`il (keutamaan amal ibadah), bahkan umumnya adalah hadits-hadits maudhu' yang dusta. Ibnu Majah dalam sunannya meriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam  bahwasanya beliau melarang puasa di bulan Rajab.' Dan pada isnadnya perlu ditinjau kembali. Akan tetapi shahih riwayat bahwa Umar bin Khaththab Radhiyallahu 'anhu memukul tangan manusia agar mereka meletakkan tangan pada makanan di bulan Rajab dan berkata, 'Janganlah kamu menyerupakannya dengan bulan Ramadhan.' Adapun menentukan beri'tikaf dalam tiga bulan, yaitu Rajab, Sya'ban, dan Ramadhan, maka aku tidak mengetahui perintah padanya. Bahkan setiap orang yang berpuasa secara benar, dan ingin beri'tikaf dari puasa, niscaya hukumnya boleh tanpa diragukan lagi. Dan jika ia beri'tikaf tanpa berpuasa, dalam masalah ini ada dua pendapat yang terkenal di kalangan ulama. (Al-Fatawa 25/290-292)
   
Demikian pula pendapat para ulama yang tergabung dalam Lajnah Daimah mereka menyimpulkan bahwa tidak ada tuntunannya melakukan puasa khusus pada bulan Rajab.
   
Adapun diantara riwayat yang dijadikan dalil oleh orang-orang yang melakukan puasa Rajab adalah:

رَجَبٌ شَهْرُ اللهِ وَشَعْبَانُ شَهْرِي, وَرَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِى. فَمَنْ صَامَ مِنْ رَجَبٍ يَوْمَيْنِ فَلَهُ مِنَ الْأَجْرِ ضِعْفَانِ, وَوَزُن كُلِّ ضِعْفٍ مِثْلُ جِبَالِ الدُّنْيَا

Artinya : “Rajab adalah bulan Allah, Sya`ban bulan Saya (Rasulullah Shollallahu `alaihi wa Sallam), sedangkan Ramadhan bulan ummat Saya. Barang siapa berpuasa di bulan Rajab dua hari, baginya pahala dua kali lipat, timbangan setiap lipatan itu sama dengan gunung gunung yang ada di dunia."
Hadits ini “Maudhu`” (Palsu). Dalam sanad hadits ini ada yang bernama Abu Bakar bin Al Hasan An Naqqaasy, dia perawi yang dituduh pendusta, Al Kasaaiy- rawi yang tidak dikenal (Majhul). Hadits ini juga diriwayatkan oleh pengarang Allaalaiy dari jalan Abi Sa`id Al Khudriy dengan sanad yang sama, juga Ibnu Al Jauziy nukilan dari kitab Allaalaiy.

مَنْ صَامَ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ رَجَبٍ, كُتِبَ لَهُ صِيَامُ شَهْرٍ, مَنْ صَامَ سَبْعَةَ أَيَّامٍ مِنْ رَجَبٍ, أَغْلَقَ اللهُ عَنْهُ سَبْعَةَ أَبْوَابٍ مِنَ النَّارِ, وَمَنْ صَامَ ثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ مِنْ رَجَبٍ, فَتَحَ اللهُ لَهُ ثمَاَنِيَةَ أَبْوَابٍ مِنَ الْجَنَّةِ, وَمَنْ صَامَ نِصْفَ رَجَبٍ حَاسَبَهُ اللهُ حِسَابًا يَسِيْرًا.

Artinya : “Barang siapa berpuasa tiga hari di bulan Rajab, sama nilainya dia berpuasa sebulan penuh, barang siapa berpuasa tujuh hari Allah Subhana wa Ta`ala akan menutupkan baginya tujuh pintu neraka, barang siapa berpuasa delapan hari di bulan Rajab Allah Ta`ala akan membukakan baginya delapan pintu sorga, siapapun yang berpuasa setengah dari bulan Rajab itu Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah sekali.”
Diterangkan di dalam kitab Allaalaiy setelah pengarangnya meriwayatkannya dari Abaan kemudian dari Anas secara Marfu` : Hadits ini tidak Shohih, sebab Abaan adalah perawi yang ditinggalkan, sedangkan `Amru bin Al Azhar pemalsu hadits, kemudian dia jelaskan : Dikeluarkan juga oleh Abu As Syaikh dari jalan Ibnu `Ulwaan dari Abaan, adapun Ibnu `Ulwaan pemalsu hadits.

إِنَّ شَهْرَ رَجَبٍ شَهْرٌ عَظِيْمٌ. مَنْ صَامَ مِنْهُ يَوْمًا كُتِبَ لَهُ صَوْمُ أَلْفِ سَنَةٍ

Artinya : “Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan yang mulia. Barang siapa berpuasa satu hari di bulan tersebut berarti sama nilainya dia berpuasa seribu tahun."
Diriwayatkan oleh Ibnu Syaahin dari `Ali secara Marfu`. Dan dijelaskan dalam kitab Allaalaiy : Hadits ini tidak Shohih, sedangkan Haruun bin `Antarah selalu meriwayatkan hadits-hadits yang munkar. [Lihat Al Fawaaid Al Majmu`ah fi Al Ahadiits Al Maudhu`ah, hal. 100-101,
dan hal. 439-440. Karya : Syaikul Islam Muhammad Bin `Ali As
Syaukaniy (Wafat : 1250 H]

Para Salafus Shalih baik dari kalangan sahabat, tabi'in maupun orang-orang setelah mereka mengingkari akan puasa khusus Rajab, diantara pengingkaran mereka adalah:

Diriwayatkan dari Umar bin Khatab Radhiyallahu 'anhu bahwa ia memukul tangan orang-orang yang puasa Rajab hingga mereka meletakkannya pada makanan (membatalkan puasanya) seraya berkata: “Apakah Rajab itu? Bulan ini dulu dimuliakan orang-orang jahiliyah, setelah Islam datang hal ini ditinggalkan.” Dalam riwayat lain: “ia tidak suka puasa Rajab dianggap sunah”

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu ia melarang puasa penuh pada bulan Rajab.
Dari Abu Bakrah Radhiyallahu 'anhu ia melihat keluarganya bersiap-siap untuk puasa Rajab, ia berkata: “Apakah kalian menjadikan Rajab seperti Ramadan?”.

Diriwayatkan dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu ia berpendapat untuk tidak berpuasa beberapa hari pada bulan ini sedangkan Anas bin Malik dan Said bin Jubair dan yang lainnya memakruhkannya.
 (Lihat Tabiyinul 'Ajab fima warada fi fadhli Rajab, karya Ibnu hajar hal. 6. dan lihat:  as-Sunan wa al-Mubtada'at karya asy-Syuqairi hal. 125)

    Tidak adanya keutamaan berpuasa di bulan Rajab secara khusus tidak berarti kita tidak boleh melakukan puasa sunnah di bulan itu seperti puasa hari Senin dan Kamis, puasa tiga hari setiap bulan, puasa sehari dan buka sehari, puasa-puasa sunnah yang umum ini tetap dianjurkan untuk dilaksanakan pada bulan Rajab ini dengan catatan tidak diyakini memiliki keutamaan khusus atau memiliki fadhilah yang tidak terdapat pada bulan-bulan lainnya. (Lihat Al-Bida' wal hawadits, ath-Tharthusyi hal. 110-111, dan lihat Tabyinul 'ajab karya Ibnu Hajar hal 37-38)
Wallahu a'lam bish Showab.
www.info-iman.blogspot.com

Selasa, 06 Juli 2010

Hukum Mengusap Muka Setelah Doa

Tanya:

    Bagaimana hukumnya mengusap muka setelah berdoa sehabis sholat fardhu? (081321401XXX)

Jawab:

Banyak orang yang mengusap muka mereka setelah melakukan sholat ataupun berdo'a. Namun benarkah amalan itu pernah dilakukan dan dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para shahabatnya?

Memang kita dapati banyak riwayat yang menjelaskan tentang mengusap muka dengan kedua telapak tangan setelah berdoa, namun riwayat-riwayat tersebut tidak ada satupun yang shahih dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

Berikut ini beberapa riwayat tersebut:

Hadits Pertama:

عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِي اللَّه عَنْه قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ فِي الدُّعَاءِ لَمْ يَحُطَّهُمَا حَتَّى يَمْسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ

"Dari Umar bin Khattab Radliyallahu ’anhu ia berkata: "Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ketika mengangkat kedua tangannya untuk berdo'a, tidaklah menurunkannya kecuali beliau mengusapkannya terlebih dahulu ke mukanya."
Hadits ini lemah.
Diriwayatkan oleh At Tirmidzi (2/244), Ibnu 'Asakir (7/12/2). Dengan sanad Hammaad ibn 'Isa al-Juhani dari Hanzalah ibn Abi Sufyaan al-Jamhi dari Salim ibn 'Abdullah dari bapaknya dari 'Umar ibn al-Khatthab.

     At Tirmidzi berkata : "Hadits ini gharib, kami hanya mendapatkannya dari Hammad ibn 'Isa Al Juhani. Dan dia menyendiri dalam meriwayatkan hadits ini. Dia hanya mempunyai (meriwayatkan) beberapa hadits saja, tapi orang-orang meriwayatkan darinya."

     Al Hafidh Ibnu Hajar di dalam At Taqrib At Tahdzib, menjelaskan tentang riwayat hidupnya, menukil penilaian Ibnu Ma'in berkata: 'Dia adalah Syaikh yang baik', Abu Hatim berkata: 'Lemah didalam (meriwayatkan) hadits', Abu Dawud berkata: 'Lemah, dia meriwayatkan hadits-hadits munkar'.

     Hal senada dikatakan oleh Hakim, Naqash, Ad Daraquthni dan Ibnu Hibban. (Lihat Irwaul Ghalil 2/178)

Hadits Kedua:

عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا دَعَا فَرَفَعَ يَدَيْهِ مَسَحَ وَجْهَهُ بِيَدَيْهِ

"Dari Said bin Yazid dari bapaknya bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika berdo'a dan mengangkat kedua tangannya, maka beliau mengusap wajahnya dengan kedua tangannya tersebut."
Hadits ini Dha'if (lemah).
Diriwayatkan oleh Abu Dawud (1492) dari Ibnu Lahi'ah dari Hafsh bin Hisyam bin 'Utbah bin Abi Waqqash dari Sa'ib bin Yazid dari ayahnya.

     Ini adalah hadits dha'if berdasarkan pada Hafsh bin Hisyam karena dia tidak dikenal (majhul) dan lemahnya Ibnu Lahi'ah (Taqribut Tahdzib). (Lihat Irwaul Ghalil 2/179)

Hadits Ketiga

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَعَوْتَ اللَّهَ فَادْعُ بِبَاطِنِ كَفَّيْكَ وَلَا تَدْعُ بِظُهُورِهِمَا فَإِذَا فَرَغْتَ فَامْسَحْ بِهِمَا وَجْهَكَ

"Dari Ibnu Abbas. Ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika engkau berdo'a kepada Allah, mohonlah dengan kedua telapakmu yang bagian dalam, janganlah engkau memohon dengan punggung kedua telapak tangan. Dan jika engkau sudah selesai (berdo'a) maka usapkan kedua (telapak tangan) tersebut kewajahmu".
Hadits ini lemah.
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (1181, 3866), Ibnu Nashr dalam Qiyaamul-Lail (hal. 137),Ath Thabarani dalam Al-Mu'jam al-Kabir (3/98/1) & Hakim (1/536), dari Shalih ibn Hassan dari Muhammad ibn Ka'b dari Ibnu 'Abbas radiallaahu 'anhu (marfu'). (Lihat Irwaul Ghahlil 2/179)

Hadits Keempat

سَلُوا اللَّهَ بِبُطُونِ أَكُفِّكُمْ وَلَا تَسْأَلُوهُ بِظُهُورِهَا فَإِذَا فَرَغْتُمْ فَامْسَحُوا بِهَا وُجُوهَكُمْ

"Mohonlah kalian kepada Allah dengan kedua telapakmu yang bagian dalam, janganlah kalian memohon kepada-Nya dengan punggung kedua telapak tangan. Dan jika kalian sudah selesai (berdo'a) maka usapkan kedua (telapak tangan) tersebut kewajah kalian".
    Hadits ini Lemah.
    Dilemahkan oleh Imam Nawawi (lihat Nazlul Abrar : 36), Al Baghawi dalam Syarah Sunnah 5/203, AL Bushiri dalam Az-Zawaid  (Misbahuz Zujajah) 1/141, Syeikh Albani dalam As-Shahihah 2/146 dan Syaikh Bakar Abu Zaid dalam Mashul Wajhi 9-21.

    Inilah beberapa riwayat tentang mengusap wajah setelah berdoa, yang kesemuanya tidak shahih dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, oleh karenanya riwayat-riwayat tersebut tidak dapat dijadikan sebagai hujjah dalam masalah ini.

    Justru kita dapatkan pengingkaran dari para ulama salaf tentang mengusap wajah setelah berdoa ini diantaranya:

1.    Imam Anas Bin Malik.
Imam AL Maruzi mengatakan dalam Kitabul Witri hal : 236 : "Imam Malik bin Anas Rahimahullah ditanya tentang seorang laki-laki yang mengusapkan kedua telapak tangannya kewajahnya setelah berdoa. Lalu beliau mengingkarinya seraya berkata: "Aku tidak tahu (sunnahnya)."

2.    Abdullah bin Mubarak.
Imam Baihaqi (2/212) meriwayatkan dari Al Basyani ia berkata: "Aku bertanya kepada Abdullah yakni Ibnu Mubarak tentang orang yang berdoa kemudian mengusap wajahnya, beliau menjawab : "Aku tidak mendapati pijakan (dalil) yang kuat tentang persoalan itu."

3.    Imam Izz bin Abdussalam.
Imam Al Munawi dalam Faidhul Qadir 1/369 mengatakan: Imam Izz bin Abdussalam berkata: "Tidaklah mengusap wajahnya kecuali orang yang jahil."

4.    Imam An Nawawi.
Dalam Kitab beliau al Majmu' sebagaimana dinukil oleh Ibnu Allan dalam Syarah Al Adzkar2/311, beliau mengatakan: "Tidak disunnahkan mengusap (wajah) setelah berdoa diluar sholat."

5.    Imam Ibnu Taimiyah.
Di dalam Majmu' Fatawa (22/519) beliau mengatakan: "Banyak hadits-hadits yang shahih yang menjelaskan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua tangan beliau dalam berdoa. Sedangkan tentang mengusap wajah dengan kedua tangan beliau (setelah berdoa) tidak banyak riwayat dari beliau kecuali satu atau dua riwayat saja, dan kedua riwayat itupun tidak bisa dijadikan sebagai hujjah (lantaran periwayatannya yang lemah). Wallahu A'lam."

Oleh karenanya pendapat yang paling kuat adalah tidak disyari'atkannya mengusap wajah dengan kedua tangan setelah berdoa, baik itu dalam sholat seperti ketika membaca doa qunut maupun diluar sholat saat seseorang berdoa memohon kepada Allah Ta'ala. (Lihat kitab Juz Fi Mashil Wajhi Bil Yadaini ba'da Raf'ihima liddu'a, Syeikh Bakar bin Abdullah Abu Zaid)
www.info-iman.blogspot.com

Bila Ajal Datang !!!


Deskripsi :

Bila Ajal Datang!!!
Dilengkapi Audio Visual Effect

Wahai Saudaraku...Bertaubatlah Sebelum Ajal Menjemputmu...


Wahai orang yang lalai tentang perihnya SAKARATUL MAUT dan perihnya nyawa saat dicabut, sadarlah, karena kamu pasti akan mengalaminya, janji kematian selalu jujur dan putusannya sangat adil, maka cukuplah kematian sebagai pengetuk pintu hidup paling mengejutkan, kematian membuat berderainya air mata, mencerai-beraikan jamaah dan perkumpulan, melenyapkan kelezatan dunia, meluluh lantahkan segala harapan, cita-cita dan profesi setinggi apapun, dan karir yang sedang melejit akan hilang tak berguna. selayaknya kita bersiap diri meninggalkan kampung dunia menuju kebaikan, bersegera memenuhi panggilan allah, memperbanyak bekal dan bertobat dengan tobat nasuhahDeskripsi :

Bila Ajal Datang!!!
Dilengkapi Audio Visual Effect

Wahai Saudaraku...Bertaubatlah Sebelum Ajal Menjemputmu...

Wahai orang yang lalai tentang perihnya SAKARATUL MAUT dan perihnya nyawa saat dicabut, sadarlah, karena kamu pasti akan mengalaminya, janji kematian selalu jujur dan putusannya sangat adil, maka cukuplah kematian sebagai pengetuk pintu hidup paling mengejutkan, kematian membuat berderainya air mata, mencerai-beraikan jamaah dan perkumpulan, melenyapkan kelezatan dunia, meluluh lantahkan segala harapan, cita-cita dan profesi setinggi apapun, dan karir yang sedang melejit akan hilang tak berguna. selayaknya kita bersiap diri meninggalkan kampung dunia menuju kebaikan, bersegera memenuhi panggilan allah, memperbanyak bekal dan bertobat dengan tobat nasuhah

Dari Abu Hurairoh berkata bahwa rasululloh bersabda : "perbanyaklah kalian mengingat penghancur kelezatan, yaitu kematian" (HR. Shohih Tirmidzi, Nasa'I, iBNU mAJAH, AL baghowi dan dishohihkan al bani) jika telah datang saat kematian dan ajal tiba, maka tdak bisa ditunda barang sesaat, karena kematian tidak bisa ditunda dan dimajukan, maka sangat pantas semua manusia terus berfikir dan bersiap-siap untuk menyambut kehadiran tamu yang paling menyeramkan, yaitu SAKARATUL MAUT....

Dalam tayangan VCD ini "BILA AJAL DATANG" kami menyajikan dengan penyajian yang semoga menjadi pengingat dalam kehidupan dan mempersiapkan diri kita "BILA AJAL DATANG".

Tayangan ini kami kemas dengan mengambil seluruh narasi dari buku "Rintangan Setelah Kematian" dan " "Ya Allah Ampuni Aku" karya Zainal Abidin Syamsudin, dan menampilkan perpaduan full visual / gambar-gambar, kejadian-kejadian, suara-suara effects dengan gambaran secara gamblang akan rangkaian perjalanan kehidupan manusia, dari kehidupan di dunia, "Bila Ajal Datang", sampai azab kubur, yang dapat menyentuh dan menggetarkan hati, terbelalaknya mata, menarik nafas, rasa takut, dan kengerian akan dunia, sakaratul mau dan azab Allah.

Harapan kami, apa yang kami sajikan ini dapat bermanfaat bagi ummat, dan semoga upaya ini bermanfaat bagi ummat, dan semoga upaya ini mendapat Ridho Alloh Subhanahu wa Ta'ala. 

Pekanbaru Sekitarnya
Info dan Pemesanan :
Abu Hatim HP. 0812 6810 4670

www.info-iman.blogspot.com

Senin, 05 Juli 2010

Dauroh Pekanbaru 10 Juli 2010


Hadirilah Tabligh Akbar

Bersama:

Ustadz Abu Ihsan Al-Atsari حفظه الله

Penerjemah Kitab-Kitab Ulama dan Penulis Buku-Buku Islam

* Sesi-1:

MEWASPADAI PEMBATAL-PEMBATAL AMAL

di Masjid Akramunnas UNRI, 27 Rajab 1431H/10 Juli 2010

Pukul 08:30 wib s/d Zhuhur

* Sesi-2:

PANDUAN AMAL SEHARI-SEMALAM

di Masjid Umar bin Khattab, 28 Rajab 1431H/10 Juli 2010

Ba’da Isya’ s/d Selesai

* Sesi-3:

Manhaj Salafush Shalih dalam Menjalin 
HABLUM MINALLAH & HABLUM MINANNAS

di Masjid Umar bin Khattab, 28 Rajab 1431H/11 Juli 2010

Pukul 08:30 s/d Zhuhur

www.info-iman.blogspot.com

Ada Apa dengan Jama'ah Tabligh ???

Sungguh Menakjubkan Perkara Seorang Muslim Begitulah adanya hati seorang muslim yang menyintai saudaranya, tak ada yang menghalanginya untuk meringankan keluhan orang-orang yang dicintainya,
Namun Saudaraku... kenapa engkau merusak kecintaan itu, ketika engkau memakai kalimat kalimat kebohongan hanya demi melepaskan urusanmu..
kalimat-kalimat diatas sepertinya terlalu formal, tapi kejadian ini memang membuat hati ini geli tentang keberadaan jama'ah tabligh (selanjutnya (jt)) tersebut, bagaimana tidak dengan gampangnya dia mengakui dia bukan lah dari jt, mengakui kalau dia adalah saudara dari seorang Asatidz (yang membuat yakin kalau dia bukanlah jamaah tersebut) yang baru saja mengadakan Dauroh tentang teroris disalah satu kota di sumatera.
(bersambung InsyaAllah)

www.info-iman.blogspot.com

Hukum Puasa Setiap Hari Berturut-turut

Tanya:
    Apa hukum puasa setiap hari berturut-turut? (Ramli)

Jawab:
    Puasa yang dilakukan oleh seseorang setiap hari berturut-turut disebut puasa dahr, puasa seperti ini hukumnya makruh. (Lihat Shahih Fiqh Sunnah 2/144).

    Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam berikut ini :

لاَ صَامَ مَنْ صَامَ الأَبَدَ

"Tidaklah dikatakan berpuasa orang yang berpuasa sepanjang masa (terus-menerus)." (HR. Bukhari No 1977 dan Muslim No 186)

    Dalam riwayat yang bersumber dari Abu Qatadah disebutkan:
   
قَالَ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ بِمَنْ يَصُومُ الدَّهْرَ كُلَّهُ قَالَ لاَ صَامَ وَلاَ أَفْطَرَ

"Umar Berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana dengan orang yang berpuasa sepanjang masa? Beliau menjawab: "Ia tidak puasa dan tidak pula berbuka." (HR. Muslim No 2803).

    Jika seseorang ingin memperbanyak puasa maka puasa yang paling baik adalah puasa Daud, sehari berpuasa dan sehari berbuka. Tidak ada puasa sunnah yang lebih baik dan utama dari puasa Daud. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Muslim berikut, dari Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu :

قَالَ كَيْفَ مَنْ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا قَالَ ذَاكَ صَوْمُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ

"(Umar) berkata: Bagaimana dengan orang yang sehari berpuasa dan sehari berbuka?" Beliau (Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam) menjawab: "Itu adalah puasa Daud  'alaihissalam." (HR. Muslim No 2803).

    Dalam riwayat lain disebutkan:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو - رضى الله عنهما - قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّلاَةِ إِلَى اللَّهِ صَلاَةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَكَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا ».

"Dari Abdullah bin Amru Raadhiyallahu 'anhuma ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam bersabda: "Sesungguhnya puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Daud dan sholat yang paling disukai Allah adalah sholatnya Daud 'alaihissalam. Beliau tidur separuh malam dan bangun sepertiga malam dan tidur seperenam malam. Beliau sehari berpuasa dan sehari berbuka." (HR. Bukhari No 3420 dan Muslim No 2796)
www.info-iman.blogspot.com

Minggu, 04 Juli 2010

Hukum Khitan Bagi Wanita

Tanya:

    Apa hukumnya khitan bagi wanita? (085269913XXX)

Jawab:

     Jumhur Ulama berpendapat bahwa khitan bagi wanita hukumnya disyariatkan, bahkan menurut madzab Syafi’iyah, Hanabilah (Hanbali) dan sebagian Malikiyah hukumnya adalah wajib. (Lihat Al Majmu’, An Nawawi (1/300), Al Inshaf, Al Mardawi (1/123)al Mubdi’, Ibnu Muflih (1/103-104)Al Qawanin Al Fiqhiyyah, Ibnu Jizzi : 167, Fatawa Arkanil Islam, Syeikh Utsamin : 216-217 dan Fatawa Lajnah Daimah Lil Ifta' 5/119,120]).

     Telah shahih dari Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam bukan hanya dalam satu hadits, anjuran beliau untuk mengkhitan wanita.

Seperti yang diriwayatkan oleh Khalal dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu 'anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam bersabda:

الْخِتَانُ سُنَّةٌ لِلرِّجَالِ مَكْرُمَةٌ لِلنِّسَاءِ

"Khitan itu merupakan sunnah bagi para lelaki dan kehormatan (kemuliaan) bagi para wanita" (HR. Ahmad No 20195 dan Baihaqi 8/325)

Beliau Shallallahu 'alaihi Wasallam juga memerintahkan wanita yang mengkhitan untuk tidak berlebihan dalam mengkhitan anak wanita.


عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ الْأَنْصَارِيَّةِ أَنَّ امْرَأَةً كَانَتْ تَخْتِنُ بِالْمَدِينَةِ فَقَالَ لَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُنْهِكِي فَإِنَّ ذَلِكَ أَحْظَى لِلْمَرْأَةِ وَأَحَبُّ إِلَى الْبَعْلِ

"Dari Ummu Athiyyah bahwa ada seorang wanita yang berkhitan di Madinah, lalu Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam berkata kepadanya: (Khitanlah dan) jangan dihabiskan (jangan berlebih-lebihan dalam memotong bagian yang dikhitan) karena yang demikian lebih cemerlang bagi (wajah) wanita dan lebih menyenangkan (memberi semangat) bagi suami" [HR. Abu Daud (5271), Al-Hakim (3/525), Ibnu Ady dalam Al-Kamil (3/1083) dan Al-Khatib dalam Tarikhnya 12/291 dan dihasankan oleh Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah No 722)

    Juga ada riwayat yang mengisyaratkan dikhitannya kaum wanita, yaitu sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam:

إِذَا الْتَقَى الْخِتَانَانِ وَجَبَ الْغُسْلُ

"Bila telah bertemu dua khitan (alat kelamin suami dan istri) maka sungguh telah wajib mandi (junub)." [Shahih, Dikeluarkan oleh At-Tirmidzi (108-109), Asy-Syafi'i (1/38), Ibnu Majah (608), Ahmad (6/161), Abdurrazaq (1/245-246) dan Ibnu Hibban (1173-1174 - Al Ihsan)]

Dalam hadits diatas Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menisbatkan khitan pada wanita, maka ini merupakan dalil disyariatkannya khitan bagi wanita.

    Dan dalam riwayat lain Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam bersabda:

إِذَا جَلَسَ بَيْنَ شُعَبِهَا الْأَرْبَعِ وَمَسَّ الْخِتَانُ الْخِتَانَ فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ

"Jika (seorang suami) telah duduk di antara empat anggota tubuh (istri)nya dan khitan yang satu telah menyentuh khitan yang lain maka telah wajib mandi (junub)." [Dikeluarkan oleh Al-Bukhari (1/291 - Fathul Bari), Muslim (249 - Nawawi), Abu Awanah (1/269), Abdurrazaq (939-940), Ibnu Abi Syaibah (1/85) dan Al-Baihaqi (1/164)]

     Hadits ini juga mengisyaratkan dua tempat khitan yang ada pada lelaki dan wanita, maka ini menunjukkan bahwa wanita juga dikhitan. Demikian ungkapan Imam Ahmad sebagaimana dinukil oleh Imam Ibnul Qayyim dalam kitab beliau Tuhfatul Maudud bi Ahkamil Maulud. [Lihat kitab Ahkamul Maulud fi Sunnatil Muthahharah edisi Indonesia Hukum Khusus Seputar Anak dalam Sunnah yang Suci, hal 107-110 Pustaka Al-Haura].
www.info-iman.blogspot.com

Sabtu, 03 Juli 2010

Hukum Masjid Mengeluarkan Dana Operasional

Tanya:

    Bagaimana hukumnya masjid mengeluarkan biaya untuk transportasi khatib, marbot, panitia qurban, imam dan lain-lain?

Jawab:

    Jika dalam upaya untuk memakmurkan masjid diperlukan dana operasional baik yang sifatnya fisik seperti untuk pembayaran rekenng listrik, air, dan lain-lain atau yang sifatnya non fisik sepertti untuk memberi santunan kepada marbot (penunggu masjid), imam, mudzin , khatib, maka mengeluarkan dana dari kas masjid untuk kepentingan ini diperbolehkan kerena ini semua masih terkait dengan kemaslahatan yang berhubungan dengan masjid.
   
Namun untuk panitia Qurban, atau zakat fitrah (jika ada)  jika hendak diberikan insentif pada mereka maka jangan diambilkan dari kas masjid namun hendaknya dibebankan kepada orang-orang yang menitipkan hewan kurban yang hendak disembelih dimasjid tersebut dan kepada mereka yang menyalurkan zakat fitrahnya melalui masjid. Ini akan lebih tepat karena penyembelihan hewan dan zakat fitrah tidak mesti disalurkan lewat masjid, meskipun secara hukum boleh namun tidak memiliki nilai keutamaan secara khusus. Wallahu A’lam Bish Showab.   
www.info-iman.blogspot.com

Kamis, 01 Juli 2010

Saudaraku ... Kembalilah...!!!

Saudaraku ..
Tulisan ini kutujukan kepadamu, ya .. kepadamu yang mengharapkan Ridho Allah dan kenikmatan yang kekal di sisiNya, serta takut kepada siksa dan azab yang Allah Ta’ala siapkan untuk orang-orang yang bermaksiat dan kafir.
Kepadamu saudaraku, yang pernah merasakan manisnya keimanan dan nikmatnya berjalan di atas jalan yang lurus serta indahnya mendekatkan diri kepada Allah.
Kepadamu saudaraku, yang dulu bersemangat dan berpacu menuntut ilmu serta mengajak kepada kebaikan.

Kepadamu saudaraku yang dulu sering kulihat berzikir, membaca dan menghapalkan Al Qur’an.
Apa yang terjadi pada dirimu? Kenapa engkau kini mulai menjauh dari teman-temanmu yang rajin sholat berjama’ah, cinta kepada ilmu agama, gemar mempelajari Al Qur’an dan Hadits serta membaca buku-buku yang bermanfaat?
Kenapa aku melihat semangatmu memudar, penampilanmu juga berobah ..tidak lagi seperti dulu yang berusaha mengikuti sunnah-sunnah Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallama?
ingatkah engkau, ketika itu engkau berhenti dari tempatmu bekerja, kenapa?!
Ketika itu engkau mengatakan, karena tidak bisa sholat berjama’ah ke mesjid!
Karena engkau takut fitnah syahwat yang slalu menggoda!
Karena engkau ingin meninggalkan nyanyian dan menggantikannya dengan mendengarkan Al Qur’an!
Karena engkau ingin menjaga ‘iffah dirimu!
Karena engkau ingin menjaga Dinmu!!
Saudaraku .. kenapa aku lihat syahwat mulai mengalahkanmu, hasrat pun membelenggumu..wajahmu tidak pernah lagi kulihat di majelis-majelis ilmu!
Apakah engkau telah menyimpulkan bahwa iltizam dan keistiqomahanmu serta keta’atanmu kepada Robbmu selama ini sebuah kesalahan, lalu engkau memilih jalan lain; jalan yang menyimpang, maksiat dan kelalaian – agar engkau bisa sampai ke surga Firdaus?!
Ataukah engkau mengira jalan yang telah engkau tempuh selama ini terasa terlalu panjang dan berat, lalu engkau tidak sabar dan memilih jalan orang-orang lali dan lengah yang diperbudak hawa nafsu mereka, yang keinginan mereka hanyalah sebatas diri mereka sendiri, tidak peduli kepada Dinullah dan Dakwah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama.
Ataukah engkau telah melupakan kematian dan sakarat-nya …
Melupakan kuburan dan kegelapannya …
Hari kiamat dan kedahsyatanya …
Neraka dan keras azabnya …
Semoga Allah melindungimu dari itu semua
Dan semoga Allah tidak menjadikanmu termasuk orang-orang yang dikatakanNya,
واتل عليهم نبأ الذي آتيناه آيتنا فانسلخ منها فأتبعه الشيطان فكان من الغاويين
“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian Dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu Dia diikuti oleh syaitan (sampai Dia tergoda), Maka jadilah Dia Termasuk orang-orang yang sesat.” (Al A’rof : 175)
Kuharap dadamu lapang dan maafkan aku karena kerasnya kata-kataku kepadamu. Akan tetapi kecintaanku kepadamu yang kusimpan di dalam dadaku, dan kekhawatiran su-ul khotimah atas dirimu .. hal itulah yang telah membakar hatiku. Setiap kali aku melihat kondisimu yang membuat gembira musuhmu (Syetan beserta pengikutnya) serta membuat sedih teman-teman dan orang-orang yang mencintaimu.
Saudaraku, akankah engkau kembali sebelum kematian mendatangi?. Kapankah engkau kembali kepada taman keta’atan dan telaga taubat serta istiqomah yang penuh rahmah dan berkah dari Allah??
والذين إذا فعلوا فاحشة أو ظلموا أنفسهم ذكروا الله فاستغفروا لذنوبهم ومن يغفر الذنوب إلا الله ولم يصروا على ما فعلوا وهم يعلمون
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”.(Ali Imron : 135)
Tumbuhkanlah harapanmu, bangunlah asamu, sesungguhnya engkau memiliki Robb yang maha luas ampunanNya, membentangkan TanganNya siang dan malam untuk mengampuni orang-orang yang berdosa.
Mohonlah hidayah kepada Allah Ta’ala dengan tulus dari hatimu. Lihatlah Nabimu yang engkau cintai shollallahu ‘alaihi wa sallama meminta hidayah kepada Robbnya, beliau berdo’a,
اللهم إني أسألك الهدى والتقى والعفاف والغنى
“Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu petunjuk, ketakwaan, kesucian dan kekayaan”. (HR. Muslim, At-Tirmidzi dan Al Baihaqy dari Ibnu Mas’ud, dan sanadnya shohih, lihat, Shohih Al Jami’ no. 1275)
Beliau shollallahu ‘alaihi wa sallama mengajarkan itu sebagaimana beliau mengajarkan cucunya Al Hasan bin Ali rodhiyallahu ‘anhuma agar di dalam qunut mengucapkan, “Ya Allah berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang engkau tunjuki”. (HR. Abu Dawud, An Nasa-I dan lain-lainnya, dari Abul Hawro’, dan sanadnya shohih, lihat : Misykatul Mashobiih no. 1273)
Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallama juga berlindung kepada Allah dari kesesatan setelah petunjuk,
اللهم إني أعوذ بعزتك أن تضلني لا إله إلا أنت
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan kemuliaanMu dari Engkau sesatkan, tidak ada Ilah yang diibadati dengan hak melainkan Engkau”. (Muttafaqun ‘alaihi dari Ibnu Abbas)
Dalam do’a safar beliau mengucapkan,
وأعوذ بك من الحور بعد الكور
“Dan aku berlindung kepadaMu dari Al Haur setelah Al Kaur ”. (HR. Muslim)
Maksud Al Haur setelah Al Kaur yaitu; kerusakan setelah kebaikan, kesesatan setelah petunjuk.
Akuilah dosamu .. tangisilah kesalahan dan kelalaianmu. Mintalah kepada Allah, agar Ia tidak menghinakanmu di hari pembalasan, serta agar Ia memutihkan wajahmu ketika dihitamkan wajah-wajah pelaku maksiat dan orang-orang kafir.
Mulailah lembaran baru yang putih bersama Allah Ta’ala dengan keta’atan dan taubat nashuhah.
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (Al Kahfi : 28)
Palingkanlah wajahmu dari teman-teman yang tidak baik, dari orang-orang yang tidak peduli apakah engkau nanti di sorga atau di neraka. Bahkan lebih dari itu, kelak mereka di hari kiamat meminta kepada Allah Ta’ala supaya Allah menambahkan azab yang berlipat untuk teman-teman mereka.
قالوا ربنا من قدم لنا هذا فزده عذابا ضعفا في النار
“mereka berkata (lagi): “Ya Tuhan kami; barang siapa yang menjerumuskan Kami ke dalam azab ini Maka tambahkanlah azab kepadanya dengan berlipat ganda di dalam neraka”. (Shod : 61)
Bersihkan dari dirimu debu-debu dosa dan kelengahan. Bergabunglah dengan kafilah yang berjalan menuju Allah Ta’ala.
Kembalilah saudaraku ..kepada Allah Ta’ala, agar engkau kembali menjadi telaga kebaikan yang selalu mengalirkan manfaat untuk umatmu.
Saudaraku, berikut ini sebagian kiat dan asbab yang akan membantumu untuk tetap teguh dan istiqomah dengan izin Allah Ta’ala :

* Do’a yang tulus, berdo’alah,

يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك
“Hai Yang Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas din-Mu”.

* Carilah teman yang baik dan sholeh, yang akan membantumu untuk ta’at kepada Allah.
* Jauhkan dirimu dari teman-teman yang tidak baik.
* Jagalah Kitabullah, dengan membaca, menghapal dan mempelajari makna-makna serta hokum-hukumnya, ketahuilah Al Qur’an adalah obat hati yang sakit.
* Jagalah ibadah-ibadah fardhu dan ibadah-ibadah nafilah yang mengiringinya.
* Menuntut ilmu sya’ri dan menghadiri majelis-majelis ilmu.
* Takut kepada dosa dan akibatnya, karena dosa adalah penyebab su-ul khotimah.
* Membaca buku-buku yang bermanfa’at, mengikuti daurah-daurah ilmiyah dan dakwiyah.
* Ghoddul Bashor, percayalah dengan ghoddul bashor hatimu akan lebih tenang dan terasa manisnya keimanan.
* Ingatlah permusuhan syetan terhadapmu dalam setiap detik. Dan bahwasanya ia senantiasa mengintai kelengahanmu serta menggunakannya untuk menyeretmu menjadi temannya di neraka kelak.

Terakhir saudaraku, kalimat-kalimat ini mungkin keras dan tajam, akan tetapi ia memancar dari cinta yang tulus, hatiku lebih dahulu mengatakannya sebelum penaku menorehkannya, karena kasihan kepadamu saudaraku tercinta. Tidak ada yang kuinginkan melainkan kebaikan untukmu. Semoga Allah Ta’ala melimpahkan rahmatNya untuk kita …
Dan sampai bertemu di atas jalan kebaikan dengan izin Allah Ta’ala, semoga Allah menjagamu saudaraku.
Sumber : Ustadz Abu Zubair Hawaary

www.info-iman.blogspot.com

Label

'idul adha adab dan sunnah adik saudara sepersusuan adzan air kencing bayi air kencing Rasulullah Akhirat akhlak Akhlaq Kepribadian Akhwat akidah Al Qur'an Al Qur#039;an Al Quran Al-Qur'an Alam Aliran-aliran Amalan AMALIYAH NU anak Analisa Angin Aqidah Aqiqah Artikel Artikel IImiah Asmara Astronomi ASWAJA Azab Bab Adab Bab Nikah Bab Puasa Bab Sholat Bab Thaharah Bab Zakat bantahan belajar islam Berita bersin Bid'ah bid'ah dalam aqidah bid'ah dalam ibadah Biografi Biologi Bisnis Blackberry Budaya Budi Daya buka puasa buku Cantik Fisik catatanku Cerpen Chairil Anwar Curahan Hati Curhat daging qurban Dakwah Dakwah Pemikiran Islam dakwah umum Dambaan insan Dari Salafushshalih Dasar Islam Dasar Keislaman demam Desain Dhaif Do'a do'a buka puasa Do'a dan Dzikir Doa doa bersama doa sholat tarawih download dunia islam Dunia Islam Kontemporer Dzikir dzikir dengan tangan kiri Ekonomi Eksoplanet Emansipasi Emha Ainun Nadjib Fakta Ilmiah Fakta Jin-Iblis-Syetan Fakta Manusia faraidh Fenomena Asteroid Fenomena Bencana Alam Fenomena Bintang Fenomena Bulan Fenomena Bumi Fenomena Hewan Fenomena Kutub Fenomena Langit Fenomena Matahari Fenomena Meteorit Fenomena Petir Fenomena Planet Fenomena Ruang Angkasa Fenomena Tumbuhan Fiqh Fiqh Muamalat Fiqh Wanita Fiqih Fisika Galaksi Geografi Geologi gerhana gigi palsu Hadis Hadis 40 hadist Hadits Hadits Palsu HAID Halal Haram HAM HARI RAYA ID HUKUM ISLAM hukum natal bersama hutang i'tikaf Ibadah ibadah yang baik ibu mertua ilmu ilmuan muslim Ilmuwan imam terlalu cepat bacaannya IMAN Inovasi intermezzo Internet Iptek iqomah isbal Islam jabat tangan setelah sholat JADWAL RAMADHAN Jagad Raya Jalaluddin Rumi jamaah sholat jumat jenazah Jual Beli judi junub Kabar Dalam Negeri kabar manca negara Kahlil Gibran Kajian Karya Buku Karya Ulama KB Keajaiban Alam Keajaiban Hewan KECANTIKAN Kecelakaan Maut Kehutanan Kelautan keluarga Kepemerintahan Kepengurusan Kerajaan Kesehatan Keuangan Keutamaan KHITAN Khitan Wanita khurofat Khutbah Khutbah Jum'at khutbah jumat Khutbah Rasulullah saw Kiamat Kidung Hati Kimia Kisah Kisah Kami Kisah Nyata Kisah Orang-Orang Shaleh Kisah Teladan Komputer Konversi Energi Kosmologi Kumpulan Do'a Kumpulan Kata lafadz adzan lafadz iqomah Lain-Lain Lalu Lintas lembaga sosial Lingkungan Hidup Lubang Hitam macam puasa sunnah mahram Makanan mandi jum'at mandi wajib Manhaj Manusia Manusia dan Teknologi masjid masjid quba Masuk Perguruan Tinggi Matahari Materi gelap Mayit media cetak memandikan jenazah membayar zakat memotong kuku memotong rambut mendahului gerakan imam menemani sholat jamaah menembok kuburan mengadzankan mayit di liang kubur mengangkat tangan menghadiahkan pahala mengqadha puasa menguburkan jenazah mengucapkan selamat natal mengusap kepala Mengusap muka setelah berdoa menikah di bulan syawwal menikah setelah berzina meninggal dunia Meninggalkan sholat jum'at menjawab adzan menjual kotoran hewan menyapu kepala menyentuh wanita Meteorologi Meteorologi-Klimatologi mihrab Mineralogi minum air zamzam Motivasi motivasi belajar Motivasi Beramal MQ (menejemen qolbu) mu'athilah Muallaf muamalah Muhasabah Mungkar murottal Muslimah Muslimah Articles Musyabbihah Mutiara Hikmah Mutiara Kalimat Mutiara Tafakur Nabi Muhammad Nagham Alqur'an Nasehat Neraka News niat sholat nikah nisfu aya'ban Oase Iman Olah Raga OLAHRAGA Otak PAKAIAN panas PAUD Pendidikan Penelitian penelitian sunnah Pengembangan Diri Pengobatan Akibat Sihir Peninggalan Sejarah Penjajahan Pentingnya Waktu Peradaban Islam Perbandingan Agama dan Aliran Perbankan Pergaulan Perkawinan Perkembangan Da'wah Islam Permata Hati pernikahan Personaliti Pesawat Ruang Angkasa Pesepakbola Muslim Pojok Ramadhan posisi imam wanita produksi awal program kerja Proyek Luar Angkasa Psikologi Puasa puasa daud puasa rajab Puasa Setiap Hari puasa sunnah puasa wanita hamil Puisi Puisi bahasa Ingris qunut nazilah QURAN radar lampung Radio Rajab Ramadhan ramalan cuaca Renungan Riba dan Jual Beli salafush shalih salah bacaan sholat Salam Khudam Sastra sedekah Sejarah Sejarah Islam SEKS Sentilan Seputar Daerah Buton Shalat shodaqoh shodaqoh melebihi kadar Sholat sholat dan keputihan sholat di rumah sholat ghoib sholat jamaah sholat jamaah estafet sholat jumat sholat jumat wanita sholat pindah tempat sholat qashar sholat sambil melihat mushaf sholat sendirian sholat sunnah sholat sunnah qobliyah isya sholat sunnah sebelum asar sholat sunnah setelah shubuh sholat takhiyatul masjid sholat wanita sifat dzatiyah sifat fi'aliyah Sihir Simpan Pinjam Sirah Siroh Shahabiyyah Software Islami Sosial Kemasyarakatan Sosiologi sujud sahwi sujud syukur sumpah dan nadzar Sunnah sutrah sutroh syafaat Syurga Tafakur Alam Semesta Tafsir Tafsir Al-Qur'an tahlilan Takbirotul ihram takwil mimpi tambal gigi tamsil Tanda Akhir Zaman Tanda-Tanda Kiamat Tanya jawab Tarbiyah Tasawwuf dan Adab tata cara tidur menurut sunnah Tata Surya Taufiq Ismail Tauhid tayammum Tazkirah Tazkiyah tazkiyatun nafs Tech News Teknik Sipil teladan Tenaga Kerja tertawa saat sholat Thoharoh tidak taat suami tinggi TK Tokoh Tokoh Dan Ulama Tokoh Islam Tools TPA Tsunami Tujuan Hidup tuntunan sholat uang pensiun dari riba uang riba ucapan assalamualaika UNCATEGORY Video da'wah video Motivasi Diri Video Muhasabah video murotal W. S. Rendra waktu membaca doa wanita wanita haid Wisata wudhu yasinan zakat zakat anak kepada orang tua zakat barang temuan zakat harta zakat harta warisan zakat hasil perkebunan zakat hasil pertanian zakat mal zakat padi zakat pns zakat tanah zina